Perikanan

Penyakit Lele Kulit Mengelupas, Penyebab dan Cara Mengatasinya

penyakit lele kulit mengelupas

Meski menguntungkan, membudidayakan lele juga tak selalu mudah. Sebab adanya penyakit dan hama yang bisa menghambat pertumbuhan lele, salah satunya penyakit lele kulit mengelupas. Apakah Dulur sudah pernah mengalami penyakit lele ini sebelumnya?

Penyakit lele kulit mengelupas ini dapat timbul karena berbagai faktor, mulai dari infeksi bakteri, hingga kolam yang kurang terawat. 

Bila penyakit ini tak segera diatasi dengan tepat, maka dampaknya bisa merugikan para pembudidaya. Terlebih, secara garis besar ketika terserang penyakit, produktivitas ikan lele akan sangat terpengaruh dan dapat mengurangi nilai jualnya.

Maka dari itu, untuk dulur pemula maupun yang sudah berternak lele, perlu memahami apa itu penyakit lele kulit mengelupas. Juga bagaimana cara mengatasinya dengan tepat.

Langsung simak penjelasan di bawah ini, ya, Dulur!

Penyebab Penyakit Lele Kulit Mengelupas

penanganan penyakit lele (2)

Ada banyak penyebab penyakit lele kulit mengelupas ini. Jadi, penting untuk peternak mengetahuinya. Sehingga, penyebabnya tersebut bisa segera dulur hindari. 

Bakteri Aeromonas Hydrophila

Sebagian besar penyakit lele kulit mengelupas disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini banyak dijumpai di berbagai perairan dan sangat poten dalam menurunkan sistem imun hewan air.

Biasanya, lele yang terjangkit bakteri ini akan mengalami penurunan nafsu makan. Jika dulur menemukan kondisi lele seperti ini, segeralah lakukan penanganan supaya kondisinya tidak semakin parah.

Saat dulur membiarkan bakteri tersebut tetap berada di kolam, kemungkinan besar akan menginfeksi ikan lele lainnya yang masih berada di dalam kolam. Alhasil, dulur harus siap-siap rugi akibat kejadian ini.

Rendahnya Kualitas Air Kolam

Jika kualitas air tidak terjaga dengan baik, pastinya lele juga tidak bisa tumbuh dengan sehat. Rendahnya kualitas air kolam bisa terjadi karena penumpukan sisa pakan di bagian dasar kolam.

Adanya kotoran senyawa nitrit justru memberikan kabar baik bagi mikroorganisme agar semakin berkembang. Tentu saja, ini bisa berakibat fatal dan menyerang semua lele yang ada di kolam tersebut. 

Penularan Ikan dalam Satu Kolam

Perhatikan dengan detail, jika dijumpai satu lele terjangkit oleh suatu penyakit menular, maka peternak wajib hati-hati. Sebab, besar risiko menular kepada lele lainnya yang mana akan berlangsung terus menerus.

Jika sudah sama-sama tertular, peternak sudah pasti akan merugi besar. Ini karena, hasil panennya tidak sesuai dengan harapan. 

Bahkan, tidak sedikit pembudidaya yang tombok karena sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk perawatan kolam dan pembelian pakan. Namun, sayangnya tidak kunjung panen lantaran ikan mati secara massal. 

Ikan Lele Mengalami Stres

Bukan hanya manusia saja, ikan lele pun bisa stress karena pemindahan kolam, perjalanan dengan alat transportasi, serta perubahan suhu air & cuaca.

Apabila dijumpai ikan lele dulur sudah dalam kondisi stres, biasanya daya tahan tubuhnya cenderung menurun. Sehingga, lele sangat rentan terinfeksi bakteri dan akan memunculkan berbagai tanda infeksi seperti kulit yang mengelupas.

Sistem Imun Lemah

Sistem imun lemah bisa terjadi karena berbagai hal, salah satunya akibat pemberian pakan yang tidak bergizi dan berkualitas.

Namun, saat sistem imun lemah, justru ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi mikroorganisme untuk menginfeksi ikan lele.

Isi Kolam yang Terlalu Padat

Meskipun ikan lele memang diposisikan di sebuah kolam, tetapi bukan berarti dulur bisa menampung banyak ikan dalam intensitas yang tinggi.

Jika, kapasitas lele sudah melebihi batas, maka risiko air kolam tercemar oleh sisa pakan dan kotoran akan semakin besar pula.

Oleh karena itu, dulur mesti mempertimbangkan berapa ukuran kolam yang ideal sekaligus jumlah ikan yang tidak melebihi kapasitasnya. 

Kandungan Oksigen Berkurang

Kolam yang terlalu padat bisa membuat kandungan oksigen dalam air jadi cepat berkurang. Kejadian ini justru membuat kualitas air menjadi buruk. 

Alhasil, sangat rentang dihinggapi berbagai mikroorganisme. Salah satunya adalah Aeromonas hydrophila. Selanjutnya, pengelupasan kulit ikan lele terjadi akibat penyakit infeksi bakteri tersebut.

Baca Juga: Wajib Tau! Penyakit Ikan Lele dan Cara Mencegahnya Agar Hasil Panen Maksimal

Tindak Pencegahan Penyakit Lele Kulit Mengelupas

Ternyata, Dulur tidak mesti mengeluarkan biaya besar loh untuk mengobati penyakit lele tersebut. Sebab, bisa diakali dengan mencegahnya agar lele terhindar dari penyakit kulit mengelupas tersebut, antara lain:

Kontrol Kualitas Pakan

Setiap kali memberikan pakan, pastikan juga turut mengontrol kualitasnya. Namun, bukan hanya kualitas saja, tetapi frekuensi pemberiannya juga diatur sebaik mungkin.

Tak lupa, Dulur harus memberikan lele pakan dalam porsi yang ideal. Ini artinya dalam porsi makanan yang cukup serta tidak berlebihan. 

Jaga Kebersihan Air

Peternak lele sudah seharusnya menjaga kebersihan air. Sebab, setiap proses pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan penggantian air bersih. 

Apalagi, untuk bibit ikan yang memang belum memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Untuk itu, apabila tidak ingin gagal panen, sebaiknya lakukan penggantian air secara rutin dan terjadwal.

Media Budidaya yang Digunakan

Daripada dengan media lain, media kolam memang mempunyai risiko polusi yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan reside proses sedimentasi hanya perlu dibersihkan lalu digosok saja.

Media tersebut juga cenderung lebih tahan lama dan kuat. Namun, peternak juga bisa mencoba media lain seperti media ember, drum, dan sebagainya. 

Hanya saja, untuk media ternak dengan bahan plastik dan besi tidak disarankan. Sebab, terbilang kurang higienis untuk jangka panjang. Lalu, juga mudah bocor.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen komoditas perikanan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya perikanan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Cara Menangani Penyakit Kulit Lele yang Mengelupas

ikan lele

Pisahkan Lele yang Sakit

Pertama, pisahkan lele yang terkena penyakit ke dalam kolam atau tempat terpisah. Hal ini untuk mengarantina dan mencegah penularan penyakit ke seluruh ikan lain di kolam. Selain itu, pisahkan dan buang lele yang sudah mati dari kolam.

Ganti Air Kolam dengan yang Lebih Bersih

Jika sudah, Dulur bisa memindahkan lele yang sehat ke kolam dengan air yang lebih bersih. Atau mengganti air kolam yang kotor dengan yang lebih bersih.

Kemudian naikkan suhu air kolam dengan cara menambah intensitas cahaya matahari yang masuk.

Atur Suhu Kolam

Kemudian usahakan suhu kolam stabil dengan mengatur kedalaman kola atau membatasi air hujan/sinar matahari yang masuk.

Lakukan Pengobatan Sesuai dengan Penyebab Munculnya Penyakit

Pengobatan kulit lele yang mengelupas tergantung pada penyebabnya. Untuk lele yang terinfeksi oleh bakteri, maka menggunakan antibiotik.

Dulur bisa memakai antibiotik Terramycin dengan dosis 50 mg/ kg ikan. Penangan ini bisa Dulur lakukan setiap hari hingga kulit ikan menjadi lebih terang dari sebelumnya yang menandakan bahwa bakteri tersebut sudah mulai mati.

Sementara itu, jika penyebabnya adalah karena jamur, maka Dulur bisa merendam ikan menggunakan campuran Malachyte Green Oxalate 2.5–3 ppm selama 30 menit.

Ulangilah pengobatan tersebut setiap hari hingga serat benang halus pada bagian bekas luka lele memudar atau menghilang

Catat, penggunaan obat di atas harus berdasarkan dosis yang tepat dan sesuai dengan petunjuk. Jangan sampai menggandakan dosis yang justru bisa memperparah kondisi ikan lele tersebut.

Namun bila Dulur masih ragu, bisa langsung konsultasikan keluhan penyakit lele di atas atau masalah budidaya yang Dulur alami bersama tim GDM Organik.

Suplemen Organik untuk Perawatan Budidaya Lele

suplemen ikan

Sepanjang proses perawatan budidaya lele, agar ternak dulur bisa tumbuh dengan sehat dan panen dalam jumlah yang melimpah, maka gunakanlah suplemen organik.

Dulur bisa menggunakan suplemen organik cair dari GDM yang telah mengandung bakteri baik seperti Bacillus pumilus. Bakteri baik ini bisa meningkatkan nafsu makan ikan.

Suplemen ini juga mampu menghambat pertumbuhan jamur serta bakteri patogen. 

Adapun suplemen organik cair dari GDM ini termasuk probiotik ikan lele yang sangat direkomendasikan, kenapa?

Ini karena probiotik ikan mengandung mineral yang diperlukan dalam jumlah yang ideal. Selain itu juga mampu meningkatkan dan memperbaiki kualitas pakan. 

Selain Bacillus mycoides, ternyata ada bakteri premium juga lho dalam suplemen organik cair GDM ini yaitu Bacillus mycoides. Di mana bisa meningkatkan nutrisi pada pelet ikan atau pakan. 

Penggunaan suplemen organik memang lebih direkomendasikan lantaran aman dikonsumsi oleh ikan lele. Apabila dulur masih bingung atau justru terkendala saat budidaya ikan lele, bisa hubungi kami ya di gdm.id. 

Itulah informasi seputar penyakit lele kulit mengelupas, mulai dari penyebab hingga pengobatannya. Setelah membaca, praktekkan lah segera cara pencegahan di atas. Dengan begitu kita dapat meminimalisir timbulnya penyakit mengelupas tersebut.

Apabila saat budidaya ikan lele dulur mengalami kendala, atau bingung bagaimana cara menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Kolam, Tambak, dan Keramba. Dulur bisa langsung konsultasikan bersama tim kami dengan klik tombol WhatsApp di bawah, ya!

author-avatar

About Dyah Sunaring Fitri, S. Pi

Spesialis dibidang Aquaculture parasit dan penyakit pada ikan & udang.