Kegiatan

Manajemen Pakan dan Tips Pemberian Ransum untuk Babi Hamil 

Seperti hewan ternak lainnya, babi membutuhkan nutrisi seimbang untuk dapat tumbuh dengan sehat dan dapat memproduksi susu dan daging yang berkualitas baik. Hal ini sangat penting, terutama pada babi yang sedang hamil. 

Pemenuhan kebutuhan pakan yang seimbang akan turut menentukan kesehatan saat kehamilan dan kondisi anak babi saat sudah lahir nanti.

Sebelum membahas lebih jauh soal manajemen pakan untuk babi bunting, mari simak terlebih dulu untuk memahami bagaimana kondisi ternak babi yang sehat berikut ini:

Memahami Kondisi Tubuh Ternak Babi

Sangat penting bagi kita para peternak babi untuk memahami kondisi tubuh ternaknya. Hal ini agar kita bisa mengoptimalkan pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan mereka supaya pertumbuhannya bisa maksimal, karena target berat tubuh untuk indukan babi adalah 135-160 kg. 

Selain itu, kebutuhan pakan setiap babi pun berbeda, tergantung angka Body Condition Score (BCS) atau skor kondisi tubuhnya masing-masing. BCS ditentukan oleh jumlah lemak pada tubuh dan dinyatakan secara numerik, dengan keterangan sebagai berikut:

  1. Skor 1 – Sangat Kurus
  2. Skor 2 – Kurus
  3. Skor 3 – Ideal
  4. Skor 4 – Gemuk 
  5. Skor 5 – Sangat Gemuk

Dengan mengetahui makna skor dalam BCS, dulur akan lebih mudah menentukan dan memberikan pakan ransum yang seimbang bagi ternak babi yang sedang hamil.

Apabila skor BCS babi hamil berada di angka 1 atau 2, maka dulur harus memberikan pakan tanpa batas sampai berat badannya mencapai angka ideal. 

Begitu pula sebaliknya, apabila skor BCS-nya berada di angka 4-5, maka dulur bisa memberikan pakan dengan komposisi diet seimbang agar berat badan babi bisa turun ke angka ideal tanpa mengorbankan kesehatan babi.

Program manajemen pakan untuk babi hamil ini sangat penting dilakukan untuk mengurangi resiko cacat dan kematian pada anak babi, baik saat masih berada di dalam kandungan maupun saat proses kelahiran berlangsung.

Tahapan Kehamilan pada Induk Babi

Proses kehamilan pada ternak babi dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

  1. Tahap 1 (hari ke-0 hingga hari ke-12) adalah pengembangan awal zigot.
  2. Tahap 2 (hari ke 12 hingga hari ke-36) adalah periode embryogenesis embrionik.
  3. Tahap 3 (hari ke-36 hingga hari ke-114) adalah periode embryogenesis janin

Jadi, secara umum kehamilan babi berlangsung selama 114 hari atau 3 bulan, 3 minggu, dan 3 hari. Meskipun begitu, ini bukan angka tetap. 

Jumlah harinya bisa bervariasi antara 113–117 hari, tergantung pada beberapa faktor, seperti apakah ini adalah kehamilan pertama atau kesekian kalinya. Induk babi yang baru pertama kali hamil biasanya memiliki durasi kehamilan yang lebih pendek.

Faktor kedua adalah jenis babi yang sedang hamil. Setiap jenis memiliki masa kehamilan normal yang berbeda-beda. Jadi, jenis apakah babi yang sedang mengandung sangat mempengaruhi lamanya masa hamil.

Kebutuhan Nutrisi yang Dibutuhkan Indukan Babi saat Hamil

Seperti tadi sempat kita bahas sekilas, indukan babi yang sedang hamil sangat membutuhkan gizi seimbang dalam asupan makanannya untuk memastikan kesehatan induk dan bayinya tetap terjaga dengan baik. 

Ada beberapa hal yang penting untuk dilakukan saat memberi pakan babi hamil, yaitu:

  1. Selalu berikan pakan ransum dengan gizi seimbang.
  2. Batasi asupan energi selama masa kehamilan.
  3. Usahakan agar selalu memberi makan babi di dalam kandangnya.
  4. Jaga kebersihan kandang babi.
  5. Sediakan air minum bersih dan isi tempat minum secara teratur.
  6. Ajak babi yang sedang hamil untuk berolahraga secara rutin.
  7. Berikan pakan berupa biji-bijian, tetapi jumlahnya harus tetap dikontrol.
  8. Berikan kesempatan babi hamil untuk berada di padang rumput.

Semua langkah di atas bertujuan agar kondisi kesehatan babi yang hamil berada dalam keadaan baik dan bayi babi dapat lahir dalam keadaan hidup dan sehat, dengan berat badan optimal.

Oh ya, satu hal yang perlu dulur ketahui adalah pada masa kehamilan, karena ukuran rahim membesar, maka hal ini menyebabkan kapasitas lambung babi dalam mencerna pakan menjadi berkurang. Kondisi ini menyebabkan induk babi lebih sedikit dalam mengonsumsi pakan ransumnya.

Nah, untuk mengatasi hal ini, dulur bisa memasukkan pakan hijau ke dalam makanan agar nafsu makan babi meningkat. Strategi ini juga bisa diteruskan hingga saat masa menyusui atau periode laktasi nanti agar susu yang dihasilkan meningkat.

Manajemen Pemberian Pakan (Rangsum) pada Tiap Usia Kehamilan Indukan Babi

Agar kehamilan berlangsung dengan lancar, maka manajemen pemberian pakan ransum harus dilakukan pada tiap fase kehamilan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Fase I: kehamilan 0–35 hari

Pada fase pertama ini, pemberian pakan harus tepat karena bila tidak, maka akan menyebabkan terjadinya yang tidak reabsorpsi embrio dan mempengaruhi kesehatan indukan babi.

Fase II: kehamilan 36–70 hari

Pada fase ini, pemberian pakan yang tepat bisa membantu babi menjaga kondisi tubuhnya, terutama untuk pemulihan kondisi akibat berat tubuh yang bertambah selama masa kehamilan.

Fase III: kehamilan 71–109 hari

Pada fase ketiga ini, induk babi harus mendapatkan nutrisi seimbang yang diperlukan agar kondisi kesehatan janin dan induk tetap terjaga dengan baik. Selain itu, pemenuhan gizi juga akan membantu kelenjar susu memproduksi air susu yang banyak saat masa menyusui nanti.

Tips Manajemen Pemberian Pakan untuk Babi Bunting

Ada beberapa tips manajemen pemberian pakan untuk babi bunting, yaitu:

  1. Pastikan tempat makan dan minum selalu dalam keadaan bersih. Jangan sampai ada sisa pakan yang membusuk dan berjamur.
  2. Sediakan air bersuhu dingin yang bersih. 
  3. Lakukan manajemen pakan dengan memberikan babi hamil pakan ransum sesuai dengan usia kehamilan di setiap fasenya.
  4. Lakukan pemberian ransum secara berkala setiap harinya, dan sebisa mungkin hindari memberikan pakan saat siang hari, di mana cuaca yang panas bisa mengakibatkan terjadi stress kalori.
  5. Lakukan hal yang sama dengan kandang tempat babi beristirahat. Lakukan desinfeksi pada kandang.
  6. Lakukan pemberantasan cacing internal dan eksternal.
  7. Berikan suplemen pada pakan ransum babi untuk meningkatkan imunitas.

Dampak Buruk dari Pemberian Pakan yang Tidak Tepat saat Babi Hamil

Ada beberapa dampak buruk jika induk babi yang bunting tak mendapatkan nutrisi yang seimbang dari pakan ransumnya, yaitu:

  1. Kondisi kesehatan induk babi bisa memburuk.
  2. Tingkat kematian embrio bisa meningkat.
  3. Jika terjadi malnutrisi, skor BCS induk babi bisa menurun, yang ditandai dengan kehilangan lemak punggung dan penurunan berat badan.
  4. Jumlah anak babi yang dilahirkan semakin sedikit di setiap kelahiran.
  5. Interval melahirkan menjadi lebih lama.

Tambahkan Probiotik Organik pada Pakan Babi

probiotik babi

Agar manajemen pemberian pakan ransum terhadap induk babi yang sedang bunting bisa optimal, maka dulur bisa menambahkan probiotik ke dalam pakan babi, misalnya saja Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan

Pemberian suplemen probiotik ini sangat penting karena kandungan unsur mineral di dalamnya mampu meningkatkan imunitas tubuh babi dan lebih tahan terhadap penyakit.

Selain itu, pada babi hamil, pemberian Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan juga bisa meningkatkan produksi susu dan daging pada babi. Dulur pasti ingin anak-anak babi yang dilahirkan memiliki berat tubuh ideal dan susu yang dihasilkan induknya pun banyak, bukan?

Memelihara indukan babi yang sedang hamil tentu memerlukan banyak teknik pemeliharaan yang harus sesuai dengan aturan agar kondisi induk dan bayi babi sehat. 

Jadi, apabila dulur melakukan cara-cara seperti yang telah dijelaskan di atas, terutama soal manajemen pakan untuk babi hamil, maka kesehatan babi dan anaknya pasti akan lebih mudah dijaga.