Perkebunan

Hama Tanaman Singkong Serta Pupuk Terbaik Tingkatkan Kualitas Buah

Bagi Dulur yang punya hobi berkebun, mungkin singkong menjadi solusi menarik untuk memulai budidaya. Banyak orang kini melirik budidaya tanaman singkong. Menarik bukan?

Selain masa panennya yang cepat, potensi budidaya singkong mendatangkan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah. Pasalnya, tak hanya sebagai bahan makanan pokok, kini singkong beralih menjadi aneka bahan baku industri, camilan dan masih banyak lagi. 

Meski begitu, budidaya tanaman singkong memiliki tantangan tersendiri. Hama menjadi tantangan di kalangan petani singkong. Oleh karena itu, petani singkong perlu mengetahui jenis hama apa saja yang menyerang tanaman singkong. Pasalnya, serangan hama membawa bibit penyakit yang dapat merusak kesehatan tanaman singkong. Jika kualitas singkong memburuk, maka nilai jual pun bisa menurun. Tentunya untuk mencegah kerugian tersebut, simak penjelasan mengenai dampak, jenis dan cara pengendalian hama tanaman singkong serta perawatan. 

Dampak Serangan Hama Tanaman Singkong

Kerusakan pada tanaman singkong karena hama, tingkat ketahanan tanaman, umur tanaman waktu terjadi serangan, dan periode waktu serangan hama. Hal ini berdampak pada gangguan produksi daun yang mengakibatkan berhentinya akumulasi karbohidrat sehingga kualitas umbi mengalami penurunan, mengancam ketersediaan pasokan singkong untuk berbagai keperluan pangan, kerusakan pada batang tanaman singkong. Kondisi ini mempengaruhi penurunan kualitas bahan tanam (stek).

5 Ciri Tanaman Terserang Hama 

Sebelum Anda mengenal sejumlah hama pada tanaman yang bisa saja menyerang singkong, Dulur harus tahu ciri tanaman yang terserang hama mulai dari permukaan fisik, keadaan akar, hingga daun yang berubah ketika tanaman terserang hama.

1. Adanya Lubang Tanah 

Jika terdapat lubang berdiameter 5 cm di permukaan tanah, terutama di sekitar taman di rumah Anda, itu menandakan bahwa tanaman Anda sedang menjadi sasaran serangan tikus. Hewan pengerat ini merupakan pemakan segala yang dapat merusak tanaman, khususnya tanaman sayuran dan tunas yang baru saja tumbuh.

2. Hilangnya Daun dan Tunas Pada Tanaman 

Apabila baru-baru ini kamu menanam bibit tomat, kubis, atau sayuran lainnya, dan tiba-tiba daun-daunnya tergerus dengan bekas gigitan, hal tersebut menunjukkan bahwa tanaman terkena ulat. Beberapa jenis sayuran seperti tomat, kangkung, brokoli, dan sawi merupakan makanan favorit bagi ulat tersebut.

3. Munculnya Lendir dan Bintik-bintik Cokelat 

Munculnya lendir ini terjadi sebab adanya gangguan hama siput. Walaupun demikian, siput jarang terlihat di siang hari karena cenderung mencari mangsa pada malam hari. Meskipun begitu, tanda keberadaan mereka mungkin terlihat melalui jejak lendir yang perlu Anda tinggalkan saat siput bergerak di sekitar taman, terutama saat mereka mengunyah pinang dan bibit muda.

4. Adanya Bulatan Hitam Pada Daun 

Ulat tanduk bisa menjadi penyebab yang besar untuk potensi munculnya bulatan hitam pada daun. Sejumlah bulatan ini akan muncul dengan warna hitam dan berada pada beberapa tanaman. Dulur harus waspada dengan adanya tanda hama yang satu ini. 

5. Daun Berbintik-bintik 

Jenis tanaman seperti timun dan labu menjadi yang paling sering mendapati hama tersebut. Anda perlu mengetahui serangga berkaki daun ini bisa menyebabkan bintik-bintik daun.  

Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Singkong

Kerusakan akibat serangan hama sering terjadi di musim kemarau. Penyebabnya adalah siklus hidup hama lebih pendek di musim kemarau sehingga populasi berkembang biak lebih cepat. Berikut ini jenis dan cara pengendalian hama yang merusak tanaman singkong.

1. Tungau Merah

Tungau merah memiliki gejala dengan kemunculan bercak kuning di sepanjang tulang daun bawah dan tengah. Bercak tersebut berkembang ke seluruh permukaan daun sehingga menimbulkan warna kemerahan dan kecoklatan. Daun singkong yang terserang akan mengering dan rontok. Jika serangan tungau merah semakin para, maka umbi yang dihasilkan memiliki ukuran kecil yang mengakibatkan penurunan kualitas hasil panen dan harga jual.

Cara pengendalian hayati, yaitu dengan menanam varietas tahan, menyemprot air beberapa kali agar tungau tersapu air, penanaman sedini mungkin pada musim hujan, dan penggunaan musuh alami seperti keluarga Coccinellidae (Stethorus sp., Cheilomenes sp. dan Verania sp.), Staphylinidae (Oligota minuta), Cecidomyiidae, Thysanoptera, Phytoseiidae (Typhlodromus limonicus, T. rapax), dan Anthocoridae (Orius insiduous).

2. Kepinding Tepung

Kepiting tepung adalah hama berwarna putih yang menghisap cairan daun dan batang tanaman singkong. Air liurnya mengandung racun yang menimbulkan gejala mengecil dan mengerutnya daerah titik tumbuh, ruas, dan daun baru. Semakin meningkat serangan hama ini, maka semakin layu tanaman singkong.

Cara pengendalian, yaitu melakukan penanaman seawal mungkin saat musim hujan, sebelum menanam stek yang bersih dan sehat dicelupkan ke dalam air panas 52°C selama 10 menit, menyemprotkan insektisida.

3. Kutu Perisai

Kutu perisai memiliki tubuh kecil berwarna hitam gemar menempel di batang umbi. Batang umbi yang terserang mempengaruhi perubahan warna daun menjadi kekuningan dan rontok. Parahnya serangan kutu perisai membuat batang tertutup banyak kutu. Akibatnya, tanaman singkong menjadi kerdil, pucuk tanaman mati, berkurangnya jumlah batang. 

Cara pengendaliannya, yaitu memilih bibit yang bebas hama, memotong dan membakar bagian tanaman yang terinfeksi, menyemprotkan insektisida di musim kemarau.

4. Lundi/Uret

Tanaman singkong yang muda akan cenderung diserang hama lundi/uret. Larva ini berbentuk putih seperti ulat yang hidup di dalam tanah. Umumnya, lundi menyerang dan memakan akar sehingga tanaman singkong menjadi layu dan mati.

Cara pengendaliannya, putar tanaman dengan tanaman lain, seperti kedelai akan memutuskan siklus hama, sanitasi lahan, membajak dan menggaru lahan, memasang lampu perangkap dengan wadah yang diberi air sabun, menanam bibit yang baik dan menyediakan kebutuhan nutrisi, air, dan pupuk yang baik.

5. Rayap

Hama ini memakan bibit singkong yang baru ditanam. Rayap batang menyebabkan pertumbuhan stek mati. Rayap juga memakan akar tanaman singkong yang lebih tua mengakibatkan batang menjadi lemah, layu, dan rapuh. 

Tanaman akan mati ketika terjadi gerakan dalam akar tunggang, batang, dan cabang. Sebab, distribusi nutrisi tanaman akan tertanggung.

Cara pengendaliannya, membajak sawah, sanitasi lahan, memberikan suplemen atau pupuk berkualitas pada tanah yang akan ditanam guna mencegah serangan rayap.

6. Belalang

Gejala kerusakan pada umumnya pada daun dan tangkai daun. Belalang akan memakan daun dan pucuk tanaman singkong.  Akibatnya tanaman singkong akan rusak parah atau bahkan mati. 

Cara pengendaliannya, membajak lahan agar telur belalang yang terpapar dimakan predator, seperti menggunakan musuh alami berupa semut dan larva kumbang mylabris dan epicauta.

7. Ulat Keket/Ulat Tanduk

Serangan ulat tanduk mengakibatkan penggundulan daun dan rendahnya kualitas singkong. Meskipun gemar memakan seluruh daun, akan tetapi yang paling disukai adalah batang muda dan pucuk daun. Perlu diketahui bahwa singkong yang berumur 2-5 bulan sangat rentan terserang hama ini.

Cara pengendaliannya, sanitasi gulma untuk mengurangi populasi ulat grayak, pengolahan tanah dengan membalikkan tanah dan membinasakan pupa di dalam tanah, mengumpulkan dan membakar ulat keket.

Pemberian Perawatan Rangkaian Pupuk GDM Agar Hasil Berkualitas 

Agar tanaman singkong memiliki nutrisi yang baik dan terhindar dari segala hama/penyakit, maka perlu adanya pemupukan berimbang dengan bahan organik. Dulur bisa menggunakan rangkaian produk dari GDM untuk tanaman singkong, antara lain:

penyakit tanaman aglaonema

Pupuk Organik Cair 

Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman pangan merupakan pupuk cair yang menunjang perbanyakan anakan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama/penyakit tanaman singkong, serta dapat meningkatkan produksi hingga 50%.

Black Bos 

GDM Black BOS (Bio Organic Stimulant) berbentuk pasta dengan konsentrat tinggi, mengandung bakteri premium dan unsur hara lengkap yang cocok untuk tanaman pangan. Mikroorganisme dalam produk ini membantu menstimulasi bakteri patogen sehingga kualitas tanah akan semakin meningkat dan mencegah penularan hama pada tanaman singkong. 

SaMe 

Dulur dapat melengkapinya dengan GDM SaMe Granule Bio Organik sebagai ekstra sangat baik menunjang pertumbuhan bibit singkong yang masih rentan terhadap serangan hama/penyakit tular tanah, menambah nutrisi pada tanah, dan menghambat pertumbuhan hama.

Itulah penjelasan tentang hama tanaman singkong, mulai dari dampak, jenis dan cara pencegahan hama.serta pemberian rangkaian pupuk GDM agar mendapatkan hasil produksi yang berkualitas. Perawatan dan pemupukan bersifat penting untuk menjaga kesehatan tanaman singkong Dulur dari serangan hama.

Tunggu apalagi, Lur? Sudah saatnya Dulur menggunakan produk organik yang lebih nyata manfaatnya dan tidak merusak lingkungan. Klik tombol di bawah ini untuk konsultasi dengan tim ahli kami.

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat