Pertanian

Apa Penyebab Padi Patah Leher? Cari Tahu Di Sini!

apa penyebab padi patah leher

Apa penyebab padi patah leher seringkali menjadi pertanyaan, khususnya bagi para petani pemula. Patah leher merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang sektor pertanian. Padi patah leher bukanlah penyakit sepele dan dampaknya sangat signifikan dalam sektor pertanian. 

Sebagai komoditas pangan unggulan, tanaman padi membutuhkan perawatan yang ekstra. Sebab, jika terkena penyakit secara otomatis akan terjadi gagal panen. Untuk menghindari kerugian tersebut, maka ketahui apa penyebab padi patah leher dan bagaimana cara menanganinya? Simak artikel berikut ini, ya, lur.

cta apa penyebab padi patah leher 1

Apa Penyebab Padi Patah Leher?

Apa penyebab padi patah leher? Penyebab padi patah leher berasal dari jamur Pyricularia oryzae (P.grisea). Jamur ini berperan sebagai parasit yang menyerap nutrisi tanaman padi untuk perkembangannya. Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Tanaman padi tergolong inang utama sebagai tempat berkembang biaknya jamur Pyricularia oryzae. Jika sebelumnya sudah ada gejala serangan jamur tersebut, maka kemungkinan besar penyebarannya akan semakin banyak.
  2. Jamur tersebut sangat menyukai tempat lembab dengan suhu optimum, antara 24°C hingga 28°C. 
  3. Penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan membuat tanah menjadi stres dan kekeringan sehingga sangat rentan terserang penyakit padi patah leher. 
  4. Pemupukan nitrogen, seperti urea pada saat musim penghujan hujan dapat memicu pertumbuhan jamur tersebut. Karena dosis nitrogen yang tinggi bercampur dengan kadar curah hujan tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi melemahkan jaringan daun sehingga spora jamur dapat berkembang.
  5. Pola jarak tanam yang terlalu rapat juga mempengaruhi kecepatan penularan penyakit patah leher. 

Cara Penularan Penyakit Patah Leher pada Padi

Memahami apa penyebab padi patah leher itu penting, tapi jangan sampai lupa untuk mempelajari cara penularannya juga. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penyakit patah leher pada padi menyebar, Dulur dapat mengimplementasikan strategi perlindungan yang efektif untuk mempertahankan kesehatan tanaman padi dan memaksimalkan hasil panen.

Penyakit patah leher pada padi terjadi karena adanya penularan melalui beberapa faktor. Beberapa faktor menyebabkan penyakit patah padi menular adalah sebagai berikut.

Faktor Angin

Angin menjadi salah satu alternatif yang menyebabkan penularan penyakit padi patah leher dengan cepat cepat. Hal ini tidak terlepas dari, jarak tanam yang terlalu dekat membuat jamur tersebut dapat menukar dengan cepat melalui perantara angin sehingga dapat menginfeksi tanaman padi lainnya.

Percikan Air

Percikan air menjadi alasan utama penularan penyakit padi patah leher. Air yang sudah terkontaminasi jamur Pyricularia oryzae dapat menghasilkan spora jamur lainnya yang menyebar ke seluruh tanaman padi. Jamur tersebut membutuhkan waktu minimal 5 jam untuk berkecambah dan menginfeksi jaringan daun tanaman padi.

Faktor Suhu

Patah leher pada padi dapat terjadi ketika suhu lingkungan berada di angka 25°C hingga 28° C. Pada suhu tersebut, spora jamur akan mudah berkembang biak dengan mudah. Perbedaan suhu yang signifikan di pagi dan malam hari dapat mempercepat pertumbuhan jamur pada tanaman padi.

Gejala Padi Patah Leher

Apa penyebab padi patah leher menimbulkan gejala yang perlu perhatian khusus. Penyakit padi patah leher menyerang pada saat fase vegetatif hingga generatif. Pada fase vegetatif penyakit ini menginfeksi daun dengan gejala bintik kecil menyerupai belah ketupat berwarna kuning dan di bagian tengah bintik berwarna keunguan.

Masalah patah leher pada padi dapat menimbulkan perkembangan gejala berupa warna coklat teyeng pada daun, titik akan membesar dan membentuk bidang hingga daun menjadi layu. Pada fase generatif memunculkan gejala ujung tangkai menjadi busuk kehitaman dan leher padi mudah patah.

cta apa penyebab padi patah leher 2

Cara Menangani Padi Patah Leher

Setelah mengetahui apa penyebab padi patah leher, berikutnya adalah cara menangani penyakit tersebut. Berikut adalah beberapa cara penanganan penyakit padi patah leher.

Penanaman Benih Sehat

Langkah paling awal menangani padi patah leher adalah memilih benih yang sehat. Mengingat jamur tersebut dapat menular melalui benih. Dulur perlu memilih benih yang sudah lulus uji sertifikasi benih guna untuk meminimalisir faktor-faktor yang menyebabkan padi patah leher.

Untuk mencegah penularan padi patah leher melalui benih, maka diperlukan pengobatan benih dengan fungisida trisiklazole dengan dosis formulasi 3-5 gr/kg benih. Langkah ini dapat dilakukan pada saat perendaman benih dengan perbandingan 1 : 2 selama 24 jam. Kemudian aduk setiap 6 jam sekali.

Melakukan Pelapisan

Pelapisan (coating) sangat efektif mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan padi patah leher daripada melakukan perendaman dengan air. Melakukan pelapisan tergolong cukup mudah.

Caranya, dengan membasahi benih dan merendamnya selama beberapa jam. Kemudian tiriskan benih sampai tidak meneteskan air. Kemudian campur fungisida dan kocok merata. Selanjutnya keringkan gabah. Dengan begitu, gabah siap untuk tahap penyemaian.

Mengatur Jarak Tanam

Salah satu hal yang menyebabkan penularan penyakit padi patah leher adalah jarak tanam yang terlalu dekat, maka usahakan menanam padi tidak terlalu rapat. Sebab, dapat mengakibatkan kelembaban yang tinggi pada tanaman padi.

Untuk mengurangi kelembaban, dapat dilakukan dengan menggunakan pengairan secara berselang untuk mengurangi embun, air gutasi, dan gesekan daun antar tanaman sehingga dapat terhindar dari faktor-faktor yang menyebabkan padi patah leher.

Pembersihan Lahan

Pembersihan lahan dapat dilakukan dengan membersihkan sisa jerami setelah panen atau dapat melakukan proses fermentasi sisa jerami. Tujuannya, untuk membunuh spora jamur sehingga meminimalisir perkembangan biakan jamur dapat menyebabkan padi patah leher pada proses penanaman selanjutnya.

Mengetahui apa penyebab padi patah leher dapat membantu Dulur mengatasi masalah hama ini. Contohnya, Dulur dapat mengidentifikasi padi yang terinfeksi jamur Pyricularia oryzae atau penyebab padi patah leher lebih awal. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian panen.

Pemberian Pupuk Organik Cair GDM untuk Padi Patah Leher

Setelah memahami apa penyebab padi patah leher, maka Dulur dapat mengatasinya dengan menggunakan pupuk organik. Karena pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah, membuat tanaman padi menjadi sehat, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen secara bertahap. Lakukan pemupukan dengan seimbang dan tidak berlebihan.

Memberikan produk pupuk organik cair dari GDM menjadi solusi terbaik dalam mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan penyakit padi patah leher, diantaranya.

Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan 

POC ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman Aldi, meningkatkan daya tahan tanaman padi agar tidak mudah terserang patah leher, dan memperbaiki benih padi.

GDM Black Bos

GDM Black Bos berperan sebagai stimulan bakteri apatogen bagi tanah, bahan mikroorganisme perombak yang tangguh, menghasilkan enzim antibiotics, unsur hara, makro dan toksin untuk tanah serta mencegah penularan hal yang menyebabkan padi patah leher.

Tambahkan GDM Black Bos ke dalam tanah saat pengolahan lahan. Dosis yang digunakan tergantung pada kondisi dan luas lahan yang dimiliki. Dengan begitu, tanaman padi akan aman dari hal yang menyebabkan padi patah leher.

GDM SaMe Granule 

Pencegahan penyebab padi patah leher dapat dilakukan dengan menambah pupuk SaMe Granule pada setiap proses pengolahan lahan. Tujuannya, untuk memperbaiki kondisi tanah, mencegah penyakit tular tanah, menyuburkan tanah yang rusak, dan menghambat perkembang biakan penyebab padi patah leher.

Dulur bisa berkonsultasi langsung dengan tim ahli kami perihal dosis penggunaan produk GDM, mengenai apa penyebab padi patah leher, atau hal lainnya. Untuk itu, klik tombol di bawah ini ya, lur.

cta apa penyebab padi patah leher 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat