Pertanian

Gejala Penyakit Kerdil Tanaman Cabai untuk Diwaspadai

gejala penyakit kerdil tanaman cabai

Gejala penyakit kerdil tanaman cabai merupakan salah satu masalah yang sering menyerang lahan pertanian cabai. Penyakit kerdil dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, baik secara kualitas dan kuantitas. 

Tanaman cabai yang terserang penyakit kerdil tentunya memerlukan perawatan khusus agar tidak semakin menyebar penularannya. Maka dari itu, dalam artikel ini akan dibahas gejala penyakit kerdil tanaman cabai yang harus diwaspadai. Para petani harus mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Simak artikel ini terus, ya, lur!

cta gejala penyakit kerdil tanaman cabai 1

Gejala Penyakit Kerdil Tanaman Cabai

Gejala penyakit kerdil tanaman cabai dapat terlihat dari tanda-tanda abnormal dari tanaman cabai pada umumnya. Biasanya cabai akan terlihat lebih kerdil dari ukuran aslinya. 

Gejala penyakit kerdil tanaman cabai umumnya, terdapat pada daun yang berwarna kekuningan, bunga cabai rontok terlalu sering, ukuran daun lebih kecil dan menggulung, dan adanya kutu kebul di tanaman cabai.

Penyebab Penyakit Kerdil Tanaman Cabai

Penyebab utama penyakit kerdil tanaman cabai adalah virus gemini atau Geminiviridae. Di Indonesia, virus Gemini berjenis Begomovirus menular melalui kutu kebul dan penyambungan tanaman. 

Penyebab penyakit kerdil tanaman cabai juga bisa berasal dari faktor lain. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa faktor penyebab tanaman cabai menjadi kerdil. 

Kekurangan Unsur Hara

Penyakit kerdil tanaman cabai disebabkan oleh kurangnya asupan unsur hara sehingga tanaman cabai tidak bisa tumbuh dengan baik dan maksimal. Pada umumnya, kebutuhan nutrisi tanaman cabai terdiri dari makronutrien untuk tanaman jumlah tinggi dan mikronutrien untuk tanaman jumlah kecil. 

Makronutrien terdiri dari unsur N, P, dan K. Unsur N berfungsi sebagai pembentukan protein, penyimpanan nutrisi, sumber gizi bagi tanaman cabai, merangsang pertumbuhan vegetatif, membentuk sel jaringan, dan organ pada tanaman cabai.

Unsur P berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan akar dan mempercepat tumbuhnya bunga. Sedangkan unsur K berfungsi sebagai penguat tanaman, meningkat daya tahan tanaman cabai, membuat bunga buah tidak mudah rontok. 

Serangan Penyakit Cabai

Penyakit kerdil tanaman cabai disebabkan oleh faktor serangan penyakit, yaitu penyakit kuning keriting yang menyerang di berbagai usia cabai. Cabai yang terserang penyakit kuning keriting akan berubah menjadi kerdil, daun berwarna kuning, dan tidak berbuah.

Daun muda tanaman cabai akan mengkerut dengan warna kuning cerah dan bentuknya bisa lebih kecil dan lebih besar, tergantung dengan usia cabai yang terserang. Pada serangan yang terlalu parah akan membentuk warna mozaik klorosis.

Media Tanam Kurang Optimal 

Media tanam yang kurang optimal juga menjadi salah satu faktor penyebab penyakit kerdil tanaman cabai. Jika media tanam kekurangan tanah humus, maka secara otomatis tanaman cabai tidak mendapatkan nutrisi sehingga pertumbuhan menjadi tidak bagus.

Hindari menggunakan tanah yang mengandung organisme pengganggu tanaman (OPT). Sebab, tanah sebagai media utama dalam proses penanaman akan mempengaruhi kelanjutan pertumbuhan tanaman cabai. Jika tanah terinfeksi OPT, maka tanaman cabai pasti akan tumbuh kerdi.

Cara Mengatasi Penyakit Kerdil Tanaman Cabai

Gejala penyakit kerdil tanaman cabai dapat diatasi dengan jenis penyebabnya. Beberapa cara mengatasi penyakit kerdil tanaman cabai adalah sebagai berikut.

Memilih Varietas Tahan

Memilih varietas tahan merupakan langkah awal mengatasi gejala penyakit kerdil tanaman cabai. Dulur dapat memilih varietas 69 tanaman cabai karena perawatannya tergolong cukup mudah dan imun tanaman sangat tahan terhadap serangan penyakit. Tanaman cabai varietas 69 memang tergolong pendek, akan tetapi dapat menghasilkan buah yang sangat lebat. 

Melakukan Sanitasi

Langkah selanjutnya, melakukan sanitasi dengan cara mencabuti gulma yang tumbuh di sekitar tanaman cabai. Jika gulma terus tumbuh, maka tanaman cabai akan kehilangan unsur hara. Di samping itu, gulma adalah sarang OPT. Sanitasi tergolong langkah efektif dalam mengatasi penyakit kerdil tanaman cabai.

Melakukan Pemangkasan

Pemangkasan juga dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi penyakit kerdil tanaman cabai. Caranya, yaitu dengan membuang bagian tanaman cabai yang terserang penyakit. 

Jika seluruh tanaman cabai sudah terinfeksi, maka cabut tanaman tersebut hingga ke akarnya. Kemudian buang atau membakar tanaman tersebut agar tidak terjadi penularan secara menyeluruh.

Mengontrol Pertumbuhan Tanaman

Mengontrol pertumbuhan tanaman cabai sangat penting dilakukan setiap harinya. Karena dapat meminimalisir gejala penyakit kerdil tanaman cabai. Dulur dapat mengontrol pertumbuhan tanaman cabai di pagi hari. Usahakan untuk mengontrol setiap hari. Jika terdapat tanaman cabai yang sudah memunculkan gejala, maka segera semprotkan insektisida.

cta gejala penyakit kerdil tanaman cabai 2

Nutrisi yang Baik untuk Pertumbuhan Tanaman Cabai Agar Tidak Kerdil

Gejala penyakit kerdil tanaman cabai dapat diatasi dengan memberikan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai agar tidak mengalami kerdil. Umumnya, cabai membutuhkan nutrisi NPK pada tanah, ZPT, dan pupuk organik yang merangsang pertumbuhan tunas tanaman cabai. Unsur mikro dan makro juga merupakan kebutuhan utama tanaman cabai untuk memperoleh ketahanan dan kekuatan dalam menahan serangan penyakit.

Terdapat salah satu produk pupuk organik unggulan yang mampu menambah nutrisi pada tanaman cabai Dulur, yaitu Pupuk Organik Cair (GDM) Spesialis Tanaman Pangan. Pupuk ini mampu memulihkan kondisi serangan penyakit kerdil tanaman cabai. 

Kandungan bakteri premium Micrococcus roseus berkontribusi meningkatkan imunitas tanaman cabai dari penyakit kerdil. Selain itu, Pupuk Organik Cair (GDM) Spesialis Tanaman Pangan juga mengandung nutrisi dengan unsur hara makro dan mikro yang baik untuk lahan tanaman cabai.

Penggunaan Kombinasi Produk GDM untuk Mencegah Tanaman Cabai Kerdil

Dulur dapat mencegah gejala penyakit kerdil tanaman cabai dengan menggunakan kombinasi Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Pangan, GDM Black Bos, dan GDM SaMe. Langkah pertama adalah merendam benih selama 2-3 jam dengan larutan 100 ml POC dan 1 liter air. 

Mengenai pengolahan tanah satu minggu sebelum penebaran bibit, berikan 5 kg GDM Black Bos. Cara penggunaannya adalah memberikan 1 gelas air Black Bos per tangki, kemudian semprot saat kondisi tanah lembab. Kombinasikan dengan menyebar 150 kg GDM SaMe secara merata di tanah. 

Selanjutnya lakukan pemupukan pertama saat cabai berusia 7-28 hari setelah tanam (HST) dengan 8 liter POC, bagi produk ini menjadi 500 ml (2 gelas) GDM per tangki, kemudian semprot rata di seluruh tanaman, aplikasikan setiap 1 minggu sekali.

Kemudian pemupukan kedua pada 30 HST dengan 5kg GDM Black Bos, bagi produk menjadi 1 gelas air per tangki, semprot merata di sekitar akar. Kombinasikan dengan GDM same 100 kg, tebar merata di sekitar akar.

Terakhir adalah pemupukan ketiga pada >35 HST dengan 8 liter POC, bagi produk menjadi 500 ml (2 gelas) GDM per tangki, semprot rata di seluruh tanaman, aplikasikan setiap 5 hari sekali.

Seluruh dosis dan cara penggunaan di atas adalah untuk satu hektar lahan cabai. Kombinasi penggunaan produk GDM terbukti dapat mencegah penyakit kerdil dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Apabila mengalami kebingungan untuk menggunakannya, Dulur dapat melakukan konsultasi dengan Tim GDM sekarang juga!

cta gejala penyakit kerdil tanaman cabai 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat