Perkebunan

12 Jenis Hama Tanaman Kapas dan Cara Mencegahnya

Kapas sebagai tanaman penghasil bahan baku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan primadona tanaman perkebunan yang terus berkembang pesat dan banyak dibutuhkan masyarakat. Namun, sejalan dengan perkembangannya, tentu tantangan membudidayakan tanaman kapas tidak lepas dari serangan berbagai jenis hama tanaman kapas. 

Serangan berbagai jenis hama tanaman kapas mengakibatkan tampaknya gejala-gejala fisik yang timbul pada tanaman. Jika tidak segera dikendalikan maka dapat mengakibatkan rendahnya perkembangan dan produktivitas kapas. 

Pada tanaman kapas terdapat sejumlah hama yang menyerang seperti ulat penggerek pucuk, ulat buah hingga wereng kapas. Simak pada artikel ini untuk informasi selengkapnya mengenai berbagai jenis hama tanaman kapas hingga cara mencegahnya. 

cta jenis hama tanaman kapas 1

12 Jenis Hama Tanaman Kapas

Sebagai petani kapas, menghadapi berbagai jenis hama tanaman kapas bisa Anda mulai dengan mengenali berbagai jenis hama kapas dan gejalanya. 

Ulat Penggerek Pucuk

Ulat penggerek pucuk memakan pucuk tanaman kapas, menyebabkan pucuk tersebut mati. Bunga dan buah muda pun rontok akibat serangan tersebut. Meskipun buah yang sudah besar juga diberi lubang oleh ulat tersebut, namun tidak rontok. 

Selain kapas, ulat penggerek pucuk juga memakan tanaman roselle, gombo (okra), kembang sepatu, dan beberapa jenis tanaman gulma.

Ulat Buah 

Ulat buah merupakan hama yang signifikan pada tanaman kapas. Hama ini mengkonsumsi daun, bunga, dan buah kapas. Serangannya merusak buah kapas dengan membentuk lubang-lubang di bagian bawah buah. 

Buah yang terinfeksi sering kali menjadi busuk. Selain kapas, ulat buah juga mengkonsumsi berbagai jenis tanaman lain, seperti kacang-kacangan (polong), jagung (tongkol), tembakau (kuncup), tomat (buah), dan kentang.

Penggerek Buah Warna Jingga

Ulat tersebut menyerang bunga dan buah kapas. Bunga yang terinfeksi akan terikat oleh sutera, menyebabkan bunga tidak bisa mekar. Ulat yang mengkonsumsi biji akan menyebabkan pencemaran serat kapas.

Wereng Kapas 

Nimfa dan wereng dewasa keduanya menggaruk permukaan daun kapas dan menghisap cairan tanaman. Daun yang terkena serangan akan berubah menjadi kuning seperti terbakar dan kemudian gugur. Biasanya, serangan ini terjadi pada bagian bawah daun. Tanaman yang terinfeksi akan menjadi kerdil dan tidak menghasilkan buah.

Kutu Daun 

Kutu ini mengonsumsi daun kapas dari bagian bawah. Daun akan menggulung, dan pertumbuhan tanaman akan terhambat, menimbulkan warna kuning, hijau, atau hitam. Kumpulan kutu merupakan makanan yang paling disukai oleh kumbang kubah. 

Kutu daun mengeluarkan cairan manis yang menarik bagi semut. Karena itu, semut akan merawat dan melindungi kutu daun dari musuh-musuhnya.

Ulat Grayak

Jenis hama tanaman kapas yang satu ini banyak ditemukan di berbagai macam tanaman. Misalnya tanaman kapas, padi, kentang dan kacangan-kacangan. Tanaman yang mengalami ulat grayak ini akan muncul berlubang pada daun, kotoran seperti gergaji hingga daun akan gundul. 

Kutu Kebul

Hama ini sangat kecil, dengan panjang dewasa hanya 1,5 mm. Nimfa dan dewasa kutu kebul ini memakan bagian bawah daun kapas. Jika jumlah kutu besar, tanaman bisa menjadi kerdil, kehilangan daun, dan buahnya rontok. 

Selain kapas, jenis hama tanaman kapas ini juga bisa menyerang tanaman lain seperti ubikayu, ubi jalar, tembakau, tomat, kacang-kacangan, kentang, kubis, dan lada.

Tungau Merah

Hama kecil ini sering muncul saat cuaca sedang kering. Kelompok tungau dapat ditemukan baik di bagian bawah maupun kadang-kadang di bagian atas daun. Daun yang terinfeksi akan berubah menjadi kuning, kemudian merah, dan akhirnya mengering serta gugur. 

Tungau membuat sarang yang digunakan untuk bermigrasi dari satu bagian tanaman ke bagian lainnya. Tungau ini memiliki warna yang bervariasi mulai dari kuning-kejinggaan, merah, hingga ungu tua.

Ulat Anomis 

Ulat ini cenderung memakan daun kapas yang sudah tua, dimulai dari bagian bawah hingga mencapai pucuk tanaman. Ulat yang masih muda akan menggali atau mengikis daging daun, bahkan bisa mengkonsumsi daun hingga hanya menyisakan tulang-tulang.

Bapak Pucung

Bapak pucung mudah dikenali dengan warna merah dan belang merah dan hitam di punggungnya. Nimfa mengkonsumsi biji di buah kapas yang terbuka, mengurangi kemampuan kecambah biji. Dewasa membuat lubang pada buah kapas untuk mengonsumsi bijinya.

Kutu Putih

Kutu putih sering berkumpul di sekitar pucuk, daun, dan buah kapas. Mereka menghisap cairan tanaman, menyebabkan daun menguning dan mengering, serta menyebabkan gugurnya daun dan buah. 

Daun dan buah yang terinfeksi juga akan tertutup oleh cairan manis yang kemudian menghitam. Kutu putih dapat menyerang berbagai macam tanaman, termasuk kapas, ketimun, dan kacang-kacangan.

Ulat Penggulung Daun

Ulat ini bisa menjadi hama yang signifikan pada tanaman kapas, namun biasanya dapat diatasi dengan efektif oleh musuh alaminya. Ulat ini memiliki kebiasaan menggulung daun sebelum memakannya. Mereka sangat aktif dan bergerak cepat jika diganggu.

cta jenis hama tanaman kapas 2

Panduan Pemupukan Tanaman Kapas dengan Produk GDM untuk Mencegah Serangan Hama

Sebelumnya, Anda sudah mengenal 12 jenis hama tanaman kapas yang bisa mengganggu produktivitas tanaman. Kini, salah satu tindakan pencegahan berbagai jenis hama tanaman kapas tidak menyebar yakni dengan pemupukan efektif pada produk GDM. 

Rangkaian produk GDM pada tahapan awal budidaya hingga masa perawatan sangat penting untuk mencegah hama tanaman kapas menyerang tanaman. 

Berikut panduan penggunaan rangkaian produk GDM pada tanaman kapas. Dosis ini disesuaikan dengan kebun kapas seluas 1 ha dengan 2500 pohon kapas. 

jenis hama tanaman kapas 1

Pengolahan Lahan

Pada tahapan ini Anda bisa mulai mempersiapkan lahan. Caranya, gunakan GDM SaMe dengan dosis 150 kg/ha dan tebar secara merata. Selanjutnya, Anda bisa menggunakan GDM Black BOS dengan dosis 10 kg/ha. Caranya, tuang 1 gelas air mineral per tangki lalu semprotkan rata di tanah.  

Perendaman Benih

Usai Anda menyiapkan lahan yang siap tanam kapas. Anda bisa mulai melakukan perendaman benih dengan menggunakan POC GDM Spesialis Perkebunan dengan dosis 1 liter/kg. Lalu rendam selama 2-4 jam. 

Pupuk I

Setelah benih direndam selanjutnya, proses penanaman dan pemupukan. Pada penanaman pertama ini Anda bisa menggunakan POC GDM Spesialis Perkebunan dengan dosis 8 liter. Gunakan 2 gelas air mineral per tangki lalu semprotkan setiap 2 minggu sekali. 

Pupuk II

Fase pupuk kedua ini, Anda bisa menggunakan GDM Black BOS dengan dosis 10 kg/ha. Berikan 1 gelas air mineral per tangki lalu semprotkan pada sekitar perakaran. Berikutnya, gunakan GDM SaMe dengan dosis 150 kg/ha lalu taburkan pada sekitar perakaran. 

Pupuk III

Pada fase terakhir ini, Anda bisa menggunakan GDM Perkebunan dengan dosis 8 liter lalu semprotkan sebanyak 2 gelas air mineral per tangki. Semprotkan secara merata pada seluruh tanaman. Lalu aplikasikan 2 minggu sekali. 

Selanjutnya, Anda bisa menggunakan GDM Black BOS dengan takaran 1 gelas air mineral, lalu semprotkan rata pada tanah dan aplikasikan setiap 2 bulan sekali. Terakhir, gunakan GDM SaMe dengan dosis sebanyak 150 kg lalu tabur secara merata sekitar perakaran. Aplikasikan setiap 2 bulan sekali. 

Dengan penggunaan rangkaian pupuk organik dari GDM, Anda tidak hanya bisa mencegah hama tanaman kapas berkembang pada tanaman, namun juga memperbaiki unsur hara tanah karena terbuat dari 100% bahan organik. 

Jika Anda mengalami kesulitan dalam mencegah hama tanaman kapas, Anda bisa konsultasikan permasalahan agribisnis Anda dengan menekan button WhatsApp di bawah ini!

cta jenis hama tanaman kapas 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat