Peternakan

7 Jenis Penyakit Burung Murai Batu dan Cara Mencegahnya

Penyakit burung murai batu dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Maka dari itu, memahami jenis serta gejala penyakit yang menyerang burung murai batu adalah kunci serta langkah awal yang penting bagi Anda sebagai pemilik burung murai batu.

Dari perubahan perilaku hingga tanda-tanda fisik yang tidak biasa, Anda perlu memperhatikan dengan seksama setiap tanda yang mungkin menunjukkan adanya serangan penyakit. Hal ini dilakukan agar Anda dapat segera melakukan tindakan tepat untuk mencegah atau mengobati penyakit burung murai batu.

Sebagai pemilik burung murai batu, Anda harus memahami secara lebih detail melalui artikel ini mengenai burung murai batu, jenis penyakit yang biasa menyerang, serta solusi terbaik yang bisa dilakukan.

cta penyakit burung murai batu 1

Mengenal Burung Murai Batu

Sebelum Anda mempelajari tentang penyakit burung murai batu, Anda terlebih dahulu harus memahami secara singkat mengenai burung murai batu secara umum, termasuk karakteristiknya secara morfologis.


Burung murai batu, atau dikenal dengan nama Kucica Hutan, memiliki nama ilmiah Copsychus malabaricus. Burung murai batu termasuk dalam famili Turdidae dan tersebar di wilayah Asia tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Murai batu merupakan salah satu jenis burung kicau yang populer di Indonesia, terutama di kalangan penggemar burung kicau. Burung ini terkenal akan suaranya yang merdu serta kecerdasannya dalam menirukan berbagai suara kicauan burung lain.

Secara morfologis, burung murai batu memiliki ukuran 14-17 cm, dengan bulu berwarna hitam pekat di bagian atas serta putih atau jingga di bagian bawah. Mereka juga memiliki ekor yang panjang dan lebar dengan ukuran 20-30 cm, menjadi salah satu ciri khas yang mudah dikenali. Umumnya, tubuh murai batu jantan lebih besar dibandingkan murai batu betina.

Di alam liar, burung murai batu biasanya ditemukan di hutan-hutan tropis, terutama di tepi hutan atau daerah terbuka dengan vegetasi yang cukup untuk bertengger dan mencari makan. Meski begitu, burung murai batu termasuk burung yang teritorial dalam mempertahankan wilayahnya.

7 Jenis Penyakit Burung Murai Batu

Sama dengan jenis unggas lainnya, burung murai batu juga dapat terserang berbagai penyakit. Berikut merupakan beberapa jenis penyakit burung murai batu beserta cara mencegah dan cara mengatasinya.

Tetelo

Penyakit tetelo pada burung murai batu juga dikenal sebagai penyakit Newcastle Disease. Penyakit Ini  disebabkan oleh Virulent Newcastle Disease (NDV) sehingga dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta pencernaan pada burung murai batu.

Gejalanya meliputi kelumpuhan, sesak napas, dan penurunan nafsu makan. Penyakit ini berpotensi membunuh burung murai batu. Untuk mengatasinya, lakukan isolasi dan beri obat sesuai dengan anjuran dokter hewan. Sedangkan untuk pencegahan, lakukan vaksinasi secara rutin serta berikan nutrisi tambahan untuk burung murai batu.

Cacingan

Infeksi cacing merupakan penyakit burung murai batu yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kelemahan, dan penurunan berat badan. Untuk mengatasi cacingan, pemilik burung perlu memberikan obat cacing yang sesuai dengan dosis yang tepat. 

Selain itu, lakukan pencegahan dengan rutin menjaga kebersihan kandang dan lingkungan tempat burung tinggal serta memberikan pakan yang bersih dan segar.

Koksidiosis

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa parasit yang dikenal sebagai koksidia. Gejalanya antara lain diare, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan. 

Untuk mengatasinya, pemilik burung dapat memberikan obat antikoksidia yang diresepkan oleh dokter hewan. Selain itu, menjaga kebersihan kandang serta peralatan makan dan minum burung murai batu sangat penting untuk mencegah penyebaran koksidiosis.

Berak Kapur

Berak kapur adalah kondisi di mana kotoran burung murai batu memiliki konsistensi yang keras dan putih, mirip dengan kapur. Jika menemukan gejala ini, hentikan penjemuran terlebih dahulu, kemudian berikan multivitamin atau nutrisi tambahan. Jika gejala semakin parah, segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Kutu

Serangan kutu dapat mengganggu kesehatan burung murai batu dengan menghisap darah atau menyebabkan iritasi pada kulit. Hal ini juga dapat menyebabkan burung murai batu mencabuti bulunya sendiri.

Untuk mengatasi dan mencegah masalah ini, pemilik burung perlu membersihkan kandang secara rutin, memandikan burung dengan rutin, dan memberikan perlindungan kutu pada burung dengan menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter hewan.

Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan atas pada burung murai batu dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejalanya meliputi bersin-bersin, keluarnya lendir dari hidung, serta penurunan aktivitas. 

Untuk mengatasinya, burung perlu diberi istirahat yang cukup dan dipisahkan dari burung lain agar tidak menularkan penyakit. Pemberian makanan yang bergizi, vitamin tambahan, dan pembersihan kandang secara rutin juga dapat membantu mempercepat pemulihan serta mencegah terjadinya infeksi pernafasan pada burung murai batu.

Infeksi Mata

Infeksi mata pada burung murai batu dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau iritasi yang disebabkan oleh benda asing. Gejalanya meliputi mata berair, berwarna merah, berkerak, atau keluar nanah. 

Untuk mengobati penyakit mata, pemilik burung perlu membersihkan mata burung dengan larutan garam atau obat mata yang diresepkan oleh dokter hewan. Anda juga dapat mencegah penyakit ini dengan memperhatikan kebersihan lingkungan burung murai batu.

cta penyakit burung murai batu 2

Cara Merawat Burung Murai Batu Agar Tidak Terserang Penyakit

Perawatan yang baik dan tepat adalah kunci untuk mencegah serangan penyakit burung murai batu. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk merawat burung murai batu agar tidak terserang penyakit.

Beri Makanan Berkualitas

Pastikan burung murai batu mendapatkan makanan yang seimbang dan berkualitas. Burung murai batu adalah pemakan serangga, jadi berikan pakan yang kaya protein seperti jangkrik, ulat hongkong, atau belalang. Anda juga dapat memberikan biji-bijian, buah-buahan segar, dan sayuran sebagai tambahan gizi.

Beri Suplemen Berkualitas

Selain makanan, berikan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM sebagai suplemen tambahan berkualitas yang dapat mencegah dan mengobati penyakit burung murai batu.

Cara pengaplikasiannya sangat mudah, Anda hanya perlu secara rutin menyemprotkan 1-2 ml Suplemen Organik Cair (SOC) GDM pada pakan sebelum diberikan kepada burung murai batu.

Jaga Kebersihan Kandang

Rajinlah membersihkan kandang burung murai batu dan ganti alas kandang secara teratur. Kotoran yang menumpuk dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Pastikan juga untuk membersihkan dan melakukan disinfeksi peralatan kandang secara rutin.

Pastikan Air Minum Bersih

Pastikan burung murai batu memiliki akses yang cukup untuk minum air bersih setiap saat. Air minum yang kotor atau tercemar dapat menjadi sumber infeksi bakteri dan penyakit lainnya.

Mandikan Burung Murai Batu

Mandikan burung murai batu secara rutin. Umumnya, memandikan burung murai batu dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan air bersih ke tubuhnya secara merata, kemudian angin-anginkan dengan menempatkan sangkar di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung agar bulu-bulu burung bisa lebih cepat kering.

Memandikan burung murai batu bisa dilakukan seminggu sekali, bisa lebih sering atau jarang tergantung pada keadaan burung. Ini dilakukan agar burung murai batu terhindar dari debu, penyakit, dan kutu yang bisa menyerang kapan saja.

Jaga Kebersihan Diri

Sebelum dan setelah berinteraksi dengan burung, pastikan untuk mencuci tangan Anda dengan bersih. Hal ini akan membantu mencegah penyebaran kuman atau penyakit dari burung ke manusia dan sebaliknya.

Beri Lingkungan yang Tepat

Pastikan lingkungan tempat tinggal burung murai batu memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Berikan kandang yang cukup luas, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan terlindung dari cuaca ekstrem. Hindari juga tempat yang terlalu lembab atau terlalu panas.

Hindari tempat yang ramai, paparan langsung dengan asap rokok, bahan kimia berbahaya, atau benda-benda tajam yang dapat membahayakan burung.

Amati Perilaku dan Kesehatan Burung

Amati perilaku burung murai batu secara seksama. Perhatikan apakah burung tampak aktif, nafsu makannya normal, dan tidak ada gejala penyakit, seperti bersin, batuk, dan keluarnya lendir dari hidung atau mata. Jika Anda mencurigai munculnya tanda-tanda masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

Vaksinasi dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Jika memungkinkan, konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan vaksinasi yang tepat dan menjadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin untuk burung Anda. Ini akan membantu mencegah penyakit dan memastikan bahwa burung Anda tetap sehat.

penyakit burung murai batu 1

Pemberian Suplemen Organik Cair (SOC) GDM untuk Burung Murai Batu

Selain perawatan yang tepat, pemberian Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak untuk mencegah serangan dan penularan penyakit burung murai batu sangat disarankan. Suplemen ini sangat baik untuk tumbuh kembang dan daya tahan hewan ternak, termasuk burung murai batu.

Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak terbuat dari bahan-bahan organik pilihan yang berkualitas tinggi. Bahan-bahan yang digunakan juga segar dan langsung diproses setiap harinya sehingga aman bagi burung murai batu dan lingkungannya. Bahan-bahan yang digunakan, yaitu algae, minyak hewani, bakteri, limbah organik, dan rumput laut.

Selain itu, Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak juga mengandung formulasi bakteri-bakteri baik yang sangat bermanfaat bagi burung murai batu. Bakteri-bakteri tersebut masing-masing memiliki peran dan keutamaan yang baik bagi kelangsungan hidup burung murai batu.

Manfaatnya antara lain, menambah kekebalan tubuh dari serangan penyakit, meningkatkan daya cerna pakan, menjaga keseimbangan mikroba dalam tubuh, meningkatkan produktivitas, mencegah kematian akibat penyakit, memperbaiki penyerapan nutrisi, menurunkan kadar lemak dalam darah, serta mengurangi gas amonia pada kotoran burung murai batu.

Rasakan semua manfaat ini hanya dengan mengaplikasikan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak pada burung murai batu Anda. Selanjutnya, Anda bisa menghubungi kami melalui WhatsApp untuk melakukan konsultasi secara GRATIS dan memesan produk bermanfaat ini hanya dengan menekan tombol berikut!

cta penyakit burung murai batu 3
author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan