Pertanian

10 Jenis Hama pada Terong dan Cara Mencegah Serangannya

Hama merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi petani terong dalam upaya mempertahankan kualitas dan kuantitas hasil tanaman terong. Beberapa jenis hama pada terong dapat menyebabkan kerusakan serius, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terong, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena, merupakan salah satu tanaman sayuran yang tumbuh subur di berbagai iklim. Sama halnya dengan tanaman lainnya, berbagai jenis hama dapat menginfeksi tanaman terong, mulai dari fase perkecambahan hingga masa panen.

Memahami jenis hama pada terong serta cara mengatasinya bukan hanya membantu dalam meningkatkan produktivitas tanaman terong, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian secara keseluruhan. 

Dengan demikian, artikel ini akan membahas secara rinci tentang berbagai jenis hama yang sering menyerang tanaman terong dan strategi pengendalian yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

cta jenis hama pada terong 1

10 Jenis Hama pada Terong yang Sering Menyerang

Terdapat beberapa jenis hama pada terong yang umumnya sering mengganggu perkembangan dan pertumbuhan tanaman terong. Berikut merupakan beberapa jenis hama yang sering mengganggu tanaman terong.

Kutu Daun

Kutu daun merupakan jenis hama pada terong yang sering menyerang tanaman terong dengan mengisap cairan tumbuhan dari daunnya. Kutu daun biasanya menempel dan menginfeksi bagian bawah daun terong sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan daun. 

Gejala yang umum adalah daun yang keriting, menguning, layu, dan kemungkinan mengalami pembusukan. Pengendalian kutu daun dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida nabati seperti ekstrak neem atau menggunakan predator seperti kelompok kepik.

Wereng Kapas

Wereng kapas termasuk dalam jenis Empoasca yang memiliki gerakan cepat dan lincah. Selain itu, hama ini akan mengisap cairan daun tanaman sehingga menyebabkan kerusakan pada daun terong, seperti munculnya bintik-bintik pada permukaan atas daun. Wereng kapas dapat diatasi dengan pengaplikasian pestisida berbahan buprofezin.

Thrips

Trips adalah serangga kecil yang biasanya hidup di bawah daun dan mengisap cairan tumbuhan. Serangan thrips biasanya ditandai dengan daun terong yang mengkerut, mengeriting, serta muncul bintik-bintik keperakan sehingga menurunkan kualitas buah terong. 

Pengendalian thrips dapat dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida nabati seperti ekstrak neem atau dengan menanam tanaman pelindung seperti bunga marigold di sekitar kebun terong.

Kumbang Daun

Imago dan larva kumbang daun termasuk dalam jenis Epilachna yang suka memakan bagian tubuh tanaman terong. Hama ini memakan bagian bawah daun tetapi tidak memakan bagian atas daun sehingga menyebabkan permukaan daun tidak rata, kekuningan, layu, hingga berlubang.

Hama kumbang daun dapat diatasi dengan mengambil kumbang daun lalu memusnahkannya dengan cara dibakar. Selain itu, Anda juga dapat mengaplikasikan insektisida sesuai dengan dosis pada kemasan produk.

Tungau

Tungau adalah hama kecil yang sering menyerang tanaman terong, terutama di musim panas yang kering. Gejala serangan tungau, yaitu daun layu, berlubang, dan muncul bintik coklat kehitaman. 

Cara mengatasi serangan tungau dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mengandung sulfur atau minyak hortikultura. Untuk mencegah serangan tungau, lakukan perendaman benih dengan larutan GDM Spesialis Tanaman Pangan sebelum ditanam.

Ulat Grayak

Ulat grayak atau Spodoptera litura F. adalah hama yang suka memakan daun tanaman terong. Hal ini menyebabkan daun tanaman terong berlubang sehingga menyebabkan tanaman terong sulit melakukan fotosintesis.

Hama ini dapat diatasi dengan memusnahkan atau membakar bagian daun yang menjadi sarang ulat grayak pada sore hari. Bisa juga dengan menyemprotkan insektisida organik sesuai dosis.

Ulat Tanah

Ulat tanah atau Agrotis ipsilon Hufn. biasanya akan menyerang tunas atau titik tumbuh tanaman terong yang masih muda dan dalam proses pembenihan. Ini menyebabkan tanaman terong membusuk dan mati.

Cara mengatasi hama ini dapat dilakukan dengan sanitasi lahan, tetapi juga dapat dicegah dengan menggunakan benih yang tahan terhadap hama serta dapat dibantu dengan pengolahan tanah yang tepat. Anda juga bisa mengatasi hama ini dengan menggunakan insektisida atau pestisida sesuai dengan dosis. 

Ulat Buah

Ulat buah merupakan hama yang umum ditemui di berbagai buah-buahan, termasuk terong. Hama ini menyerang buah terong secara langsung dengan melubangi dan memakan bagian dalam buah terong sehingga menyebabkan kebusukan dan kerusakan pada buah.

Anda dapat mencegah serangan ulat buah dengan melakukan sanitasi lahan dan membuang atau memusnahkan buah terong yang terserang ulat buah. Selain itu, Anda juga dapat mengaplikasikan insektisida pada tanaman terong.

Kutu Kebul

Kutu kebul biasa berkelompok di bagian bawah daun, bersayap jernih, dan berwarna putih. Kutu kebul dapat menjadi penyebab virus kuning pada tanaman terong karena mengisap cairan daun dan menghasilkan embun madu yang menjadi penyebab munculnya embun jelaga.

Serangan kutu kebul dapat menyebabkan daun menjadi kerdil, mengerut, dan mengeriting sehingga dapat diatasi dengan melakukan rotasi tanaman, pemusnahan bagian tumbuhan yang terserang hama, dan penyemprotan insektisida organik.

Busuk Buah

Ketika musim hujan, jamur jenis Phytophthora sp biasanya akan menyerang tanaman terong sehingga menyebabkan bercak-bercak coklat atau busuk pada buah terong. Atasi hal ini dengan memusnahkan buah yang terserang jamur serta menyemprotkan fungisida pada tanaman terong.

cta jenis hama pada terong 2

Cara Merawat Tanaman Terong Agar Terhindar dari Hama

Merawat tanaman terong agar terhindar dari berbagai jenis hama pada terong membutuhkan perhatian dan tindakan pencegahan yang tepat dan teratur. Berikut adalah beberapa langkah tepat yang dapat Anda lakukan secara rutin.

Pemilihan Lokasi

Tanam terong di tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup dan memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang dapat menyebabkan penyakit akar. Tempat yang terlalu lembab dapat menyebabkan munculnya hama serangga dan jamur.

Rotasi Tanaman

Hindari menanam jenis tanaman terong yang sama secara berurutan di lahan yang sama setiap tahun. Rotasi tanaman dapat membantu mengurangi risiko serangan hama dan penyakit yang menumpuk di tanah.

Tanah yang Subur

Pastikan tanah tempat Anda menanam terong kaya akan bahan organik dan nutrisi yang diperlukan. Tanah yang sehat akan membantu tanaman terong menjadi lebih tahan terhadap serangan hama.

Sebelum tanaman terong ditanam, lakukan pengolahan tanah dengan pupuk terbaik yang dapat meningkatkan kualitas tanah. Pengolahan tanah juga dapat membunuh larva yang terdapat di dalam tanah.

Pemilihan dan Penanaman Benih

Pilih varietas benih terong yang memiliki ketahanan terhadap berbagai jenis hama pada terong. Varietas yang tahan terhadap hama akan lebih mudah untuk dirawat dan lebih sedikit memerlukan penggunaan pestisida.

Pemantauan Rutin

Pastikan tidak ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit pada tanaman terong dengan pemantauan atau pemeriksaan rutin. Dengan memantau secara rutin, Anda dapat mendeteksi masalah lebih awal dan mengambil tindakan dengan cepat.

Pengendalian Hama Secara Alami

Gunakan metode pengendalian hama alami dengan menanam tanaman pengganggu hama, seperti tanaman marigold, di sekitar tanaman terong untuk mengusir hama. Anda juga bisa menggunakan larutan sabun cair atau minyak neem untuk memberantas serangga.

Irigasi

Hindari menyiram tanaman terong secara berlebihan karena kelembaban yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jamur. Tanah sebaiknya cukup lembab tetapi tidak tergenang.

Pembersihan Lingkungan

Pastikan area sekitar tanaman terong tetap bersih dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang sudah mati. Ini dapat mengurangi tempat persembunyian bagi hama dan penyakit.

Penggunaan Jaring

Jika Anda menghadapi masalah yang serius dengan serangga yang menyukai tanaman terong, Anda dapat menggunakan jaring pengaman untuk melindungi tanaman dari serangan serangga seperti ulat atau kunang-kunang.

Panduan Pemupukan Tanaman Terong dengan Rangkaian Produk GDM

Berbagai jenis hama pada terong dapat diatasi dengan perawatan yang baik dari proses awal hingga akhir dengan menggunakan rangkaian produk GDM yang terdiri dari GDM SaMe Granule Bio Organik, GDM Black Bos, dan GDM Spesialis Tanaman Pangan.

jenis hama pada terong 1

GDM SaMe berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan menyuburkan tanah, GDM Black Bos berfungsi untuk menstimulasi bakteri apatogen yang dapat mencegah penyakit tular tanah, dan GDM Spesialis Tanaman Pangan berfungsi meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman terong.

Anda dapat memperoleh hasil yang maksimal hanya dengan menggunakan 3 produk tersebut sesuai dengan panduan. Berikut merupakan panduan pemupukan tanaman terong dengan rangkaian produk GDM.

Pengolahan Lahan (-7 HST)

7 hari sebelum melakukan penanaman benih terong, tebarkan GDM SaMe secara merata pada tanah yang digunakan sebagai media tanam dengan dosis 100 kg/Ha. 

Selanjutnya, gunakan GDM Black Bos dengan dosis 5 kg/Ha. Caranya, larutkan GDM Black Bos dengan ukuran 1 gelas air mineral ke dalam satu tangki berisi air dan semprotkan pada tanah dalam kondisi lembab atau basah.

Perendaman Benih (0 HST)

Sebelum bibit terong ditanam, lakukan perendaman benih dengan melarutkan GDM Pangan dengan dosis 100 ml/Ha ke dalam 1 liter air hangat. Kemudian, rendam bibit terong ke dalam larutan selama 30 menit.

Pupuk I-IV (7, 15, 20, 27 HST)

Pemupukan pertama hingga keempat pada tanaman terong dapat dilakukan ketika memasuki umur 7 (I), 15 (II), 20 (III) , dan 27 (IV) HST dengan menggunakan GDM Pangan dosis 8 liter/Ha. Caranya, larutkan 2 gelas (500 ml) GDM Pangan ke dalam satu tangki berisi air dan semprotkan secara merata ke seluruh tanaman terong.

Pupuk V (30 HST)

Ketika memasuki umur 30 HST, Anda dapat melakukan pemupukan kelima pada tanaman terong. Caranya, tebarkan GDM SaMe dengan dosis 100 kg/Ha pada daerah perakaran tanaman terong.

Selanjutnya, gunakan GDM Black Bos dengan dosis 5 kg/Ha. Caranya, larutkan GDM Black Bos dengan ukuran 1 gelas air mineral ke dalam satu tangki berisi air dan semprotkan pada tanah dalam kondisi lembab atau basah.

Pupuk VI (> 35 HST)

Ketika tanaman terong berumur lebih dari 35 HST, gunakan GDM Pangan dengan dosis 8 liter/Ha. Caranya, larutkan 2 gelas (500 ml) GDM Pangan ke dalam satu tangki berisi air dan semprotkan secara merata ke seluruh tanaman terong. Selanjutnya, aplikasikan pemupukan setiap 1 minggu sekali secara rutin.

Cara pengaplikasiannya yang mudah serta hasilnya yang optimal membuat rangkaian produk GDM telah dipercaya dan banyak dipakai oleh petani di seluruh Indonesia. Keunggulan produk GDM telah terbukti secara optimal dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil tanaman terong sehingga meningkatkan nilai jualnya.

Dulur! Jadilah mitra GDM dan petani terong yang sukses hanya dengan menekan tombol di bawah ini, Anda akan langsung terhubung dengan kami melalui nomor whatsapp. Konsultasikan kondisi tanaman terong Anda sekarang juga bersama dengan tim ahli kami secara GRATIS!

cta jenis hama pada terong 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat