Perkebunan

5 Cara Mengatasi Hama Uret Tebu: Solusi Pertanian Produktif

cara mengatasi hama uret tebu

Tanaman tebu merupakan salah satu komoditas perkebunan paling strategis di Indonesia. Hasilnya mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat lebih dari 50% setiap tahunya. Meski begitu, kendala terbesar pada proses peningkatan produksi ada pada hama uret tebu yang sering menyerang. Ternyata, ada cara mengatasi hama uret tebu yang mudah Anda lakukan. 

Sampai saat ini serangan hama uret tebu masih menjadi kendala panen tebu di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Kebumen, Bondowoso, Kediri, Jombang, dan Yogyakarta. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi hama uret tebu dan langkah pencegahan agar hama tidak semakin menyebar. 

Langkah awal pencegahan seperti meningkatkan kesuburan tanah hingga menjaga antibodi tanaman bisa Anda dapatkan dengan menggunakan pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Kenali cara mengatasi hama uret tebu dan gejala yang perlu Anda pahami pada artikel berikut ini. 

cta cara mengatasi hama uret tebu 1

Apa Itu Hama Uret Tebu?

Hama uret merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman tebu, dan dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada hasil panen. Uret adalah larva dari kumbang Lepidiota stigma, yang menyerang akar dan batang tebu.

Larva L. stigma memiliki tipe scarabaeiform yang berbentuk seperti huruf C dan berwarna putih krem. Kepalanya berwarna coklat dengan lebar sekitar 10 – 11 mm. Larva dari subfamili Melolonthinae ini tubuhnya kaku sehingga sulit direntangkan dengan baik dan sulit bergerak di permukaan tanah.

Beberapa jenis hama uret lainnya yang menyerang akar tanaman tebu meliputi Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri, dan Apogonia destructor. Akibat serangan hama uret ini, hasil panen tebu bisa menurun drastis, dengan rata-rata hanya sekitar 40 ton per hektar dibandingkan hasil normal sekitar 100 ton per hektar. 

Bahkan, pada lahan yang tidak dilakukan pengendalian, produksi tebu bisa merosot hingga hanya 5 ton per hektar. 

Pertanyaannya bagaimana cara mengatasi hama uret tebu yang tepat? Sebelumnya, Anda harus mengenali terlebih dahulu gejala serangan hama uret tebu. 

Gejala Serangan Hama Uret Tebu

Gejala serangan hama L. stigma pada tanaman muda dimulai dengan layunya pucuk tanaman, kemudian daun menguning seperti mengalami kekeringan. Jika serangan parah, tanaman bisa mati. 

Gejala kekeringan dan serangan L. stigma mudah dibedakan. Kekeringan menyebabkan kelayuan merata di seluruh area pertanaman dan akan pulih jika disiram air. Sebaliknya, serangan L. stigma menyebabkan kelayuan tidak merata dan tidak pulih meski sudah disiram karena kerusakan akar menghambat penyerapan air dan nutrisi dari tanah.

Bagian pangkal tanaman tebu yang diserang L. stigma bisa kehilangan semua akarnya dan muncul rongga-rongga besar pada pangkal batang. 

Pada tanaman tebu yang sudah tua, gejala serangan L. stigma meliputi layunya pucuk tanaman, daun yang mengering, dan akhirnya tanaman roboh dan mati. Umumnya, L. stigma menyebabkan kerusakan parah pada tanah yang dominan berpasir, tanah dengan tekstur yang sangat gembur, dan tanah berkerikil.

cta cara mengatasi hama uret tebu 2

5 Cara Mengatasi Hama Uret Tebu dengan Efektif

Nah, ada beberapa cara mengatasi hama uret tebu yang bisa Anda lakukan mulai dari secara hayati hingga kimiawi untuk menghindari dari hama tanaman tebu. . 

Mengambil Uret Secara Manual

Uret diambil secara manual saat pengolahan tanah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi populasi larva hama secara langsung.

Memasang Jaring dan Lampu Perangkap

Pemasangan jaring dan lampu perangkap dilakukan saat masa penerbangan imago, terutama pada awal musim hujan. Ini bertujuan untuk menangkap kumbang dewasa sebelum mereka bertelur.

Pemanfaatan Musuh Alami

Menggunakan nematoda entomopatogen seperti Steinernema sp. dan Heterorhabditis sp. untuk mengendalikan populasi uret. Dosis yang dianjurkan adalah 20 spons per hektar. Nematoda ini akan menyerang dan membunuh larva uret, sehingga mengurangi jumlah hama secara alami.

Pergiliran Tanaman

Melakukan rotasi tanaman dengan menanam komoditas yang bukan inang uret. Cara ini bertujuan untuk memutus siklus hidup hama, karena larva tidak mendapatkan tanaman inang untuk berkembang.

Penggunaan Pestisida

Sebagai alternatif terakhir, penggunaan pestisida kimia dilakukan dengan bijaksana. Pestisida digunakan hanya jika metode lain tidak efektif, dan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk menghindari dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

cara mengatasi hama uret tebu 1

Panduan Pemupukan Tanaman Tebu dengan Rangkaian Produk GDM agar Terhindar dari Serangan Hama Uret 

Pengendalian hama uret tebu tidak hanya dengan memaksimalkan cara teknis pada perkebunan Anda saja. Namun perlu adanya langkah pencegahan dengan memaksimalkan kualitas tanah dan tanaman untuk menjaga kesehatan tebu agar tidak mudah terhindar dari hama. 

Contohnya dengan menggunakan rangkaian pupuk organik dari GDM. Pupuk organik GDM dirancang untuk meningkatkan antibodi tanaman dengan berbagai bahan berkualitas. Simak ini panduan menggunakan GDM pada tanaman tebu pada fase budidayanya.  

Persiapan Lahan Perkebunan

Pada fase awal budidaya tebu, Anda perlu menambahkan GDM SaMe sebanyak 150 kg per hektar dan GDM Black BOS dengan dosis 10 kg per hektar. 

Sebarkan GDM SaMe secara merata di sepanjang juringan tebu, kemudian tambahkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS ke dalam tangki semprotan dan semprotkan larutan ini secara merata di sepanjang juringan.

Perendaman Bibit

Langkah selanjutnya adalah merendam bibit tebu dalam larutan POC GDM Spesialis Perkebunan sebanyak 2 liter. Rendam bibit selama 3-5 jam untuk memastikan penyerapan nutrisi yang optimal.

Proses Penanaman

Setelah bibit direndam, gunakan POC GDM Spesialis Perkebunan sebanyak 8 liter. Campurkan 500 ml atau sekitar 2 gelas GDM ke dalam tangki semprotan dan semprotkan larutan ini secara merata di sepanjang juringan tebu.

Pupuk I (10 HST)

Untuk pemupukan pertama pada usia 10 hari setelah tanam (HST), aplikasikan POC GDM Spesialis Perkebunan dengan dosis 8 liter. Campurkan 500 ml (sekitar 2 gelas) GDM ke dalam tangki semprotan dan semprotkan secara merata. Ulangi pemupukan ini setiap minggu sekali.

Pupuk II (60 HST)

Pada usia 60 hari setelah tanam, tambahkan GDM SaMe dengan dosis 150 kg dan sebarkan secara merata di sepanjang juringan. Aplikasikan setiap 3 bulan sekali. Selain itu, gunakan GDM Black BOS untuk memperkuat perakaran dengan dosis 10 kg. 

Campurkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS ke dalam tangki semprotan dan semprotkan secara merata. Ulangi setiap bulan sekali.

Pupuk III (>60 HST)

Setelah lebih dari 60 hari, aplikasikan POC GDM Spesialis Perkebunan dengan dosis 8 liter. Campurkan 500 ml GDM ke dalam tangki semprotan dan ulangi pemupukan ini setiap bulan sekali.

Pupuk IV (Cane Yards)

Pada tahap akhir, tambahkan POC GDM Spesialis Perkebunan sebanyak 8 liter ke dalam tangki semprotan dan campurkan dengan air. 

Semprotkan larutan ini pada seluruh tanaman tebu hingga siap panen. Proses ini memastikan tanaman tebu mendapatkan nutrisi optimal hingga masa panen tiba.

Budidaya tebu lebih mudah dengan rangkaian produk GDM bukan? Tingkatkan kesehatan dan produktivitas perkebunan tebu Anda dengan melakukan konsultasi secara GRATIS dengan tim ahli GDM kami. Dapatkan solusi berbagai kegiatan agribisnis dengan klik WhatsApp di bawah ini!

cta cara mengatasi hama uret tebu 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat