Perkebunan

4 Jenis Penyakit Tanaman Nilam dan Strategi Pengendaliannya

Tanaman nilam terkenal sebagai salah satu komoditas perkebunan penghasil minyak atsiri yang bernilai tinggi. Prospek yang menjanjikan membuat tanaman nilam mampu menguasai pasar ekspor. Namun, budidaya nilam yang tidak sempurna bisa menyebabkan penularan berbagai jenis penyakit tanaman nilam dan mengakibatkan penurunan kualitas tanaman. 

Faktor munculnya penyakit tanaman nilam biasanya terjadi sebab iklim tidak menentu, pemupukan yang buruk hingga serangga yang merusak tanaman. Penyakit tanaman nilam juga dianggap lebih berbahaya jika dibandingkan dengan hama loh Lur. 

Oleh karena itu, mengetahui berbagai jenis penyakit tanaman nilam serta cara pengendaliannya, merupakan bagian penting untuk menghindari tanaman nilam dari sejumlah kerusakan fatal. 

Beberapa penyakit yang bisa Anda temukan menginfeksi nilam diantaranya layu bakteri, daun kering, penyakit budok dan masih banyak lagi. Artikel ini akan membantu Anda mendapatkan informasi selengkapnya.  

cta penyakit tanaman nilam 1

4 Jenis Penyakit Tanaman Nilam

Sejumlah jenis penyakit tanaman nilam yang bisa Anda kenali menunjukkan gejala pada tanaman. Berikut ini beberapa jenis penyakit tanaman nilam, antara lain: 

Penyakit Layu Bakteri 

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum E.F. Smith, memiliki dampak yang buruk. Gejala layu mulai tampak pada tanaman yang berumur satu bulan setelah tanam. Akar dan pangkal batang membusuk, berubah warna menjadi kehitaman, dan kulitnya mengelupas. 

Daun tanaman juga mudah menguning, layu, dan akhirnya mati. Jika akar atau batang yang terinfeksi dipotong dan direndam dalam air, akan terlihat massa bakteri keluar dari potongan tersebut. 

Penyakit Daun Kuning

Penyakit ini disebabkan oleh nematoda seperti Meloidogyne incognita, Meloidogyne hapla, Pratylenchus spp, dan Radopholus similis. Meloidogyne incognita biasanya menyerang tanaman nilam di dataran rendah, sedangkan Meloidogyne hapla lebih sering ditemukan di dataran tinggi.

Gejala yang terlihat adalah daun yang berubah menjadi kuning kemerahan. Pada akar tanaman akan muncul benjolan atau puru. Jika akar atau batang yang terinfeksi dipotong dan diuji di laboratorium, akan ditemukan patogen tersebut.

Penyakit Budok 

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Synchytrium pogostemonis f.sp. patchouli, yang merupakan jamur tular tanah. Pada tanaman nilam, spora jamur patogen ini terdapat dalam kutil yang muncul di daun, tangkai daun, dan batang. 

Kutil ini terbentuk akibat reaksi tanaman terhadap senyawa yang dikeluarkan oleh jamur, yang menyebabkan peningkatan jumlah sel (hiperplasia) dan ukuran sel (hipertrofi). Gejala awal serangan pada tanaman nilam ditandai dengan munculnya kutil pada daun tunas muda yang berada di dekat permukaan tanah. Nilam yang terkena penyakit budok bisa terjadi pemendekan tunas (roset), kerdil, atau kutil pada daun dari tunas-tunas nilam yang baru tumbuh.

Penyakit Mozaik 

Jenis penyakit tanaman nilam yang satu ini disebabkan oleh virus Mozaik yang ditularkan oleh vektor berupa kutu daun, Aphis gossypii. Gejala awal serangan adalah munculnya warna kuning atau klorosis pada daun. Daun kemudian berubah bentuk, layu, dan akhirnya mati. Penyakit mozaik dapat menurunkan produksi daun nilam serta mempengaruhi kandungan minyak esensial yang terdapat di dalam tanaman.

cta penyakit tanaman nilam 2

Cara Mengendalikan Penyakit Tanaman Nilam

Cara pengendalian penyakit tanaman nilam tentu membutuhkan proses. Sejumlah cara dibawah ini bisa Dulur jadikan referensi untuk mencegah penyakit nilam semakin menyebar dan merusak perkebunan tanaman. 

Pemilihan Media Tanam 

Anda bisa gunakan media tanam yang steril dan bebas dari patogen untuk mencegah penyebaran penyakit.

Selain itu, pilih bahan tanaman yang sehat dan varietas tahan penyakit. Anda juga bisa memaksimalkan proses penyemaian pada tanaman yang terinfeksi. 

Pembersihan Kebun Secara Rutin 

Proses pengendaliannya, Dulur bisa melakukan sanitasi kebun secara rutin untuk memutus siklus hidup patogen. Anda juga bisa menggunakan pestisida alami, seperti daun mimba, untuk mengendalikan nematoda.

Perhatikan Proses Penanaman Nilam 

Hindari menanam nilam pada lahan yang terserang penyakit Budok selama sekitar 3 tahun.

Pengelolaan Air: Anda juga perlu memastikan tidak ada genangan air yang terlalu lama untuk mencegah penyebaran spora jamur Synchytrium pogostemonis f.sp. patchouli.

Pemotongan Bagian yang Terserang 

Potong dan buang bagian tanaman yang terinfeksi. Pembakaran dilakukan di luar lahan untuk mencegah penyebaran penyakit. Anda juga bisa menggunakan hewan predator untuk mengendalikan populasi virus yang menyebar seperti aphis gossypii

penyakit tanaman nilam 1

Panduan Pemupukan Tanaman Nilam dengan Rangkaian Produk GDM untuk Mencegah Serangan Penyakit

Nah, setelah Anda mengetahui macam-macam jenis penyakit tanaman nilam serta cara pengendaliannya. Kini, untuk menjaga tanaman agar tetap sehat perlu adanya perawatan maksimal. Salah satu bentuk perawatan tanaman nilam bisa dengan memaksimalkan pemupukan yang berkualitas. 

Rangkaian pupuk GDM membantu perkebunan nilam Anda tetap terjaga. Terbuat dari 100% bahan organik dengan tambahan bahan unggulan lainnya, pupuk GDM bisa membantu meningkatkan kualitas tanaman. 

Persiapan Media Tanam

Langkah awal dalam mempersiapkan media tanam adalah dengan menggunakan pupuk cair organik spesialis perkebunan. Aplikasikan GDM Granule SAME dengan menaburkannya secara merata di atas bedengan dengan dosis 150 kg per hektar. Selain itu, gunakan GDM Black BOS dengan menyemprotkannya secara merata di permukaan bedengan. Caranya, campurkan 10 kg GDM Black BOS dengan 1 gelas air mineral dalam tangki semprot, kemudian semprotkan secara merata.

Bibit Tanaman Nilam

Sebelum menanam bibit nilam dalam polybag, rendam stek terlebih dahulu dalam larutan pupuk organik cair spesialis perkebunan, seperti Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kebun. Rendam stek selama 5 hingga 10 menit dengan perbandingan pupuk dan air 1:10. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya tumbuh bibit.

Pupuk I (1-6 Bulan)

Pada fase ini, gunakan POC GDM Spesialis Kebun dengan dosis 10 liter. Campurkan 500 ml GDM ke dalam tangki semprot dan semprotkan secara merata di seluruh tanaman. Aplikasikan pupuk ini minimal satu bulan sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.

Pupuk II (6 Bulan)

Pada usia 6 bulan, gunakan dua jenis pupuk: GDM SaMe dengan dosis 150 kg dan GDM Black BOS dengan dosis 10 kg. Taburkan GDM SaMe secara merata di atas bedengan. Sementara itu, semprotkan GDM Black BOS pada perakaran tanaman setiap 6 bulan sekali. Campurkan 1 gelas GDM Black BOS ke dalam tangki semprot dan semprotkan pada area perakaran tanaman.

Pupuk III (6-12 Bulan)

Pada fase ini, gunakan POC GDM Spesialis Kebun dengan dosis 15 liter. Campurkan 500 ml GDM ke dalam tangki semprot dan semprotkan secara merata di seluruh tanaman setiap dua bulan sekali. Pemupukan ini bertujuan untuk memastikan tanaman terus mendapatkan nutrisi yang diperlukan hingga masa panen.

Bagaimana sudah tidak ragu lagi menggunakan rangkaian pupuk GDM bukan? Selain menyediakan berbagai rangkaian pupuk yang bermanfaat, GDM juga menghadirkan kesempatan bagi pemilik agribisnis untuk melakukan konsultasi secara GRATIS dan mudah dengan tim ahli pertanian kami. Jangan lupa hubungi nomer whatsapp di bawah ini ya. 

cta penyakit tanaman nilam 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat