Tanaman Buah

4 Jenis Hama Tanaman Pepaya dan Cara Mencegahnya dengan Efektif

hama tanaman pepaya

Pepaya merupakan salah satu tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Keberadaan hama tanaman pepaya dapat mengancam keselamatan tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil panen.

Hama dan penyakit tanaman pepaya antara lain kutu putih, busuk akar, bercak daun dan masih banyak lagi. Gangguan tanaman pepaya biasanya datang saat musim penghujan. Sebab pepaya akan mudah terasa lembab dan mudah terserang penyakit atau jamur. 

Akibatnya, daun akan mudah mengkerut, kekuning-kuningan hingga buahnya yang rusak. Lantas, apa saja hama tanaman pepaya dan cara mengatasi yang tepat? Berikut penjelasan selengkapnya beserta cara pencegahan melalui pupuk GDM.

cta hama tanaman pepaya 1

4 Jenis Hama Tanaman Pepaya yang Biasa Menyerang

Hama-hama tanaman  pepaya dapat merusak tanaman secara signifikan, mengurangi produksi buah, bahkan menyebabkan kerugian finansial yang besar. Berikut adalah beberapa hama tanaman pepaya yang perlu Anda waspadai. 

Kutu Perisai 

Serangga ini memiliki kebiasaan mengisap cairan dari daun tanaman, yang kemudian menyebabkan timbulnya nekrosis pada bagian yang dihisap. Nekrosis ini merujuk pada matinya jaringan daun, yang menyebabkan perubahan warna dan struktur pada area yang terdampak.

Di sisi lain, pada permukaan atas daun akan terlihat bercak-bercak kuning sebagai tanda serangan. Akibat serangan ini, daun tanaman menjadi kering dan akhirnya rontok, yang dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas tanaman secara signifikan.

Ukurannya cukup kecil, dengan diameter sekitar 1.8 mm. Sementara itu, serangga jantan berbentuk oval dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan serangga betina, membuatnya agak sulit untuk diamati dengan mata telanjang.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami dari kelompok predator. Beberapa predator yang efektif termasuk Chilocorus sp., Azya trinitasi, Cryptognatha nudiceps, Lindorus lophanthae, dan Pentilia castaneae. Predator-predator ini berfungsi sebagai agen pengendali biologi yang memakan serangga hama dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

Kutu Dompolan 

Tanaman yang terserang oleh hama ini akan mengalami gangguan pertumbuhan. Hama ini memiliki kebiasaan mengisap cairan dari buah, daun, atau bagian tanaman lainnya yang mereka tempati. Kondisi ini tentunya mengurangi kemampuan fotosintesis tanaman dan dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

Hama ini cenderung hidup berkelompok pada berbagai bagian tanaman seperti batang, daun, bunga, dan buah. Hama dewasa memiliki bentuk oval, pipih, dan berwarna kuning kecoklatan, kuning muda, atau kuning tua. Ukuran hama ini berkisar antara 3 hingga 4 mm panjangnya, Pengendalian hama ini dapat dilakukan melalui beberapa metode yang efektif.

Salah satu metode utama adalah dengan menjaga sanitasi lingkungan dari gulma dan inang alternatif yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya hama. Dengan membersihkan area sekitar tanaman dari gulma, kita dapat mengurangi kemungkinan serangan hama.

Tungau Merah

Hama tanaman pepaya yang satu ini muncul sebab hewan kecil bernama tungau. Tungau adalah salah satu hama yang sangat cepat berkembang biak dan dapat menyebabkan kerusakan berat pada tanaman dalam waktu yang singkat. 

Bagian tanaman yang sering diserang oleh tungau meliputi tangkai, daun, dan buah. Serangan pada tangkai dapat mengubah warnanya menjadi seperti perunggu, menandakan adanya kerusakan yang signifikan.

Pada daun, serangan tungau dapat dikenali dari bercak-bercak berwarna kuning atau coklat yang muncul di permukaan atas daun. Bercak-bercak ini dapat meluas, menyebabkan seluruh daun berubah warna menjadi kuning, kemudian menjadi merah karat. 

Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami mereka. Beberapa jenis tungau predator dan cendawan patogen serangga dapat digunakan untuk mengendalikan populasi tungau secara efektif. 

Kutu Putih Pepaya 

Kutu putih pepaya, yang dikenal dengan nama ilmiah Paracoccus marginatus, adalah hama polifag yang paling banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman pepaya. Serangga ini merupakan ancaman serius bagi para petani karena populasinya yang dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan.

Jika populasi kutu putih tidak dikendalikan, hasil panen bisa menurun hingga 58%, dan biaya produksi dapat meningkat sebesar 84%. Peningkatan biaya produksi ini terutama disebabkan oleh penggunaan insektisida yang lebih banyak untuk mengendalikan hama ini.

Proses pencegahannya bisa dengan melakukan pemantauan secara rutin untuk mendeteksi keberadaan kutu putih pada tanaman sejak dini. Dengan demikian, tindakan pengendalian dapat dilakukan sebelum populasi kutu putih berkembang terlalu banyak.

Sejumlah hama yang menyerang pepaya ini bisa berdampak pada pertumbuhan dan kualitas tanaman pepaya. Maka perlu mengetahui cara mencegah serangan hama tanaman yang mudah menyerang tanaman. 

cta hama tanaman pepaya 2

Cara Mencegah Serangan Hama Tanaman Pepaya

Nah, agar memaksimalkan pengendalian hama tanaman pepaya yang tepat Anda juga bisa melakukan tindakan pencegahan dengan menggunakan rangkaian pupuk organik GDM sebagai bentuk perawatan pepaya agar maksimal. 

Persiapan Media Tanam

Langkah pertama dalam perawatan tanah ini adalah dengan menebarkan produk GDM SaMe Granule Bio Organic. Siapkan 100 gram GDM SaMe Granule Bio Organic lalu tebarkan pada setiap lubang tanam yang telah dibuat. Dosis yang disarankan untuk satu hektar lahan adalah sekitar 150 kg.

Masukkan 5 kg GDM Black BOS ke dalam sprayer. Aduk hingga larutan tercampur merata dan siap digunakan. Siapkan dosis yang disarankan untuk satu hektar lahan adalah 10 kg GDM Black BOS.

Setelah larutan siap, langkah berikutnya adalah menyemprotkan larutan tersebut ke seluruh permukaan media tanam. Pastikan penyemprotan dilakukan secara merata ke seluruh permukaan media tanam. Lakukan penyemprotan hingga larutan habis, sehingga setiap bagian tanah mendapatkan perlakuan yang sama.

Perendaman Benih 

Selanjutnya, pada proses perendaman Anda bisa menggunakan Pupuk Organik Cair Spesial Tanaman Buah sebanyak 100 ml yang ditambahkan dengan 5 liter air, lalu diamkan dalam kurun waktu semalam. 

hama tanaman pepaya 1

Pemupukan Pertama

Pemberian pupuk pertama bisa Anda lakukan saat tanaman pepaya berusia 0-6 bulan. Untuk membuat larutan Pupuk Organik Cair GDM khusus untuk tanaman buah, caranya sangat mudah dan praktis. Pertama-tama, siapkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah. Tuangkan pupuk ini ke dalam sprayer yang sudah disiapkan. Setelah itu, aduk campuran tersebut hingga benar-benar merata. 

Pemupukan Kedua

Selanjutnya, pemberian pupuk kedua dilakukan saat tanaman berusia 6 bulan. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah ini ke seluruh bagian tanaman, terutama pada daun dan batang. Pastikan semua bagian tanaman mendapatkan semprotan secara merata. Lanjutkan penyemprotan hingga dosis yang digunakan mencapai 5 liter per hektar.

Tambahkan pupuk GDM SaMe dengan dosis 100 kg per hektar Anda bisa mengaplikasikan 100 gram per tanaman setiap 6 bulan sekali. 

Pemupukan Ketiga

Berikutnya penggunaan pupuk GDM ketiga mulai usia 6 bulan keatas. Pada proses ini, Anda bisa tebarkan secara merata GDM SaMe dengan jumlah 100 gram per tanaman. Aplikasikan setiap 6 bulan sekali . Selain itu, Anda juga bisa menggunakan GDM Spesialis Buah dengan dosis 15 liter/ha. 

Selanjutnya, semprotkan GDM Black BOS sebanyak 5 kg per ha. Dengan takaran 1 gelar air mineral per tangki lalu semprotkan sekitar perakaran. 

Memaksimalkan pemberian pupuk organik GDM ini dipercaya mampu meningkatkan kesehatan tanaman sehingga tidak mudah terserang hama dan penyakit tanaman pepaya. Selain itu, kandungan berkualitas pada pupuk juga bisa menjaga unsur hara tanaman loh. 

Untuk mengetahui informasi lainnya terkait dosis, dan cara pemupukan organik pada tanaman, Anda bisa berkonsultasi dengan tim ahli perkebunan kami melalui tombol di bawah ini.

cta hama tanaman pepaya 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat