Peternakan

8 Cara Mencegah Kolibasilosis pada Ayam dengan Efektif

cara mencegah kolibasilosis pada ayam

Kolibasilosis merupakan salah satu penyakit bakteri yang sering menyerang ayam, baik dalam skala peternakan besar maupun kecil. Maka dari itu, pemahaman mengenai cara mencegah kolibasilosis pada ayam yang tepat dan efektif menjadi kunci yang harus dimiliki oleh semua peternak ayam.

Di Indonesia, kolibasilosis menjadi salah satu penyakit yang paling umum menyerang ayam, baik ayam petelur maupun ayam pedaging. Penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan produksi dan peningkatan angka kematian ayam sehingga menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak ayam.

Cara mencegah kolibasilosis pada ayam tidak hanya bergantung pada satu metode, tetapi membutuhkan kombinasi dari berbagai strategi yang saling melengkapi. Oleh karena itu, Anda sebagai peternak ayam harus memahami definisi, gejala, cara mengobati, serta cara pencegahan penyakit kolibasilosis pada ayam.

cta cara mencegah kolibasilosis pada ayam 1

Apa Itu Penyakit Kolibasilosis pada Ayam?

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai cara mencegah kolibasilosis pada ayam, Anda harus memahami terlebih dahulu mengenai penyebab penyakit kolibasilosis pada ayam. Hal ini akan memberikan pandangan Anda mengenai faktor-faktor apa saja yang mungkin dapat menyebabkan ayam terjangkit penyakit kolibasilosis.

Kolibasilosis adalah penyakit infeksi pada ayam yang disebabkan oleh bakteri E. coli, yang biasanya ditemukan dalam lingkungan ayam, termasuk dalam kotoran dan air minum yang terkontaminasi. Ada berbagai strain E. coli, namun tidak semua menyebabkan penyakit. Strain yang patogen adalah yang mampu menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada ayam.

Penyakit kolibasilosis pada ayam dapat menyebar melalui berbagai cara, karena bakteri E. coli dapat dengan mudah berpindah dari satu individu ke individu lain atau melalui lingkungan yang terkontaminasi. Berikut adalah beberapa cara utama penyebaran kolibasilosis.

Kontak Langsung

Ayam yang terinfeksi dapat menularkan kolibasilosis ke ayam lain melalui kontak langsung, misalnya melalui air liur, lendir, atau kotoran. Selain itu, penyebaran melalui udara antara satu ayam dengan ayam yang lainnya juga sangat memungkinkan.

Lingkungan Kandang yang Tercemar

Kotoran ayam yang terinfeksi dapat mencemari lingkungan kandang. Bakteri E. coli dapat bertahan di tanah, lantai kandang, dan permukaan lainnya. Hal ini menyebabkan ayam lain yang berada di lingkungan yang sama ikut terinfeksi.

Peralatan dan Perlengkapan yang Terkontaminasi

Peralatan kandang, seperti tempat makan, tempat minum, dan alat-alat kebersihan yang tidak disterilkan dengan baik dapat menjadi sumber penularan. Bakteri E. coli dapat menempel pada permukaan alat-alat tersebut dan berpindah ke ayam yang sehat.

Air Minum dan Pakan yang Tercemar

Air minum dan pakan yang terkontaminasi kotoran atau sekresi yang mengandung E. coli adalah sumber penularan yang umum. Ayam yang meminum air atau memakan pakan yang terkontaminasi dapat dengan mudah tertular.

Manusia sebagai Vektor Mekanis

Peternak atau pekerja kandang dapat membawa bakteri E. coli dari satu kandang ke kandang lainnya melalui tangan, sepatu, atau pakaian yang tercemar. Oleh karena itu, praktik kebersihan dan sanitasi sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit kolibasilosis.

Debu dan Udara

Bakteri E. coli dapat tersebar melalui debu atau partikel udara yang mengandung bakteri. Ini akan menjadi masalah pada kondisi kandang yang padat dan berventilasi buruk.

Kontak dengan Burung Liar atau Hewan Lain

Burung liar atau hewan lain seperti tikus yang memasuki area kandang bisa menjadi pembawa bakteri E. coli dan menularkannya kepada ayam. Oleh karena itu, menjaga kandang agar tidak mudah diakses oleh hewan liar sangat penting.

Keturunan

Penyakit kolibasilosis juga dapat menyebar atau menular dari keturunan. Maksudnya, induk ayam yang terinfeksi kolibasilosis akan menghasilkan anak ayam yang juga rentan terhadap penyakit kolibasilosis. 

Untuk menghindari penularan tersebut, dibutuhkan pemahaman mengenai cara mencegah kolibasilosis pada ayam yang tepat dan efektif. Selain itu, diagnosis kolibasilosis juga dapat dilakukan berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium. Sampel dari ayam yang diduga terinfeksi akan diuji di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan E. coli patogen.

Gejala Serangan Kolibasilosis pada Ayam

Cara mencegah kolibasilosis pada ayam serta pengobatan atau pengendaliannya dapat dilakukan dengan lebih efektif jika peternak memahami gejala kolibasilosis yang bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang dapat muncul pada ayam yang terinfeksi kolibasilosis.

Penurunan Nafsu Makan

Ayam yang terinfeksi biasanya menunjukkan penurunan nafsu makan atau tidak mau makan sama sekali. Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat badan dan pertumbuhan yang lambat, terutama pada ayam pedaging.

Lesu dan Tidak Aktif

Ayam menjadi kurang aktif, terlihat lemas, dan lebih sering berdiam diri. Mereka mungkin juga menunjukkan penurunan aktivitas sehari-hari, seperti kurang bergerak atau tidak tertarik dengan lingkungan sekitarnya.

Bulu Kusam dan Tidak Terawat

Ayam yang terinfeksi kolibasilosis umumnya memiliki kondisi bulu ayam yang kusam dan tidak terawat. Ini juga sering kali menjadi tanda bahwa ayam tidak dalam kondisi kesehatan yang baik.

Diare

Salah satu gejala yang sering terlihat pada ayam yang terinfeksi kolibasilosis adalah diare. Feses ayam akan berair dan berwarna hijau, kemudian menyebabkan area sekitar kloaka (dubur ayam) menjadi kotor dan lengket.

Kesulitan Bernapas

Pada kasus kolibasilosis yang lebih parah, ayam akan menunjukkan gejala gangguan pernapasan, seperti napas yang berat, batuk, dan bersin. Gejala ini bisa mengindikasikan adanya infeksi pada saluran pernapasan akibat penyakit kolibasilosis.

Pembengkakan Sendi

Infeksi kolibasilosis dapat menyebabkan arthritis pada ayam yang ditandai dengan pembengkakan dan peradangan pada sendi. Ayam yang terkena biasanya terlihat pincang atau sulit berjalan.

Penurunan Produksi Telur

Pada ayam petelur, infeksi kolibasilosis bisa menyebabkan penurunan produksi telur secara signifikan. Telur yang dihasilkan mungkin juga memiliki kualitas yang buruk, seperti cangkang yang tipis atau telur yang cacat.

Kematian Mendadak

Pada kasus yang sangat akut dan parah, kolibasilosis dapat menyebabkan kematian mendadak tanpa gejala yang jelas sebelumnya. Ini dapat terjadi pada anak ayam atau ayam muda yang lebih rentan terhadap infeksi.

Gejala Sistemik

Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebar ke berbagai organ, menyebabkan septicemia (infeksi darah), yang bisa menyebabkan gejala sistemik seperti demam, dehidrasi, dan kondisi tubuh yang memburuk dengan cepat.

Peradangan Organ Dalam

Kolibasilosis dapat menyebabkan peradangan pada organ dalam, seperti hati, jantung, dan kantong udara. Ayam yang diperiksa secara postmortem mungkin menunjukkan tanda-tanda peradangan atau pembengkakan pada organ-organ ini.

Mengidentifikasi gejala kolibasilosis dengan cepat dan tepat sangat penting untuk segera mengambil tindakan, seperti pengobatan atau cara mencegah kolibasilosis pada ayam lebih lanjut. Peternak sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan jika melihat tanda-tanda tersebut untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

cta cara mencegah kolibasilosis pada ayam 2

Cara Mengobati Kolibasilosis pada Ayam

Cara mencegah kolibasilosis pada ayam dapat dilakukan setelah pengobatan kolibasilosis pada ayam yang terinfeksi dilakukan. Oleh karena itu, lakukan pengobatan ayam yang terinfeksi kolibasilosis terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengobati kolibasilosis pada ayam.

Isolasi Ayam yang Terinfeksi

Ayam yang menunjukkan gejala kolibasilosis sebaiknya segera diisolasi dari kelompok yang sehat untuk mencegah penyebaran infeksi. Tempatkan ayam yang sakit di kandang karantina yang bersih dan terpisah.

Penggunaan Antibiotik

Sebelum memulai pengobatan, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter hewan. Dokter hewan dapat melakukan tes laboratorium untuk memastikan bahwa infeksi disebabkan oleh E. coli dan menentukan antibiotik yang tepat.

Antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati kolibasilosis termasuk enrofloxacin, tetracycline, dan sulfa drugs. Namun, pilihan antibiotik harus didasarkan pada sensitivitas bakteri terhadap obat tertentu.

Ikuti petunjuk dokter hewan mengenai dosis dan durasi pengobatan. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri dan penurunan efektivitas pengobatan.

Peningkatan Kebersihan dan Sanitasi

Bersihkan dan desinfeksi kandang secara menyeluruh untuk mengurangi jumlah bakteri di lingkungan kandang. Ganti litter secara rutin dan pastikan area sekitar kandang tetap bersih. 

Sterilkan peralatan makan, minum, dan peralatan kebersihan lainnya secara teratur. Buang kotoran dan limbah dengan cara yang benar untuk mencegah penyebaran bakteri.

Peningkatan Kualitas Pakan dan Air Minum

Pastikan ayam mendapatkan pakan yang berkualitas dan air minum yang bersih. Pakan yang baik dan air yang bersih membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh ayam sehingga mereka lebih mampu melawan infeksi.

Penggunaan Probiotik

Probiotik dapat membantu memperbaiki keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan ayam, sehingga dapat mengurangi risiko infeksi bakteri patogen. Probiotik dapat ditambahkan ke dalam pakan atau air minum ayam yang terinfeksi.

Dukungan Nutrisi dan Perawatan Tambahan

Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu pemulihan ayam yang terinfeksi kolibasilosis. Jika ayam mengalami dehidrasi akibat diare, tambahkan elektrolit ke dalam air minum untuk membantu rehidrasi.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan bertanggung jawab untuk menghindari resistensi antibiotik. Setelah melakukan pengobatan, Anda juga perlu memahami cara mencegah kolibasilosis pada ayam agar ayam yang sehat tidak mengalami infeksi serupa.

Cara Mencegah Kolibasilosis pada Ayam

Pengobatan kolibasilosis membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pencegahan sejak awal agar Anda tidak perlu repot melakukan pengobatan. Berikut merupakan cara mencegah kolibasilosis pada ayam yang efektif dan tepat.

Kebersihan dan Sanitasi Kandang

Bersihkan kandang secara rutin untuk menghilangkan kotoran, debu, dan bahan organik lainnya yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Lakukan desinfeksi kandang dan peralatan secara berkala menggunakan desinfektan yang efektif terhadap bakteri E. coli.

Pengelolaan Air dan Pakan

Pastikan ayam memiliki akses ke air minum yang bersih dan bebas kontaminasi. Bersihkan tempat minum secara berkala untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Berikan pakan yang berkualitas dan bebas kontaminasi. Simpan pakan di tempat yang kering dan terlindung dari hama seperti tikus dan serangga.

Kontrol Biosekuriti

Karantina atau isolasi ayam yang baru dibeli atau baru datang selama minimal dua minggu sebelum mencampurkannya dengan ayam lain. Ini dilakukan untuk memastikan mereka tidak membawa penyakit.

Batasi akses ke kandang hanya untuk peternak dan pekerja yang diperlukan. Gunakan alas kaki khusus atau desinfektan alas kaki sebelum masuk ke kandang. Gunakan pakaian dan peralatan khusus yang hanya digunakan di area kandang untuk mencegah penyebaran patogen dari luar.

Pengendalian Hama dan Serangga

Kendalikan populasi tikus, burung liar, dan serangga di sekitar kandang karena mereka bisa menjadi vektor penyebaran E. coli. Gunakan jebakan dan insektisida sesuai kebutuhan. Pastikan kandang dalam kondisi baik dan tidak memiliki celah yang bisa dimasuki hama.

cara mencegah kolibasilosis pada ayam 1

Nutrisi dan Suplemen Tambahan

Berikan pakan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi ayam untuk mendukung sistem kekebalan tubuh mereka. Penambahan probiotik dalam pakan dan air minum dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan mikroflora saluran pencernaan ayam.

Berikan juga Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak sebagai suplemen tambahan yang sangat disarankan penggunaannya oleh dokter hewan dan para ahli. Penggunaan SOC GDM Spesialis Ternak sangat mudah dan efektif untuk mencegah penyakit kolibasilosis.

Pengaplikasian SOC GDM Spesialis Ternak juga sangat mudah. Untuk ayam berumur 4 hari setelah chick in, Anda hanya perlu mencampurkan SOC GDM Spesialis Ternak dosis 0,3 ml/ekor/hari ke dalam air minum pada pagi atau sore hari. Sementara itu, pemberian suplemen dapat dilakukan pada sore hari untuk ayam berumur lebih dari 10 hari.

Vaksinasi

Meskipun vaksinasi terhadap E. coli belum sepenuhnya umum, beberapa vaksin dapat membantu mengurangi keparahan penyakit. Konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli tentang vaksinasi yang tepat.

Pemantauan dan Deteksi Dini

Lakukan pemeriksaan kesehatan ayam secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit. Ayam yang menunjukkan gejala kolibasilosis sebaiknya segera diisolasi dan diperiksa oleh dokter hewan.

Buat catatan kesehatan yang baik untuk memantau perkembangan dan kondisi kesehatan ayam. Catatan ini bisa membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait pencegahan dan pengobatan penyakit.

Pengelolaan Stres

Pastikan ayam berada dalam lingkungan yang nyaman dengan ventilasi yang baik dan suhu yang sesuai. Kondisi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan stres yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ayam. Tangani ayam dengan hati-hati untuk menghindari stres fisik yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

Dengan menerapkan cara mencegah kolibasilosis pada ayam ini secara konsisten, peternak dapat secara signifikan mengurangi risiko kolibasilosis pada ayam serta menjadi mereka tetap sehat dan produktif. Selain itu, pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak juga dapat meningkatkan persentase terhadap pencegahan serangan penyakit kolibasilosis.

Ini karena SOC GDM Spesialis Ternak mengandung 5 formulasi bakteri baik serta terbuat dari 100% bahan-bahan organik yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau daya tahan ayam dari serangan berbagai penyakit. Suplemen ini juga dapat mengurangi produksi gas amonia pada kotoran ternak yang dapat menjadi sumber penularan penyakit kolibasilosis.

Ayo, Lur! Lakukan pencegahan kolibasilosis sekarang juga hanya dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak. Jika Anda masih bingung dengan cara penggunaan suplemen ini secara tepat dan efektif, Anda dapat melakukan konsultasi GRATIS dengan tim ahli GDM hanya dengan mengklik tombol di bawah ini sekarang juga.

cta cara mencegah kolibasilosis pada ayam 3
author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan