Perkebunan

5 Cara Menanam Edamame Dari Persiapan Tanah hingga Panen

cara menanam edamame

Bagi Anda yang menjalani program diet pasti familiar dengan kacang kedelai tinggi protein bernama Edamame. Konsumsi makanan ini dikenal dapat menurunkan berat badan. Nah, tahukah Anda bahwa cara menanam edamame ternyata bisa dilakukan dengan mudah?

Di pasaran, harga kacang edamame lumayan mahal jika dibandingkan dengan jenis lain. Hal ini disebabkan kandungan asam amino esensial dan protein yang membantu memenuhi kebutuhan energi tapi tidak membuat berat badan melonjak tinggi.

Dalam satu mangkuk kecil edamame, diperkirakan mengandung 16, 84 gram protein. Jumlah ini setara dengan gizi telur, susu bahkan daging. Maka tidak heran banyak masyarakat Indonesia mencari tahu cara menanam edamame guna kebutuhan personal maupun budidaya.

Sebagai tambahan informasi, kacang edamame merupakan camilan asal Jepang yang dapat panen sepanjang tahun apabila proses tanamnya dilakukan dengan benar. Lalu, bagaimana cara menanam edamame bagi pemula? Temukan informasinya disini. 

5 Cara Menanam Edamame yang Mudah dan Lengkap

Edamame adalah kacang kedelai dengan kandungan lengkap seperti kalsium, fosfor, besi, magnesium dan folat. Camilan khas negeri sakura ini biasanya dipanen saat masih muda sehingga masih berwarna hijau.

Kacang kedelai ini dikenal mampu menurunkan kolesterol, mengurangi risiko kanker payudara serta mencegah gejala menopause pada perempuan. Dengan banyaknya manfaat ini, tidak heran budidaya edamame mulai marak dilakukan di Indonesia.

Cara menanam edamame ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Nah, agar lebih mudah memahami tahapannya, berikut metode budidaya kacang kedelai khas Jepang ini.

Persiapan Lahan Tanam

Tahapan pertama dari rangkaian cara menanam edamame adalah memilih area budidaya. Pertimbangan yang bisa dicatat saat mempersiapkan lahan meliputi akses transportasi hasil panen, kemiringan tanah serta sistem pengairan.

Kedua pertimbangan tersebut membantu Anda untuk menentukan lahan yang strategis. Selanjutnya, perkiraan perihal musim tanam dan kesesuaian tanah bisa menjadi bahan evaluasi lebih lanjut.

Edamame bisa tumbuh sesuai musim. Misalnya, ketika musim hujan, sebaiknya penanamannya dilakukan di tanah dengan tekstur ringan hingga sedang. Sementara di musim kemarau, bisa ditanam di tanah bertekstur sedang.

Penyesuaian musim tanam tersebut berkaitan dengan kemampuan tanaman menyerap air. Kemudian, pengolahan tanah bisa dimulai melalui proses penggemburan tanah lalu pembuatan bendengan.

Cara melakukan penggemburan adalah dengan membajak halus lahan selama 10 hari pertama dalam persiapan lahan. Selanjutnya, pada jangka 5 hari setelahnya, buat bendengan berukuran panjang 10 meter, lebar 1 meter dan tinggi sekitar 20 – 25 cm.

Dibutuhkan jarak antar bendengan sekitar 30 cm untuk mengoptimalkan produktivitas lahan. Selain itu,pastikan ada saluran keliling yang membatasi area budidaya edamame dan tanaman lain. 

Persiapan Bibit Edamame

Umumnya, untuk satu hektar lahan budidaya, Anda bisa menanam sekitar 80 – 100 kg bibit edamame. Cara menanam edamame dapat menggunakan jarak 12 x 20 cm pada musim kemarau. Sementara, saat musim hujan renggangnya sekitar 14 x 25 cm.

Penanaman Bibit Edamame

Cara menanam edamame selanjutnya adalah dengan menimbun benih pada lubang berkedalaman 2 – 3 cm di area bedengan yang bersih dari gulma. Untuk memudahkan pengukuran, gunakan satu ruas telunjuk jari tangan sebagai acuan.

Pastikan sebelum menanam bibit, kondisi tanah sudah lembab. Selanjutnya, setiap lubang tanam diperlukan satu benih yang kemudian ditimbun tanah secara merata dan tidak dipadatkan.

Tujuan tanah tidak dipadatkan agar kelembaban benih tetap terjaga. Selanjutnya, tebarkan mulsa jerami sejajar dengan ukuran bedengan dan segara siram dengan air guna mencegah tertiup angin.

Penyiangan dan Pengairan

Setelah edamame ditanam, pengecekan terhadap kondisi lahan tanam perlu dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk kontrol pertumbuhan gulma atau rumput yang mengganggu penyerapan unsur hara.

Proses penyiangan umumnya dilakukan saat tanaman berumur 9 – 10 hari. Sedangkan untuk pengairan, pastikan untuk menyiram tanaman edamame setiap seminggu sekali hingga menggenang pada lubang tanam. 

Perawatan Tumbuhan Edamame

Tahap akhir dari cara menanam edamame adalah melakukan perawatan guna memastikan pertumbuhan berlangsung optimal hingga panen. Pemeliharaan ini meliputi pemupukan menggunakan pupuk berkualitas pada saat pengolahan tanah hingga berusia 40 hari.

Panen Tanaman Edamame

Tanaman edamame bisa dipanen saat berumur 90 – 100 hari. Tanda siap panen adalah polong berwarna hijau segar, petik bernas dan tidak muncul corak kekuningan. Proses pemetikan dapat dilakukan setiap 2 hari sekali. 

Setelah panen, sebaiknya Anda segera membawa tanaman edamame ke tempat yang tidak terkena sinar matahari agar kualitasnya tetap segar. Selanjutnya, cuci menggunakan air bersih apabila kondisinya kotor. 



Panduan Pemupukan Edamame agar Panen Melimpah

Melihat permintaan kedelai edamame yang meningkat setiap tahunnya, para pembudidaya tanaman ini makin giat untuk menemukan cara mengoptimalkan pertumbuhannya. Mengacu pada informasi di atas, pemupukan adalah tahapan penting.

Sebagai pilihan, Anda bisa memberikan rangkaian pupuk GDM SaMe, GDM Black BOS dan GDM Pangan. Ketiga variasi produk ini telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil panen yang berkualitas. Untuk lebih memahami cara penggunaannya, berikut informasinya.

Pengolahan Tanah

Pemupukan edamame bisa dilakukan sejak pengolahan tanah menggunakan total dosis 100 kg/Ha GDM SaMe dan 5 kg/Ha GDM Black BOS. Kombinasi ini mampu memperkuat unsur hara dan mikro pada lahan tanam

Cara penggunaan GDM SaME bisa langsung ditaburkan ke tanah. Sedangkan untuk GDM Black BOS, campurkan setiap 1 gelas air mineral pupuk bersama air pada tangki semprot. Lalu, semprotkan pada media tanam yang lembap atau basah.

Perendaman Benih

Saat fase persiapan benih, Anda bisa memberikan 500 ml/ Ha GDM Pangan untuk merendam bibit. Cara pengaplikasiannya adalah dengan mempersiapkan 2 gelas air mineral untuk setiap 10 liter air.

Pastikan untuk melarutkan kedua cairan tersebut. Lalu, rendam bibit selama 2 – 3 jam.

produk lengkap GDM

Pemupukan I (7 Hari), II (14 Hari), III (21 Hari)

Selanjutnya, pemupukan fase pertama hingga ketiga menggunakan jenis GDM Pangan dengan total dosis 8 liter/ Ha dan metode pengaplikasian sama. Hal yang perlu diperhatikan di bagian ini adalah informasi umur pemberiannya.

Metode pengaplikasiannya adalah dengan mencampurkan setiap 2 gelas air mineral pupuk dengan air pada tangki semprot. Lalu, semprotkan secara merata ke tanaman.

Pemupukan IV (30 Hari)

Kemudian, pemupukan keempat bisa dilakukan menggunakan 50 kg/ Ha GDM SaMe dan 5 kg/Ha GDM Black BOS. Kedua varian ini memiliki metode pengaplikasian berbeda.

Untuk pemupukan menggunakan GDM SaMe, Anda bisa langsung menebarkan dosis tertera pada sekitar akar tanaman. Selanjutnya, campurkan setiap 1 gelas air mineral GDM Black BOS bersama air ke tangki semprot. Lalu, semprotkan secara merata.

Pemupukan V (40 Hari)

Pemupukan tanaman edamame pada fase terakhir bisa menggunakan GDM Pangan dengan dosis 8 liter/Ha. Cara pengaplikasiannya melalui pencampuran setiap 2 gelas air mineral pupuk bersama air. Larutkan lalu semprot ke seluruh bagian tumbuhan.

Demikian pembahasan menyeluruh mengenai cara menanam edamame yang bisa dicoba ke area perkebunan Anda. Jangan lupa untuk mendukung pertumbuhan kedelai khas Jepang ini, gunakan rangkaian produk GDM secara rutin.

Apabila Anda menemui permasalahan dalam proses penanaman edamame, tim ahli GDM menyediakan konsultasi secara GRATIS guna membantu memberikan solusi. Klik tombol WhatsApp di bawah ini untuk mulai berkomunikasi.



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat