Perkebunan

Cara Mengatasi Karat Daun pada Sawit, Mudah dan Efektif

cara mengatasi karat daun pada sawit

Dalam kebun sawit, penurunan produksi bisa disebabkan oleh penyakit seperti bercak daun. Masalah tanaman ini menghambat pertumbuhan hingga gagal panen. Apabila sudah muncul gejala penyakit ini maka Anda perlu melakukan cara mengatasi karat daun pada sawit.

Cara mengatasi karat daun pada sawit dapat dilakukan dengan penggunaan obat hingga memperbaiki manajemen pemeliharaan. Untuk informasi selanjutnya, simak penjelasan di bawah ini.

Mengenal Penyakit Karat Daun pada Sawit

Penyakit karat daun pada sawit ditandai dengan munculnya beberapa gejala seperti bercak berwarna coklat tua atau putih di bagian tengah dan di sekitar tepinya ada corak kuning. 

Dalam beberapa kondisi kronis, bintik ini bisa menutupi seluruh bagian daun sawit.

Apabila seluruh permukaan daun sudah tertutupi bintik maka proses fotosintesis akan terganggu. Hasilnya, penyakit karat daun ini dapat membuat daun kering hingga mati.

Selain berpotensi merusak tanaman, penyakit karat daun pada sawit ini dapat menular melalui hembusan angin atau kontak fisik antar tanaman. Jika di perkebunan Anda terlihat adanya bintik kecil di permukaan daun maka kemungkinan telah terjangkit penyakit ini.

Penyakit karat daun pada sawit dapat menginfeksi tanaman di masa pembibitan yang daunnya belum membuka atau saat usianya sudah tua. Masalah kesehatan ini terjadi pada pohon di pinggir jalan atau dalam perkebunan yang manajemen pemeliharaannya buruk.



Penyebab Karat Daun pada Sawit

Faktor penyebab karat daun pada sawit yang utama adalah adanya infeksi jamur layaknya curvularia sp, curvularia eragrostidis, cochliobolus, cochliobolus carbonum dan pestalotiopsis sp. Kumpulan jamur ini bisa menular melalui air, angin dan serangga. 

Munculnya gejala penyakit karat daun ini biasanya bersamaan dengan masalah kesehatan tanaman lain seperti antraknosa atau busuk daun. 

Selain disebabkan oleh infeksi bakteri, penyakit karat daun pada sawit juga disebabkan oleh iklim yang tidak menentu sehingga tanaman kesulitan untuk beradaptasi. Faktor lain berkaitan dengan kebersihan area budidaya, jarak tanam serta manajemen perawatan.

Area budidaya sawit yang tidak rutin dibersihkan dan diperhatikan pemeliharaannya akan memiliki suhu lebih lembap yang mendukung pertumbuhan gulma. Dampaknya, penularan penyakit karat daun pada sawit menjadi mudah terjadi. 

Baca juga: “6 Cara Mengatasi Penyakit Garis Kuning pada Daun Kelapa Sawit

Cara Mengatasi Karat Daun pada Sawit 

Apabila gejala bintik sudah muncul di permukaan daun maka Anda harus segera mencari cara mengatasi karat daun pada sawit. Hal ini disebabkan, jika penanganannya terlambat akan membahayakan seluruh area budidaya.

Cara mengatasi karat daun pada sawit dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas tanah perkebunan hingga penggunaan semprotan fungisida secara berkala. Simak langkah-langkah detailnya berikut ini. 

Perbaikan Kualitas Tanah

Cara mengatasi karat daun pada sawit yang wajib dilakukan adalah perbaikan kualitas lahan budidaya. Secara umum, tanaman sawit membutuhkan kadar magnesium tinggi agar dapat tumbuh dengan baik.

Munculnya penyakit karat pada daun sawit merupakan tanda bahwa tanaman, khususnya bagian batang tidak mendapatkan kadar magnesium yang cukup. Oleh sebab itu, Anda bisa menambahkan bahan organik yang kaya akan kandungan ini. 

Selain kadar magnesium, Anda juga perlu melakukan pengecekan ulang terhadap pH tanah. Apabila jumlahnya tidak stabil maka segera tambahkan kapur dolomit untuk meningkatkan kualitasnya. 

Apabila area budidaya berada di tanah yang kurang optimal, tidak perlu khawatir karena Anda bisa menggunakan cara mengatasi karat daun pada sawit dengan menambahkan jenis tanah kapur dan berkalium tinggi.

Saat mengaplikasikan cara mengatasi karat daun pada sawit ini pastikan kondisi tanah bebas dari patogen. Bakteri ini meningkatkan risiko perkembangan infeksi pada tanaman dan mendukung pertumbuhan gulma membahayakan. 

Pemberian Semprotan Fungisida

Cara mengatasi karat daun pada sawit kedua adalah melakukan penyemprotan kimia menggunakan fungisida. Tujuannya untuk mematikan jamur yang menyerang pohon sawit.

Jenis semprotan fungisida yang digunakan adalah tembaga hidroksida atau tembaga oksiklorida. Langkah ini dilakukan minimal sekali dalam 1 minggu. Intensitasnya bisa dinaikkan jika kondisinya kronis namun sebaiknya disertai anjuran tenaga profesional. 

Baca juga: “9 Cara Mengatasi Pucuk Sawit Busuk: Panduan Lengkap untuk Petani

Cara Mencegah Penyakit Karat Daun pada Sawit

Selain mengetahui cara mengatasi karat daun pada sawit, Anda juga perlu memahami langkah pencegahan infeksi ini. Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko kematian tanaman di masa depan.

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan dalam langkah pencegahan ini, mulai dari membersihkan area budidaya hingga memberikan suplemen tambahan. Sebagai penjelas, simak informasi berikut ini.

Memilih Bibit Sawit Berkualitas

Pembibitan tanaman sawit merupakan langkah paling penting dalam tahapan perkebunan. Hal ini disebabkan, kondisi benih ini akan menentukan perkembangan budidaya di masa mendatang.

Bibit tanaman sawit berkualitas unggul umumnya memiliki daya tahan lebih tinggi ketika ditanam di jenis lahan apapun. Apabila Anda menggunakan benih yang lemah maka dalam masa pertumbuhannya rentan mengalami kekurangan unsur hara.

Selain kondisinya tidak optimal, benih berkualitas buruk juga rentan mengalami stress atau transplanting shock. Dalam situasi ini, bibit sawit akan lebih mudah terjangkit penyakit karat daun.

Mengendalikan Gulma secara Berkala

Langkah pencegahan selanjutnya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan perkebunan. Salah satu caranya adalah melakukan pengendalian gulma secara berkala. 

Gulma seperti ilalang dan senduduk bisa menjadi sumber penyakit dan menjadi salah satu pengantar penyakit karat daun pada sawit. Maka dari itu, lakukan penyiangan dengan mencabut ke bagian akarnya dan bakar gulma tersebut. 

Memberikan Suplemen Tambahan

Langkah pencegahan penyakit karat daun selanjutnya adalah dengan memberikan suplemen tambahan untuk meningkatkan imunitas tanaman. Salah satu rekomendasinya adalah GDM Sawit, POG GSM, GDM SaMe dan GDM Black BOS.

Rangkaian produk GDM ini dapat mendukung masa hidup tanaman sawit dan meningkatkan kualitas serta produksi tandan dengan lebih baik. Pemberian suplemen tambahan bisa dilakukan pada masa pengolahan lahan. 

Pada tahap pengolahan tanah, Anda membutuhkan 5 liter POC GDM Sawit, 150 kg GDM SaMe dan 10 kg GDM Black BOS. Penggunaan GDM Sawit dibagi per 35 ml/pohon sedangkan GDM Black BOS dibagi sesuai perbandingan 1:10 lalu dilarutkan dengan air.

Setelah dibagi, dosis GDM Sawit dan GDM Black BOS bisa disiramkan ke lubang tanam. Sementara dosis GDM SaMe dapat dibagi 1 kg/lubang tanam lalu ditebar ke area bonggol tanaman.



Selanjutnya, pada tahap Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di usia 0 – 3 tahun, persiapkan 280 kg POG GDM, 10 liter GDM Sawit dan 10 kg GDM Black BOS. Cara pengaplikasian POG GDM dibagi 2 kg/pohon lalu ditebar di piringan pohon 6 bulan sekali. 

Lalu, pengaplikasian GDM Sawit dibagi 70 ml/tanaman lalu diberikan 2 bulan sekali. Sedangkan penggunaan GDM Black BOS sama dengan tahapan pengolahan tanah namun dilakukan sekali per 6 bulan.

Kemudian, saat memasuki masa Tanaman Menghasilkan (TM) yaitu di usia ≥ 3 tahun, persiapkan 350 kg POG GDM, 10 KG GDM Black BOS dan 15 serta 7 liter GDM Sawit. 

Pengaplikasian GDM Sawit ini dilakukan dengan 2 metode.

Metode penggunaan GDM Sawit pertama dengan dosis 15 liter dibagi 100 ml/tanaman lalu diberikan setiap 3 bulan sekali. Selanjutnya, takaran 7 liter diaplikasikan melalui injeksi batang per 50 ml/pohon dengan jadwal pemberian sama.

Penggunaan dosis POG GDM di atas dibagi menjadi 2,5 g/pohon yang ditaburkan merata ke piringan pohon setiap 6 bulan sekali. Sementara cara pengaplikasian GDM Black BOS juga sama dengan tahapan pengolahan tanah.

Berikut cara mengatasi karat daun pada sawit yang lengkap. Sebagai metode pengoptimalan pemeliharaan, jangan lupa gunakan rangkaian produk GDM. Klik tombol di bawah ini untuk mendapatkan seluruh rangkaian pupuk GDM resmi.