Peternakan

3 Gejala Penyakit Coryza pada Ayam dan Cara Mengendalikannya

gejala penyakit coryza pada ayam

Permintaan terhadap daging maupun telur ayam terus melonjak setiap tahunnya. Seiring peningkatan ini, peternak perlu memantau kesehatan unggas agar tidak terkena penyakit. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kemunculan gejala penyakit coryza pada ayam.

Gejala penyakit coryza pada ayam petelur, pedaging maupun kampung dapat dikenali melalui perubahan perilaku serta fisik. Apabila unggas terinfeksi masalah kesehatan ini maka hasil panen akan berkurang dan kualitasnya menurun.

Penyakit coryza umumnya disebabkan oleh bakteri dan bersifat menular. Untuk mengetahui informasi lengkap tentang gejala penyakit coryza pada ayam, cara mengobati serta mencegahnya, simak penjelasan berikut.

Mengenal Penyakit Coryza pada Ayam

Penyakit coryza atau snot pada ayam menyerang sistem pernapasan sinus infraorbitalis. Biasanya, ayam rentan terinfeksi di umur 18 sampai 23 minggu atau saat menjelang masa bertelur. Penyakit ini tergolong  memiliki tingkat kematian rendah.

Tingkat kematian ayam akibat serangan penyakit coryza diperkirakan sekitar 5 – 10% namun persentase ini disesuaikan kembali dengan potensi komplikasi penyakit lain yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, penanganan cepat dan serius perlu segera dilakukan. 

Penyakit coryza pada ayam mudah menular, khususnya jika peternakan berada di negara tropis yang suhunya cenderung lembap. Selain itu, jika kondisi area budidaya jarang dibersihkan maka persebarannya akan meningkat.

Persebaran penyakit coryza pada ayam dapat berlangsung dalam kurun waktu 4 hingga 12 minggu bagi ayam petelur dan 6 sampai 14 hari untuk ayam pedaging. Perkiraan interval waktu ini dapat berubah tergantung dari kondisi kandang atau potensi infeksi sekunder. 



Penyebab Penyakit Coryza pada Ayam

Sebelum membahas mengenai gejala penyakit coryza pada ayam, sebaiknya Anda mengenali penyebabnya. Terdapat beberapa faktor pemicu masalah kesehatan unggas ini mulai dari infeksi bakteri hingga perawatan kandang yang kurang optimal.

Secara ilmiah, penyakit coryza pada ayam disebabkan oleh infeksi bakteri avibacterium paragallinarum. Bakteri ini sebenarnya memiliki jangka waktu singkat yaitu 4 sampai 5 jam. Hanya saja, dalam interval waktu tersebut terdapat potensi menular ke unggas lain.

Penyakit coryza pada ayam akan menyerang sistem pernapasan bagian atas dan dapat tertular melalui kontak langsung maupun melalui peralatan yang terkontaminasi di peternakan. Jika telah tertular dalam waktu 24 – 72 jam, reaksinya akan terlihat.

Selain disebabkan oleh bakteri, faktor pemicu penyakit coryza lainnya adalah kondisi peternakan yang buruk. Terlebih jika perawatannya tidak menyeluruh saat musim hujan maka tingkat persebaran bakteri mengganggu sistem pernapasan akan meningkat.

Masalah pernapasan ini disebabkan oleh tingkat kelembapan yang memicu level amonia meningkat. Hasilnya, penyakit coryza mudah dialami oleh ternak ayam. Oleh sebab itu, sebaiknya, jika memasuki musim hujan, jaga suhu peternakan di 25-28°C.

Penyebab penyakit coryza lainnya adalah kontaminasi peralatan peternakan seperrti wadah air dan pakan oleh ayam yang telah terinfeksi. Lendir atau cairan hidung ayam penderita penyakit coryza menjadi sumber penularan paling fatal.

Baca juga: “3 Cara Mengobati Penyakit SHS pada Ayam dengan Efektif

3 Gejala Penyakit Coryza pada Ayam

Pada bagian ini, Anda akan mengenali gejala penyakit coryza pada ayam sehingga proses deteksi dan langkah pengobatan dapat dilakukan sejak awal. Untuk informasi lengkapnya, simak penjelasan berikut. 

Mengalami Pembengkakan di Bagian Tubuh

Gejala penyakit coryza pada ayam yang paling terlihat adalah pembengkakan di sekitar mata serta pada area wajah. Pembengkakan pada kelopak mata diakibatkan oleh peradangan sehingga memicu keluarnya air mata hingga mata menutup.

Selain itu, pembengkakan mata juga akan berisi perkejuan padat dengan warna kekuningan. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini akan memburuk hingga ternak ayam akan mengalami kebutaan unilateral dan bilateral. 

Mengeluarkan Lendir dari Hidung

Gejala penyakit coryza pada ayam lain yang bisa dikenali adalah aksi menggelengkan kepala. Gerak gerik ini disebabkan oleh adanya lendir di hidung sehingga menyumbat sistem pernapasannya.

Lendir kental yang menyumbat hidung ayam ini biasanya memiliki tekstur kental dan berbau busuk layaknya telur busuk. Pada tahap awal, cairan ini akan berwarna kuning encer namun jika tidak segera ditangani akan berubah menjadi bernanah.

Sering Mengantuk dan Nafsu Makan Menurun

Perubahan perilaku seperti tidak nafsu makan dan terlihat sering mengantuk juga menjadi gejala penyakit coryza pada ayam. Dampaknya, berat badan ayam serta imunitas ayam akan menurun secara drastis dalam waktu singkat.

Baca juga: “3 Penyebab Penyakit Ayam Kepala Menunduk dan Cara Mengobatinya

Cara Mengobati Penyakit Coryza pada Ayam

Gejala penyakit coryza pada ayam harus segera ditangani agar tidak menular dan menyebabkan kematian pada seluruh populasi peternakan. Terdapat beberapa cara untuk mengobati masalah kesehatan ini supaya lebih jelas simak informasi berikut.

Memberikan Antibiotik

Apabila gejala penyakit coryza pada ayam sudah mulai terlihat maka Anda bisa memberikan obat antibiotik. Umumnya, pemberian obat ini dilakukan dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis hewan karena membutuhkan resep khusus.

Pemberian antibiotik biasanya diperuntukkan sebagai penanganan awal untuk membunuh bakteri. Perlu diperhatikan bahwa sebelum pengobatan ini dilakukan, dokter akan melakukan pengecekan kesehatan.

Tujuan dari pengecekan kesehatan ini untuk mendeteksi apakah ayam merasa kebal terhadap antibiotik atau tidak. Jika ternyata memiliki kondisi ini, maka analisis terhadap tingkat keparahan infeksi perlu dilakukan lebih lanjut. 

Menggunakan Obat Alami

Cara mengobati penyakit coryza lainnya adalah menggunakan obat alami seperti campuran bawang putih halus dan 1 sendok makan cuka. Langkah ini bisa dilakukan bagi Anda yang tidak memiliki waktu berkonsultasi bersama dokter hewan. 

Meskipun bisa bersifat sebagai obat, resep alami berikut dinilai tidak terlalu efektif. Hal ini disebabkan fungsinya hanya untuk membantu meredakan radang dan kondisi pembengkakan. 

Melakukan Terapi Suportif

Terapi suportif dapat dilakukan dengan memberikan asupan multivitamin seperti vitamin B Kompleks untuk membantu meningkatkan stamina serta meredakan peradangan hidung. Penggunaan nutrisi ini bisa memperbaiki kesehatan ayam.

Penggunaan suplemen ini juga perlu dilakukan atas anjuran dokter supaya dosisnya tidak berlebihan. Melalui cara ini, nafsu makan ayam akan terangsang kembali sehingga membantu proses pemulihan. 

Melakukan Isolasi 

Apabila gejala penyakit coryza pada ayam sudah terlihat pada sejumlah unggas maka Anda harus segera melakukan isolasi atau pemisahan kandang. Langkah ini bertujuan untuk menghindari resiko penularan lebih lanjut. 

Kandang pemisahan ini biasanya dibangun dengan peralatan yang membuat suhu hangat namun tidak lembap. Lokasinya juga tergolong jauh dari peternakan utama 

Cara Mencegah Penyakit Coryza pada Ayam

Meskipun gejala penyakit coryza pada ayam sangat meresahkan bagi para peternak, terdapat beberapa cara pencegahan munculnya bakteri penyebab masalah kesehatan ini. Untuk informasi lebih detail, penjelasannya sebagai berikut. 

Memberikan Vaksinasi

Pengobatan penyakit coryza pada ayam dinilai sulit dilakukan. Oleh sebab itu, sebagai langkah pencegahan. Anda bisa memberikan vaksinasi secara rutin pada seluruh jenis ayam dalam peternakan.

Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk membentuk kekebalan tubuh sehingga infeksi bakteri bisa diminimalisir. Sekalipun ayam mengalami gejala penyakit coryza maka serangannya tidak akan parah.

Vaksinasi ayam biasanya dilakukan saat ayam berusia 6 hingga 9 minggu dan akan diberikan kembali saat berusia 12 sampai 18 minggu. Pemberian jarak waktu ini bertujuan untuk melihat efektivitas serta potensi kekebalannya pada unggas.

Memperbaiki Manajemen Pemeliharaan

Selain melakukan vaksinasi, Anda juga perlu memperbaiki manajemen pemeliharaan kandang. Langkah ini bisa dilakukan dengan rutin membersihkan wadah makan dan minum. Selain itu, litter harus kering serta dipastikan tanpa debu.

Ventilasi peternakan juga perlu dijaga dengan baik supaya suhu tidak lembap dan kadar amonia meningkat. Saat masa kawin datang, sebaiknya lakukan perencanaan populasi sehingga ruangannya tidak padat.


Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Peternakan

  • Meningkatkan Antibodi dan Menangkal Penyakit
  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Ternak
  • Meningkatkan Produktivitas dan Hasil Panen
  • Mengurangi Bau Amoniak pada Kotoran
  • Mengurangi Stress pada Hewan Ternak

Memberikan Suplemen Tambahan 

Sebagai langkah tambahan, Anda juga bisa memberikan suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh unggas. Vitamin yang dapat digunakan adalah Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Ternak. 

Suplemen ini telah digunakan oleh para peternak profesional untuk mendukung kesehatan serta imunitas ayam. SOC GDM Ternak dapat diberikan dua kali yaitu saat ayam berusia 4 hari setelah chick in dan lebih dari 10 hari hingga panen.

Dosis SOC GDM Ternak yang dibutuhkan adalah 0,3 ml dan dicampurkan ke air minum ayam setiap hari. Pada masa chick in, Anda bisa memberikannya di pagi atau sore hari. Sementara usia dewasa, pemberiannya bisa di sore hari.

Berikut penjelasan lengkap tentang penyakit coryza pada ayam, cara mengobati serta pencegahannya. Jangan lupa memberikan SOC GDM Ternak secara rutin agar daya tahan tubuh unggas terjaga. Untuk pembelian SOC GDM Ternak, klik tombol di bawah ini.