Penyakit Tajuk pada Kelapa Sawit: Penyebab, Gejala, dan Solusi

Menjalankan perkebunan sawit yang sukses membutuhkan dedikasi yang tinggi karena jenis tanaman ini sering menghadapi risiko penyakit. Salah satu permasalahan dalam proses budidaya adalah penyakit tajuk pada kelapa sawit.
Penyakit tajuk pada kelapa sawit ini berdampak pada terhambatnya pertumbuhan tanaman di area tajuk atau juga dikenal sebagai mahkota sawit. Dalam beberapa kondisi, efeknya adalah tumbuh kembang tumbuhan ini menjadi tidak normal.
Sebagai pembudidaya, Anda harus memahami apa itu penyakit tajuk pada kelapa sawit sekaligus cara mengatasinya. Tujuannya supaya deteksi dini dapat dilakukan sehingga meminimalisir potensi gagal panen. Simak informasi berikut untuk informasi lengkapnya.
Mengenal Penyakit Tajuk Kelapa Sawit
Penyakit tajuk pada kelapa sawit sering disebut sebagai crown disease. Nama ini mengacu pada bagian tanaman yang diserang yaitu mahkota atau tajuk sawit. Umumnya, masalah kesehatan ini terjadi di fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM).
Saat usia tanaman masih dini, penyakit tajuk pada kelapa sawit sangat mudah dialami. Hal ini disebabkan oleh imunitas rendah serta asupan nutrisi yang kurang. Selain itu, karena masih pada fase pertumbuhan, bentuk tajuk sawit belum kuat sehingga rentan diserang.
Penyakit tajuk pada kelapa sawit merupakan masalah yang serius sebab dapat menurunkan produktivitas tanaman. Dampak ini bisa terjadi karena apabila bagian mahkota sawit terinfeksi maka pembentukan buah jadi tidak maksimal.

Penyebab Penyakit Tajuk Kelapa Sawit
Terdapat beberapa faktor penyebab penyakit tajuk pada kelapa sawit salah satunya adalah keturunan dari bibit sawit yang ditanam dalam budidaya. Genetik tidak berkualitas akan menghasilkan pohon dengan imunitas lemah dan memiliki penyakit bawaan.
Selain itu, penyebab penyakit tajuk pada kelapa sawit lainnya adalah terjadi defisit air tanah sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan tanaman untuk bertumbuh. Mengacu pada asupan gizi, kandungan nitrogen terlalu tinggi juga bisa memicu masalah kesehatan ini.
Gejala Penyakit Tajuk Kelapa Sawit
Umumnya, tanda penyakit tajuk pada kelapa sawit dapat dilihat saat usianya menginjak 2 hingga 4 tahun setelah tanam. Pada masa ini, pembudidaya harus rutin melakukan pengecekan sehingga mengetahui perubahan pada bagan tanaman tertentu.
Gejala penyakit tajuk sawit yang bisa diperhatikan adalah bagian pelepah dan daun. Apabila bentuk pelepah membengkok atau tidak terbuka dan tidak memiliki daun maka sudah bisa dipastikan bahwa pohon kelapa sawit mengalami masalah kesehatan ini.
Selanjutnya, perhatikan tanda lainnya yaitu daun yang tumbuh di pelepah hanya tersebar di ujung dan bentuknya kecil dan mudah sobek. Dalam kondisi ini, bagian mahkota sawit biasanya sudah membusuk lalu berwarna coklat atau muncul bercak jamur.
Baca juga: “Cara Mengatasi Karat Daun pada Sawit, Mudah dan Efektif“
Panduan Pengendalian Penyakit Tajuk Kelapa Sawit
Setelah mengetahui penyebab dan gejala penyakit tajuk pada kelapa sawit kini Anda harus memahami cara mengendalikan masalah kesehatan ini. Hal ini bertujuan untuk mengobati tanaman sehingga tidak mati atau produktivitasnya berkurang.
Cara mengendalikan penyakit tajuk sawit ini dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem manajemen pemeliharaan kebun. Misalnya, rutinitas penyiraman perlu diberikan jadwal khusus sehingga air tanah tidak berkurang dan mampu mencukupi kebutuhan sawit.
Selain itu, perihal penggunaan pupuk juga perlu menjadi perhatian. Pada dasarnya, tanah tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sawit secara optimal sehingga suplemen harus diberikan agar tidak terjadi hambatan pertumbuhan atau kondisi abnormal.
Dalam pemberian suplemen tanah ketika tanaman sudah terlanjur terkena penyakit tajuk, sangat dianjurkan bagi Anda untuk menggunakan jenis pupuk yang kaya akan nutrisi. Jika memungkinkan, sebaiknya pilih pupuk organik dengan kandungan bakteri premium.
Selain pupuk mengandung bakteri premium, pempertimbangkan untuk memilih suplemen tanah yang kaya unsur hara, kadar nitrogennya tinggi sekaligus memiliki vitamin dan mineral. Tujuannya supaya pohon sawit mendapatkan nutrisi optimal.
Penggunaan pupuk organik dipercaya lebih aman untuk mengatasi penyakit tajuk sawit karena kandungannya alami serta dosis yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Dalam kondisi ini, Anda tetap harus memperhatikan anjuran takaran di setiap merek suplemen tanah ini.
Cara Mencegah Penyakit Tajuk Kelapa Sawit
Menjadi salah satu penyebab gagalnya panen, langkah pencegahan penyakit tajuk pada kelapa sawit perlu dilakukan sejak usia tanaman masih dini. Berikut beberapa metode preventif yang bisa Anda lakukan.
Memilih Bibit Sawit Berkualitas Unggul
Cara pencegahan utama dari penyakit tajuk pada kelapa sawit yang bisa dilakukan adalah memilih bibit sawit berkualitas unggul. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir potensi penurunan masalah kesehatan.
Asal usul bibit sawit perlu diketahui dengan jelas supaya riwayat penyakit bisa diidentifikasi. Anda bisa menggunakan bibit yang sudah memiliki sertifikat sehingga kesehatannya terjamin.
Untuk mendapatkan bibit sawit berkualitas ini, Anda bisa membelinya di lembaga penelitian sawit atau melalui pembudidaya profesional yang telah panen. Sebagai tambahan informasi, selalu lakukan pengecekan pada setiap bibit sebelum ditanam.
Memperhatikan Interval Waktu Penyiraman
Tanaman sawit muda membutuhkan asupan air yang banyak sehingga penyiraman perlu dilakukan secara rutin. Ketersediaan air dapat dipastikan dengan melakukan penyiraman setiap hari guna mencukupi kebutuhan hidrasi.
Jika musim kemarau tiba, Anda bisa memberikan lebih banyak air supaya tanaman tidak kering dan berpengaruh pada imunitasnya. Dengan penyiraman ini, kadar air tanah dapat menjadi lebih stabil sehingga pertumbuhan sawit terjadi lebih optimal.
Baca juga: “6 Cara Mengatasi Penyakit Garis Kuning pada Daun Kelapa Sawit“
Melakukan Pemberantasan Hama dan Gulma
Langkah pencegahan penyakit tajuk pada sawit selanjutnya adalah melakukan pemberantasan hama dan pengendalian gulma. Aktivitas ini berguna untuk mencegah transmisi bakteri atau virus berbahaya.
Pemberantasan hama dapat dilakukan sesuai jadwal namun saat pohon sawit masih dalam masa TBM, Anda harus lebih memperhatikan kondisi tanaman. Saat Anda melihat ada bagian sawit yang tumbuh abnormal maka segera lakukan pengecekan.
Selanjutnya, pengendalian gulma bisa dilakukan dengan mencabut rumput liar di sekitar pohon sawit supaya nutrisi tanaman tidak terbagi. Selain itu, tujuan langkah ini adalah untuk memastikan tidak ada potensi persebaran penyakit.
Menyingkirkan Tanaman yang Terinfeksi Penyakit
Apabila Anda melihat adanya tanaman sawit dengan gejala penyakit tajuk maka segera singkirkan pohon tersebut dengan cara menebangnya. Langkah ini dapat dilakukan jika pertumbuhannya sudah cukup besar.
Menggunakan Pupuk Berkualitas
Mengacu pada pengendalian penyakit tajuk pada sawit, Anda juga bisa menggunakan pupuk sebagai langkah pencegahan munculnya masalah kesehatan ini. Varian suplemen tanah yang direkomendasikan adalah rangkaian produk GDM.
Rangkaian produk GDM seperti pupuk GDM SaMe, Black BOS dan POC GDM Sawit telah digunakan oleh perkebunan sawit profesional dan terbukti menghasilkan panen berkualitas. Pemberian suplemen tanah ini dapat dimulai sejak masa TBM.
Untuk melakukan pemeliharaan dan pencegahan terjadinya penyakit, Anda bisa mempersiapkan 150 kg GDM SaMe, 10 kg GDM Black BOS dan 5 liter GDM Sawit untuk diberikan setelah tanam. Pengaplikasian ketiga produk ini berbeda-beda.
Aplikasi GDM SaMe adalah dengan membagi dosis menjadi per 1 kg/lubang tanam lalu ditebarkan ke bonggol. Selanjutnya, takaran GDM Black BOS dapat dilarutkan bersama air dengan perbandingan 1:10 kemudian disiramkan ke lubang tanam.
Kemudian, bagi dosis POC GDM Sawit menjadi 35 ml/tanaman lalu siramkan ke lubang tanam. Masa pemberian pupuk selanjutnya adalah masa TBM yaitu saat usianya menginjak 0 hingga 3 tahun.
Pada masa TBM, persiapkan 10 liter GDM Sawit, 280 kg POG GDM dan 10 kg GDM Black BOS. Pengaplikasian GDM Sawit dapat dibagi menjadi 70 ml/tanaman dan diberikan setiap 2 bulan sekali.
Selanjutnya, bagi dosis POG GDM menjadi 2 kg/pohon lalu tabur merata di piringan pohon. Sementara pengaplikasian GDM Black BOS sama dengan fase sebelumnya. Di masa TBM, kedua produk GDM ini hanya perlu diberikan setiap 6 bulan sekali.
Saat memasuki fase Tanaman Menghasilkan (TM) yaitu ketika usia pohon sawit menginjak usia ≥ 3 tahun. Anda bisa memberikan 15 serta 7 liter GDM Sawit, 350 kg POG GDM dan 10 kg GDM Black BOS.
Penggunaan GDM Sawit dengan dosis 15 liter dapat dibagi 100 ml/ tanaman. Kemudian, takaran 7 liter dibagi 50 ml/tanaman lalu injeksi ke batang Kedua dosis ini diberikan setiap 3 bulan sekali.
Sementara POG GDM Sawit dapat dibagi 2,5 kg/pohon kemudian ditaburkan merata di piringan tanaman dan pengaplikasian GDM Black BOS masih sama dengan langkah sebelumnya. Kedua pupuk ini diberikan setiap 6 bulan sekali.
Itulah penjelasan mengenai penyakit tajuk pada kelapa sawit dan cara mencegahnya. Jika Anda ingin mendapatkan informasi lanjutan, silahkan berkonsultasi dengan tim ahli GDM secara GRATIS. Klik tombol di bawah ini untuk mulai berkomunikasi bersama kami.
