Pertanian

Tanaman Palawija Apa Saja? Berikut Jenis & Rekomendasi Pupuknya

tanaman palawija apa saja

Pertanyaan mengenai tanaman palawija apa saja sering muncul saat seseorang ingin mulai bertani serius. Anda tentu berharap hasil panen tidak hanya melimpah, tetapi juga berkualitas untuk kebutuhan sehari-hari.

Palawija memiliki keunggulan karena bisa tumbuh baik meski kondisi iklim kerap berubah cukup ekstrem. Namun, keberhasilan budidaya sangat dipengaruhi pemilihan jenis tanaman serta pupuk yang digunakan.

Dengan memahami tanaman palawija apa saja, Anda lebih mudah menyesuaikan strategi perawatan paling efektif. Simak lebih lengkapnya pembahasan tentang tanaman Palawija di bawah berikut ini!

Apa Itu Tanaman Palawija?

Beberapa macam merujuk pada kelompok tanaman pangan selain padi, seperti kacang-kacangan, umbi-umbian, jagung, dan beberapa sayuran. Istilah palawija berasal dari bahasa Sanskerta yang bermakna “hasil kedua” dan kerap dipakai dalam praktik pertanian di Indonesia.

Karakteristik utama palawija ialah ketahanan terhadap kekeringan, sehingga sesuai ditanam pada lahan kering atau musim kemarau. Peran palawija signifikan dalam diversifikasi pangan karena menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, serta serat bagi masyarakat.

Bagi Anda yang mengelola lahan, budidaya palawija menawarkan peluang pendapatan tambahan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan tanah. Beberapa jenis palawija sebenarnya sangat beragam. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mengetahui tanaman palawija apa saja.



Tanaman Palawija Apa Saja?

Ketika mendengar istilah tanaman palawija apa saja, mungkin Anda langsung terbayang jagung, kedelai, atau singkong. Namun sebenarnya, pilihannya jauh lebih beragam, dan masing-masing memiliki fungsi penting bagi kebutuhan pangan maupun ekonomi.

Jagung

Jagung adalah sumber karbohidrat penting sekaligus bahan utama pakan ternak yang sangat dibutuhkan. Tanaman ini tumbuh optimal di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh dan tanah gembur.

Masa tanam hingga panen umumnya berkisar 3–4 bulan tergantung varietas yang digunakan. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk konsumsi langsung maupun industri pangan dalam skala besar.

Kedelai

Kedelai menjadi bahan utama berbagai produk olahan populer seperti tahu, tempe, hingga susu kedelai. Tanaman ini cocok tumbuh di dataran rendah sampai menengah dengan tanah subur dan drainase baik.

Umumnya kedelai dapat dipanen setelah berumur sekitar 75–100 hari. Keunggulannya adalah kandungan protein nabati yang tinggi, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan Anda.

Kacang Tanah

Kacang tanah dikenal sebagai bahan camilan, bumbu masakan, hingga sumber minyak nabati. Tanaman ini sesuai dibudidayakan di tanah berpasir yang gembur dan tidak tergenang air.

Waktu panennya relatif cepat, sekitar 90–110 hari setelah tanam. Nilai ekonominya cukup tinggi, menjadikannya pilihan menarik untuk tambahan pendapatan petani.

Baca Juga: 6 Cara Merawat Tanaman Tomat agar Berbuah Lebat

Ubi Jalar

Ubi jalar digemari sebagai sumber energi alami sekaligus kaya akan antioksidan. Tanaman ini tumbuh baik di lahan kering dengan tanah gembur serta drainase lancar.

Panennya bisa dilakukan setelah 3–5 bulan, tergantung varietas dan kondisi lahan. Selain direbus atau digoreng, ubi jalar banyak diolah menjadi produk pangan modern.

Singkong (Ubi Kayu)

Singkong adalah sumber karbohidrat utama yang mudah dijumpai di berbagai daerah tropis. Tanaman ini tahan kekeringan, cocok ditanam di tanah marginal maupun lahan kering berbatu.

Masa panennya relatif panjang, sekitar 8–12 bulan setelah tanam. Manfaatnya beragam, mulai dari konsumsi langsung hingga bahan industri makanan dan energi alternatif.

Kacang Hijau

Kacang hijau sering diolah menjadi bubur, minuman segar, hingga bahan kue tradisional. Ia tumbuh subur di tanah lempung berpasir dengan penyinaran matahari penuh.

Panennya bisa dilakukan cukup cepat, biasanya setelah 60–70 hari. Selain kaya protein nabati, kacang hijau juga digemari karena kandungan vitaminnya yang tinggi.

Kentang

Kentang merupakan sumber karbohidrat populer yang sering dijadikan makanan pengganti nasi. Tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi dengan suhu sejuk dan tanah subur.

Masa tanam hingga panen berkisar 90–120 hari tergantung varietas. Hasil panennya banyak digunakan untuk olahan kuliner hingga industri makanan skala besar.

Sorgum

Sorgum termasuk tanaman palawija apa saja yang makin populer karena manfaatnya sangat beragam. Tanaman ini tahan kekeringan sehingga sesuai ditanam di lahan kering maupun semi-kering.

Panen biasanya dapat dilakukan setelah 3–4 bulan tergantung kondisi tumbuhnya. Bijinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, bahkan bahan bioenergi.

Talas dan Gembili

Talas dan gembili merupakan umbi-umbian yang menjadi alternatif sumber karbohidrat di berbagai daerah. Keduanya tumbuh baik di lahan lembap dengan tanah gembur dan kaya bahan organik.

Waktu panen talas umumnya 6–9 bulan, sedangkan gembili bisa mencapai 8–10 bulan. Rasanya khas, teksturnya unik, dan mudah diolah menjadi aneka masakan tradisional maupun modern.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Umbi Gembili di Pekarangan Rumah yang Tepat

Rekomendasi Pupuk untuk Tanaman Palawija agar Tumbuh Subur

Agar hasil budidaya lebih maksimal, pupuk memegang peran penting dalam mendukung kualitas tanaman. Dengan pemilihan produk yang tepat, Anda bisa memperoleh panen subur, sehat, dan bernilai tinggi.

Pupuk Organik Cair GDM

Pupuk ini berbentuk cair sehingga mudah diserap akar tanaman dalam waktu singkat. Bahan alaminya aman digunakan di berbagai jenis lahan tanpa menimbulkan efek samping.

Penggunaan teratur membantu memperbaiki struktur tanah yang kurang gembur agar lebih produktif. Selain itu, pupuk ini juga mendukung pertumbuhan tanaman lebih merata dan berkualitas.

Cocok digunakan pada hortikultura, seperti sayuran, buah, hingga tanaman obat-obatan. Tidak diragukan lagi, pupuk cair ini juga relevan untuk tanaman palawija apa saja.


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan
  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

GDM Black BOS

Produk ini merupakan bio organik konsentrat dengan fungsi utama menyuburkan sekaligus menjaga kesehatan tanah. Kandungan bakterinya mampu memperbaiki kondisi tanah yang rusak akibat penggunaan kimia berlebihan.

Residu berbahaya yang tertinggal di tanah dapat terurai secara alami berkat kinerja bakteri aktifnya. Keunggulan lain adalah kemampuannya menurunkan logam berat hingga lebih dari delapan puluh persen.

Selain itu, Black BOS juga efektif mencegah penyakit tular tanah seperti busuk akar maupun layu batang. Jika Anda kombinasikan dengan pupuk cair GDM, hasil panen akan lebih stabil sekaligus melimpah.


GDM Black BOS
Bio Organic Stimulant
  • Menggemburkan Tanah
  • Stimulan Bakteri
  • Penawar Racun Dari Logam-Logam Berat
  • Bioremediasi Tanah
  • Fermentasi Kompos

GDM SaMe Granule Bio Organik

Pupuk berbentuk granule ini mengandung unsur hara lengkap serta enam jenis bakteri premium. Bakteri tersebut menghasilkan enzim, hormon, dan antibiotik alami yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

Kombinasi nutrisi ini membuat tanaman lebih sehat, tahan serangan penyakit, dan produktif. SaMe Granule juga membantu memperbaiki kualitas tanah yang kurang subur menjadi lebih gembur.

Penggunaan konsisten sangat dianjurkan bagi Anda yang ingin hasil tanam berdaya saing tinggi. Tidak mengherankan bila pupuk ini ideal diaplikasikan pada tanaman palawija apa saja di berbagai lahan.


GDM SAME
Granule Bio Organic
  • Penghasil Enzim, Hormone & Antibiotik Alami
  • Rumah Bagi Bakteri Alami
  • Perekat Nutrisi Tanah
  • Penghambat Pertumbuhan Jamur
  • Menggemburkan Tanah

Pupuk Organik Granule GDM

Pupuk ini berbentuk bulir sehingga mudah diaplikasikan tanpa memerlukan teknik khusus. Fungsinya memperbaiki struktur tanah keras agar menjadi lebih gembur dan sehat.

Selain itu, kandungan unsur hara di dalamnya membuat nutrisi tanah lebih seimbang. Tanaman yang tumbuh dengan pupuk ini akan berkembang lebih cepat dan stabil.

Kelebihan lainnya, pupuk granule ini bersifat organik sehingga ramah lingkungan bagi lahan. Jika dipadukan dengan produk GDM lainnya, panen Anda akan meningkat signifikan serta berkelanjutan.

Dukung Pertumbuhan Tanaman Palawija dengan Rangkaian Pupuk GDM!

Rangkaian pupuk GDM terbukti membantu petani menghasilkan panen lebih berkualitas sekaligus menjaga kesuburan tanah. Dengan penggunaan yang tepat, tanaman palawija apa saja dapat tumbuh lebih sehat, produktif, dan bernilai tinggi.

Keunggulannya terletak pada kandungan alami, bakteri premium, dan formulasi organik yang aman bagi lingkungan. Ingin tahu strategi terbaik untuk tanaman Palawija? Klik banner di bawah sekarang dan dapatkan konsultasi langsung dari ahlinya!



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat