Pertanian

Cara Menanam Lidah Buaya yang Cepat Panen Untuk Pemula

Cara Menanam Lidah Buaya – Jangan salah jika lidah buaya memiliki potensi yang sangat bagus, beberapa produk kesehatan maupun kecantikan menjadi lidah buaya trendsetter produk unggulan. Jadi memulai budidaya lidah buaya sangat prospektif saat ini dikembangkan.

Tanaman ini banyak dibudidayakan secara rumahan maupun secara industri, hal ini dikarenakan tanaman ini memiliki banyak manfaat, salah satu yang cukup trend ialah perannya dalam dunia kesehatan dan kosmetik. Kandungan yang terdapat pada tanaman lidah buaya ialah Vitamin A, B1, B2,B3, B12, C hingga A, Mineral, Enzim amilase, katalase dan lain-lain.

Walaupun sudah banyak ditanam dalam skala rumahan, tidak salahnya Anda memulai peluang agribisnis lidah buaya dalam skala besar. Selain itu peluang bisnis yang bisa Anda manfaatkan berkerjasama dengan beberapa industry atau sector olahan yang menjadikan tanaman lidah buaya menjadi sebuah produk dengan harga tinggi.

Karakteristik Lidah Buaya

Budidaya lidah buaya memiliki potensi, sehingga merupakan peluang yang besar apabila ingin mengembangkan budidaya lidah buaya, adapun taksonomi lidah buaya ialah.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Liliflorae

Suku : Liliaceae

Marga : Aloe

Jenis : Aloe barbadensis Miller

Morfologi Lidah Buaya

Batang

Batang tanaman ini memiliki ukuran kurang lebih 10 cm yang mana batang ini dikelilingi oleh daun tebal dengan ujung runcing.

Akar

Tanaman ini memiliki akar yang menyebar dan tumbuh ke samping. Sifat akar tersebut menyebabkan tanaman lidah buaya mudah roboh.

Daun

Daun lidah buaya saling berhadap-hadapan dengan bentuk roset dengan ujung yang runcing dan tepi daun berduri

Bunga

Bunga tanaman ini memiliki warna bervariasi dan berada pada ujung atas tangkai yang keluar dari ketiak daun. Bunga ini mampu bertahan selama 1 hingga 2 minggu dan setelah itu mengalami perontokan dan kemudian kering.

Cara Budidaya Lidah Buaya Agar Cepat Besar

Membudidayakan lidah buaya dapat dimulai dengan memahami teknis budidaya berikut ini:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya

Tahapan ini merupakan tahapan yang penting untuk menghasilkan produksi dan mutu yang optimal. Gunakan lokasi yang bebas dari bakteri pembusuk. Lahan budidaya harus terpisah dari lahan lainya. Kondisi lahan yang digunakan adalah:

  1. Curah hujan berkisar 2500 mm hingga 4000 mm dan optimum juga pada 1000 mm hingga 3000 mm
  2. Suhu udara 16oC hingga 33oC namun optimum pada 24oC hingga 36oC
  3. Ketinggian 0 hingga 10 mdpl
  4. pH tanah berkisar 3,5 hingga 5,5
  5. Memiliki jenis tanah podsolik, organosol dan drainase yang baik
  6. Struktur tanah gembur dan subur serta banyak mengandung bahan organic seperti gambut
  7. Penyinaran matahari yang cukup

2. Persiapan dan Pengolahan Lahan

Tahapan ini dilakukan untuk menyiapkan lahan agar kondisi lahan sesuai untuk pertumbuhan tanaman lidah buaya. Lahan yang digunakan haruslah,

GDM Blackbos dan SaMe
  1. Bersih dari hama dan sisa tanaman lain
  2. Pembuatan bedengan dilakukan secara hati-hati agar tidak merubah pH tanah
  3. Apabila membuka lahan baru, pastikan tidak ada akar tanaman yang tersisa.
  4. Buatlah saluran drainase dengan lebar 100 cm pada bagian atas, 75 cm hingga 80 cm pada bagian bawah dan kedalaman 75 cm hingga 100 cm, drainase juga dapat disesuaikan dengan luas dan kondisi lahan
  5. Berikan pupuk GDM Black Bos dengan dosis 5 Kg per hektarnya dengan takaran 1 gelas per tangki dan disemprotkan pada kondisi tanah lembab dan diberikan GDM SAME dengan dosis 150 Kg dengan cara ditabur merata pada tanah.

Pengolahan lahan yang dilakukan dapat berupa:

  1. Menggemburkan tanah dengan cara mencakul tanah sedalam 2 cm hingga 30 cm.
  2. Setelah dicangkul, tanah dibiarkan selama kurang lebih 1 hingga 2 minggu untuk mengurangi kandungan air dan keasaman tanah dan dicangkul kembali 2 hingga 3 kali sambil menaburkan abu sebagai penyubur dasar sebanyak 0.5 hingga 1 kg per m2nya
  3. Melakukan penggemburan lahan  dan penggaruan tanah.
  4. Pembuatan Bedengan dilakukan  untuk memudahkan penanaman, pemeliharaan serta pemanenan. Bedengan dapat dibuat dengan ukuran yang menyesuaikan ukuran lahan, lebar bedengan berkisar 100 cm atau 120 cm, dan atau 150 cm hingga 200 cm.
  5. Tinggi bedengan pada tahun pertama 20 cm hingga 25 cm dan tahun kedua berkisar 2 cm hingga 35 cm. Jarak antar bedengan ialah 100 cm tinggi 150 cm untuk 2 baris tanaman dan 50 cm hingga 100 cm untuk sebaris tanaman. Bedengan memiliki arah yang sesuai dengan arah aliran air.
  6. Lubang tanam memiliki ukuran 5 x 5 x 5 cm ementara tanah yang berada di tepi bedengan digunakan untuk membumbun.

3. Pemilihan Bibit Lidah Buaya

Tahapan ini berfungsi untuk menyediakan benih yang berkualitas sehingga hasil yang didapat optimal. Benih yang digunakan adalah benih dari varietas unggul dari indukan yang memiliki usia lebih dari 1 tahun.

pemilihan bibit lidah buaya
  • Benih yang dipilih tidak cacat fisik dan berasal dari tanaman induk yang sehat dengan anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk memiliki jarak 10 cm hingga 20 cm.
  • Tinggi anakan yang menca[ai 25 cm hingga 30 cm, jumlah pelepah 3 hingga 4 helai dan berumur lebih dari 1 hingga 2 bulan memiliki peluang tumbuh yang tinggi. Memiliki perakaran yang sehat dan warna pelepah hijau.

4. Cara Pembibitan Tanaman

Pembibitan umumnya dilakukan secara konvensional dan menggunakan anakan dari tanaman induk. Untuk memisahkan anakan dari induknya perlu dilakukan dengan hati-hati, karena semakin banyak anakan  maka akan menyebabkan penyusutan pada induk lidah buaya.

  • Anakan ini akan muncul setelah usia lidah buaya berkisar 5 hingga 6 bulan. Anakan yang telah bisa  untuk dijadikan bibit memiliki tinggi berkisar 10 cm dan minimal memiliki 3 daun.
  • Pembibitan dilakukan dengan menggunakan bedengan yang memiliki ukuran 1 hingga 1,5 m x 10 m. Jarak tanam yang digunakan adalah 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 15 cm, jika menggunakan polybag dapat disesuaikan ukurannya dengan ukuran anakan.
  • Sebelum ditanam, pastikan tanah telah digemburkan terlebih dahulu
  • Taburkan kapur  pada tanah untuk meningkatkan pH tanah jika dirasa pH tanah terlalu asam serta menambahkan urea untuk merangsang pertumbuhan bibit. Bibit kemudian diseleksi dan ditanam sesuai jarak tanam.

5. Cara Menanam Lidah Buaya

  1. Tahapan selanjutnya adalah penanaman bibit yang telah disiapkan sebelumnya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari, yakni pukul 07.00 hingga 10.00 atau sore hari pukul 15.00.
  2. Tanaman yang berumur 10 hari hingga 15 hari diamati secara ketat dan apabila diketahui adanya tanaman yang matri atau menunjukkan gejala penyakit, maka segera lakukan penyulaman
  3. Padatkan tanaman disekitar lubang  agar tanaman tidak roboh.

6. Cara Merawat Tanaman Lidah Buaya

cara merawat lidah buaya
  • Amati terus prose pembudidayaan tanaman lidah buaya dan lakukan penyiangan apabila terdapat gulma, pelebah hingga anakan.
  • Sebelum dilakukannya entuangan maka diberikan pupuk terlebih dahulu . Penyulaman dilakukan pada usia tanaman berumur 1 bulan. Pelepah yang menghalangi pertumbuhan sebaiknya dibuang
  • Lakukan pembumbunan bersamaan dengan penyiangan gulma yang bertujuan untuk  mengubur batang yang tinggi sehingga tidak mudah roboh dan juga untuk merangsang pertumbuhan akar.
  • Lakukan juga pemotongan ujung pelebah yang berfungsi untuk mempertebal pertumbuhan pelepah yang dilakukan 2 bulan sebelum panen. Pelepah yang busuk dikumpulkan dan dibakar.

7. Pengendalian Penyakit dan Hama Lidah Buaya

Penyakit dan organisme pengganggu mampu menghambat pertumbuhan lidah buaya dan menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal, beberapa penyakit yang kerap menyerang ialah :

a.  Busuk Lunak

Penyakit ini disebabkan oleh Pectobacterium dimana tanaman yang terserang memiliki gejala bagian daun serta pangkal batang akan busuk dan lunak seperti air, kemudian apabila pelepah dipotong akan mengeluarkan getah berwarna kuning dan memiliki bau tidak sedap atau busuk. Penyakit ini cepat menyebar pada kondisi udara yang cukup panas dan lembab dan kerap menyerang tanaman lidah buaya, adapun upaya untuk mengantisipasinya ialah dengan,

Kultur Teknis

  • Penggunaan bibit yang berasal dari varian yang tahan terhadap hama dan sehat
  • Pengaturan waktu atau penjadwalan penanaman bibit
  • Pembuatan saluran drainase yang baik
  • Sanitasi serta melakukan pemonitoran pada tahapan pembibitan
  • Penggunaan pupuk yang baik

Fisik atau Mekanis

  • Memotong tanaman yang terkena penyakit
  • Memastikan tanaman dan tanah terkena sinar matahari yang cukup
  • Memelihara kebun secara baik dengan menggunakan vitamin
  • Menaburkan abu guna mencegah hama

b. Busuk Pelepah daun

Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii, gejala dari penyakit ini adalah tanaman menjadi kuning dan layu, busuknya pelepah daun serta kerap menyerang tanaman seperti lidah buaya, krisan, kunyit, mentimun, kacang hijau, dan lain-lain, adapun upaya pengendaliannya, yakni :

Kultur Teknis
  • Memilih benih yang sehat dari induk yang sehat
  • Membuat drainase yang baik
  • Sanitasi dan pemeliharaan kebun yang baik
  • Meningkatkan ketahanan tanaman dengan menggunakan pupuk yang baik
Mekanis

Dilakukan dengan cara pembakaran dan pemusnahan tanaman yang terkena penyakit agar tidak menular pada tanaman lainnya.

c. Kekurangan kalium

Penyakit ini menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit ujung pelepah kering dan adanya bercak-bercak hitam yang disebabkan oleh Fusarium solani. Upaya untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan menggunakan kultur yang tahan terhadap penyakit dan berasal dari induk yang sehat, saluran drainase yang baik, sanitas dan pemeliharaan yang baik serta penambahan unsur hara

8. Cara Pemupukan Tanaman Lidah Buaya

ialah dengan melakukan pemberian unsur hara pada tanaman lidah buaya berupa pemberian pupuk GDM, yakni :

pupuk organik cair spesialis pangan GDM
  1. Pengolahan lahan, diberikan seminggu sebelum dilakukannya penanaman dengan menggunakan GDM Black Bos dengan dosis 5 Kg per hektarnya dengan takaran 1 gelas per tangki dan disemprotkan pada kondisi tanah lembab dan diberikan GDM SAME dengan dosis 150 Kg dengan cara ditabur merata pada tanah.
  2. Tahapan pemupukan ke-1 yakni pada usia tanam 7 hari dengan dosis 8 liter dengan cara menyemprotkan rata ke seluruh tanaman dengan melarutkan 500 mL Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ke dalam tangki semprot.
  3. Pemupukan tahap ke-2 dilakukan pada usia tanam 14 hari dosis 8 liter dan dilakukan dengan melarutkan 500 mL Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ke dalam tangki dan disemprot secara merata
  4. Pemupukan tahap ke-3  dilakukan pada usia tanam 21 hari dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan dosis 8 liter dan disemprotkan secara merata pada tangki yang menampung 500 mL Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan.
  5. Pemupukan tahap ke-4 pada usia tanam 28 hari, dengan dosis 8 liter per hektarnya dan disemprotkan 500 mL menggunakan tangki
  6. Pemupukan tahap 5 yakni pada usia tanam 30 hari menggunakan GDM Black Bos dosis 5 Kg dengan dilarutkan 1 gelas air mineral pada tangki semprot dan disemprotkan secara merata
  7. Pemupukan tahap 6 yakni pada usia tanam 35 hari menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan dosis 8 liter per hektarnya dan disemprotkan secara merata dan diaplikasikan 1 minggu sekali.

Panen Lidah Buaya

Tahapan ini dilakukan apabila tanaman lidah buaya yang dibudidayakan memiliki 15 pelepah dan bagian dalam daging berwarna putih. Panen dilakukan sebaiknya pada cuaca panas dan dilakukan secara menyayat pangkal pelepah menggunakan pisau.

panen lidah buaya
  • Panen hendaknya dilakukan secara hati-hati agar tidak luka dan patah. Pemanenan dapat dilakukan hingga tanaman berumur 2 tahun hingga 3 tahun.
  • Panen dilakukan pada usia 8 bulan hingga 12 bulan yakni ditandai dengan pelepah berwarna hijau tua kekuningan yang menandakan siap panen.
  • Getah lidah buaya berwarna kuning kecoklatan dan usahakan tidak mengenai helaian pelepah daun, serta pemanenan dengan cara pemotongan usahakan tidak melukai pelepah karena dapat menurunkan kualitas

Pasca Panen Lidah Buaya

  1. Kegiatan pasca panen meliputi : pengumpulan, pembersihan, pengkelasan, pembungkusan, pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan. Kegiatan ini dilakukan apabila pelepah akan dikirim/ dijual dalam bentuk segar
  2. Pengkelasan pelepah bertujuan untuk mendapatkan pelepah yang seragam sesuai dengan grade, yaitu Grade A : > 0,8 kg dan Grade B : 0,6 – 0,8 kg
  3. Pengemasan bertujuan untuk mempertahankan mutu pelepah pada saat pengangkutan atau penyimpanan agar kulit pelepah tetap mulus dan cerah;
  4. Penyimpanan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan pelepah agar tetap segar
  5. Dalam penanganan pasca panen harus dilakukan secara hati-hati, usahakan pelepah tidak luka atau patah pada saat pelepah dimasukkan ke dalam peti kayu.

Itulah teknis budidaya lidah buaya dalam skala besar, jangan ragu untuk memulai budidaya lidah buaya. Dengan banyak manfaat yang tentu sepadan pada harga jualnya, Anda bisa memulai sendiri agribisnis lidah buaya berskala besar.

Anda juga bisa memulai konsultasi secara GRATIS dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini:

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat