Peternakan

Penyakit Babi: Jenis, Penyebab, Pengendalian, dan Pencegahan

Kerugian bisa terjadi dari adanya serangan penyakit, untuk anda peternak babi tentu dalam menangani penyakit babi yang beragam memerlukan antisipasi yang tepat.

Di beberapa daerah, babi merupakan hewan ternak yang cukup populer sehingga banyak didirikan peternakan babi. Sebagai peternak babi, tentu anda tahu rasanya kalau babi terjangkit penyakit. Ada perasaan cemas karena berpotensi membuat anda mengalami kerugian.

Tidak ingin mengalami kerugian disebabkan ketidaktahuan dalam menangani penyakit babi, maka dengan mengetahui segala jenis penyakit babi sangat penting agar anda dapat mengetahui penyebab, cara pengendalian, hingga cara pencegahan yang tepat. Sebagai peternak babi, mengetahui berbagai penyakit akan sangat membantu anda.

Risiko Serangan Penyakit Babi

Serangan penyakit pada babi akan menimbulkan beberapa risiko yang harus anda ketahui. Mengetahui berbagai risiko ini akan membuat anda mulai mengantisipasi serangan penyakit pada babi:

Risiko Serangan Penyakit Babi

1.      Pertumbuhan Terhambat

Babi yang terserang penyakit tentu saja akan mengalami gangguan pertumbuhan, mulai dari kekurangan berat badan, babi kurus kering, hingga tidak bisa besar sama sekali. Hampir seluruh penyakit akan membuat babi kehilangan nafsu makan sehingga bisa menghambat pertumbuhan babi.

2.      Penularan yang Cepat

Beberapa penyakit pada babi juga bisa menular dengan cepat, seperti demam babi Afrika atau African swine fever. Penyakit asf atau African swine fever ini menular dengan sangat cepat dari setiap babi.

Masih ada banyak penyakit lain yang bisa menular dengan sangat cepat antar babi. Sekali ada satu babi yang terinfeksi penyakit, akan sangat sulit untuk mengatasinya karena penularan yang sangat masif.

3.      Kematian

Penyakit asf pada babi tidak hanya menular dengan sangat cepat, tetapi juga menyebabkan kematian. Tingkat kematian pada babi karena penyakit asf sangat tinggi. Tentu saja hal ini akan menjadi kerugian bagi anda yang mendapatkan keuntungan dari hasil ternak babi.

Ciri-ciri Babi Terserang Penyakit

Setiap jenis penyakit pasti menunjukkan ciri dan gejala yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa gejala umum yang mudah dikenali ketika babi sakit. Beberapa ciri babi sakit yang dapat anda kenali adalah:

ciri-ciri serangan penyakit babi

1.      Tidak Nafsu Makan

Semua makhluk yang terserang penyakit pasti akan kehilangan nafsu makan, begitu juga dengan babi. Penyakit apapun bisa membuat babi kehilangan nafsu makan. Babi sebenarnya bisa makan pakan sebanyak 2 kg dalam sehari.

Kalau anda melihat babi makan tidak lebih dari 1 kg dalam 1 hari hingga pakan membusuk, maka anda harus memeriksa kondisi babi lebih lanjut.

Tidak nafsu makan hanyalah gejala awal dari serangan penyakit pada babi. Kalau tidak segera diatasi, akan ada banyak gejala lain yang muncul.

2.      Malas Bergerak

Banyak penyakit yang membuat babi merasa lesu, lemas, sesak nafas, hingga merasakan sakit di sekujur badan. Tentu saja gejala ini akan membuat babi semakin malas bergerak.

Meski selalu mendapat predikat sebagai hewan pemalas, nyatanya babi bahkan lebih rajin dari kebanyakan hewan. Karena itu, anda harus mulai waspada ketika babi mulai malas bergerak.

3.      Masalah Pencernaan

Ada pula beberapa penyakit yang menyerang sistem pencernaan babi sehingga membuat masalah pencernaan. Babi yang mencret hingga tidak buang air besar dalam beberapa hari harus segera mendapat penanganan yang tepat.

Munculnya masalah pencernaan menjadi gejala lanjutan dari infeksi penyakit pada babi. Jika tidak ditangani, maka masalah pencernaan pada babi akan semakin parah.

Penyebab Serangan Penyakit Babi

Penyebab penyakit babi biasanya adalah infeksi virus, bakteri, parasit, hingga jamur. Namun, anda harus mengetahui faktor penyebab dibalik semua patogen tersebut menginfeksi babi. Inilah beberapa faktor penyebab yang membuat babi terserang penyakit:

Penyebab Serangan Penyakit Babi

1.      Kandang yang Kotor

Babi memang terkenal sebagai hewan yang kotor, tetapi sebenarnya babi bukanlah hewan yang kotor. Lingkungan yang kotor hanya akan membuat babi terserang penyakit. Virus, bakteri, dan parasit sangat mudah berkembang pada lingkungan kandang yang kotor.

2.      Pemberian Pakan yang Tidak Tepat

Ada banyak kasus babi yang mengalami kurang gizi. Gizi hanya bisa didapatkan babi dari pakan yang dimakannya. Pemberian pakan yang tidak bergizi akan membuat babi kekurangan nutrisi.

Kekurangan nutrisi akan membuat daya tahan tubuh babi dalam melawan penyakit menjadi lemah. Tentu saja akhirnya membuat babi lebih mudah terserang penyakit hingga muncul gejala yang lebih parah.

3.      Kondisi Kandang Tidak Ideal

Selain kebersihan kandang, anda juga harus memperhatikan kondisi kandang babi yang lain. Beberapa hal lain yang harus anda perhatikan adalah kelembapan udara, suhu, hingga cahaya matahari yang masuk ke dalam kandang. Suhu dan kelembapan udara yang tidak ideal akan membuat kondisi tubuh babi tidak optimal.

Jenis Penyakit Pada Babi

Ada cukup banyak penyakit pada babi dengan gejala dan cara penanganan yang berbeda-beda. Mengetahui semua jenis penyakit pada babi akan membantu anda untuk memberikan penanganan dengan lebih cepat.

jenis penyakit babi

1.      Kekurangan Darah

Biasanya babi yang anemia atau kurang darah disebabkan karena pemberian pakan yang tidak tepat. Kurangnya zat besi dan tembaga membuat babi kekurangan darah. Pucat menjadi gejala yang akan langsung anda ketahui ketika babi kurang darah.

Kurang darah juga menjadi penyebab babi muntah dan penyebab babi mencret. Jadi meski terlihat sepele, kurang darah dapat menjadi penyakit yang berbahaya bagi babi.

2.      Mastistis Metritis Agalactia (MMA)

Penyakit ini yakin kegagalan dalam produksi susu hanya menyerang induk babi pasca melahirkan yakni 24 jam.

Gejala pertama biasanya nampak 3 hari, walaupun sering dapat terlihat sebelum anak-anaknya disapih. Temperatur 39,4˚C – 41,1˚C. Babi tidak mau makan, air susu sedikit atau tidak keluar sama sekali. Dari vagina keluar nanah berwarna keputihan atau kekuning-kuningan. Anak babi mencret kadang-kadang tidak diketahui sampai anak babi mati kelaparan.

Penyebab dari penyakit agalactia adalah bakteri yang membuat keracunan pada usus dan uterus babi.

3.      Rheumatik

Kurang terkena sinar matahari dan mendapat pakan yang kurang berkualitas menjadi penyebab penyakit rheumatik pada babi. Gejala dari penyakit yang satu ini adalah babi jadi malas bergerak, air kencing menjadi lebih keruh, dan sakit begitu tulang belakang dipegang.

4.      Radang Usus

Babi yang masih kecil atau bahkan baru lahir sangat rentan terserang penyakit radang usus. Ada banyak sekali jenis penyaki radang usus dengan setiap gejala yang berbeda-beda. Penyebab radang usus pada babi juga sangat banyak, seperti kelembapan udara, stress, hingga pakan yang salah.

5.      Hog Cholera

Virus menjadi penyebab dibalik penyakit hog cholera pada babi. Gejala klinis diawali dengan lesu, malas bergerak dan demam tinggi. Gangguan pencernaan atau diare, dan sempoyongan, dan adanya kemerahan yang diikuti keunguan pada kulit terutama pada daun telinga, abdomen, dan kaki bagian medial.

Tingkat kematian pada HC akut sering terjadi dan biasanya terjadi antara 10 – 20 hari setelah infeksi. Sedangkan HC kronis dapat menyerang babi lebih dari 30 hari setelah infeksi. Vaksinasi menjadi penanganan yang paling tepat untuk mengatasinya.

6.      Brucellosis

Brucellosis atau keguguran menular merupakan penyakit yang membuat induk babi mengalami keguguran secara massal. Kenapa bisa menular? Karena penyebabnya adalah bakteri yang menyerang bagian alat reproduksi babi.

7.      African Swine Fever

Penyakit asf menjadi penyakit dengan gejala yang paling banyak pada babi, yaitu kesulitan bernapas, diare berdarah, kejang, dan perubahan warna pada beberapa bagian tubuh. Bahayanya, penyakit yang satu ini bisa menular ke manusia.

8.      Kudis

Penyakit kulit pada babi yang paling sulit ditangani adalah kudis. Lingkungan kandang yang kotor menjadi penyebab penyakit kudis. Biasanya ada parasit yang membuat babi mengidap penyakit kudis.

Pengendalian Penyakit Pada Babi

Pastinya anda harus bisa mengendalikan penyakit pada babi agar bisa terus menghasilkan keuntungan. Memang perlu pengendalian khusus untuk setiap jenis penyakit pada babi. Inilah penyakit babi dan pengobatan yang bisa anda lakukan secara umum:

1.      Vaksinasi

Penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri bisa diatasi dengan baik menggunakan vaksinasi. Tentu saja setiap penyakit butuh vaksin yang berbeda-beda. Anda dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk menentukan jenis vaksin yang tepat dan menyesuaikan waktu yang tepat.

2.      Menjaga Kebersihan Kandang

Banyak penyakit yang menjangkit babi karena kandang yang kotor. Penyakit kulit hingga penyakit pencernaan pada babi disebabkan oleh lingkungan kandang yang kotor. Karena itu, usahakan untuk membersihkan kandang babi beberapa hari sekali. Semprot desinfektan juga 6 bulan sekali jika ada outbreak kematian  tertentu bisa di semprot secara berkala.

3.      Memberikan Pakan yang Tepat

Anemia dan sakit pencernaan menjadi beberapa contoh penyakit pada babi yang disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak tepat.

Babi butuh kandungan nutrisi tertentu setiap harinya. Tugas anda adalah memenuhi kebutuhan nutrisi babi melalui pakan yang anda berikan. Setiap pakan yang anda berikan mengandung nutrisi.

Selain itu, perhatikan juga fisik pakan. Pakan yang baik memiliki fisik yang masih segera, yaitu tidak berubah warna, berubah bentuk, ataupun berubah baunya.

Cara Pencegahan Penyakit Babi

Setelah mengetahui penyakit pada babi dan pengobatannya, tentu anda harus tahu juga cara pencegahannya. Mencegah serangan penyakit pada babi lebih baik ketimbang mengobatinya. Anda harus mengetahui cara mencegah penyakit pada babi berikut ini:

1.      Isolasi Babi yang Sakit

Anda sudah mengetahui kalau beberapa penyakit dapat menular dengan sangat cepat. Karena itu, segera pisahkan begitu melihat gejala babi yang sakit. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit pada babi yang lain.

2.      Memeriksa Kondisi Secara Berkala

Agar bisa memisahkan babi dengan gejala awal penyakit, tentu saja anda harus mengetahuinya terlebih dahulu. Salah satu cara untuk mengetahui babi yang sedang mengidap penyakit adalah memeriksa kondisi babi secara berkala.

Periksa fisik babi, mulai dari mata, hidung, perut, dan warna tubuh. Selain itu, periksa juga kebiasaan babi, seperti nafsu makan dan pola buang air besar.

3.      Pemberian Suplemen

Memberikan suplemen akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh babi. Salah satu suplemen yang dapat anda berikan untuk babi adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak.

suplemen ternak

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak terbuat dari bahan-bahan organik, seperti minyak hewani, rumput laut, dan algae. Ketiga bahan tersebut dipilih karena mengandung berbagai mineral dan vitamin yang baik untuk babi.

Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak sebanyak 5 ml untuk satu ekor babi. Anda dapat menambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak pada pakan atau minum babi. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak harus diberikan setiap hari kepada babi.

Itulah berbagai jenis penyakit pada babi dan pengobatannya yang harus anda ketahui. Penyakit pada babi bisa sangat berbahaya sehingga lebih baik dicegah terlebih dahulu. Lakukan upaya pencegahan dan selalu jaga kondisi kandang serta berikan pakan yang tepat.

Anda bisa berkonsultasi dengan tim ahli peternakan kami secara GRATIS dengan melalui tombol dibawah ini:

author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan