Perkebunan

5 Cara Membuat Bibit Jamur Kuping Mudah dengan Bahan Alami

cara membuat bibit jamur kuping

Selain rasanya yang lezat, jamur kuping juga kaya akan nutrisi dan manfaat bagi kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa cara membuat bibit jamur kuping sebenarnya mudah dan dapat Anda praktekkan sendiri di rumah?

Jika Anda tertarik untuk membudidayakannya jamur kuping sendiri di rumah, Anda tidak perlu repot mencari bibit di pasaran secara terus menerus. Dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, Anda bisa membuat bibit jamur kuping sendiri dengan cara yang simpel dengan bahan-bahan alami.

Mari simak panduan lengkap dari cara membuat bibit jamur kuping dan temukan betapa menyenangkannya proses ini. Dengan sedikit usaha dan ketelatenan, Anda bisa memproduksi bibit jamur kuping berkualitas tinggi sendiri di rumah. Langkah ini juga dapat menjadi awal dari bisnis kecil yang menjanjikan di bidang jamur konsumsi. Selamat mencoba!

Mengenal Jamur Kuping

Agar Anda dapat menikmati proses dari cara membuat bibit jamur kuping, Anda harus mengenal jamur kuping secara umum. Dengan ini, Anda dapat mengetahui manfaat yang bisa Anda dapatkan dari membudidayakan dan mengonsumsi jamur kuping.

Jamur kuping adalah salah satu jenis jamur yang dikenal luas di Indonesia, terutama dalam kuliner Asia. Jamur ini memiliki bentuk khas menyerupai daun telinga manusia, dengan tekstur yang kenyal dan sedikit transparan. Warna jamur kuping bervariasi, mulai dari cokelat muda hingga hitam pekat, kemudian jamur ini biasa tumbuh secara alami pada batang kayu lapuk di hutan tropis, tetapi kini lebih banyak dibudidayakan secara komersial.

Jamur kuping kaya akan serat, rendah kalori, dan mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin B dan D. Selain itu, jamur ini kaya akan zat besi, kalsium, dan senyawa antikoagulan yang dapat membantu mencegah penggumpalan darah sehingga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Dalam dunia kuliner, jamur kuping menjadi bahan favorit karena teksturnya yang kenyal sehingga cocok untuk berbagai masakan Asia, mulai dari sup, tumisan, hingga salad. Rasanya yang netral juga mudah menyerap bumbu sehingga tak heran jika jamur kuping menjadi salah satu bahan pokok yang sangat umum ditemui di kuliner Asia, terutama dalam masakan Tionghoa dan Indonesia.

Potensi ekonomi jamur kuping juga sangat besar karena jumlah permintaannya terus meningkat seiring dengan tren gaya hidup sehat yang mulai banyak diadopsi masyarakat. Terlebih, cara membuat bibit jamur kuping juga relatif mudah dan dapat dilakukan dengan modal kecil, menjadikannya sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Banyak petani kini beralih ke budidaya jamur ini karena waktu panennya yang singkat dan pasar yang lebih stabil.



5 Cara Membuat Bibit Jamur Kuping

Membuat bibit jamur kuping dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami dan dengan cara yang mudah. Berikut merupakan langkah-langkah mudah dalam cara membuat bibit jamur kuping yang bisa Anda praktekkan secara mandiri.

Persiapan Media Tumbuh

Langkah pertama dalam cara membuat bibit jamur kuping adalah mempersiapkan media tumbuh yang tepat. Media yang sering digunakan terdiri dari campuran serbuk gergaji, dedak halus, dan kapur dengan perbandingan 80% serbuk gergaji, 15% dedak halus, dan 5% kapur pertanian (CaCO3). Anda juga bisa mengganti bahan utama media tanam dengan jerami padi, ampas tebu, sekam padi, dan serasah daun.

Setelah ketiga bahan-bahan tersebut dicampur hingga merata, tambahkan air secukupnya hingga adonan tersebut mencapai kelembapan sekitar 60% hingga 65%. Pastikan adonan tidak terlalu lembab atau kering, umumnya media yang ideal akan terasa lembab tetapi tidak mengeluarkan air saat diremas.

Sterilisasi Media

Setelah media tumbuh siap, langkah berikutnya adalah melakukan sterilisasi pada media tumbuh untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan jamur. Mula-mula media dimasukkan ke dalam plastik atau botol, lalu dikukus selama 6–8 jam menggunakan drum pengukus. Suhu selama proses sterilisasi harus mencapai 90–100°C untuk memastikan semua kontaminan mati, kemudian biarkan media dingin sebelum digunakan untuk proses berikutnya.

Pembuatan Bibit Induk

Bibit induk jamur kuping dibuat dari spora jamur segar yang sehat. Potong bagian tubuh buah jamur menggunakan alat steril seperti pisau atau pinset yang telah disterilkan dengan alkohol, kemudian tanamkan ke dalam media PDA (Potato Dextrose Agar) yang telah disterilkan dan ditempatkan dalam botol kaca atau tabung reaksi. Terakhir, simpan bibit di tempat gelap bersuhu 25–30°C selama 2–4 minggu hingga miselium putih terlihat tumbuh merata pada media.

Inokulasi ke Media Tumbuh Bibit

Setelah miselium pada bibit induk sudah terlihat dan tumbuh dengan baik, langkah selanjutnya adalah memindahkannya ke media tumbuh steril yang telah disiapkan sebelumnya. Proses ini dilakukan dengan hati-hati di ruang steril atau di bawah laminar flow untuk mencegah kontaminasi.

Potongan kecil miselium dapat dipindahkan menggunakan pinset steril dan ditanamkan pada media tumbuh baru yang sudah disiapkan. Media tumbuh kemudian ditutup rapat dan disimpan dalam ruangan gelap bersuhu 25–28°C untuk diinkubasi.

Perawatan dan Penyimpanan Bibit

Selama masa inkubasi, media tumbuh dapat dibiarkan selama 2 hingga 4 minggu dalam ruangan atau kumbung yang bersih dan bebas cahaya langsung. Dalam proses inkubasi, miselium akan menyebar ke seluruh media dengan ditandai oleh warna putih yang menyebar merata pada media tanam.

Setelah bibit matang, bibit dapat langsung digunakan atau disimpan di tempat sejuk bersuhu 10–15°C untuk menjaga kualitasnya. Sebaiknya gunakan bibit dalam waktu 1 hingga 2 bulan agar tetap segar dan optimal untuk pembudidayaan jangka panjang dan berkelanjutan.

Baca juga: “3 Cara Budidaya Jamur Kuping yang Maksimal untuk Pemula

Panduan Perawatan Jamur Kuping Hingga Panen Melimpah

Setelah membuat bibit jamur kuping sesuai dengan cara membuat bibit jamur kuping di atas, lakukan perawatan secara tepat dan efektif pada jamur kuping. Berikut merupakan panduan perawatan jamur kuping dengan menggunakan pupuk GDM agar panen melimpah.

Persiapan Kumbung (Rumah Jamur)

Sebelum mengimplementasikan cara membuat bibit jamur kuping, pastikan kumbung atau tempat untuk menumbuhkan jamur kuping memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga sirkulasi udara, serta dapat mempertahankan suhu 25 hingga 30°C dengan kelembapan 80 – 90%. Dinding kumbung sebaiknya dibuat dari bahan alami seperti bambu atau kayu, kemudian lantainya dapat menggunakan tanah atau semen agar mudah menjaga kelembapan.

Penempatan Baglog

Baglog atau media tanam yang sudah ditanami bibit jamur diletakkan di dalam kumbung dengan posisi miring atau vertikal. Jika posisi vertikal, lubang baglog menghadap ke atas untuk mempermudah pertumbuhan jamur, kemudian pastikan setiap baglog memiliki jarak cukup agar sirkulasi udara merata dan jamur tidak saling bersaing untuk mendapatkan ruang tumbuh.

Penyiraman dan Pemeliharaan Kelembapan

Jamur kuping memerlukan kelembapan tinggi untuk tumbuh optimal sehingga Anda perlu menyirami secara rutin area lantai kumbung menggunakan sprayer halus untuk menjaga kelembapan lingkungan tanpa membuat media terlalu basah. Penyiraman dilakukan 2–3 kali sehari, tergantung kondisi kelembapan udara, tetapi jangan langsung menyemprot ke baglog karena hal ini dapat memicu kontaminasi.

Pemupukan

Pupuk jamur kuping dengan menggunakan pupuk yang sangat direkomendasikan oleh para ahli pembudidaya jamur, yaitu Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur. Dengan menggunakan pupuk ini, Anda akan mendapatkan beberapa manfaat atau keuntungan yang akan kami jabarkan dan jelaskan dalam sub bab selanjutnya.

Untuk cara penggunaannya, Anda cukup melarutkan 50 ml GDM ke dalam satu liter air, kemudian kocok dan semprotkan secara merata ke seluruh bagian tubuh jamur. Pengaplikasian ini dapat mulai dilakukan pada jamur yang sudah berumur 7 hari setiap 5 hari sekali dengan dosis 1 liter.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama seperti serangga, tikus, dan penyakit jamur liar sering menjadi kendala dalam budidaya jamur kuping. Untuk mencegahnya, jaga kebersihan kumbung dengan rutin membersihkan area sekitar dan membuang baglog yang terkontaminasi.

Apabila hama-hama tersebut menyerang, segera gunakan pengendalian secara alami seperti perangkap serangga atau semprotan organik. Hindari penggunaan bahan kimia berlebihan karena dapat memengaruhi kualitas jamur kuping yang akan dipanen.

Baca juga: “Cara Budidaya Jamur Shitake agar Panen Melimpah dan Untung

Pemantauan Pertumbuhan

Jamur kuping biasanya mulai tumbuh setelah 1–2 minggu sejak penempatan baglog, kemudian jamur yang sehat akan tumbuh dengan warna coklat hingga hitam, bertekstur kenyal, dan tidak berlendir. Jika ditemukan jamur liar atau kontaminasi pada baglog, segera pisahkan untuk menghindari penyebaran yang bisa merugikan secara ekonomi.

Pemanenan yang Tepat

Panen dilakukan saat jamur kuping telah mencapai ukuran maksimal, umumnya 3 hingga 4 minggu setelah bibit mulai tumbuh. Jamur kuping yang siap panen umumnya memiliki tekstur kenyal dan warna yang merata. Cabut jamur secara perlahan dengan tangan atau alat steril, pastikan bagian pangkal bersih agar tidak merusak baglog. Setelah dipanen, jamur dapat dikeringkan atau langsung dijual sesuai kebutuhan.

Perawatan Pasca Panen

Setelah panen pertama, baglog masih bisa menghasilkan panen berikutnya. Berikan istirahat sekitar 7–10 hari sebelum memulai penyiraman lagi. Selama masa istirahat, pastikan baglog tetap lembap tetapi tidak terlalu basah. Umumnya, satu baglog dapat menghasilkan panen hingga 3–4 kali jika dirawat dengan baik.

Manfaat Pemberian Pupuk Organik Cair GDM untuk Jamur Kuping

Untuk mempermudah cara membuat bibit jamur kuping, gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur yang akan memberikan Anda banyak manfaat. Berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan dari pemberian POC GDM untuk jamur kuping secara rutin.

Meningkatkan Imunitas Jamur Kuping

Dengan pemberian pupuk GDM, jamur kuping akan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap serangan patogen atau penyakit yang sering menyerang selama masa pertumbuhan. Imunitas yang baik akan membuat jamur kuping tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan mengurangi risiko kerugian akibat kontaminasi.

Meningkatkan Kesuksesan Budidaya

Pupuk GDM dapat membantu menciptakan kondisi tumbuh yang optimal, baik dari segi kelembapan, pH, maupun kandungan unsur hara dalam media tanam. Dengan kondisi yang lebih ideal, jamur kuping dapat tumbuh dengan lebih baik dan konsisten sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan budidaya dari masa inkubasi hingga panen.


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan

  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Mempercepat Tumbuh Kembang Jamur Kuping

Kandungan nutrisi yang terdapat dalam pupuk GDM dapat merangsang aktivitas mikroba dalam media tanam sehingga akan mempercepat penyebaran miselium dan pertumbuhan tubuh buah jamur. Dengan pemupukan yang tepat, jamur kuping dapat lebih cepat berkembang, memperpendek waktu antara penanaman dan panen, serta meningkatkan jumlah hasil panen yang diperoleh.

Meningkatkan Kualitas Media Tanam

Pupuk GDM 100% hanya mengandung bahan organik yang dapat memperkaya kandungan unsur hara dalam media tanam sehingga memberikan kondisi yang lebih subur bagi pertumbuhan jamur kuping. Selain itu, pupuk GDM juga dapat berperan dalam memperbaiki struktur media tanam, meningkatkan daya serap air, dan menyediakan mikroorganisme yang bermanfaat untuk pertumbuhan jamur kuping.

Rasakan semua manfaat tersebut hanya dengan menekan tombol di bawah ini dan memesan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur untuk jamur kuping. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi mengenai cara membuat bibit jamur kuping lebih lanjut dengan tim ahli GDM secara GRATIS.



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat