Perkebunan

5 Cara Membuat Bibit Jamur Tiram dari Serbuk Kayu untuk Pemula

cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu

Bagi pemula yang ingin memulai usaha budidaya jamur tiram, pengetahuan tentang cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu adalah hal yang penting. Ini karena membuat bibit sendiri merupakan langkah yang lebih ekonomis serta Anda dapat memberikan kontrol penuh terhadap kualitas bibit jamur tiram yang digunakan.

Salah satu media yang sering digunakan untuk membuat bibit jamur tiram adalah serbuk kayu karena mudah didapat, murah, dan cocok untuk pertumbuhan jamur tiram. Serbuk kayu mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur untuk tumbuh dan berkembang, kemudian media ini memiliki struktur yang baik untuk mengalirkan udara dan menjaga kelembapan bagi jamur tiram.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari tentang cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu. Tidak perlu khawatir jika Anda belum memiliki pengalaman sebelumnya karena setiap langkah akan dijelaskan secara sederhana dan terperinci dalam artikel ini.

5 Cara Membuat Bibit Jamur Tiram dari Serbuk Kayu 

cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu sebenarnya cenderung mudah dan tidak sesulit yang Anda bayangkan. Berikut merupakan 5 cara mudah membuat bibit jamur tiram dengan menggunakan serbuk kayu.

Persiapan Bahan dan Alat

Langkah pertama dalam cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu adalah menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan. Bahan utama yang dibutuhkan adalah serbuk kayu, bekatul, kapur dolomit, air bersih, dan bibit induk jamur tiram (biasanya jenis F2).

Serbuk kayu yang digunakan sebaiknya berasal dari kayu non-resin seperti sengon atau mahoni karena jenis ini lebih cocok untuk pertumbuhan jamur tiram. Kemudian bekatul digunakan sebagai tambahan nutrisi, sedangkan kapur dolomit berfungsi untuk membantu menjaga pH media tanam jamur tiram. 

Alat-alat yang dibutuhkan, yaitu wadah pencampuran, plastik polypropylene (PP) untuk baglog, botol atau kantong plastik kecil, autoklaf atau panci presto untuk sterilisasi, serta alat inokulasi steril seperti pinset atau kawat inokulasi. Anda juga memerlukan ruang kerja steril, misalnya lemari kerja steril dan ruangan bersih atau kumbung untuk proses inokulasi.

Pembuatan Media Tanam

Media tanam adalah tempat pertumbuhan bibit jamur timur, dan perlu disiapkan dengan campuran yang seimbang. Media tanam ini dibuat dari campuran serbuk kayu, bekatul, dan kapur dolomit dengan perbandingan 80:15:5.

Setelah bahan-bahan tercampur merata, tambahkan air sedikit demi sedikit hingga tingkat kelembapan mencapai 60-65% atau uji kelembapannya dengan mengepalkan adonan. Apabila air menetes sedikit dari genggaman, maka kelembapannya sudah cukup, kemudian masukkan adonan ke dalam plastik atau botol dan tekan hingga padat, tetapi tetap sisakan ruang kosong di bagian atas untuk sirkulasi udara.

Sterilisasi Media

Proses sterilisasi merupakan langkah penting untuk menghilangkan mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan jamur tiram di media tanam serbuk kayu. Media tanam serbuk kayu yang telah dimasukkan ke dalam plastik atau botol disterilkan menggunakan autoklaf atau panci presto.

Jika menggunakan autoklaf, sterilisasi dilakukan pada suhu 121°C atau tekanan 1 atm selama 6 hingga 8 jam. Jika hanya menggunakan panci presto, proses ini memerlukan waktu lebih lama, sekitar 10 hingga 12 jam. Setelah selesai, biarkan media tanam dingin di tempat yang steril sebelum melanjutkan ke tahap inokulasi.

Baca juga: “Pupuk Perangsang Jamur Tiram untuk Tingkatkan Produksi dan Hasil Panen

Inokulasi Bibit Induk

Proses inokulasi adalah proses memasukkan bibit induk jamur tiram ke dalam media tanam yang telah disterilkan sebelumnya. Tahap ini membutuhkan kehati-hatian ekstra karena melibatkan lingkungan steril untuk mencegah kontaminasi sehingga Anda perlu mensterilkan tangan dan alat inokulasi dengan alkohol 70% sebelum memulai proses ini.

Buka media tanam yang sudah dingin dengan hati-hati di ruangan yang steril, kemudian bibit jamur dimasukkan menggunakan pinset atau alat inokulasi yang telah disterilkan sebelumnya. Setelah bibit dimasukkan, tutup kembali media dengan rapat agar tetap steril selama proses inkubasi.

Inkubasi dan Pemeliharaan

Setelah melaksanakan proses inokulasi, media yang telah diinokulasi disimpan di ruang bersih yang gelap dengan suhu sekitar 22-28°C. Ruangan ini juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga Anda perlu menghindari paparan angin langsung. Proses inkubasi biasanya berlangsung selama 2-4 minggu atau hingga miselium jamur tumbuh memenuhi media dan tampak berwarna putih merata.

Selama masa ini, periksa media secara berkala untuk memastikan tidak ada kontaminasi oleh jamur lain atau bakteri. Jika ditemukan kontaminasi, segera pisahkan media tersebut agar tidak menyebar ke yang lain. Setelah miselium tumbuh sempurna, bibit jamur tiram sudah siap digunakan untuk budidaya pada baglog atau media lain.



Tips Merawat Budidaya Jamur Tiram

Setelah mengimplementasikan cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu di atas, ada beberapa hal yang juga perlu Anda perhatikan agar budidaya jamur tiram bisa sukses. Berikut merupakan beberapa tips merawat budidaya jamur tiram dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur.

Menjaga Kelembapan Ruangan

Kelembapan adalah salah satu faktor utama dalam budidaya jamur tiram sehingga Anda perlu memastikan kelembapan ruangan berada di kisaran 60-80% agar pertumbuhan jamur tiram bisa optimal. Anda juga dapat menggunakan alat penyemprot air untuk menjaga kelembapan ruangan, tetapi jangan menyemprotkan air langsung ke baglog (media tanam jamur), cukup semprotkan air di sekitar ruangan atau dindingnya.

Mengatur Suhu yang Ideal

Jamur tiram tumbuh optimal pada suhu 20-28°C serta hindari suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Jika suhu terlalu tinggi, tingkatkan ventilasi ruangan untuk mendinginkan udara, tetapi jika suhu terlalu rendah, gunakan lampu pemanas atau pastikan ruangan terlindung dari angin dingin untuk menjaga kestabilan suhu.

Memberikan Ventilasi yang Baik

Pastikan ruangan budidaya memiliki ventilasi yang memadai, tetapi hindari angin yang langsung yang bisa mengenai baglog. Ventilasi yang buruk dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida yang akan menghambat pertumbuhan jamur dan menurunkan kualitas hasil panen.

Menjaga Kebersihan Ruangan

Bersihkan ruangan inkubasi atau kumbung jamur tiram secara rutin, termasuk lantai, dinding, dan peralatan yang digunakan. Gunakan desinfektan untuk menjaga kebersihan area sekitar ruangan, kemudian hindari masuk ke kumbung dengan alas kaki yang kotor untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

Memantau Baglog Secara Rutin

Selalu pantau baglog yang Anda buat sesuai dengan cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu di atas. Kemudian, segera buang baglog yang menunjukkan tanda-tanda kontaminasi, seperti munculnya bercak hitam, hijau, atau kuning pada permukaannya. Pastikan juga lubang pada baglog tetap terbuka dan tidak tersumbat agar jamur dapat tumbuh dengan bebas dan maksimal.

Pemupukan

Untuk pemupukan, gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur setiap 5 hari sekali mulai ketika jamur tiram sudah berumur 7 hari. Mula-mula, siapkan POC GDM Pangan 1 liter, kemudian campurkan tiap 50 ml-nya ke dalam 1 liter air dan semprotkan campuran tersebut secara merata ke tubuh jamur tiram secara merata.

Baca juga: “Cara Merawat Jamur Tiram Agar Cepat Tumbuh

Penyemprotan Setelah Panen

Setelah panen, lakukan penyemprotan air di sekitar area baglog untuk menjaga kelembapan dan mempersiapkan pertumbuhan jamur berikutnya. Beri waktu istirahat sekitar satu minggu sebelum jamur kembali tumbuh. Selain itu, pastikan tidak ada sisa-sisa jamur yang membusuk di baglog agar tidak memicu kontaminasi.

Panen dengan Teknik yang Benar

Panen jamur tiram harus dilakukan dengan cara yang benar agar baglog tetap produktif ketika tubuh buah sudah mekar sempurna tetapi belum layu. Cabut jamur dengan hati-hati menggunakan tangan bersih atau alat steril untuk menghindari kerusakan pada baglog, kemudian pastikan tidak ada sisa batang jamur yang tertinggal.

Pemeliharaan Jangka Panjang

Setiap baglog jamur tiram biasanya dapat menghasilkan 3-4 kali panen sebelum produktivitasnya menurun. Setelah itu, gantilah baglog dengan yang baru, tetapi media bekas dari baglog jangan dibuang karena dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan campuran pupuk organik atau kompos untuk keperluan lain.

Catat Perkembangan dan Evaluasi

Catat setiap siklus budidaya, mulai dari kondisi ruangan, waktu panen, hingga hasil produksi karena catatan ini akan berguna untuk mengevaluasi keberhasilan budidaya. Dengan mencatat setiap detail, Anda dapat mempelajari pola pertumbuhan jamur dan mengelola budidaya dengan lebih efektif dan produktif.

Manfaat Pemberian Pupuk Organik Cair GDM untuk Jamur Tiram

Dengan mengimplementasikan cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu serta tips budidaya jamur tiram dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan. Berikut merupakan manfaat pemberian POC GDM Pangan untuk jamur tiram.

Mempercepat Tumbuh Kembang Jamur Tiram

Pupuk GDM mengandung mikroorganisme baik dan nutrisi yang membantu mempercepat pertumbuhan miselium serta tubuh buah jamur tiram. Dengan pemberian pupuk ini, jamur tiram akan tumbuh lebih cepat dari biasanya sehingga proses budidaya menjadi lebih efisien.

Memaksimalkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen

Dengan kandungan mineral organik dan bakteri terbaik, Pupuk GDM mampu meningkatkan kualitas hasil panen sehingga jamur tiram yang dihasilkan menjadi berukuran lebih besar, segar, dan memiliki warna putih yang lebih cerah. Selain itu, kuantitas panen juga meningkat karena pupuk ini membantu menjaga kondisi baglog tetap optimal selama beberapa kali panen.


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan

  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Meningkatkan Nutrisi dalam Media Tanam

Pupuk GDM juga berfungsi memperbaiki kualitas media tanam serbuk kayu dengan meningkatkan kandungan nutrisinya. Media yang bernutrisi tinggi tidak hanya mendukung pertumbuhan miselium tetapi juga membantu menjaga produktivitas baglog dalam jangka waktu yang lebih lama.

Meningkat Keberhasilan Budidaya Jamur Tiram

Penggunaan Pupuk GDM dapat membantu mencegah kontaminasi pada media tanam karena mikroorganisme baik dalam pupuk ini mampu menghambat pertumbuhan jamur liar atau patogen. Selain itu, jamur tiram yang tumbuh dalam kondisi optimal juga memiliki daya tahan yang lebih baik sehingga risiko gagal panen dapat diminimalkan.

Segera rasakan kemudahan budidaya jamur tiram sekarang juga hanya dengan menekan tombol whatsapp di bawah ini untuk memesan pupuk GDM. Anda juga bisa berkonsultasi secara GRATIS dengan tim ahli GDM jika masih bingung dengan cara membuat bibit jamur tiram dari serbuk kayu hanya dengan menekan tombol di bawah ini.



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat