Perkebunan

7 Cara Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit agar Berbuah Lebat

cara meningkatkan produksi kelapa sawit

Banyak pemilik kebun sawit menghadapi beberapa tantangan, seperti buah tidak berkembang maksimal, tandan kosong, atau turunnya produksi secara tiba-tiba. Situasi ini umumnya terjadi karena ketidaktahuan tentang cara meningkatkan produksi kelapa sawit yang tepat agar berbuah lebat.

Padahal, sebenarnya cara meningkatkan produksi kelapa sawit tidak sesulit yang dibayangkan asalkan perawatan dilakukan secara terarah dan sesuai kebutuhan tanaman. Dengan mengikuti teknik budidaya yang tepat dalam artikel ini, Anda dapat membantu tanaman sawit berbuah lebih stabil, lebat, dan berkualitas sepanjang tahun!

8 Penyebab Produksi Panen Kelapa Sawit Turun

Salah satu cara meningkatkan produksi kelapa sawit adalah memahami terlebih dahulu penyebab turunnya jumlah buah yang dihasilkan setiap periode panen. Dengan mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi produktivitas tanaman sawit, Anda dapat menerapkan langkah perbaikan yang lebih tepat dan efektif.

Kekurangan Unsur Hara

Tanaman kelapa sawit membutuhkan nutrisi lengkap untuk membentuk bunga dan buah. Jika tanah miskin unsur hara, seperti nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, atau boron, pertumbuhan pelepah melemah, pembentukan bunga terganggu, dan tandan buah segar menjadi lebih sedikit serta lebih kecil. Memahami kondisi ini adalah langkah penting dalam cara meningkatkan produksi kelapa sawit.

Pengelolaan Pemupukan yang Tidak Tepat

Pemupukan yang tidak sesuai dosis, tidak teratur, atau tidak mengikuti keadaan tanah akan memicu ketidakseimbangan nutrisi. Akibatnya, tanaman mengalami stres fisiologis dan produktivitas menurun. Pemupukan yang terlambat juga membuat fase pembentukan buah tidak mendapat dukungan nutrisi optimal.

Drainase Buruk dan Genangan Air

Kelapa sawit sangat sensitif terhadap air yang menggenang. Akar sawit akan mudah membusuk jika lahan tergenang terlalu lama sehingga penyerapan nutrisi menurun drastis. Kondisi akar yang rusak akan menyebabkan pertumbuhan pelepah lambat dan jumlah tandan berkurang.

Serangan Hama dan Penyakit

Serangan hama serta penyakit dapat merusak jaringan tanaman dan menghambat pertumbuhan pohon sawit. Tanaman yang terserang biasanya menunjukkan pelepah pucat, pertumbuhan terhambat, dan jumlah tandan yang terbentuk menjadi jauh lebih sedikit.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Pupuk agar Sawit Tidak Trek & Panduan Pemakaiannya

Pemangkasan Pelepah yang Tidak Tepat

Pemangkasan berlebihan atau pemangkasan yang salah arah akan mengurangi area fotosintesis tanaman. Ketika energi yang dihasilkan tidak cukup, pembentukan buah sawit pun menjadi terbatas. Pemangkasan yang salah juga bisa membuat bunga sawit terluka atau gugur.

Bibit Tidak Unggul atau Asal-asalan

Tanaman sawit yang berasal dari bibit tidak bersertifikat sering tumbuh tidak seragam, lebih rentan penyakit, serta memiliki potensi produksi yang rendah. Hal ini tentunya berdampak langsung pada jumlah tandan dan berat buah sawit.

Umur Tanaman yang Sudah Tua atau Terlalu Muda

Tanaman sawit yang terlalu muda belum memasuki fase produksi optimal, sedangkan tanaman terlalu tua (lebih dari 25 tahun) cenderung menurun produktivitasnya. Pada fase menurun ini, proses regenerasi atau peremajaan sangat diperlukan.

Cuaca Ekstrem dan Kekeringan Berkepanjangan

Cuaca yang terlalu panas atau hujan yang sangat sedikit bisa membuat tanaman kekurangan air. Saat tanaman mengalami stres air, pembentukan bunga dan buah menjadi terhambat. Dampaknya tidak langsung terlihat, tetapi biasanya muncul beberapa bulan kemudian karena proses pembentukan tandan kelapa sawit berlangsung cukup lama.



7 Cara Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit

Produksi kelapa sawit yang optimal dipengaruhi oleh kondisi tanaman, tanah, serta manajemen kebun yang terencana. Untuk itu, ikutilah cara meningkatkan produksi kelapa sawit agar berbuah lebat berikut ini.

Gunakan Bibit Unggul dan Bermutu

Gunakan bibit unggul bersertifikat memiliki potensi hasil lebih tinggi, lebih tahan penyakit, serta tumbuh lebih seragam. Penggunaan bibit asal-asalan akan berdampak pada pertumbuhan yang tidak stabil dan produksi tandan yang rendah.

Kelola Tanah dan Drainase dengan Baik

Struktur tanah harus gembur, subur, dan memiliki kemampuan drainase yang baik. Tanah yang tergenang menyebabkan akar rusak dan penyerapan nutrisi terganggu. Perbaikan drainase, pembuatan parit, dan pengaturan kontur lahan dapat membantu akar tetap sehat sehingga pembentukan buah sawit berjalan optimal.

Lakukan Pemupukan dengan Baik

Pemupukan adalah kunci utama dalam cara meningkatkan produksi kelapa sawit karena pemupukan yang tepat dapat meningkatkan pembentukan bunga dan tandan buah segar. Rekomendasi pupuk terbaik yang bisa meningkatkan produktivitas pohon sawit adalah rangkaian pupuk GDM, yaitu:

  • GDM SAME dan GDM Black BOS: Untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah.
  • Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit (GDM Sawit): Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro–mikro yang diperlukan tanaman sawit untuk pembentukan bunga dan buah.
  • POG (Pupuk Organik Granule) GDM: Untuk menjaga ketersediaan nutrisi jangka panjang bagi pohon sawit.


Pengendalian Hama dan Penyakit

Monitoring kebun secara rutin akan membantu Anda mendeteksi sedini mungkin tanda serangan hama serta penyakit pada tanaman sawit. Pengendalian terpadu bisa dilakukan melalui sanitasi kebun, pemangkasan pelepah yang tepat, penggunaan agen hayati agar potensi kerusakan dapat diminimalkan.

Pemangkasan Pelepah yang Benar

Pemangkasan pelepah secara teratur dan sesuai teknik akan meningkatkan efisiensi fotosintesis serta memaksimalkan energi untuk pembentukan buah sawit. Pemangkasan yang baik juga membuat panen lebih mudah dan mencegah bunga sawit terluka atau gugur sebelum berkembang.

Pengelolaan Gulma dan Kebersihan Kebun

Gulma yang tidak dikendalikan akan bersaing dengan kelapa sawit dalam menyerap nutrisi serta air. Kebersihan kebun yang terjaga akan membantu tanaman mendapatkan asupan nutrisi secara optimal dan mengurangi risiko serangan hama.

Pemberian Air yang Cukup pada Musim Kemarau

Kelapa sawit membutuhkan pasokan air yang stabil untuk mendukung pembentukan bunga. Oleh karena itu, lakukan irigasi tambahan atau gunakan mulsa untuk membantu menjaga kelembapan tanah tetap optimal.

Petunjuk Pemakaian Rangkaian Pupuk GDM untuk Meningkatkan Hasil Panen Kelapa Sawit

Cara meningkatkan produksi kelapa sawit agar berbuah lebat dengan menggunakan rangkaian pupuk GDM sebaiknya dilakukan sejak awal penanaman agar lebih optimal. Berikut adalah petunjuk pemakaian rangkaian pupuk GDM untuk meningkatkan hasil panen kelapa sawit pada 1 hektare lahan (populasi 140 pohon sawit).

Isi Baby Bag (- 1 HST)

Mulai cara meningkatkan produksi kelapa sawit sejak awal dengan mengolah media tanam dalam baby polybag pada tahap pre nursery. Campurkan 2 kg GDM Black BOS dengan 20 liter air hingga merata, lalu siramkan ke media tanam agar siap mendukung pertumbuhan benih sawit.

Perendaman Benih (0 HST)

Sebelum ditanam, benih harus rendam terlebih dahulu ke dalam larutan GDM Sawit sebanyak 1 liter yang sudah dicampurkan dengan 10 liter air. Rendam benih selama ±30 menit untuk membantu mempercepat benih sawit berkecambah dan tumbuh lebih seragam.

Pemupukan (0 – 3 Bulan)

Selama 3 bulan, lakukan pemupukan setiap 1 minggu sekali menggunakan dosis 0,5 liter GDM Sawit untuk 200 bibit sawit. Caranya, larutkan pupuk ke dalam tangki berisi air bersih, lalu semprotkan secara merata ke seluruh bibit sawit.

Isi Polybag (- 6 HST)

Sebelum bibit dipindahkan ke polybag ukuran lebih besar di tahap main nursery, lakukan pengolahan media tanam terlebih dahulu. Caranya, cukup campuran 10 kg GDM Black BOS dengan 100 liter air, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh polybag.

Pemupukan (3 – 12 Bulan)

Pada fase pembesaran ini, lakukan pemupukan dua minggu sekali menggunakan GDM Sawit sebanyak 1 liter. Caranya, campurkan tiap 2 gelas GDM Sawit ke dalam satu tangki berisi air, kemudian siramkan secara merata ke setiap 100 bibit sawit.

Berikutnya, tebarkan POG GDM sebanyak 50 kg atau 0,5 kg per polybag. Terakhir, campuran 10 kg GDM Black BOS dengan 100 liter air, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh polybag. Untuk POG dan GDM Black BOS dalam tahap ini, cukup aplikasikan setiap 6 bulan sekali.

Saat Tanam (0 HST)

Setelah bibit sawit dipindahkan ke lahan tanam utama, taburkan GDM SAME sebanyak 150 kg atau dengan takaran 1 kg/lubang tanam ke sekeliling bonggol bibit sawit dalam lubang tanam. Kemudian, siram lubang tanam dengan larutan 10 kg GDM Black BOS yang sudah dilarutkan dalam 100 liter air. Terakhir, kocorkan GDM Sawit sebanyak 5 liter atau dengan takaran 35 ml/tanaman ke setiap lubang tanam.

TBM (0 – 3 Tahun)

Untuk tanaman yang masih dalam fase belum menghasilkan buah, kebutuhan pupuk meliputi 10 liter GDM Sawit, 280 liter POG, dan 10 kg GDM Black BOS. Langkah pertama, aplikasikan GDM Sawit sebanyak 70 ml/tanaman setiap dua bulan sekali.

Selain itu, tebarkan 2 kg POG di area piringan sawit secara merata. Kemudian, campurkan GDM Black BOS dengan air menggunakan perbandingan 1:10 dan siramkan secara merata ke piringan. Lakukan pemupukan dengan POG dan GDM Black BOS ini setiap 6 bulan sekali.

TM (≥ 3 Tahun)

Untuk tanaman sawit yang sudah memasuki masa menghasilkan buah, gunakan 15 liter GDM Sawit + 7 liter untuk injeksi, 350 liter POG, dan 10 kg GDM Black BOS. Langkah pertama, siramkan 100 ml GDM Sawit ke tiap pohon sawit, lalu lakukan injeksi batang sebanyak 50 ml/pohon dengan interval tiga bulan sekali.

Langkah selanjutnya, tebarkan 2,5 kg POG di area piringan sawit secara merata. Kemudian, campurkan GDM Black BOS dengan air menggunakan perbandingan 1:10 dan siramkan secara merata di piringan. Sama seperti sebelumnya, lakukan pemupukan dengan POG dan GDM Black BOS ini setiap 6 bulan sekali.

Baca Juga: 9 Jenis Sapi yang Bagus untuk Ternak di Indonesia 

Dukung Pertumbuhan agar Kelapa Sawit Berbuah Lebat dengan Rangkaian Pupuk GDM!

Dukung pertumbuhan kelapa sawit Anda agar semakin produktif dan berbuah lebih lebat hanya dengan menggunakan rangkaian pupuk GDM. Kombinasi GDM SAME, GDM Black BOS, GDM Sawit, dan POG GDM membantu memperkuat perakaran, meningkatkan kualitas tanah, serta mendorong pembentukan buah yang lebih banyak dan sehat.

Jika Anda ingin kebun kelapa sawit menghasilkan tandan yang lebih lebat dan stabil setiap musim, segera gunakan Rangkaian Pupuk GDM. Untuk mendapatkan produk asli GDM, KLIK BANNER di bawah ini dan Anda akan langsung terhubung dengan tim ahli GDM sekarang juga!



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat