Perkebunan

4 Cara Perawatan Kelapa Sawit agar Tumbuh Sehat

cara perawatan kelapa sawit

Pengelolaan budidaya tanaman dengan nilai ekonomi tinggi perlu dilakukan menggunakan metode pemeliharaan secara rutin. Hal ini juga berlaku pada tahapan penanaman serta cara perawatan kelapa sawit.

Cara perawatan kelapa sawit yang benar akan produktif dalam menghasilkan panen berkualitas. Namun, masih banyak dari pembudidaya tanaman ini awam perihal prosedur penanaman sekaligus pemeliharaannya sehingga menimbulkan kerugian.

Kesalahan tahapan pemeliharaan akan berdampak pada kegagalan panen. Lantas, bagaimana cara perawatan kelapa sawit dan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil panen? Berikut kami rangkum informasinya.

4 Cara Perawatan Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu dari genus elaesis dan ordo arecaceae. Pohon ini berkembang dengan baik di Indonesia hingga menobatkannya sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Melihat potensi perkembangan pasar yang luas, budidaya kelapa sawit semakin marak dilakukan khususnya di wilayah Kalimantan, Aceh, Jawa dan Sumatera. Lantas, bagaimana cara perawatan kelapa sawit? Temukan jawabannya di bawah ini. 

Pemilihan Metode Tanam dengan Area Budidaya

Cara perawatan kelapa sawit perlu disesuaikan dengan kondisi lahan budidaya. Penyesuaian ini meliputi pemilihan lahan, prediksi intensitas cahaya matahari dan curah hujan serta kualitas tanah sebagai media tanam.

Umumnya, curah hujan ideal untuk perkembangan tanaman ini dalam area budidaya adalah 1500 mm – 1700 mm per tahun. Lalu, intensitas matahari yang dibutuhkan untuk kelapa sawit yaitu 5 – 7 jam.

Biasanya, pohon ini di tanam di lahan gambut dengan unsur hara mikro cupprum (Cu) dan ferrit (Fe) yang tinggi. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan lahan jenis aluvial untuk menanam kelapa sawit. 

Kelebihan penggunaan tanah alluvial dalam budidaya pohon kelapa sawit adalah mampu menyerap air dengan baik sehingga penyiraman tidak perlu dilakukan setiap hari. Namun, tanah aluvial memiliki kekurangan yaitu mudah menggumpal. 

Untuk mengatasi tanah menggumpal gunakan salah satu metode pemeliharaan untuk mengembalikan kualitas lahan yaitu pemupukan. Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan sistem pengairan yang baik sebagai sumber hidrasi tanaman.

Pengaturan Tunas

Pengaturan tunas merupakan salah satu cara perawatan kelapa sawit yang paling penting. Hal ini disebabkan metode pertunasan berdampak langsung pada produktivitas tanaman serta kualitas hasil panen.

Pertunasan sebaiknya dilakukan sesuai umur dari masing-masing pohon kelapa sawit. Metode ini bisa dimulai saat tanaman telah bertumbuh seperti saat berusia kurang dari 9 tahun maka sebaiknya menggunakan tunasan songgo 3. 

Penunasan pada tahap selanjutnya adalah untuk pohon kelapa sawit berusia 9 – 15 tahun ke atas. Pada umur ini, Anda bisa menggunakan tunasan songgo 1. Sebagai penjelas, maksud songgo dalam budidaya sawit adalah penyangga berupa pelepah atau alat lain guna menopang tanaman.



Pemberantasan Gulma, Hama dan Sumber Penyakit

Cara perawatan kelapa tidak bisa jauh dari tahapan pemberantasan gulma dan hama serta pencegahan sumber penyakit. Hal ini disebabkan, tanaman ini rentan mengalami beberapa permasalahan tersebut hingga menimbulkan gagal panen. 

Gulma merupakan tanaman pengganggu yang biasa tumbuh di sekitar media budidaya kelapa sawit seperti bambu, ilalang, senduduk bahkan pisang. Kehadiran tumbuhan ini bisa mencuri unsur hara dan nutrisi penting lain diperlukan oleh pohon.

Cara mengatasi gulma di pohon kelapa sawit bisa dengan melakukan penyiangan. Tahapannya cukup mudah yaitu mencabut gulma hingga ke bagian akar dan segera bakar. Ketika mencabut, pastikan tidak ada bagian tanaman yang jatuh di sekitar pohon kelapa sawit sebab bisa memicu pertumbuhan kembali. 

Dalam proses budidaya, biasanya fenomena hama serta penyakit seringkali saling berkaitan. Gulma akan mencuri nutrisi pohon dan mempertinggi risiko munculnya penyakit.  Selanjutnya, infeksi ini mampu menyerang keseluruhan pohon sehingga menimbulkan potensi gagal panen. 

Macam hama yang sering menyerang pohon kelapa sawit adalah ulat, kumbang dan tikus. Sedangkan jenis masalah kesehatan tanaman ini yaitu penyakit busuk akar serta busuk pangkal batang.

Semua permasalahan di atas berpengaruh pada pertumbuhan pohon kelapa sawit dan menyebabkan terjadinya kegagalan panen jika tidak segera diatasi. Untuk membasmi hama, Anda bisa menggunakan campuran kimia maupun alami.

Campuran kimia dapat menggunakan insektisida sedangkan pilihan alaminya adalah garam kasar. Lalu, untuk mencegah penyakit pastikan untuk melakukan pemangkasan pada bagian yang terinfeksi dan berikan zat kapur serta pupuk dalam tanah.

Pemeliharaan Pohon Kelapa Sawit

Cara perawatan kelapa sawit secara garis besar adalah memberikan pupuk berkualitas  serta menggunakan alat perkebunan apabila diperlukan. Kedua aspek pemeliharaan ini dapat menjamin kualitas panen.

Pupuk untuk perkebunan pohon kelapa sawit yang bisa menjadi pilihan Anda adalah GDM Sawit, POG GDM Sawit serta GDM Black BOS. Ketiga produk ini memiliki nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.

Selain itu, produk GDM berikut mampu melindungi pohon kelapa sawit dari penyakit seperti ganoderma serta antraknosa. Selanjutnya, penggunaan pupuk GDM juga membantu meningkatkan kualitas dan produksi tandan dengan lebih baik.

Tidak hanya bermanfaat untuk kelangsungan hidup pohon sawit, penggunaan produk GDM juga mampu membantu memperbaiki kualitas tanah di lahan budidaya. Hal ini disebabkan adanya kandungan limbah organik serta campuran bakteri berkualitas.

Metode Panen yang Tepat

Cara panen kelapa sawit yang benar adalah memilih buah dengan warna oranye atau merah. Lalu, perlu diperhatikan apakah sudah ada beberapa buah yang lepas dari tandan sebagai penanda. Ketika mencabut, pastikan tidak merusak bagian bawah pelepah pohon. 

Tips Pemupukan Kelapa Sawit agar Panen Banyak

Sebagai tambahan informasi mengenai proses pemupukan kelapa sawit, perlu diketahui bahwa jenis pupuk yang digunakan sangat berpengaruh dalam keberlanjutan pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu, sebaiknya pilih produk dengan bahan berkualitas.

Pupuk GDM SaMe, Black BOS dan POC GDM Sawit bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan pohon dari fase pembibitan, tanaman belum menghasilkan (TBM) hingga tanaman menghasilkan (TM). Khasiat ini bisa didapatkan dengan penggunaan rutin.

Perlu diperhatikan bahwa pemupukan sangat penting dilakukan pada masa pengolahan tanah atau sebelum bibit pohon kelapa sawit ditebar. Fungsinya untuk memperkaya unsur hara dan mikro guna nutrisi tanaman.

Cara menggunakan rangkaian produk GDM saat fase pengolahan tanah adalah mempersiapkan total dosis 150 kg GDM SaMe yang akan dibagi 1 kg/lubang tanam. Pengaplikasian pupuk ini dengan ditebar di area bonggol tanaman.

Lalu, berikan 10 kg GDM Black BOS yang telah dilarutkan bersama air dengan perbandingan 1:10. Selanjutnya, gunakan total dosis 5 liter POC GDM Sawit dengan pembagian 35 ml/tanaman. Aplikasikan kedua pupuk ini dengan menyiram ke lubang tanam. 

Demikian penjelasan ringkas mengenai cara perawatan kelapa sawit yang perlu Anda ketahui. Jangan lupa untuk senantiasa memberikan ketiga produk GDM di atas agar mendapatkan hasil panen berkualitas. 

Jika Anda menemui permasalahan dalam membudidayakan pohon kelapa sawit, tim ahli GDM dapat membantu melalui sesi konsultasi GRATIS. Klik tombol di bawah ini untuk memulai berdiskusi bersama kami.