Perikanan

10 Hama dan Penyakit Rumput Laut: Strategi Pencegahan Gagal Panen

hama dan penyakit rumput laut

Hama dan penyakit rumput laut tidak hanya mengancam kuantitas produksi, tetapi juga kualitasnya. Tanpa penanganan yang tepat, serangan hama dan penyakit ini dapat merusak ekosistem rumput laut secara signifikan, mengurangi pendapatan, dan mengganggu suplai ke pasar.

Rumput laut merupakan komoditas penting dalam industri perikanan dan kelautan di Indonesia karena dapat berperan sebagai sumber bahan baku untuk makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Sayangnya, produktivitas rumput laut sering kali terganggu oleh berbagai hama dan penyakit yang dapat menyebabkan gagal panen.

Menghadapi tantangan ini, para petani rumput laut perlu memahami strategi pencegahan dan pengendalian yang efektif dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan ini, risiko gagal panen akibat hama dan penyakit dapat diminimalkan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis hama dan penyakit rumput laut serta strategi pencegahan yang dapat diterapkan untuk menjaga kelangsungan usaha budidaya rumput laut di Indonesia.

cta hama dan penyakit rumput laut 1

10 Hama dan Penyakit Rumput Laut

Hama dan penyakit rumput laut sangat bervariasi dan memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut merupakan berbagai hama penyakit yang dapat menyerang rumput laut.

Larva Bulu Babi

Larva bulu babi atau Tripneustes sp. umumnya melayang-layang di dalam air dan bersifat platonik. Larva ini dapat menempel pada rumput laut dan menyebabkan rumput laut berwarna kuning hingga mengalami kerusakan. Hama ini dapat dikendalikan dengan menentukan lokasi budidaya yang tepat dan pengecekan secara rutin.

Teripang

Larva teripang biasanya akan menempel pada thallus rumput laut hingga tumbuh menjadi besar. Teripang yang sudah besar kemudian akan menyisipkan ujung-ujung cabang rumput laut ke dalam mulutnya dan memakan thallus rumput laut. Hama ini dapat dikendalikan dengan membuang teripang yang menempel secara manual.

Penyu Hijau

Penyu hijau atau Chelonia mydas termasuk dalam bangsa reptil, memiliki kepala seperti kadal, paruh bengkok dan rahang tak bergigi, dan kaki yang berbentuk seperti dayung. Penyu hijau dapat memangsa hewan kecil dan rumput laut sehingga bersifat sangat merugikan. Serangan penyu hijau dapat dikendalikan dengan memasang pagar atau jaring sehingga dapat melindungi area budidaya rumput laut dari penyu hijau.

Ikan Baronang

Ikan baronang atau Siganus  spp. umumnya memiliki tubuh membujur dan memipih lateral dengan sisik yang kecil dan mulut kecil. Selain itu, terdapat duri di bagian punggungnya yang bersifat beracun.

Ikan baronang memakan bagian luar thallus rumput laut hingga hanya tersisa kerangkanya. Hal ini menyebabkan rumput laut mati dalam beberapa hari. Serangan ikan ini akan lebih berbahaya ketika dilakukan secara berkelompok. Serangan ikan baronang dapat dikendalikan dengan memasang pagar jaring untuk melindungi area budidaya rumput laut.

Teritip

Teritip termasuk dalam jenis Ballanus yang bersifat parasit dapat melekat pada paus, batu, kapal, hingga rumput laut. Teritip yang menempel dengan kuat pada thallus rumput laut menyebabkan thallus tidak dapat berfotosintesis dan berkembang dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan bagian thallus menjadi rusak.

Serangan teritip dapat dikendalikan dengan membersihkan rumput laut dari kotoran yang menempel dan memotong bagian rumput laut yang busuk atau rusak akibat serangan teritip.

Lumut Chaetomorpha

Lumut jenis ini dapat menempel pada rumput laut dan menghalangi rumput laut memperoleh cahaya matahari untuk berfotosintesis dan memperoleh makanan sehingga menyebabkan kematian secara perlahan. 

Selain itu, banyak bagian rumput laut yang akan terluka hingga patah akibat lumut yang menempel terlalu erat.

Bintang Laut

Beberapa spesies bintang laut, seperti bintang laut mahkota duri dan bintang laut batik dapat memakan rumput laut secara langsung, mengunyah bagian-bagian thallusnya hingga merusak struktur rumput laut dan menghambat pertumbuhannya.

Hama ini dapat dikendalikan dengan memasang barikade atau penghalang di sekitar area budidaya untuk mencegah bintang laut masuk. Misalnya, jaring atau pagar dapat digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan bintang laut.

Ice-ice

Penyakit ice-ice dipicu dan diperparah ketika rumput laut mengalami stres akibat faktor lingkungan yang tidak tepat. Penyakit ini dapat menyerang rumput laut secara fisiologi dan morfologi sehingga menyebabkan perubahan warna rumput laut menjadi memutih atau berwarna pucat hingga mengalami kebusukan.

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan memeriksa perubahan lingkungan yang dapat menyebabkan rumput laut stres serta memotong bagian thallus yang terinfeksi.

Kerak Bryozoan

Penyakit kerak bryozoan disebabkan oleh hama Bryozoa seperti Membraniposa sp. Penyakit ini menyebabkan munculnya kerak berwarna putih yang menempel pada permukaan rumput laut. Kerak putih ini akan menyebabkan rumput laut lambat laut busuk hingga mati sehingga petani mengalami gagal panen. 

Penyakit kerak bryozoan dapat dikendalikan dengan pemilihan lokasi dan kualitas air yang baik dan tepat. Lingkungan dan kualitas air yang baik dapat mencegah serangan penyakit ini.

Bulu Kucing

Seperti namanya, penyakit bulu kucing termasuk dalam hama dan penyakit rumput laut yang dapat menyebabkan rumput laut memiliki rambut halus berwarna kecoklatan yang kasar seperti bulu kucing. Bulu-bulu ini ini merupakan hama epifit (silt) yang berasal dari endapan lumpur yang terbawa arus dan menempel pada permukaan rumput laut.

Epifit ini menyebabkan rumput laut mengalami stres dan kebusukan sehingga harus segera dipindahkan ke lokasi yang memiliki kualitas air dan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan rumput laut. Selain itu, kualitas air harus tetap terjaga untuk dapat menghindari penyakit ini.

cta hama dan penyakit rumput laut 2

Cara Mencegah Serangan Hama dan Penyakit Rumput Laut

Mencegah hama dan penyakit rumput laut sebenarnya tidak sesulit itu karena Anda hanya cukup menggunakan rangkaian produk GDM yang terdiri dari GDM SaMe, GDM Black BOS, dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Berikut merupakan panduan budidaya rumput laut di tambak yang tepat dan efektif untuk mencegah berbagai hama penyakit.

Persiapan Kolam (-10 HST)

Lakukan persiapan kolam pada -10 HST untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas air dan lingkungan tambak sebelum bibit rumput laut ditanam. Pertama, tebarkan GDM SaMe dengan dosis 15 kg/1000 m2 ke dasar kolam saat pengeringan secara merata.

Kedua, larutkan GDM Black BOS dengan dosis 2,5 kg/1000 m2 ke dalam air dan semprotkan secara merata di dinding dan dasar kolam. Ketiga, taburkan kapur dolomit sebanyak 250 kg/1000 m2 jika pH air kurang dari 6. Terakhir, masukkan air setinggi 50-100 cm ke dalam kolam tambak.

Pra Tebar (-5 HST)

Pada H-5 penebaran atau penanaman bibit rumput laut, semprotkan SOC GDM Ikan dengan dosis 1 liter/ 1000 m2 ke dalam air kolam secara merata.

Aklimatisasi Bibit (-2 HST)

Pada -2 HST, lakukan aklimatisasi bibit atau adaptasikan bibit selama 2 hari agar terbiasa dengan lingkungan kolam tambak.

Tanam Bibit Rumput Laut (0 HST)

Tanam bibit rumput laut sesuai dengan kebutuhan. Umumnya kolam tambak dengan ukuran 1000 m2 dapat menampung 150 kg bibit rumput laut.

Perawatan (10 HST)

Pada 10 hari setelah penanaman bibit rumput laut, mulai lakukan pengaplikasian GDM Black BOS dan SOC GDM Ikan. Pertama, larutkan GDM Black BOS dengan dosis 2 kg/1000 m2 dan taburkan secara merata di air kolam. Lakukan langkah ini sebulan sekali.

Selanjutnya, Larutkan SOC GDM Ikan dengan dosis 1 liter/ 1000 m2 dan taburkan secara merata ke air kolam. Lakukan langkah ini secara rutin 1 minggu sekali.

Dengan menerapkan panduan dan langkah-langkah budidaya tersebut, Anda dapat mencegah serangan hama dan penyakit rumput laut di kemudian hari yang dapat menyebabkan gagal panen.

hama dan penyakit rumput laut 1

Manfaat Pemberian Rangkaian Produk GDM untuk Budidaya Rumput Laut

Pengaplikasian rangkaian produk GDM untuk mencegah serangan hama dan penyakit rumput laut telah dibuktikan oleh berbagai testimoni dari konsumen produk GDM di seluruh Indonesia. Berikut merupakan beberapa manfaat rangkaian produk GDM untuk budidaya rumput laut.

Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan Kolam

Rangkaian produk GDM memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan kolam karena mengandung bakteri baik yang dapat mengurai limbah atau polutan air kolam, mengurangi kadar amoniak dalam air, merangsang pertumbuhan fitoplankton sehingga membuat kualitas air menjadi lebih baik.

Produk GDM juga dapat menghasilkan enzim protease yang mampu mendegradasi bahan pencemar yang bersifat protein dan mengubah senyawa polipeptida serta asam amino.

Mencegah Serangan Hama Penyakit

Rangkaian produk GDM dapat mencegah berbagai serangan hama dan penyakit rumput laut karena dapat menghambat pertumbuhan jamur dan spora bakteri patogen. Selain itu, produk ini juga dapat menghasilkan asam laktat yang memproduksi antimikroba bakteriosin yang dapat menghambat patogen.

Bakteri Bacillus sp juga dapat menghasilkan antibiotik subtilin yang berguna menekan jumlah koloni Vibrio di air tambak untuk rumput laut.

Mengurai Bahan Organik

Bakteri Pseudomonas alcaligenes dalam rangkaian produk GDM dapat mengurai bahan organik dalam air, seperti alga, feses, sisa pakan, dan mikroba lainnya sehingga dapat membuat kualitas air tambak tetap terjaga.

Melalui manfaat tersebut, kita dapat mengetahui jika rangkaian produk GDM tidak hanya mampu meningkatkan kualitas hidup rumput laut, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup rumput laut untuk mencegah gagal panen akibat serangan berbagai penyakit yang dapat muncul terutama ketika rumput laut mengalami stres.

Ayo, Dulur! Tekan tombol di bawah ini sekarang juga untuk ikut merasakan kemudahan budidaya rumput laut hanya dengan hanya menggunakan rangkaian produk GDM. Sebelum melakukan pemesanan, Anda dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu bersama dengan tim ahli GDM secara GRATIS dan tanpa dipungut biaya apapun.

cta hama dan penyakit rumput laut 3