Sebagai salah satu buah musiman yang digemari masyarakat Indonesia, timun suri bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Apalagi saat mendekati bulan ramadhan.
Buah ini, tergolong memiliki peminat yang besar karena cocok sebagai olahan menu berbuka puasa. Apalagi rasanya yang manis dan segar masih menjadi favorit masyarakat di pasaran buah.
Namun budidaya timun suri kerap kali menghadapi tantangan serangan hama. Dulur, harus menghadapinya serangan tersebut, agar bisa memaksimalkan potensi hasil panen yang berkualitas.
Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa hama timun suri dan ciri-ciri serangannya, cara pengendalian, serta cara mencegahnya. Dengan pengetahuan ini, para petani dapat meminimalkan serangan dan meningkatkan kualitas hasil panen timun suri.
Jenis-jenis Hama Timun Suri
Sebelum mulai melakukan budidaya tanaman timun suri, Dulur harus memahami resiko penyebab rusaknya kualitas tanaman timun suri. Berikut adalah penjelasan jenis, ciri-ciri, dan cara pengendalian serangan tanaman timun suri.
1. Oteng-oteng
Hama oteng-oteng atau kumbang pemakan daun merupakan hama yang memiliki panjang ± 1 cm, dengan sayap berwarna kuning polos dan mengkilap. Serangan ini aktif di malam hari serta memiliki sifat pemangsa segala jenis tanaman, termasuk timun suri. Oteng-oteng memiliki keahlian terbang dengan berpindah-pindah dari tanaman satu ke timun suri lainnya.
Ciri-ciri tanaman yang terjangkit hama ini adalah perubahan bentuk daun timun suri menjadi berlubang. Jika serangan hama ini relatif kuat, maka semua jaringan daun timun akan habis termakan hama. Sebab, hama ini melakukan penyerangan dengan memakan daging daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.
Oleh sebab itu yang perlu Anda lakukan pengendalian yang tepat dengan cara melakukan pergiliran tanaman buah timun suri dengan tanaman jenis lain, menghindari penanaman pada lahan bekas, pengelolaan lahan secara tepat, terutama pada perawatan tanah, membasmi dengan pestisida.
2. Lalat Buah
Lalat Buah termasuk jenis hama yang sering menyerang pada tanaman timun suri. Jenis hama ini melakukan penyerangan dengan cara menusuk buah timun suri yang masih muda guna untuk menyalurkan telurnya. Proses perkembangan hama lalat buah berkisar 1-4 hari, terlihat dari telur yang akan menetas menjadi larva. Kemudian larva akan hidup memakan daging buah timun suri.
Tanaman timun suri yang menyerang lalat buah akan memunculkan tanda-tanda, seperti buah timun suri yang busuk padahal masih tergolong sangat muda atau belum siap panen. Untuk itu Anda membutuhkan langkah pengendalian dengan memasang perangkap berupa botol bekas, alat perekat lalat, atau dapat Anda lakukan dengan cara mengubur buah timun suri yang sudah terjangkit hama tersebut.
3. Kutu Daun
Hama ini merupakan serangga kecil bertubuh lunak yang menghisap getah dari daun tanaman. Kutu daun suka hidup berkelompok. Warna dari kutu daun beragam, mulai dari warna hijau, kuning, coklat, dan hitam.
Kutu daun dapat menghambat pertumbuhan tanaman timun suri. Sebab, kutu daun memiliki kemampuan mengeluarkan zat manis yang dapat menarik semut dan mendorong pertumbuhan jamur pada tanaman timun suri. Tanaman timun suri yang sudah terserang kutu daun akan memiliki ciri-ciri berupa perubahan pada bentuk daun yang tidak wajar serta adanya keriput atau keriting dan menggulung pada daun.
Cara pengendaliannya bisa dengan melakukan pergiliran tanaman, membasmi tanaman inang di sekitar perkebunan timun suri, mencabuti daun secara manual dan jatuhkan kutu daun ke dalam ember berisi air sabun, memangkas bagian daun yang terserang, menyemprotkan pestisida.
4. Ulat Tanah
Hama satu ini tergolong bentuk larva muda yang merusak bagian atas tanaman timun suri dengan menciptakan lubang pada daun. Ulat tanah berwarna hitam dapat menghambat proses pertumbuhan tanaman timun suri.
Tindakan pengendalian dapat Anda mulai dengan memotong bagian bawah tanaman timun suri hingga putus, berlaku untuk bagi yang sudah terjangkit hama tersebut. Kemudian melakukan penyemprotan pestisida sesuai dengan dosis.
5. Tungau
Hewan ini memiliki ukuran tubuh sangat kecil dan bentuk tubuh seperti laba-laba serta berwarna merah, coklat, dan kuning. Tungau dapat juga banyak Anda jumpai di balik daun timun suri. Hama ini dapat merusak pertumbuhan tanaman timun suri.
Biasanya tungau menyerang dengan menghisap cairan tanaman timun suri. Hal yang menunjukkan adanya serangan hama tungau adalah mengerasnya daun dan munculnya karat di balik daun timun suri.
Pengendaliannya dapat Anda lakukan dengan menggunakan membedakan penanaman timun suri sesuai dengan usianya, hindari penanaman berdekatan dengan jenis tanaman yang sama, misalnya semangka, melon, waluh, dll.
Cara Mencegah Hama Timun Suri
Semakin baik kualitas timun suri, maka semakin tinggi pula keuntungan yang dihasilkan. Agar tanaman memiliki kualitas yang tinggi, maka dibutuhkan pencegahan hama. Untuk itu, simak sejumlah cara mencegah hama di bawah ini.
1. Menjaga Kesehatan Tanaman
Syarat utama keberhasilan pencegahan serangan hama bergantung pada kesehatan tanaman. Menjaga kesehatan tanaman dapat dilakukan dengan memberikan pupuk yang mengandung asupan nutrisi seimbang. Selain itu, dapat dilakukan perawatan tanaman dengan menerapkan penyiraman, pemasangan ajir, penyulaman, dan pengecekan secara rutin guna untuk mendeteksi serangan hama sejak dini.
2. Pengendalian Hama Tanaman
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan pestisida atau insektisida untuk membasmi hama-hama tersebut. Selain itu, pemangkasan daun timun suri secara teratur juga termasuk pengendalian hama. Sebab, hama tersebut berkembang biak di balik daun-daun timun suri. Pemangkasan yang teratur dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman timun suri.
3. Memberi Pupuk Organik Berkualitas
Memberi pupuk organik berkualitas termasuk salah satu langkah pencegahan serangan hama. Pemberian pupuk ini akan lebih efektif menunjang pertumbuhan sekaligus perbaikan kualitas tanaman timun suri. Dalam konteks ini Anda perlu menggunakan Pupuk Organik Cair dari GDM Spesialis Tanaman Buah.
Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman buah dengan tujuan memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah, mencegah berbagai penyakit akibat jamur dan bakteri patogen, mengatasi serangan hewan pada tanaman timun suri.
Berikut ini langkah pemupukan rutin tanaman timun suri dengan produk GDM:
- Siapkan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah sebanyak 8 liter untuk per hektar lahan. Jumlah pupuk dapat diakumulasikan sesuai dengan luas lahan yang dimiliki.
- Siapkan tangki semprot dengan air secukupnya.
- Larutkan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah dengan dosis 500 ml/20 liter air. Lalu semprotkan secara merata pada tanaman timun suri, khususnya bagian bawah daun dan batang.
- Pada saat tanaman berusia 0-30 Hari Setelah Tanam (HST), lakukan pemupukan dengan dosis serupa dengan jangka waktu seminggu sekali. Saat tanaman berusia lebih dari 30 HST dapat dikurangi intervalnya menjadi 2 minggu sekali.
Tidak perlu ragu lagi untuk memulai budidaya timun suri. Agar bisa mendapatkan hasil panen yang berkualitas, maka penuhi kebutuhan tanaman dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah. Hubungi customer service kami untuk konsultasi lebih lanjut dengan klik kolom WhatsApp di bawah berikut. Kami siap melayani kebutuhan Anda.