Perkebunan

5 Jarak Tanam Kakao yang Ideal agar Panen Melimpah

jarak tanam kakao

Tanaman kakao merupakan komoditas pertanian yang menguntungkan karena permintaannya  kian menanjak setiap tahun. Namun, tahukah Anda bahwa menanam buah ini tidaklah sulit sebab jarak tanam kakao bisa disesuaikan dengan luas area perkebunan.

Tanaman kakao atau dikenal dengan nama latin theobroma cacao sebenarnya berasal dari Amerika. Dikenal memiliki biji yang dapat diolah menjadi coklat, kakao juga ditanam di Indonesia, khususnya di daerah Sulawesi dan Sumatera.

Memiliki kebutuhan pada sinar matahari dan curah hujan stabil, tanaman kakao tumbuh dengan baik di daerah tropis seperti Indonesia. Umumnya, kakao akan tumbuh dengan baik pada wilayah bercurah hujan tinggi sekitar 1.100 – 3.000 mm per tahun dan memiliki sinar matahari terik.

Penanaman kakao umumnya dimulai dengan mempersiapkan lahan dan membuat lubang berukuran 60 x 60 x 60 cm. Lalu, untuk memaksimalkan pertumbuhan pohon, perlu diberikan jarak tanam kakao yang ideal. 

Lalu, bagaimana cara budidaya dan berapa jarak tanam kakao ideal agar menghasilkan coklat yang berkualitas? Temukan informasi lengkapnya di bawah ini.

5 Jarak Tanam Kakao yang Ideal

Jarak tanam kakao menjadi perhatian penting karena berfungsi untuk mencegah adanya resiko kekurangan nutrisi tanah, air dan sinar matahari sebab penanamannya terlalu dekat. Apabila hal ini terjadi maka tanaman tidak akan menghasilkan biji yang bernilai tinggi. 

Penentuan jarak tanam kakao bisa dilakukan dengan mudah. Bagi pemula yang ingin memulai melakukan budidaya kakao, simak informasi mengenai sela antar tanaman kakao berikut.

Jarak Tanam Kakao 3 x 3 meter

Penanaman tanaman kakao bisa diberikan jarak 3 x 3 meter dalam satu baris. Ukuran ini sering digunakan oleh petani kakao karena memungkinkan setiap pohonnya mendapatkan unsur hara dan sinar matahari yang cukup.

Penggunaan jarak tanam kakao ini dianggap mampu mengoptimalkan hasil panen. Sebagai perkiraan, apabila mengaplikasikan rentang penanaman ini, Anda membutuhkan sekitar 1000 hingga 1100 biji.

Jarak Tanam Kakao 4 x 2 meter

Jarak tanam kakao kedua yang bisa dicoba oleh petani kakao pemula adalah 4 x 2 meter. Dengan pemberian jeda ini, penanaman tanaman kakao akan menjadi lebih rapat dalam satu baris.

Penggunaan jarak tanam ini dianggap lebih efisien apabila lahan penanaman berukuran kecil hingga sedang. Selain itu, jeda antar tanaman kakao ini direkomendasikan karena penyerapan gizi dapat berlangsung secara optimal.

Apabila ingin menggunakan jeda antar tanaman ini maka Anda perlu melihat arah tajuk pohon kakao. Jika tajuk menghadap agak ke atas maka jarak tanamnya adalah 2 meter dalam barisan dan 4 meter renggang antar baris.

Jarak Tanam Kakao 3,5 x 2,5 meter

Jarak tanam kakao ini bisa memaksimalkan budidaya pohon coklat. Dengan rentang ini, pohon akan memiliki lebih banyak area tumbuh tanpa bersinggungan secara berlebihan dengan tanaman lain jika dibandingkan kedua alternatif sebelumnya.

Jarak Tanam Kakao 2,5 x 2,5 meter

Penggunaan rentang antar tanaman ini bisa menghasilkan buah kakao yang melimpah. Selain itu, menurut petani kakao, ukuran ini bisa meningkatkan fungsi lahan. Sebagai perkiraan, apabila memakai jeda ini, Anda dapat menanam sekitar 1600 – 1650 bibit.

Jarak Tanam Pohon Pelindung 

Penanaman tanaman kakao membutuhkan pohon pelindung guna mencegah kerusakan pohon akibat sinar matahari yang terlalu terik atau angin kencang. Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih tanaman berukuran sedikit lebih tinggi daripada kakao.

Idealnya, jarak tanam pohon pelindung ini dari kakao adalah sekitar 1,5 x 1,5 meter. Adanya jeda penanaman ini bertujuan agar tidak menghalangi asupan vitamin D namun juga menjadi pembatas sinar yang terlalu terik bagi tanaman kakao. 



Panduan Pemupukan Kakao agar Panen Melimpah

Perawatan tanaman kakao saat akan memulai menanam adalah memastikan suhu udara dan tingkat kelembaban tanah sudah dalam keadaan stabil. Selain itu, pastikan sistem aerasi kebun juga telah berfungsi secara normal. 

Sebagai perawatan lanjutan, Anda dapat melakukan pemangkasan dan penyiangan untuk mempertahankan umur ekonomis tanaman. Selain itu, pemberian pupuk juga bisa membantu memelihara tanaman agar hasil panennya lebih berkualitas. 

Jenis pupuk yang bisa digunakan ke tanaman kakao adalah GDM SaMe, GDM Black BOS dan GDM POG dan GDM Perkebunan. Keempat rangkaian pupuk ini mampu memberikan nutrisi tambahan untuk memastikan pertumbuhan pohon kakao berlangsung dengan baik.

Penggunaan keempat variasi pupuk GDM ini dapat dimulai sejak awal penanaman hingga usia dewasa. Agar lebih memahami cara memupuk yang benar, berikut panduan lengkapnya.

Pengolahan Tanah

Saat mengelola tanah, Anda bisa memberikan 220 kg GDM SaME pada lubang tanam. Cara pemberiannya adalah dengan mencampurkan dosis berikut bersama lapisan atas tanah lalu dimasukkan kembali ke liang pohon.

Selain itu, Anda juga bisa mengkombinasikan 10 kg GDM Black BOS saat mulai mempersiapkan lahan. Cara penggunaanya dengan mencampurkan setiap satu gelas GDM Black BOS ke tangki semprot. Lalu, semprotkan ke setiap lubang tanam.

Pupuk I (Usia 0-1 Tahun)

Selanjutnya, saat tanaman sudah menginjak usia 0-1 tahun, POG, GDM Black BOS, dan GDM Perkebunan bisa saling dikombinasikan. Ketiga variasi pupuk ini terbukti mampu mendukung pertumbuhan pohon kakao.

Untuk POG, Anda membutuhkan total takaran 110 kg. Takaran berikut akan dipecah menjadi dosis 100 gram per pohon.Cara penggunaannya adalah dengan menaburkan secara merata di sekitar tanaman kakao setiap 3 bulan sekali. 

Untuk GDM Black BOS, total dosis yang dibutuhkan yaitu 10 kg. Cara penggunaannya adalah dengan melarutkan setiap 1 gelas air ke tangki semprot lalu aplikasikan secara merata setiap 6 bulan sekali.

Sedangkan untuk GDM Perkebunan, Anda membutuhkan total dosis 11 liter dengan takaran 10 ml per tanaman. Cara pengaplikasiannya adalah dikocor ke area akar tanaman kakao setiap satu bulan sekali. 

Pupuk II (Usia 1-5 Tahun)

Pada usia 1- 5 tahun, ketiga variasi pupuk GDM bisa diberikan pada tanaman kakao. Untuk GDM Black BOS, total dosis yang dibutuhkan adalah 10 kg. Cara pengaplikasian pupuk ini sama dengan tahap sebelumnya.

Untuk POG, total takaran yang diperlukan adalah 220 kg dengan pembagian 200 gr per pohon. Dosis ini dapat diberikan melalui metode penaburan secara merata setiap 6 bulan sekali.

Sedangkan untuk GDM Perkebunan, dosis yang bisa diberikan sebanyak 11 liter dengan takaran 10 ml per pohon. Cara pemberiannya adalah dikocor ke dekat akar tanaman setiap 2 bulan.

Pupuk III (Usia >5 Tahun)

Pada usia ini, total GDM Black BOS yang bisa diberikan adalah 10 kg. Cara pemberiannya adalah dengan melarutkan setiap cairan bersama air lalu disemprotkan ke tanaman kakao.

Penggunaan POG membutuhkan total takaran 220 kg dengan dosis 100 gram per tanaman. Aplikasi pupuk ini bisa dilakukan setiap 4 bulan sekali. Metode pemberiannya sama layaknya tahap sebelumnya.

Sedangkan, untuk GDM Perkebunan membutuhkan total dosis 11 liter dengan takaran 10 ml per tanaman kakao. Anda dapat menggunakan pupuk ini setiap 3 bulan sekali.



Manfaat Penggunaan Rangkaian Pupuk GDM pada Kakao

Keunggulan rangkaian pupuk GDM terletak pada 100% komposisi dari bahan organik berkualitas, kandungan yang kaya dengan unsur hara makro dan mikro serta ragam bakteri baiknya. Untuk penjelasan lengkap tentang manfaat produk GDM, berikut informasinya.

Meningkatkan Kesuburan Tanah

Rangkaian produk GDM bisa memperbaiki kondisi biologi lahan tanam sehingga kesuburan tanah dapat dijamin. Variasi pupuk ini mengandung unsur hara makro dan mikro yang berguna untuk  menggemburkan tanah sehingga nutrisi bisa diserap oleh pohon kakao dengan optimal. 

Membantu Memperbaiki Kerusakan Tanah. 

Kombinasi pupuk GDM mampu menguraikan limbah organik sekaligus mengikis polutan seperti bekas logam maupun minyak dalam dalam tanah. Selain itu, kandungan yang lengkap mampu menguatkan akar tanaman kakao jika digunakan secara rutin.

Melindungi dari Penyakit Tanaman

Pohon kakao rentan mengalami penyakit seperti bulai, busuk akar atau batang dan layu tanaman. Masalah kesehatan ini bersifat menular sehingga perlu dilakukan langkah pencegahan sejak tanaman masih muda.

Kombinasi produk GDM mengandung bakteri patogen yang mampu menjaga daya tahan tanaman kakao agar tidak mudah terjangkit penyakit. Manfaat ini bisa didapatkan dengan penggunaan rutin.

Demikian informasi lengkap tentang jarak tanam kakao yang bisa diikuti oleh petani kakao pemula. Jika memiliki lahan yang relatif kecil, Anda dapat menyesuaikan kebutuhan renggang tanaman coklat berdasarkan variasi di atas.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang jarak tanam kakao ideal bagi perkebunan Anda, kami menyediakan konsultasi secara GRATIS bersama tim ahli GDM. Klik tombol WhatsApp di bawah ini dan mulai berdiskusi. 



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat