Perkebunan

Jenis Singkong yang Cocok Buat Budidaya, Salah Satunya Masuk Varietas Unggulan

jenis singkong terbaik

Singkong merupakan tanaman yang mudah dalam pembudidayaanya dan memiliki banyak manfaat. Selain itu sebagai bahan makanan pokok, singkong juga dapat Anda olah menjadi berbagai produk makanan dan industri.

Bagi Dulur yang ingin membudidayakan singkong, mendapatkan varietas unggulan merupakan langkah penting untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Sebagai negara yang berada di wilayah beriklim tropis, Indonesia merupakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan singkong.

Umbi ini merupakan salah satu yang paling umum yang biasanya Anda jumpai sebagai bagian dari bahan dasar berbagai produk makanan dan tepung, termasuk tepung tapioka. Menariknya, terdapat setidaknya 10 jenis singkong, bahkan beberapa sumber menyebutkan ada hingga 20 jenis singkong yang berbeda.

Selain ada beberapa varietas yang cocok untuk budidaya, varietas lainnya ternyata masuk dalam varietas unggulan dengan komoditas terbaik yang tengah di kembangkan di Indonesia. Melalui artikel ini akan menemukan umbi yang cocok untuk budidaya melalui penjelasan berikut. 

Jenis-jenis Singkong 

Sebagai salah satu bahan pangan utama di Indonesia setelah beras dan jagung, singkong menjadi komoditas yang mudah Anda jumpai. Karenanya ada berbagai varietas yang cukup beragam. Simak ini beberapa varietas yang cocok untuk budidaya beserta 5 varietas unggulan lainnya. 

Singkong Mukibat 

Nama singkong mukibat berasal dari seorang petani bernama Mukibat. Singkong mukibat hasil dari okulasi batang bawah ubi kayu dengan ubi kayu karet. Ukuran singkong ini mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dibanding singkong biasa. Rasa singkong mukibat cenderung pahit, dan seringkali kandungan patinya diambil untuk produksi bahan bioetanol.

Singkong Manggu

Singkong varietas jenis ini memiliki ciri-ciri berukuran kecil dengan hasil panen mencapai 75-100 ton per hektar dan diameter batang sekitar 4-5 cm. Dikenal dengan rasa yang lezat, manis, singkong ini dapat Dulur olah menjadi berbagai jenis makanan kerupuk hingga kue. 

Singkong Gajah 

Singkong biasa umumnya menghasilkan berat antara 5-8 kilogram, namun singkong gajah memiliki bobot yang jauh lebih besar, bisa mencapai 50 kilogram. Ciri khas dari singkong gajah meliputi daun mudanya yang berwarna ungu kemerahan. Tunas pucuk dari batang utama akan bercabang tiga setelah tumbuh selama empat bulan. Singkong ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar tepung dan industri bioetanol.

Singkong Mentega

Varietas ini memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lembut, serta memiliki warna kuning yang khas. Singkong ini terkenal dengan warnanya yang kuning. Tanaman ini dapat Anda olah menjadi berbagai jenis makanan seperti kue hingga tape. Waktu yang ideal untuk melakukan pemanenan pada singkong ini adalah saat berumur 13 bulan.

Singkong Putih 

Dulur terbiasa makan kolak? Maka singkong putih bisa menjadi pilihan yang tepat. Nama “putih” pada singkong ini sesuai dengan warna dagingnya yang memang berwarna putih, namun memiliki tekstur yang keras. Sehingga, singkong putih lebih cocok untuk berbagai hidangan yang memerlukan proses pengukusan atau perebusan. Umumnya, setiap batang singkong putih menghasilkan antara 2-3 kilogram dan memiliki masa panen sekitar 9 bulan.

5 Varietas Singkong Unggulan yang Banyak 

Sebelumnya, ada beberapa varietas masuk dalam rekomendasi budidaya di Indonesia ini ternyata cocok untuk budidaya, maka selanjutnya, Anda harus tahu beberapa varietas singkong unggulan yang bisa Anda prioritaskan untuk penanaman budidaya lahan Anda. Jenis ini terkenal dengan keunggulannya seperti masa tanam yang singkat hingga mampu menghasilkan umbi yang berlimpah. 

Adira 1

Umbi tanaman yang satu ini memiliki warna kuning dengan seratnya yang halus Dulur. Biasanya, kita bisa panen sekitar 25 ton per hektar setelah menanamnya selama 7 sampai 10 tahun. Keuntungan lain dari varietas ini adalah ketahanannya terhadap hama tungau merah dan penyakit bakteri hawar daun. Biasanya, dulur dapat mengolah berbagai produk dari singkong ini berupa keripik dan tape. 

Adira 4 

Varietas yang satu ini menarik untuk Anda mulai budidayakan sebab adanya berbagai keunggulan singkong. Tanaman ini mampu menghasilkan umbi sekitar 40 ton/ha dengan umur umbi panen sekitar 10 bulan.

Malang 1 

 Singkong ini terkenal dengan potensi panennya yang berlimpah loh dulur. Malang 2 merupakan jenis tanaman singkong yang bisa menghasilkan panen bisa mencapai 36 ton/ha dengan masa panen sekitar 9 sampai 10 bulan. Rasa umbinya yang enak dan manis serta warnanya yang kekuningan membuat umbi ini cukup populer di masyarakat. 

Malang 4 

Sama halnya dengan jenis singkong unggulan lainnya, dulur bisa memilih untuk menggunakan jenis singkong ini karena terkenal dengan berbagai keunggulannya yakni mampu menghasilkan umbi dengan jumlah 40 ton/ha dengan umur 9 bulan panen. Daging umbi untuk jenis ini Malang cocok untuk tepung. Selain itu, keunggulannya ada pada tanaman yang tidak mudah terserang penyakit tungau merah. 

UK 1 Agritan 

Varietas jenis ini termasuk dalam salah satu jenis tanaman dengan varietas unggulan yang mana masa panennya dimulai antara 7 – 10 ton. Rasa umbi ini begitu menarik dengan daging warna putih dan juga mampu tahan dari serangan hama tungau dan busuk akar. 

Itulah beragam jenis singkong yang cocok untuk budidaya dan juga jenis lainnya yang masuk dalam kategori unggulan yang mana bisa untuk berbagai olahan produk pengganti nasi. Untuk meningkatkan kualitas singkong dan hasil panen yang maksimal, maka Anda bisa melihat ulasan penggunaan pupuk secara tepat dengan komposisi yang sesuai pada artikel Rangkaian Pupuk untuk Singkong agar Berumbi Banyak dan Besar. 

Anda juga konsultasikan mengenai perawatan yang tepat dan sesuai untuk budidaya singkong Anda semakin baik dan hasil maksimal dengan menghubungi tim ahli pertanian kami, melalui tombol berikut ini: 

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat