Pertanian

6 Manfaat Sorgum untuk Ternak, Dukung Pertumbuhan & Kesehatan Hewan

manfaat sorgum untuk ternak

Manfaat sorgum untuk ternak saat ini sudah banyak digunakan sebagai solusi pakan bernilai tinggi. Tanaman sorgum merupakan serealia serbaguna yang kaya nutrisi, tahan kering, serta mudah dibudidayakan. 

Banyak peternak mulai melirik sorgum karena kandungan proteinnya mampu menunjang kesehatan dan produktivitas hewan. Dalam kondisi iklim yang tidak menentu, sorgum menjadi alternatif cerdas bagi pakan ternak berkelanjutan. 

Dengan memahami manfaat sorgum untuk ternak, Anda dapat meningkatkan efisiensi usaha peternakan secara signifikan. Mari kenali lebih jauh potensi luar biasa tanaman ini sebagai sumber pakan alami yang menyehatkan.

6 Manfaat Sorgum untuk Ternak

Bicara soal pakan berkualitas, sorgum kini mencuri perhatian banyak peternak karena keunggulannya yang luar biasa. Tanaman ini bukan sekadar sumber makanan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kesehatan dan produktivitas hewan Anda.

Sumber gizi tinggi

Sorgum mengandung berbagai zat penting seperti protein, lemak, serat, kalsium, dan fosfor yang dibutuhkan hewan. Inilah salah satu manfaat sorgum untuk ternak yang membuatnya unggul dalam menunjang pertumbuhan dan vitalitas hewan peliharaan Anda.

Alternatif pakan yang fleksibel

Sorgum dapat menggantikan atau melengkapi bahan pakan lain seperti jagung tanpa mengurangi kualitas nutrisi. Fleksibilitas ini membantu Anda menekan biaya pakan tanpa mengorbankan gizi ternak.

Meningkatkan produktivitas ternak

Kandungan gizinya yang lengkap mampu mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan hasil daging dan susu. Dengan memanfaatkan manfaat sorgum untuk ternak, Anda bisa memperoleh hasil yang lebih efisien dan menguntungkan.

Cocok untuk lahan kering

Sorgum tumbuh baik di wilayah beriklim kering, menjadikannya penyelamat saat musim kemarau tiba. Tanaman tangguh ini memastikan ketersediaan pakan tetap stabil meski pasokan hijauan menurun.

Dapat diawetkan dengan mudah

Bagian daun dan batang sorgum dapat diolah menjadi silase atau jerami kering berkualitas tinggi. Hal ini memberi Anda cadangan pakan yang tahan lama ketika musim tanam belum tiba.

Menunjang kesehatan pencernaan

Serat alami pada sorgum berperan penting menjaga kelancaran sistem pencernaan ternak. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal dan hewan pun tumbuh lebih prima.



6 Cara Mengolah Sorgum sebagai Pakan Hewan Ternak

Sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat diolah menjadi pakan ternak dengan berbagai cara. Berikut 6 langkah praktis dalam mengolah sorgum agar siap diberikan kepada hewan ternak!

Panenlah Sorgum Sesuai Fasenya

Lakukan panen sorgum saat tanaman berada pada fase biji mulai berisi atau kadar air mencapai 65 – 70 persen. Tahapan ini penting karena kadar air ideal membantu menjaga nutrisi dan memperlancar proses fermentasi berikutnya.

Potong Sorgum Menjadi Ukuran Kecil

Cacah seluruh bagian tanaman, mulai dari batang, daun, hingga biji, dengan ukuran potong 2 – 4 sentimeter. Ukuran ini memudahkan proses pencampuran bahan, mempercepat fermentasi, serta membantu ternak mengunyah dengan mudah.

Berikan Sorgum Segar Secara Langsung

Sorgum segar yang sudah dipotong bisa langsung diberikan kepada sapi, kambing, atau domba. Pastikan sorgum masih dalam kondisi segar dan tidak layu agar manfaat sorgum untuk ternak bisa bekerja lebih baik.

Siapkan Sorgum untuk Dibuat Silase

Gunakan sorgum yang baru dipanen dengan kadar air sekitar 65 – 70 persen sebagai bahan dasar silase. Cacah secara merata, lalu tambahkan bahan tambahan seperti dedak atau molase jika diperlukan untuk mempercepat fermentasi.

Lakukan Proses Fermentasi dengan Benar

Masukkan cacahan sorgum ke wadah kedap udara seperti tong plastik, padatkan hingga tidak ada udara tersisa. Diamkan selama 2 – 4 minggu agar fermentasi sempurna dan tekstur silase berubah menjadi lembut serta beraroma asam segar.

Sajikan dan Simpan Silase dengan Baik

Setelah difermentasi, keluarkan silase secukupnya, anginkan selama 10 – 15 menit sebelum diberikan ke ternak. Simpan sisanya di wadah tertutup rapat untuk menjaga kualitasnya dan memaksimalkan manfaat sorgum untuk ternak.

Baca Juga: 5 Cara Merawat Kacang Panjang agar Berbuah Lebat & Hasil Panen Berlimpah

5 Tips Merawat Tanaman Sorgum agar Tumbuh Subur

Hasil olahan sorgum yang berkualitas untuk pakan ternak tentu berawal dari perawatan yang tepat sejak awal tanam. Dengan langkah sederhana namun konsisten, Anda dapat memastikan tanaman sorgum tumbuh subur, sehat, dan bernilai tinggi.

Beri Pengairan yang Cukup

Sorgum memang tahan kekeringan, tetapi tetap membutuhkan pasokan air yang cukup agar pertumbuhannya optimal. Siram tanaman secara teratur, terutama di musim kemarau, dengan tetap menghindari genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar. 

Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menjaga kestabilan kelembapan tanah. Dengan manajemen air yang baik, hasil panen akan lebih maksimal dan mendukung pemanfaatan sorgum sebagai bahan pakan bernilai tinggi.

Jadwalkan Penyiangan Secara Rutin

Lakukan penyiangan secara berkala untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman sorgum. Setelah penyiangan, lakukan pembumbunan tanah di sekitar pangkal batang agar akar lebih kuat dan lembap.

Langkah sederhana ini sangat penting untuk menjaga sirkulasi udara di perakaran tetap baik. Dengan kondisi akar yang sehat, produktivitas sorgum akan meningkat dan memberikan manfaat sorgum untuk ternak yang lebih optimal.

Lakukan Pemupukan yang Tepat dan Teratur

Langkah lain yang tidak kalah penting adalah memberikan pupuk organik, seperti pupuk kandang, saat pengolahan tanah sebelum tanam. Pemupukan susulan bisa dilakukan secara bertahap mengikuti usia tanaman untuk menjaga ketersediaan nutrisi di tanah. 

Rangkaian pupuk GDM sangat direkomendasikan karena mengandung mikroorganisme baik yang membantu kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan sorgum. Pemupukan yang tepat akan berpengaruh besar terhadap kualitas hijauan dan meningkatkan manfaat sorgum untuk ternak secara berkelanjutan.



Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama seperti ulat, belalang, dan tikus dapat dikendalikan menggunakan pestisida sesuai dosis atau dengan metode alami seperti serbuk daun putri malu pada penyimpanan biji. Sementara itu, penyakit akibat jamur dapat dicegah dengan penggunaan fungisida dan menjaga drainase agar air tidak menggenang. 

Perawatan ini harus dilakukan secara berkala, terutama pada musim hujan yang rentan menyebabkan busuk akar. Upaya pengendalian dini akan memastikan tanaman tetap sehat hingga masa panen tiba.

Faktor Penunjang Pertumbuhan

Sorgum tumbuh paling baik pada suhu 25–30°C dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 5,5 hingga 7. Atur jarak tanam sekitar 60×20 sentimeter agar sirkulasi udara dan penyerapan cahaya tetap optimal. 

Pada lahan yang kurang subur, jarak tanam bisa diperlebar untuk memberi ruang pertumbuhan yang lebih luas. Dengan memperhatikan faktor lingkungan ini, Anda akan mendapatkan tanaman sorgum yang lebih kuat, seragam, dan siap diolah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi.

Petunjuk Pemberian Rangkaian Pupuk GDM untuk Merawat Tanaman Sorgum

Untuk mendapatkan hasil sorgum yang subur dan bernilai tinggi, pemupukan perlu dilakukan secara teratur sesuai anjuran takaran pada panduan berikut. Ini dia petunjuk penggunaan rangkaian produk dari GDM!

Pembenahan Tanah

Taburkan GDM SAME sebanyak 150 kilogram per hektar secara merata saat proses olah tanah. Kemudian Larutkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS ke dalam tangki semprot berisi air, kemudian semprotkan ke tanah yang lembap atau basah. 

Pemupukan I 

Fase pemupukan pertama bisa Anda lakukan dengan menyemprotkan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar atau setara dengan 500 ml (2 gelas) per tangki. Aplikasikan secara merata ke seluruh permukaan tanaman agar pertumbuhan awal berjalan seragam.

Pemupukan II

Pada 7 Hari Setelah Tanam (HST) gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan dengan dosis yang sama, yaitu 8 liter per hektar, disemprotkan secara menyeluruh pada tanaman sorgum. 

Pemupukan III

Lanjutkan penyemprotan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar menggunakan dosis tangki yang sama yaitu 500 ml setelah 21 HST. Proses ini membantu menjaga konsistensi nutrisi selama masa pertumbuhan vegetatif tanaman.

Pemupukan IV 

Pada usia 28 HST, ulangi kembali pemberian Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar secara merata di seluruh lahan. Pastikan kondisi tanaman tidak terlalu basah saat penyemprotan agar nutrisi dapat menempel sempurna di permukaan daun.

Pemupukan V 

Pada tahap ini, gunakan juga GDM SAME sebanyak 100 kilogram per hektar bersama 5 kilogram GDM Black BOS. Lakukan secara merata di sekitar perakaran dan permukaan daun untuk menjaga pertumbuhan hingga menjelang masa panen.

Pemupukan VI

Apabila usia tanaman sudah lebih dari 35 HST lanjutkan dengan penyemprotan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar. Lakukan secara merata di sekitar perakaran dan permukaan daun untuk menjaga pertumbuhan hingga menjelang masa panen.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Bunga Tulip dari Biji agar Tumbuh Cantik

Dukung Pertumbuhan & Kesehatan Hewan Ternak dengan Rangkaian Pupuk GDM!

Sudah terbukti rangkaian pupuk GDM bisa membantu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen. Dengan perawatan yang optimal, manfaat sorgum untuk ternak dapat dirasakan melalui peningkatan kualitas pakan alami.

Produk GDM bekerja optimal untuk pembenahan tanah, penguatan akar, hingga perlindungan dari serangan hama. Ingin hasil tanam sorgum Anda jauh lebih maksimal? Klik banner di bawah untuk konsultasi langsung bersama tim ahli GDM sekarang! 



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat