Perkebunan

6 Jenis Media Tanam Jamur Tiram dan Cara Pembuatannya

media tanam jamur tiram

Budidaya jamur tiram menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan, terutama karena tingginya permintaan pasar akan jamur yang kaya gizi ini. Salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya jamur tiram adalah pemilihan dan pengelolaan media tanam jamur tiram yang tepat.

Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya miselium jamur yang menjadi dasar pertumbuhan jamur tiram. Media tanam yang baik akan mendukung pertumbuhan miselium dan menghasilkan panen jamur tiram yang melimpah dan berkualitas tinggi.

Dengan memahami cara membuat media tanam jamur tiram yang efektif, Anda dapat mengoptimalkan hasil panen dan mengurangi risiko kegagalan. Tidak hanya untuk skala kecil, teknik ini juga dapat diterapkan pada budidaya jamur tiram skala besar. Yuk, simak informasi lengkapnya di artikel ini dan mulai langkah pertama Anda dalam budidaya jamur tiram!

Mengenal Jamur Tiram

Sebelum kita mempelajari tentang jenis dan cara pembuatan media tanam jamur tiram, Anda harus mengetahui tentang jamur tiram secara umum. Dengan ini, Anda akan dapat mengetahui sifat, potensi, manfaat, dan keuntungan yang bisa Anda peroleh dari budidaya jamur tiram.

Jamur tiram, atau Pleurotus ostreatus, merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang sangat populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bentuknya yang menyerupai cangkang tiram dan warnanya yang putih bersih menjadi ciri khasnya, sehingga mudah dikenali. Jamur tiram juga kaya akan nutrisi, seperti protein, serat, vitamin, dan mineral sehingga sering dijadikan sebagai makanan sehat bagi banyak orang.

Selain keunggulan nutrisi, jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Kandungan antioksidan dalam jamur ini dipercaya mampu membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, sementara seratnya dapat mendukung kesehatan pencernaan. Tidak heran, banyak yang menjadikan jamur tiram sebagai alternatif bahan makanan rendah kalori untuk diet sehat.

Habitat asli jamur tiram adalah daerah bersuhu lembap dengan kadar kelembapan tinggi, seperti batang kayu yang sudah membusuk. Namun, dengan perkembangan teknologi pertanian, jamur tiram kini dapat dibudidayakan menggunakan media tanam buatan yang dirancang menyerupai habitat aslinya. Media tanam jamur tiram ini biasanya terbuat dari bahan organik yang mudah didapatkan.

Selain untuk konsumsi pribadi, budidaya jamur tiram juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Permintaan pasar terhadap jamur tiram terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan sehat. Dengan perawatan yang tepat, jamur tiram dapat dipanen dalam waktu singkat, bahkan secara terus-menerus dalam satu siklus penanaman.



6 Jenis Media Tanam Jamur Tiram

Media tanam untuk jamur tiram berperan penting dalam mendukung pertumbuhan miselium sehingga harus dibuat dengan bahan yang kaya nutrisi dan memiliki sifat fisik yang sesuai. Berikut merupakan beberapa media tanam jamur tiram yang perlu Anda ketahui dan dapat Anda gunakan.

Media Serbuk Kayu

Media tanam berbasis serbuk kayu adalah yang paling umum digunakan untuk budidaya jamur tiram. Serbuk kayu mudah ditemukan dan memiliki kandungan karbon yang tinggi sehingga cocok untuk mendukung pertumbuhan miselium.

Bahan-bahan:

  • Serbuk kayu (70-80%)
  • Dedak halus (10-20%)
  • Kapur dolomit atau kapur pertanian (2-3%)
  • Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Campurkan serbuk kayu, dedak, dan kapur dalam wadah besar hingga merata.
  2. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga kelembapan mencapai 60% (bahan terasa lembap, tetapi tidak menetes saat diremas).
  3. Masukkan campuran media ke dalam plastik khusus (polybag atau baglog).
  4. Sterilisasi media dengan cara dikukus selama 8-10 jam pada suhu 100°C atau gunakan autoklaf selama 6-8 jam pada suhu 95-120°C.
  5. Setelah dingin, media serbuk kayu yang sudah jadi siap untuk diinokulasi dengan bibit jamur.

Media Jerami Padi

Jerami padi adalah alternatif murah dan mudah ditemukan, terutama di daerah pedesaan. Media ini cocok untuk pembudidaya dengan skala kecil. Berikut merupakan cara pembuatan media tanam jerami padi untuk jamur tiram.

Bahan-bahan:

  • Jerami padi kering (70-80%)
  • Dedak (10-15%)
  • Kapur dolomit (2-3%)
  • Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Potong jerami menjadi ukuran kecil (5-10 cm) untuk memudahkan pengolahan.
  2. Rendam jerami dalam air bersih selama 12-24 jam untuk melembutkan dan menghilangkan kotoran.
  3. Campurkan jerami basah dengan dedak dan kapur hingga merata.
  4. Sterilisasi campuran dalam drum atau kantong plastik menggunakan teknik kukus selama 4-6 jam.
  5. Biarkan media dingin sebelum disuntikkan bibit jamur.

Baca juga: “5 Cara Membuat Baglog Jamur Tiram, Mudah dan Berkualitas

Media Ampas Tebu

Ampas tebu merupakan limbah agroindustri yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam karena mengandung lignoselulosa yang tinggi. Berikut merupakan cara pembuatan media tanam ampas tebu untuk jamur tiram.

Bahan-bahan:

  • Ampas tebu (80%)
  • Dedak (15%)
  • Kapur (2-3%)
  • Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Ampas tebu yang baru dihasilkan dicuci bersih untuk menghilangkan sisa gula.
  2. Campur ampas tebu dengan dedak dan kapur hingga merata.
  3. Tambahkan air hingga kelembapan mencapai 60%.
  4. Sterilisasi bahan-bahan yang sudah dicampur tersebut menggunakan drum atau kantong plastik selama 6-8 jam.
  5. Setelah dingin, inokulasi dengan bibit jamur tiram.

Media Sekam Padi

Sekam padi, sebagai limbah dari proses penggilingan padi, menjadi pilihan media tanam yang hemat dan umumnya tersedia melimpah. Sekam padi memiliki sifat aerasi yang baik dan dapat digunakan sendiri atau dicampur dengan bahan lain.

Bahan-bahan:

  • Sekam padi (70%)
  • Dedak halus (20%)
  • Kapur dolomit (2-3%)
  • Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Campurkan sekam padi, dedak, dan kapur dalam wadah besar.
  2. Tambahkan air sambil diaduk hingga kelembapan media merata dan optimal.
  3. Masukkan campuran ke dalam kantong plastik atau wadah lain.
  4. Sterilisasi menggunakan teknik kukus selama 4-6 jam.
  5. Dinginkan media sebelum disuntikkan bibit jamur.

Media Kombinasi (Mix Media)

Kombinasi beberapa bahan seperti serbuk kayu, jerami, atau sekam sering digunakan untuk meningkatkan kualitas media tanam. Berikut merupakan cara pembuatan media kombinasi untuk jamur tiram.

Bahan-bahan:

  • Serbuk kayu (50%)
  • Jerami (30%)
  • Dedak (15%)
  • Kapur dolomit (2-3%)
  • Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Siapkan bahan utama (serbuk kayu dan jerami) dengan proporsi yang sesuai.
  2. Campurkan bahan utama dengan dedak dan kapur hingga merata.
  3. Tambahkan air ke dalam bahan-bahan tersebut secara bertahap sambil diaduk hingga kelembapan cukup atau sekitar 60 hingga 65%.
  4. Sterilisasi campuran media menggunakan drum atau autoklaf.
  5. Media siap digunakan setelah dibiarkan dingin terlebih dahulu.

Media Tanam Serasah Daun

Serasah daun seperti daun pisang atau daun jagung dapat dimanfaatkan sebagai media tanam alternatif bagi jamur tiram. Berikut merupakan cara pembuatan media tanam jamur tiram dengan menggunakan serasah daun.

Bahan-bahan:

  • Serasah daun yang dicacah kecil (70%)
  • Dedak padi (25%)
  • Kapur dolomit (1-2%)
  • Air secukupnya

Cara Pembuatan:

  1. Cacah daun hingga kecil, kemudian rendam dalam air selama 12-24 jam.
  2. Campurkan dengan dedak dan kapur hingga merata.
  3. Sterilkan campuran dengan cara dikukus selama 4 hingga 6 jam.
  4. Biarkan dingin sebelum digunakan untuk inokulasi bibit jamur.

Panduan Budidaya Jamur Tiram agar Panen Melimpah

Setelah membuat media tanam jamur tiram, Anda juga perlu melakukan perawatan pada jamur tiram agar mereka dapat tumbuh dengan cepat dan lebat. Berikut merupakan panduan budidaya jamur tiram agar panen melimpah dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur.

Pemilihan Bibit Unggul

Pemilihan bibit unggul merupakan langkah awal yang sangat penting dalam budidaya jamur tiram karena bibit berkualitas tinggi akan menghasilkan miselium yang kuat dan tubuh buah jamur tiram yang sehat. Bibit jamur tiram biasanya terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu F0 (induk), F1 (antara), dan F2 (produksi).

Untuk pemula, disarankan menggunakan bibit F2 karena lebih siap tanam. Pilihlah bibit dari produsen terpercaya dengan ciri miselium yang padat, berwarna putih merata, dan bebas dari kontaminasi. Bibit jamur tiram sebaiknya disimpan pada suhu dingin atau sekitar 4°C agar tetap segar dan siap digunakan.

Baca juga: “6 Cara Membuat Bibit Jamur Tiram yang Mudah untuk Pemula

Persiapan Kumbung Jamur

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat pertumbuhan jamur tiram yang harus dirancang dengan baik dan tepat agar pertumbuhannya bisa maksimal. Kumbung jamur tiram sebaiknya dibuat dari bahan yang mudah dijaga kebersihannya, seperti bambu atau kayu, dengan dinding dari anyaman bambu atau plastik.

Suhu di dalam kumbung perlu dijaga antara 22-28°C, dengan kelembapan sekitar 80-90%. Ventilasi yang cukup sangat penting untuk mencegah penumpukan karbon dioksida yang dapat menghambat pertumbuhan jamur. Lantai kumbung bisa dilapisi tanah, pasir, atau semen untuk mempermudah pengaturan kelembapan.

Proses Inokulasi Bibit

Inokulasi adalah tahap memasukkan bibit ke dalam media tanam jamur tiram yang sudah steril. Proses ini harus dilakukan di ruangan bersih untuk mencegah kontaminasi. Media tanam yang telah disterilkan dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum bibit dimasukkan.

Gunakan alat steril dan sarung tangan bersih saat melakukan inokulasi untuk menjaga kebersihan. Setelah bibit dimasukkan, tutup media tanam dengan rapat dan simpan di ruang inkubasi. Ruangan ini harus gelap dengan suhu stabil sekitar 24-28°C untuk mendorong pertumbuhan miselium.

Pemupukan

Proses budidaya jamur tiram juga membutuhkan pemupukan secara tepat, terutama dengan menggunakan pupuk organik. Untuk itu, gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur yang bisa meningkatkan keberhasilan budidaya dan mempercepat tumbuh kembang jamur tiram.

Pemupukan jamur tiram dengan pupuk GDM dapat mulai dilakukan ketika jamur tiram sudah berumur 7 hari dengan dosis 1 liter setiap 5 hari sekali. Cara pemupukannya, cukup campurkan tiap 50 ml GDM Pangan dengan satu liter air, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tubuh jamur yang sudah muncul di media tanam.

Perawatan dan Panen

Setelah miselium memenuhi media tanam, tubuh buah jamur akan mulai tumbuh, biasanya dalam waktu 2-4 minggu. Pada tahap ini, pindahkan media ke kumbung dengan pencahayaan tidak langsung dan sirkulasi udara baik. Jaga kelembapan tetap tinggi dengan menyemprotkan air di dinding dan lantai kumbung, tetapi hindari menyiram tubuh buah secara langsung.

Jamur siap dipanen ketika tudungnya sudah membuka tetapi belum terlalu lebar, biasanya 2-3 minggu setelah tubuh buah mulai muncul. Panen dilakukan dengan mencabut jamur secara hati-hati bersama pangkalnya untuk menghindari kerusakan pada media tanam.

Pemanenan Berkelanjutan

Jamur tiram dapat dipanen beberapa kali dalam satu siklus media tanam, dengan jarak antar panen sekitar 7-10 hari. Setelah 3-4 siklus, media tanam jamur tiram biasanya kehilangan nutrisi dan perlu diganti.

Tingkatkan Produktivitas Jamur Tiram dengan Pupuk Organik Cair GDM!

Untuk meningkatkan produktivitas jamur tiram, Anda tidak hanya dapat mengandalkan media tanam jamur tiram saja, tetapi juga perlu memerlukan pupuk organik terbaik seperti Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur. Pupuk ini 100% dibuat dari bahan-bahan organik sehingga dapat meningkatkan tumbuh kembang jamur tiram secara alami.


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan

  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Dengan menggunakan pupuk GDM, jamur tiram dapat tumbuh dengan lebih cepat, lebat, dan besar sehingga Anda bisa mendapatkan hasil panen secara maksimal. Selain itu, pupuk ini juga dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram dengan menjaga kandungan nutrisi yang ada di dalam media tanam dalam jangka waktu yang lebih lama.

Tekan tombol di bawah ini sekarang juga dan tingkatkan nutrisi dalam media tanam jamur tiram Anda sekarang hanya dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur. Jika Anda masih bingung dengan cara pembuatan media tanam di atas, langsung saja hubungi tim ahli GDM secara GRATIS sekarang juga hanya dengan menekan tombol di bawah ini.



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat