Perkebunan

5 Penyebab Penyakit Antraknosa pada Kakao & Cara Mengatasinya

penyakit antraknosa pada kakao

Pernah mendapati penyakit antraknosa pada kakao? Masalah ini bisa menjadi ancaman serius bagi produktivitas kebun Anda jika tidak diantisipasi.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menyerang daun, batang, bunga, hingga buah tanaman kakao Anda. Serangan awal biasanya diakibatkan kondisi lembap, curah hujan tinggi, serta sirkulasi udara buruk 

Apabila penyakit antraknosa pada kakao tidak dikendalikan sejak dini, kerugian hasil panen bisa meningkat drastis. Karena itu, memahami penyebab dan cara penanganannya adalah langkah penting agar kebun kakao Anda tetap produktif.

Gejala Munculnya Penyakit Antraknosa pada Tanaman Kakao

Saat penyakit antraknosa pada tanaman kakao mulai menyerang, tandanya bisa Anda lihat dari perubahan kecil. Beberapa gejala ini bisa muncul dapat berkembang cepat dan menyebabkan kerusakan serius pada tanaman Anda. Apa Saja Itu?

Gejala Penyakit Antraknosa pada Buah Kakao

  • Bercak cokelat kehitaman berukuran kecil yang meluas seiring waktu.
  • Permukaan buah menjadi busuk basah dengan warna cokelat gelap.
  • Bercak menyebar cepat hingga menutupi seluruh buah.
  • Lesi berbentuk cekung dengan warna lebih gelap di area terinfeksi.

Gejala Penyakit Antraknosa pada Kakao Ranting

  • Pucuk dan ranting mengering hingga mati (mati ranting).
  • Daun berguguran akibat jaringan yang rusak.
  • Ranting tampak kering dan meranggas.
  • Muncul lingkaran kuning yang memisahkan bagian sehat dan terinfeksi.


5 Penyebab Penyakit Antraknosa pada Kakao

Ketika penyakit antraknosa kakao menyerang, penyebabnya tidak hanya datang dari jamur semata, tetapi juga dari lingkungan dan cara budidaya yang kurang tepat. Memahami sumber pemicunya akan membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang lebih efektif.

Jamur Patogen

Penyebab utama penyakit ini adalah jamur dari kelompok Colletotrichum, terutama Colletotrichum gloeosporioides. Jamur ini menyerang jaringan tanaman dan menyebabkan bercak gelap yang berkembang menjadi busuk pada buah dan daun.

Kondisi Lingkungan Lembap

Kelembapan tinggi dan curah hujan yang sering menciptakan kondisi ideal bagi jamur berkembang. Itulah mengapa penyakit antraknosa pada kakao biasanya meningkat saat musim hujan atau di daerah dengan udara lembap.

Suhu yang Mendukung Pertumbuhan Jamur

Suhu hangat sekitar 25–30°C mempercepat pertumbuhan jamur penyebab penyakit. Fluktuasi suhu ekstrem antara siang dan malam juga bisa memicu stres tanaman dan memperbesar risiko infeksi.

Faktor Budidaya yang Kurang Tepat

Tanaman kakao tanpa naungan yang cukup lebih mudah terpapar panas dan stres, sehingga rentan terserang penyakit. Sanitasi kebun yang buruk, seperti tidak membuang daun atau ranting sakit, membuat jamur bertahan dan menyebar ke tanaman sehat.

Penyebaran Melalui Media Lingkungan

Penyakit ini dapat menular lewat percikan air hujan, tiupan angin, serangga, atau alat pertanian yang tidak dibersihkan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan alat dan lingkungan kebun menjadi langkah penting untuk mencegah penyebarannya.

5 Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa pada Kakao

Menangani penyakit antraknosa pada kakao tidak cukup hanya dengan satu langkah. Tentunya harus dikombinasikan dengan kebun yang baik, pengendalian alami, serta dukungan nutrisi tanaman, Anda dapat menjaga kebun kakao tetap sehat dan produktif.

Lakukan Sanitasi Kebun Secara Rutin

Langkah pertama yang penting adalah menjaga kebersihan area kebun dari sumber penyakit. Anda perlu memetik dan memusnahkan semua buah yang menunjukkan gejala serangan, baik yang masih di pohon maupun yang sudah jatuh. 

Buah yang terinfeksi sebaiknya dikubur sedalam 30 cm atau dibakar agar jamur penyebab tidak menyebar. Selain itu, bersihkan sisa kulit buah, daun, dan ranting sakit dari sekitar tanaman untuk memutus siklus penyakit.

Terapkan Kultur Teknis yang Tepat

Lakukan pemangkasan rutin untuk memperbaiki sirkulasi udara dan memastikan sinar matahari masuk ke seluruh bagian tanaman. Pohon peneduh perlu diatur agar pencahayaan dan suhu di kebun tetap seimbang serta tidak terlalu lembap. 

Pastikan juga sistem drainase berfungsi baik untuk mencegah genangan air yang dapat memicu penyakit antraknosa pada kakao. Hindari penyiraman langsung ke daun dan buah agar percikan air tidak mempercepat penyebaran jamur.

Gunakan Varietas Kakao yang Tahan Penyakit

Pilih varietas unggul yang memiliki ketahanan tinggi terhadap serangan antraknosa. Beberapa jenis seperti ICCRI 03, ICCRI 04, atau varietas lokal yang terbukti kuat bisa menjadi pilihan yang bijak. 

Dengan menanam varietas tahan, Anda dapat menekan risiko penyebaran penyakit antraknosa kakao sejak awal masa tanam. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga stabilitas produksi dan kualitas hasil panen.

Gunakan Pengendalian Hayati 

Manfaatkan jamur baik seperti Trichoderma untuk menekan pertumbuhan jamur penyebab penyakit. Anda bisa menyemprotkannya pada buah sehat, mencampurnya dengan pupuk organik, atau menaburkannya pada buah busuk yang akan dikubur. 

Berikan Pemupukan Seimbang dengan Rangkaian Pupuk GDM

Pemupukan yang seimbang membantu memperkuat sistem pertahanan alami tanaman terhadap berbagai penyakit. Gunakan rangkaian pupuk GDM yang mengandung nutrisi lengkap serta mikroorganisme bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah. 

Aplikasikan sesuai dengan usia tanaman dan dosis yang dianjurkan agar hasilnya maksimal. Dengan pemupukan yang tepat, tanaman kakao Anda akan tumbuh lebih kuat, produktif, dan tahan terhadap serangan antraknosa.



Petunjuk Pemakaian Rangkaian Pupuk GDM untuk Mencegah Penyakit Antraknosa pada Kakao

Perawatan yang tepat agar penyakit antraknosa pada kakao bisa dicegah perlu dilakukan sejak awal masa tanam. Rangkaian pupuk GDM dirancang untuk menjaga kesuburan tanah, memperkuat sistem perakaran, dan meningkatkan daya tahan alami tanaman kakao Anda.

Pengolahan Lahan

Sebelum tanam, gunakan GDM SAME sebanyak 150 kg per hektare dengan mencampurkannya ke lapisan atas lubang tanam. Tambahkan GDM Black Bos 10 kg, disemprotkan pada lubang tanam menggunakan 1 gelas air mineral per tangki agar tanah lebih subur dan tahan terhadap jamur.

Pupuk I (Usia 0–1 Tahun)

Pada tahap awal pertumbuhan, aplikasikan POG sebanyak 160 kg dengan cara ditabur merata di sekitar pohon setiap enam bulan sekali. Lanjutkan dengan GDM Black Bos 10 kg dan GDM Perkebunan 8 liter yang disemprotkan merata di area perakaran dan daun setiap satu bulan untuk memperkuat pertumbuhan awal tanaman.

Pupuk II (Usia 1–5 Tahun)

Ketika tanaman sudah mulai tumbuh produktif, gunakan POG sebanyak 160 kg dengan cara ditabur di sekitar pohon setiap enam bulan sekali. Tambahkan GDM Black Bos 10 kg dan GDM Perkebunan 11 liter.

Cara pengaplikasiannya bisa dikocorkan di area perakaran tiap dua bulan sekali. Panduan ini dapat membantu menjaga ketahanan alami tanaman terhadap penyakit antraknosa pada kakao.

Pupuk III (Usia Lebih dari 5 Tahun)

Pada masa produktif penuh, gunakan POG 160 kg per hektare dengan cara ditabur merata di sekitar pohon setiap enam bulan. Lengkapi dengan GDM Black Bos 10 kg dan GDM Perkebunan 11 liter setiap tiga bulan sekali.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Bayam Hidroponik dengan Rockwool di Rumah

Cegah & Atasi Penyakit Antraknosa pada Tanaman Kakao dengan Rangkaian Pupuk GDM!

Menjaga kebun kakao tetap sehat perlu dukungan perawatan yang tepat serta nutrisi berkelanjutan. Dengan rangkaian pupuk GDM, tanaman Anda lebih kuat melawan penyakit antraknosa pada kakao.

Mikroorganisme aktifnya membantu memperbaiki struktur tanah, menyehatkan akar, dan meningkatkan hasil panen. Rangkaian produk GDM adalah solusi alami dan efektif untuk menjaga produktivitas kebun kakao Anda. Klik banner di bawah sekarang untuk konsultasi langsung dengan tim ahli GDM dan temukan panduan terbaik bagi kebun Anda!



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat