Pertanian

4 Penyakit Jagung Musim Hujan: Gejala, Penyebab, dan Solusi Praktis

Sebagai komoditas pertanian yang banyak diproduksi di Indonesia, jagung terus mengalami peningkatan tren setiap tahunnya. Namun, musim hujan menimbulkan berbagai gangguan pada tanaman termasuk jagung. Maka dari itu, Anda harus mengenali jenis penyakit jagung musim hujan dan solusinya dengan baik.

Saat musim hujan tiba, sejumlah penyakit tertentu pada tanaman jagung mulai muncul dan mudah berkembang lebih cepat. Tingginya kelembaban udara mendukung munculnya berbagai penyakit jagung musim hujan. 

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit jagung musim hujan dan melakukan perawatan yang tepat. Kenali juga berbagai penyakitnya, sehingga Anda bisa mengantisipasi jagung mengalami kerusakan lebih parah selama musim hujan. 

cta penyakit jagung musim hujan 1

Jenis-Jenis Penyakit Jagung Musim Hujan

Untuk terhindar dari kegagalan panen akibat penyakit jagung musim hujan, berikut jenis penyakit, gejala, penyebab hingga solusi mudah untuk mengatasinya. 

Hawar Daun 

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium turcicum ini awalnya ditandai dengan bercak kecil berbentuk oval yang semakin meluas dan memanjang seiring waktu.

Pada tahap lanjut, gejala yang muncul adalah daun jagung yang berubah menjadi kecoklatan, dengan serangan biasanya dimulai dari daun paling bawah dan terus naik ke atas.

Anda bisa mencegahnya dengan menanam jenis bibit jagung yang berkualitas. Anda juga bisa memotong bagian batang jagung yang terkena penyakit hingga melakukan penyemprotan fungisida yang aman. 

Penyakit Bulai

Penyakit ini menjadi momok bagi petani jagung karena menyerang tanaman yang masih muda dan sangat mudah menyebar. Gejalanya berupa munculnya warna klorotik (agak kekuning-kuningan) yang memanjang mengikuti jajaran tulang daun.

Cara pencegahannya, Anda bisa memusnahkan batang daun jagung yang terkena penyakit. Selain itu, lakukan penanaman secara serentak serta buat periode lahan yang siap tanam jagung dengan durasi 2-4 minggu. 

Busuk Batang 

Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis jamur, seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, dan Gibberella zeae. Penyakit ini tergolong parah karena dapat menghambat seluruh proses pertumbuhan tanaman jagung. 

Gejala yang ditimbulkan meliputi perubahan warna pangkal batang jagung dari hijau menjadi kecoklatan, pembusukan bagian dalam batang, serta kulit luar batang jagung yang terlihat tipis.

Pencegahannya bisa dengan melakukan pergiliran tanaman, penyakit ini juga membantu tanaman untuk tahan terhadap penyakit, selain itu dengan melakukan pengaturan perairan yang tepat bisa mencegah adanya busuk batang.

Karat Daun 

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Puccinia polysora dan menimbulkan gejala berupa bercak-bercak kecil pada permukaan atas dan bawah daun jagung. Penyakit ini sering menyerang tanaman jagung yang dibudidayakan di daerah dataran rendah hingga tinggi dan cenderung berkembang dengan baik di musim hujan. 

Penyakit ini dapat Anda cegah dengan menanam bibit jagung berkualitas, musnahkan sejumlah pohon atau tanaman yang terserang penyakit agar tidak mudah tertular, pastikan untuk menggunakan fungisida dengan kandungan bahan aktif. 

Bercak Daun 

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Bipolaris maydis Syn. Gejala yang muncul berupa bercak berwarna hijau kekuningan atau coklat kemerahan pada daun. Penyakit ini dapat merusak biji jagung dan bahkan menyebabkan tongkol jagung gugur dari pohonnya. Penyebarannya sangat mudah, melalui angin atau percikan air hujan.

Pencegahannya bisa Anda lakukan dengan menanam varietas yang tahan bercak, selain itu Anda juga bisa menggunakan fungisida serta memotong bagian tanaman yang terkena bercak agar tidak menyebar. 

cta penyakit jagung musim hujan 2

Tips Merawat Jagung saat Musim Hujan

Nah, pada pembahasan sebelumnya terkait penyakit jagung musim hujan dan cara mengatasinya bisa Anda terapkan pada tanaman jagung. Selain melakukan tindakan mengatasi penyakit Anda juga perlu melakukan perawatan yang tepat agar penyakit tidak mudah menyerang jagung. 

Pilih Benih Tahan Penyakit

Ketika musim hujan tiba, kelembaban cenderung meningkat. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan cendawan pada tanaman jagung. Sama halnya seperti yang disampaikan sebelumnya, pemilihan bibit bisa menjadi langkah yang tepat untuk budidaya jagung. 

Pengaturan Drainase yang Baik

Buatlah bedengan lebih tinggi sehingga saat air naik, tanaman jagung tetap terlindungi dari genangan air dan tidak mudah lembab. 

Jarak Tanaman

Tanaman yang ditanam terlalu rapat akan menyebabkan penutupan lahan dan menghambat masuknya sinar matahari. Tanpa perhatian yang cukup, peluang cendawan atau jamur menyerang tanaman jagung akan meningkat.

Hindari Pupuk dengan Nitrogen Tinggi

Pemberian pupuk nitrogen yang berlebihan tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Selain tanaman memerlukan berbagai jenis nutrisi, pemberian pupuk nitrogen yang berlebihan dapat mengurangi daya tahan tanaman terhadap serangan hama.

Terutama di musim hujan, dimana kandungan nitrogen dalam air hujan sudah cukup tinggi.

Pemberian Obat Pertanian 

Pemberian obat pertanian selama musim hujan perlu dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, curah hujan dapat menghilangkan atau mengurangi efektivitas obat pertanian yang telah disemprotkan pada tanaman.

Pemupukan Tanaman Jagung dengan Rangkaian Produk GDM 

Menghindari penyakit jagung musim hujan tentu harus disertai dengan pupuk tanaman organik yang bisa membantu mencegah penyakit. POC GDM salah satunya, rekomendasi pupuk organik yang mengandung algae dan bakteri yang baik untuk menjaga ketahanan tanaman serta mencegah penyakit jagung musim hujan. 

Apabila Anda tengah membudidayakan jagung, menggunakan rangkaian produk GDM bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesehatan tanaman selama musim hujan. Berikut cara untuk menggunakan produk GDM pada tanaman jagung. 

penyakit jagung musim hujan 1

Pembenahan Tanah

Pada fase ini, untuk menyiapkan media tanam. Anda bisa menggunakan GDM SaMe sebanyak 150 kg/ha dan tabur secara merata pada tanah. Gunakan juga GDM Black BOS sebanyak 5 kg campurkan pada 1 gelas air mineral per tangki dan semprotkan dalam kondisi lembab atau bersih. 

Pupuk I (10-28 HST)

Pada saat tanaman siap tanam. Gunakan POC Spesialis Pangan sebanyak 8 liter/ha. Gunakan 500 ml atau 2 gelas GDM per tangki lalu semprotkan secara merata pada seluruh tanaman. Lakukan hal yang sama pada pemupukan berikutnya hingga usia tanaman 28 HST. 

Pupuk II (30 HST)

Saat tanaman jagung sudah menginjak umur 30 HST, Anda bisa menggunakan GDM SaMe dengan dosis 100 kg/ha. Tebarkan merata pada tanah untuk menutrisi bagian perakaran tanaman. 

Gunakan juga GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/ha dengan takaran 1 gelas air mineral per tangki lalu semprotkan rata sekitar perakaran. 

Pupuk III (35 HST) 

Proses pemupukan yang terakhir, Anda bisa kembali menggunakan GDM Pangan dengan dosis 8 liter/ha. Berikan 500 ml atau setara dengan dua gelas air mineral lalu campurkan dengan air secukupnya pada tangki dan semprotkan secara merata. 

Proses pemupukan ini bisa membantu tanaman tetap terjaga selama musim hujan dari penularan penyakit dan meningkatkan produktivitasnya. Selain itu, dengan menggunakan rangkaian pupuk dari GDM, tanaman akan lebih cepat tumbuh, meningkatkan hasil produksi serta meningkatkan perkembangan akar. 

Anda juga bisa melakukan konsultasi secara gratis dengan tim ahli GDM kami untuk mendapatkan arahan terkait budidaya agribisnis serta cara mencegah penyakit pada tanaman. Tunggu apalagi? Klik button whatsapp di bawah ini!

cta penyakit jagung musim hujan 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat