Menjadi salah satu buah berkhasiat, budidaya tanaman ini mulai dibudidayakan di Indonesia. Namun, tahukah Anda para petani bahwa ada beberapa penyakit tanaman buah tin yang perlu diwaspadai?
Penyakit tanaman buah tin bisa disebabkan oleh serangan hama, virus atau bakteri. Jika tidak disegera ditangani beberapa masalah ini dapat menular dan menurunkan produktivitas serta kualits bahkan hingga gagal panen.
Lalu, apa saja penyakit tanaman buah tin dan bagaimana langkah perawatan budidaya yang tepat? Temukan penjelasan lebih lengkap di bawah ini.
6 Penyakit Tanaman Buah Tin yang Biasa Menyerang
Buah tin memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki bentuk layaknya semak berkayu. Selain bentuknya, tanaman ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan sehingga menjadi salah satu komoditas paling dicari di Indonesia maupun mancanegara.
Bagi petani buah pemula, Anda harus memahami apa saja penyakit tanaman buah tin supaya mencegah kegagalan panen. Untuk informasi detail, simak penjelasan tentang masalah kesehatannya berikut ini.
Kanker Bakteri
Penyakit tanaman buah tin yang pertama adalah kanker bakteri yang disebabkan oleh jenis Xanthomonas axonopodis pv.citri. Mikroba ini menyerang daun sehingga menimbulkan kerontokan.
Gejala terjadinya kanker bakteri pada daun adalah timbulnya bercak putih di bawah daun dan tepi daunnya menguning. Jika tidak segera diobati, penyakit tanaman buah tin ini bisa mempengaruhi produktivitas hingga membuat tanaman mati.
Cara mencegah kanker bakteri menular pada varietas lain bisa dengan segera mengisolasi tanaman yang telah terinfeksi. Selanjutnya, potong bagian daun dengan gejala penyakit tanaman buah tin dan berikan bubur bordearux di bagian yang dipotong.
Infeksi Ulat Batang
Penyakit tanaman buah tin selanjutnya adalah infeksi ulat batang. Masalah kesehatan ini disebabkan oleh ulat batang larva boktor yang cukup sulit dideteksi namun bisa membuat daun layu dengan cepat.
Umumnya, ulat batang ini akan menanam telur pada batang pohon lalu ketika larva menetas akan memakan bagian kulit, batang serta daun tanaman tin. Salah satu gejala yang muncul akibat infeksi ini adalah munculnya serbuk halus di batang.
Gejala selanjutnya adalah munculnya lubang di pangkal pohon. Apabila tanda ini sudah terlihat segera lakukan langkah pencegahan dengan cara mengoleskan feromon dan lem pada bagian luar botol yang sudah dicat warna kuning.
Cara pengendalian penyakit tanaman buah tin ini dengan membersihkan larva yang sudah tersebar di batang menggunakan insektisida atau pestisida sistemik. Langkah penyemprotan ini bisa mengoptimalkan kebersihan tanaman dari calon ulat batang.
Baca juga: “Cara Mencangkok Buah Tin agar Bibit Baru Tumbuh Subur“
Busuk Batang
Penyakit tanaman buah tin selanjutnya adalah busuk batang yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri di media tanam. Layaknya namanya, pembusukan ini bisa terjadi karena tanah terlalu lembap atau berlebihan dalam memberikan pupuk.
Cara pencegahan busuk batang adalah melakukan streilisasi media tanam sebelum digunakan. Lalu, berikan interval waktu penyiraman setiap 2 hari sekali agar tanah tidak terlalu lembap atau kering.
Penggerek Batang
Hama penggerek batang adalah penyakit tanaman buah tin lainnya yang menyerang pangkal batang. Masalah ini memiliki gejala seperti pengeroposan batang hingga berlubang, munculnya larva kumbang di area tersebut dan tanaman menjadi menguning.
Efeknya, produktivitas tanaman ini terganggu bahkan bisa mengganggu produktivitas tanaman. Untuk mengendalikan masalah penggerek batang, Anda bisa menyemprotkan insektisida ke tanaman.
Sedangkan langkah pengendaliannya adalah dengan menanam tanaman pencegah seperti kucai di samping buah tin. Fungsinya untuk mengusir hama penggerek batang sehingga tidak menginfeksi pohon.
Mati Pucuk Tanaman
Masalah kesehatan selanjutnya adalah mati pucuk yang menyebabkan perumbuhan pohon tin terhambat. Penyakit ini disebabkan oleh jamur botrytis cinerea yang mengganggu fotosintesis.
Tanda munculnya penyakit tanaman buah tin ini adalah warna daun berubah jadi coklat hingga hijau pucat dan daun mulai menggulung hingga kering. Infeksi pucuk tanaman ini juga bisa menyebar ke pankal batang, cabang bahkan tangkai buah.
Cara mencegah persebaran penyakit ini dengan mengendalikan kelembapan dalam kadar stabil sehingga jamur sulit berkembang. Sementara langkah pengendaliannya melalui pemotongan bagian terinfeksi lalu berikan fungisida di sekitar tanaman.
Penyakit Karat
Penyakit tanaman buah tin terakhir adalah penyakit karat akibat jamur puccinia polysora yang menyerang bagian daun, khususnya saat usianya muda. Gejala dari masalah ini adalah daun klorosis lalu rontok serta muncul bercak daun besar dan menguning.
Cara pengendalian penyakit ini dengan segera menyemprotkan daun terinfeksi menggunakan bakterisida. Sementara langkah pencegahannya hindari menyiram terlalu sering dan jaga kelembapan tetap stabil.
Cara Merawat Tanaman Buah Tin agar Panen Melimpah
Perawatan tanaman buah tin tidaklah merepotkan karena langkah-langkahnya sama dengan varietas lain. Hanya saja, Anda harus lebih memperhatikan tahapan pemupukan. Hal ini disebabkan, jika tidak sesuai anjuran dapat membahayakan kesehatan pohon.
Lalu, bagaimana cara merawat tanaman buah tin yang tepat? Simak informasi lengkapnya sebagai berikut.
Memberikan Sinar Matahari yang Cukup
Tanaman buah tin membutuhkan sinar matahari yang cukup agar proses fotosintesis berjalan dengan optimal. Selain itu, cahaya ini juga membantu menghindarkan pohon dari serangan hama, bakteri, virus atau jamur.
Melakukan Penyiraman
Kadar hidrasi tanaman tin perlu dijaga dengan baik agar tidak mengalami kekeringan atau terlalu lembap. Oleh sebab itu, pastikan Anda memiliki jadwal penyiraman untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan pohon.
Di awal masa penanaman, Anda bisa menyiram tanaman buah tin sebanyak 2 kali di pagi dan sore hari. Selanjutnya, penyiraman bisa dilakukan setiap 2 hingga 3 hari sekali.
Baca juga: “5 Cara Stek Pohon Buah Tin agar Bibit Jadi Lebih Berkualitas“
Memberikan Pupuk Sesuai Dosis
Pemberian pupuk tanaman buah tin bisa dilakukan menggunakan rangkaian produk GDM. Beberapa diantaranya adalah GDM SaMe, GDM Black BOS, GDM Buah dan POG.
Rangkaian produk GDM ini bisa diberikan sejak masa pengolahan tanah. Umumnya, periode pemupukan tanaman tin berlangsung pada fase pertama di usia 0 – 1 tahun hingga ketiga saat pohon berumur ≥ 1 Tahun.
Selain itu, dosis GDM juga lebih jelas karena telah dibagi penggunaan untuk per hektar media tanam atau spesifik 1 pohon. Dengan informasi ini, petani pemula akan lebih mudah memberikan takaran pupuk yang tepat.
Pada masa pengolahan tanah, Anda bisa memberikan 150 kg/Ha GDM SaMe dan 5 kg/Ha GDM Black BOS. Pengaplikasian GDM SaMe bisa dengan menaburkan ke media tanam sementara GDM Black BOS ditakar per 1 gelas air mineral lalu disemprotkan ke tanah.
Lalu, pemupukan pertama saat usia pohon tin 0 – 1 tahun, persiapkan 50 ml GDM Buah, 200 gr POG, dan 20 gr/Ha GDM Black BOS. Perhatikan pengaplikasian pupuk pada tahap ini sebab akan dibagi per hektar dan per pohon.
Pertama pembagian per hektar, dosis GDM Buah dibagi 50 ml per tanaman lalu dicampurkan dengan air. Setelah homogen, siramkan langsung ke tanaman. Selanjutnya, takaran GDM Black BOS dibagi 20 gr dan dicampur ke air.
GDM Black BOS bisa disiramkan ke perakaran tanaman buah tin setiap 4 bulan sekali. Dalam langkah ini, pastikan larutan sudah homogen sebelum dikocorkan.
Kedua, pembagian per pohon, Anda bisa memberikan 200 gr POG per pohon yang diberikan dengan menaburkan langsung. Pemupukan ini dilakukan setiap 4 bulan sekali.
Selanjutnya, fase pemupukan kedua di usia 1-3 tahun, persiapkan 50 ml GDM Buah, 300 gr POG dan 30 gr GDM Black BOS. Ketiganya bisa diberikan untuk per hektar atau per pohon.
Dosis GDM Buah dan GDM Black BOS digunakan per hektar. Cara pengaplikasiannya sama dengan pemupukan kedua, Hanya saja interval waktu pemberiannya berubah menjadi 2 minggu sekali.
Sedangkan GDM Black BOS dibagi per 2 gr lalu dicampur bersama 3 liter air. Setelah homogen, siramkan larutan GDM Black BOS ke area perakaran.
Sementara dosis POG bisa diberikan per pohon dengan cara ditebar. Kedua pemupukan ini dilakukan setiap 4 bulan sekali.
Memasuki fase ketiga, siapkan 50 ml GDM Buah yang diaplikan sama seperti langkah sebelumnya, Kini, interval waktunya berubah menjadi 1 bulan sekali.
Selanjutnya, POG membutuhkan dosis 500 gr per pohon yang dapat ditebarkan ke sekitar tanaman langsung. Pemupukan ini dilakukan setiap sekali per 3 bulan.
Terakhir, GDM Black BOS bisa dibagi per 50 gr lalu dilarutkan bersama 5 liter air. Selanjutnya, siramkan larutan ini ke perakaran setelah homogen. Lakukan langkah ini setiap 4 bulan sekali.
Gunakan Rangkaian Produk GDM untuk Panen Berkualitas
Pengaplikasian rangkaian GDM berikut adalah cara untuk memenuhi asupan nutrisi tanaman buah tin. Apabila dilakukan secara rutin maka daya tahan tanaman bisa lebih kuat sehingga tidak mudah terinfeksi penyakit.
Rangkaian produk GDM mengandung bahan organik berkualitas serta bakteri premium guna menjaga kualitas pohon serta hasil panen buah tin. Selain itu, manfaat lainnya adalah dapat memperbaiki kondisi tanah budidaya supaya lebih produktif.
Demikian penjelasan tentang penyakit tanaman buah tin dan langkah pemeliharaannya. Apabila Anda memiliki pertanyaan, tim ahli GDM siap membantu via konsultasi GRATIS. Klik tombol di bawah ini untuk mulai komunikasi dengan kami.