Hewan peliharaan kucing Anda tiba-tiba lemas? Sebagai pecinta kucing ini bisa menjadi masalah besar jika tidak segera tertangani. Pasalnya, kucing memiliki karakteristik yang aktif dan mudah bergerak. Sehingga saat kucing lemas, pertanda ada masalah pada kesehatannya.
Sayangnya, kondisi ini paling sering terjadi pada anak kucing nih lur. Dengan gejala atau tingkah laku yang mulai berubah, Anda harus mulai menyadari jika kucing mengalami lemas tubuh. Maka dari itu, Anda perlu mengenali perbedaannya dengan mudah. Simak melalui artikel di bawah ini.
Penyebab Anak Kucing Tampak Lemas
Kucing adalah makhluk yang hobi tidur. Namun, jika anabul kesayangan tidur berlebihan dan tidak aktif seperti biasanya, maka perlu untuk diwaspadai tentang kondisi kesehatannya terutama jika sudah terlihat lemas. Oleh sebab itu, kenali penyebab anak kucing tampak lemas di bawah ini.
1. Infeksi Virus, Penyakit, dan Parasit
Anak kucing sangat rentan dengan serangan infeksi virus, penyakit, dan parasit. Umumnya, ada beberapa virus yang menyerang anak kucing, seperti Feline Upper Respiratory Infection (FURI), Panleukopenia (FP), dan Feline Leukemia Virus (FeLV). Virus ini bisa menjadi penyebab anak kucing lemas dan demam. Selain itu, virus dapat menyerang gangguan pencernaan kucing yang membuat anabul diam bersembunyi di tempat sepi. Agar infeksi tidak menjalar lebih parah, maka segera lakukan penanganan dengan tepat.
2. Gangguan Pernafasan
Hewan ini dapat mengidap penyakit pernafasan, seperti asma. Gangguan saluran pernafasan sekunder dapat menyebabkan gagal jantung dan trauma. Biasanya nafas kucing akan terengah-engah, batuk, dan tersedak. Hambatan aliran pernapasan antara oksigen dengan darah mengakibatkan kucing menjadi lemas tidak berdaya. Jika tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan kematian pada kucing.
3. Kekurangan Nutrisi dan Dehidrasi
Kekurangan nutrisi dan dehidrasi juga menjadi faktor penyebab anak kucing tampak lemas. Anak kucing lebih membutuhkan asupan nutrisi yang banyak agar tetap sehat dan energik. Kurangnya asupan nutrisi juga menyebabkan kucing dehidrasi. Maka dari itu, wajib memberikan asupan nutrisi yang berkualitas agar anak kucing terhindar dari penyakit lemas.
4. Arthritis dan Obesitas
Anabul yang obesitas lebih rentan terkena radang dan nyeri sendi. Obesitas mempengaruhi tekanan pada persendian dan sistem kardiovaskular. Kondisi ini penyebab anak kucing lemas dan merasa tidak nyaman untuk bermain. Sebab, badannya yang gemuk membuat ia malah untuk bergerak.
5. Keracunan
Jika tiba-tiba anabul menjadi lemas dan tidak nafsu makan, bisa jadi ini gejala keracunan. Kucing yang keracunan cenderung lebih diam dan tidak banyak bergerak. Kemudian tak beberapa lama berubah menjadi kejang dan muntah-muntah. Jika hal ini terjadi, segeralah membawa anak kucing anda ke dokter hewan terdekat.
Gejala Anak Kucing Lemas
Kucing sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya, terutama pada masalah kesehatan. Jika ada sesuatu yang mengganggunya, maka ia akan mengeluarkan gejala.
1. Secara Non-Medis
Secara non-medis berkaitan dengan kondisi anak kucing yang menderita stres stres dan rasa cemas berlebihan. Biasanya, hal ini terlihat dari kucing yang merasa tidak nyaman terhadap lingkungan sekitarnya. Ketidaknyamanan ini berkembang menimbulkan tanda-tanda, tidak nafsu makan, bulu rontok, agresif, lemas dan lesu, menyendiri dan tidak ingin disentuh.
2. Secara Medis
Secara medis berkaitan dengan permasalahan kesehatan mulut, gigi, kerongkongan, dan sistem pencernaan anak kucing. Gejala umumnya terlihat lemas, tidak aktif dalam hal apapun, bulu berminyak, kebotakan bulu secara tiba-tiba, rasa sulit untuk menggigit, mengunyah, dan menelan yang berujung pada penurunan berat badan secara drastis. Jika tidak ditangani secara cepat, gejala akan semakin parah dan mengakibatkan kematian pada anak kucing.
Cara Mengatasinya
Setelah mengetahui penyebab dan gejalanya, maka perlu segera diatasi dengan cara yang tepat. Adapun beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memulihkan anak kucing yang lemas adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan Kandang
Kandang adalah rumah bagi anabul untuk menghabiskan separuh kegiatannya sehari-hari. Maka dari itu, perlu menjaga kebersihan kandang yang bertujuan menjaga kesehatan hewan, menjaga kenyamanan dan keamanan hewan peliharaan, dan mencegah penyebaran virus, bakteri, dan penyakit.
Kandang kucing sebaiknya dibersihkan secara rutin dengan menyesuaikan jumlah anak kucing yang dipelihara, ukuran kandang, dan kebiasaan buang air anabul. Pada bagian pasir perlu diperhatikan untuk dibersihkan setiap hari untuk menghindari pemupukan kotoran. Kemudian pasir diganti setiap 1 minggu sekali untuk menghindari serangan bakteri dan jamur. Usahakan menaruh kandang di tempat yang aliran ventilasi baik untuk menghindari kelembaban.
Mencuci peralatan makan/minum anabul juga sangat penting menghambat penyebaran penyakit. Usahakan mencuci dengan pembersih khusus binatang karena diformulasikan dari bahan-bahan yang aman dari racun. Sebab, peralatan makanan/minuman berhubungan langsung dengan sistem pencernaan anabul.
2. Melakukan Pemeriksaan
Jika anak kucing sudah menunjukkan gejala tanda-tanda lemas, maka segera bawa ke klinik atau dokter hewan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Pengobatan dan pemeriksaan anak kucing lemas tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Biasanya, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan sesuai dengan diagnosa penyakit anabul.
3. Perhatikan Kebutuhan Nutrisi
Memberikan kebutuhan nutrisi menjadi hal wajib agar anabul tidak mudah lemas dan terserang penyakit. Meski begitu, kebutuhan nutrisi ini sebenarnya tidaklah sama pada semua jenis kucing, khususnya anak kucing. Anak kucing yang berumur kurang dari 5 minggu membutuhkan energi sebesar 250 kkal/kg berat badan. Untuk anak kucing dengan umur lebih dari 30 minggu namun kurang dari 50 minggu, membutuhkan energi sebesar 100 kkal/kg berat badannya. Sedangkan untuk kebutuhan asupan protein dibutuhkan sebanyak 26 gram per hari, kebutuhan asupan lemak dibutuhkan sekitar 9 gram per hari, dan kebutuhan karbohidrat dibutuhkan sebanyak 8 gram per hari.
4. Berikan Suplemen Berkualitas
Memberikan suplemen yang berkualitas dapat membantu memperbaiki metabolisme tubuh anabul agar tetap sehat dan lincah. Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Peternakan bisa jadi solusi ideal untuk memberikan nutrisi dan vitamin pada anabul.
Produk ini diformulasikan dengan bahan-bahan organik terbaik yang bermanfaat untuk kucing dan tidak menimbulkan efek buruk jika digunakan dalam jangka panjang. Produk ini mengandung unsur mineral dan mikro nutrien, vitamin A, C, D,dan berbagai jenis mineral, seperti kalsium, nitrogen, dll membantu menjaga kesehatan kucing. Kandungan minyak hewani mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga anabul tidak mudah terserang penyakit.
Sebelum benar-benar mencoba, tak ada salahnya untuk dulur berkonsultasi atau sekedar tanya-tanya dulu dengan tim ahli peternakan kami. Tunggu apalagi? Yuk, segera pesan produk GDM dan diskusikan kebutuhan dulur terkait cara memelihara anabul, pemberian pakan, dan tips lainnya dengan klik tombol di bawah!