Kegiatan

Penyebab Kelapa Sawit Gagal Berbuah dan Cara Mengatasinya

buah sawit

Sebagaimana Dulur ketahui, tanaman sawit merupakan aset berharga di industri perkebunan. Mengapa demikian? Sebab, tanaman ini berkontribusi penghasil minyak sawit dan produk turunannya yang akhir-akhir ini banyak berkembang. Terutama harga sawit yang cukup mahal dan bisa menjadi peluang usaha komoditas ekspor unggulan. Hal ini membuat para petani beralih ke budidaya kelapa sawit.

Namun, mungkin saja dulur akan menghadapi masalah sawit gagal berbuah. Hal ini sangat merugikan petani kelapa sawit. Penyebab sawit tidak berbuah bermacam-macam. Nah, pada artikel ini akan kita bahas lebih lanjut. Simak sampai akhir, ya lur.

CTA sawit gagal berbuah 1

Kerugian Kelapa Sawit Gagal Berbuah

Kelapa sawit yang gagal berbuah berdampak pada jumlah kerugian perkebunan. Gejala muncul saat memasuki waktu panen. Jika waktu panen kelapa sawit tak kunjung menghasilkan buah, maka perlu Anda waspadai. Umumnya kelapa sawit mulai berbuah setelah berumur 2,5 tahun dan matang di umur 5,5 bulan setelah penyerbukan. 

Tanaman kelapa sawit memiliki peran penting dalam sektor industri, mulai dari penghasil minyak, bahan bakar, margarine, kosmetik, dan farmasi. Namun, belakangan ini penurunan produksi buah kelapa sawit menjadi perkara serius. Perawatan tanaman kelapa sawit yang ideal dapat meningkatkan produktivitas buah. Mulai saat ini Dulur wajib mencoba meminimalisir kerugian kelapa sawit dengan memahami cara perawatan yang ideal.

Penyebab Kelapa Sawit Gagal Berbuah

Sebelum Anda tahu cara mengatasinya, dulur harus paham penyebab mengapa kelapa sawit gagal berbuah dan faktor yang menjadikan potensi buah kelapa susah berbuah.

1. Kondisi Lahan Perkebunan

Langkah awal dengan memahami kondisi lingkungan perkebunan, khususnya tanah. Kondisi tanah mempengaruhi kebutuhan air, nutrisi, dan cara perawatannya. Jika kondisi tanah cenderung kering, maka Anda perlu melakukan irigasi secara rutin. Sebab, kelembaban tanah sangat penting agar tanaman kelapa sawit tumbuh dengan baik. Namun, jika kondisi tanah terlalu lembab akan menyebabkan pertumbuhan jamur dan penyakit. 

Anda juga perlu memperhatikan pH serta kandungan unsur hara pada tanah. pH tanah yang terlalu asam tidak baik bagi tanaman. Kondisi tanah sebaiknya netral untuk meminimalisir kerusakan tanaman. Pemenuhan unsur hara makro dan mikro sangat Anda butuhkan agar tanaman kelapa sawit tumbuh dengan baik. Maka dari itu, pemberian pupuk sangat penting agar pH tanah tetap terjaga dan penyerapan unsur hara tanaman berjalan maksimal.

2. Kondisi Tanaman Kelapa Sawit

Tanda bahwa kondisi tanaman buruk dapat terlihat dari warna daun yang mulai menguning, pelepah tumbuh sedikit atau nyaris tidak tumbuh yang mengakibatkan tanaman tidak berbuah dan mati.

Selain itu, kondisi tanaman kelapa sawit pada fase TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) selama 3 tahun awal memang baru berbuah atau buah pasir. Buah pasir memiliki ukuran yang sangat kecil dengan berat janjang yang ringan sekali di bawah 1 kg/tandan. Sayangnya, buah ini belum bisa diolah dan akan berdampak pada keuntungan yang kecil. 

3. Kurangnya Perawatan Tanaman 

Perawatan tanaman yang tidak maksimal menyebabkan kelapa sawit sulit berbuah. Kurangnya perawatan memicu serangan hama/penyakit. Jenis hama yang biasanya menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu hama ulat, kumbang, tikus. Sedangkan untuk penyakit terdiri dari busuk akar dan busuk pangkal batang. Jika sudah terserang hama/penyakit, maka proses pertumbuhan akan sangat terganggu yang mengakibatkan kelapa sawit tidak berbuah.

CTA sawit gagal berbuah 2

Tips Agar Kelapa Sawit Tetap Berbuah

Nah, ketika dulur sudah mengetahui beberapa penghambat kelapa sawit gagal berbuah, Anda perlu memperhatikan tips agar kelapa sawit tumbuh subur dan tetap stabil berbuah. Antara lain:

Pengendalian Gulma

Gulma merampas nutrisi dan cahaya matahari yang seharusnya menjadi ‘makanan’ kelapa sawit. Pengendalian gulma bisa Anda lakukan dengan cara mengontrol dan membasmi secara rutin setiap minggu. Jika populasi gulma lebih besar, maka Anda perlu menggunakan herbisida organik yang aman bagi tanaman.

Pemberantasan Hama dan Penyakit 

Tahapan selanjutnya adalah melakukan pemberantasan hama dan penyakit guna menjaga kesehatan tanaman agar mencapai hasil panen yang melimpah. Langkah ini dapat Anda lakukan dengan penggunaan pestisida dan metode pengendalian hayati. Tujuannya, membantu menjaga tanaman kelapa sawit agar tidak rusak.

Penunasan yang Teratur

Apa itu penunasan secara teratur? Penunasan merupakan pemangkasan daun sesuai dengan umur tanaman. Teknik ini terjadi dengan adanya pemotongan pelepah yang kering atau penyakitan. Tujuannya, untuk mempertahankan struktur kelapa sawit, meningkatkan produktivitas buah kelapa sawit, dan membersihkan tanaman dari risiko hama/penyakit.

Pemupukan yang Tepat

Salah satu tips menghindari resiko kelapa sawit gagal berbuah adalah dengan memberikan pupuk secara tepat sesuai dengan fase pertumbuhan dan kebutuhannya. Untuk itu, disarankan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit sesuai dengan umur tanaman. 

Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Perkebunan Sawit 

POC spesialis tanaman perkebunan kelapa sawit adalah produk cair dengan konsentrat tinggi yang berfungsi sebagai suplemen. Formulanya dirancang untuk meningkatkan kekebalan tanaman kelapa sawit sejak fase awal pertumbuhan. Berdaya efektif melawan berbagai hama dan penyakit, seperti karat daun dan busuk pada buah, produk ini membantu melindungi tanaman secara holistik.

Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya mencegah penyakit antraknosa dan ganoderma, sehingga kualitas buah kelapa sawit tetap terjaga dan optimal. Selain itu, pupuk cair GDM dapat memberikan dukungan optimal pada pertumbuhan tanaman kelapa sawit mulai dari tahap pembibitan, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, hingga fase Tanaman Menghasilkan. Sehingga, POC GDM Spesialis Sawit dapat meminimalisir resiko kelapa sawit gagal berbuah.

GDM Black Bos 

Pupuk ini merupakan stimulan organik yang mengandung empat jenis bakteri baik, berfungsi untuk menjaga kualitas lahan tanam kelapa sawit. Produk ini berperan sebagai penguat nutrisi bagi tanaman kelapa sawit yang baru ditanam, sehingga dapat menghasilkan pohon yang kokoh dan buah yang berukuran besar.

Aplikasi Black Bos umumnya dilakukan pada tahap pengolahan lahan sebelum tanam dan setelah panen. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas unsur hara dalam tanah, menciptakan kondisi optimal bagi pertumbuhan kelapa sawit dan menghindari resiko kelapa sawit gagal berbuah. Sehingga, lahan tersebut menjadi tempat tumbuh terbaik bagi tanaman sawit.

cara budidaya jeruk nagami

GDM SaMe 

GDM SaMe adalah ekstrak organik berupa konsentrat tinggi yang kaya akan unsur hara dan bakteri baik, bermanfaat bagi lahan pertanian dan tanaman. Penggunaan pupuk ini sangat efektif dalam mendukung pertumbuhan kelapa sawit yang baru ditanam, yang pada umumnya masih rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang dapat menyebabkan kelapa sawit gagal berbuah.

Selain itu, GDM SaMe memiliki fungsi lain sebagai lingkungan yang mendukung keberadaan bakteri alami, mencegah penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui tanah, menambah nutrisi tanah, dan menghambat pertumbuhan jamur serta bakteri berbahaya lainnya yang dapat mengganggu produktivitas sawit dan menyebabkan kelapa sawit gagal berbuah.

5. Pemanenan yang Benar

Teknik pemanenan kelapa sawit harus benar karena hal ini juga mempengaruhi resiko kelapa sawit gagal berbuah. Cara memanen kelapa sawit harus sesuai dengan standar kematangan dengan kriteria warna buah orange kemerahan dan buah yang lepas dengan sendirinya.  

Itulah seputar informasi mengenai penyebab kelapa sawit gagal berbuah. Untuk memaksimalkan pertumbuhan buah sawit perlu dilakukan perawatan secara optimal. Ingin mendapatkan hasil buah kelapa sawit lebih baik? Dulur dapat berkonsultasi dengan tim ahli perkebunan kami melalui tombol dibawah ini:

CTA sawit gagal berbuah 3
author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat