Tanaman Buah

Cara Budidaya Jeruk Siam, Teknik Tanam, Perawatan, hingga Tips Panen yang Tepat

cara menanam dan budidaya jeruk siam (1)

Tahukah dulur bahwa jeruk siam merupakan salah satu jenis buah yang banyak diproduksi di Indonesia? Ini karena budidaya jeruk siam cenderung mudah dan memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Apakah dulur tertarik untuk budidaya jeruk siam sendiri?

Indonesia mampu menghasilkan berjuta-juta ton buah-buahan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 dalam skala nasional, Indonesia mampu menghasilkan kurang lebih 9,6 juta ton buah pisang, sekitar 3,3 juta ton buah mangga, dan kurang lebih 3,2 juta ton buah nanas. 

Selain buah pisang, mangga, dan nanas, Indonesia juga banyak memproduksi buah lain, yakni jeruk siam, durian, salak, dan lain sebagainya.

Jeruk Siam Sebagai Buah yang Paling Banyak Dihasilkan di Indonesia

Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), Indonesia dapat memproduksi kurang lebih 2,7 juta ton buah jeruk siam. Angka yang sangat besar bukan? Oleh karenanya pula, kini jeruk siam jadi incaran para petani. 

Jeruk siam sendiri merupakan salah satu jenis jeruk populer di Asia Tenggara yang aslinya berasal dari Thailand. Buah ini terkenal karena rasa buahnya yang cenderung manis namun memiliki sedikit rasa asam.

Jeruk siam memiliki bentuk buah yang bulat, memiliki kulit yang tipis dan halus, serta memiliki kulit berwarna hijau hingga berwarna oranye yang terang. 

buah jeruk

Benih jeruk siam ini terbilang sangat mudah beradaptasi dan cenderung dapat petani panen dengan cepat, yakni 2 kali panen dalam setahun. Benih jeruk siam sendiri memiliki dua jenis, yakni jeruk siam madu dan jeruk siam Pontianak. Namun, jeruk siam madu lebih populer, sebab terasa lebih manis. 

Jeruk siam madu mampu dan lebih cocok untuk ditanam di daerah dataran tinggi, sedangkan jeruk siam Pontianak dapat ditanam di daerah dataran rendah. Namun, meski terdapat perbedaan daerah media untuk menanamnya, varietas jeruk siam ini lebih cepat untuk beradaptasi di lingkungan tanamnya.

Jika dibandingkan jeruk, memang apel lebih populer untuk dibudidayakan, terutama di daerah dataran tinggi. 

Namun, biaya untuk membudidayakan apel relatif tinggi dan harga apel kurang ekslusif, sehingga banyak petani yang memilih untuk membudidayakan jeruk yang dinilai cukup mudah perawatan serta panennya, juga karena distribusinya lebih cepat meluas ke para pedagang di berbagai daerah. 

Bagaimana dulur, tertarik untuk ikut membudidayakan jeruk siam?

Syarat Tumbuh Jeruk Siam

Syarat tumbuh buah jeruk siam ini relatif serupa dengan tanaman lainnya. Yakni perlu ditanam di media yang gembur serta organik. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa syarat tumbuh jeruk siam agar hasil panen Dulur bisa maksimal. Meliputi:

  1. Iklim dan Curah Hujan
  2. Penyinaran Matahari
  3. Jenis Tanah
  4. Ketersediaan Air
  5. Perlindungan dari Angin
  6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Selain itu, penanaman jeruk siam ini harus di lahan yang tepat, yakni di dataran tinggi dengan tingkat keasaman, suhu, serta kelembapan yang tepat. Dulur juga dapat menggunakan pupuk organik untuk menunjang perawatan dari tumbuhan jeruk siam ini.

Teknik Budidaya Jeruk Siam 

Selain pemilihan daerah sebagai media tanam jeruk siam, dulur juga perlu mengetahui serta menggunakan teknik tanam dalam budidaya jeruk siam yang tepat.

Tujuannya agar jeruk siam dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari penyakit, serta yang lebih penting lagi agar tanaman jeruk siam dapat menghasilkan buah yang lebat.

Pemilihan Lokasi dan Persiapan Lahan Budidaya

persiapan lahan budidaya (1)

Pemilihan lokasi serta persiapan lahan budidaya merupakan hal yang vital dalam penanaman tanaman. Hal ini berlaku pula pada penanaman atau budidaya jeruk siam. Dulur bisa mengikuti anjuran yang akan di bawah ini, loh!

Pemilihan Lokasi Tanam Jeruk Siam

Seperti dalam penjelasan di awal, bahwa kesuksesan untuk menanam jeruk siam terletak pada pemilihan lokasi penanamannya. Dulur perlu memilih lahan yang tepat untuk menumbuhkan jeruk siam, yakni sebagai berikut:

  • Sebaiknya untuk memilih lahan di ketinggian 50 – 700 mdpl,
  • Memilih daerah dengan jenis tanah latosol ataupun andosol dengan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5.5 – 6,5, 
  • Pilihlah daerah atau pertahankan suhu lingkungan yang berada di kisaran 20 – 30° Celcius, 
  • Dulur harus memastikan kelembapan air berada di tingkat 80%,
  • Dulur juga perlu memastikan lahan tersebut memiliki iklim dengan curah hujan yang cukup, yakni sekitar 1.000 – 3.000 mm/tahun,
  • Dan yang paling penting, lahan penanaman perlu terkena sinar matahari langsung. 

Persiapan Lahan Budidaya

Selain pemilihan lokasi penanaman, dulur perlu mempersiapkan lahan dengan baik agar maksimal pula hasil tumbuh dan panennya. Berikut ini cara persiapan lahan yang dapat dulur ikuti:

  • Dulur perlu terlebih dahulu membersihkan gulma atau tanaman liar, bebatuan, ranting, dan juga pohon-pohon di area lokasi tanam jeruk siam,
  • Setelah lahan bersih, buatlah lubang tanam dengan lebar berukuran sekitar 50×50 cm, dengan kedalaman lubang kurang lebih 30 – 40 cm,
  • Buatlah lubang lain dengan jarak antara lubang yang satu dengan lubang lainnya sekitar 5 x 6 m agar pertumbuhan tiap bibit tidak terganggu,
  • Berilah pupuk kandang sebanyak kurang lebih 20 kg di tiap lubangnya atau jika tanah media tanam adalah tanah jenis lempung atau tanah berat, maka dulur bisa membuat campuran terlebih dahulu dengan perbandingan 3 : 1 : 2, yakni 3 bagian tanah, 1 bagian pasir, dan 2 bagian pupuk kandang,
  • Jika Ph tanah  kurang dari 5,5, maka dulur bisa menambahkan dolomite,
  • Setelah lubang diberi pupuk dan dicampur dengan tanah, maka lubang bisa ditanami bibit jeruk siam setelah kurang lebih 5 – 7 hari.

Cara Menanam Jeruk Siam dari Bibit

Bibit jeruk siam mampu diperoleh lewat perbanyakan generatif dari biji jeruk siam yang telah disemai, dan juga bisa didapat lewat perbanyakan vegetatif dari hasil stek, perundukan, atau cangkok.

Cara yang biasa dipilih adalah cara vegetatif. Hal ini karena bibit dari cara vegetatif diperoleh dalam waktu yang relatif singkat, bibit yang dihasilkan akan sama dengan indukannya, dan jumlah dari bibit yang dihasilkan juga relatif banyak.

Memilih Bibit yang Tepat

Langkah paling penting dalam menanam jeruk siam adalah pemilihan bibit yang tepat. Berikut ini cara yang dapat dulur lakukan untuk memilih bibit jeruk yang tepat:

  • Dulur perlu memilih jenis jeruk yang anak ditanam. Dalam hal ini jeruk jenis siam merupakan jenis jeruk yang memiliki daya tahan, pertumbuhan, serta hasil panen yang bagus.
  • Lebih baik lagi jika dulur memilih bibit dengan tingkat keasaman yang tinggi yakni kurang lebih 95% dengan induk jeruk siam, yang bisa didapatkan lewat cara vegetatif.
  • Pilihlah bibit jeruk siam yang kokoh, berdaun lebat, dan berakar serabut banyak.
  • Jika dulur memilih bibit hasil vegetatif atau cangkok, pilihlah bibi yang memiliki tinggi sekitar 75 cm, dengan perakaran normal.

Siapkan Media Tanam dan Pemupukan Dasar

Setelah dulur memilih bibit, dulur perlu menyiapkan media tanam serta pemupukan yang  baik pula. Karena media tanam dan pemupukan yang baik akan membantu jeruk siam untuk tumbuh dengan maksimal. Berikut cara yang dapat dulur ikuti untuk menyiapkan media tanam jeruk siam:

  1. Gemburkan lahan terlebih dahulu dengan mencangkul atau membajak lahan tanam jeruk siam,
  2. Buatlah bedengan atau area tanam dengan membuat lubang tanam berukuran 30×30 dengan jarak tanam 5×5 m, boleh menggunakan lubang yang sama saat menyiapkan lahan,
  3. Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic di sekitar lubang secara merata dengan dosis 100 kg/ha,
  4. Lalu larutkan 250 ml GDM Black BOS dengan air ke dalam tangki semprotan,
  5. Semprotkan campuran ke seluruh permukaan media tanam hingga memenuhi anjuran dosis, yakni 5 kg/ha.

Cara Menanam Jeruk Siam dari Biji

Selain cara vegetatif, dulu juga dapat menggunakan cara generatif untuk menghasilkan bibit jeruk siam. Karena dengan cara ini, bibit yang dihasilkan akan memiliki batang dan akar yang lebih kuat. Serta lebih mampu untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan saat tumbuh.

Oleh karenanya, dulur dapat menanam jeruk siam dari biji. Berikut ini cara menanam jeruk siam secara generatif atau menggunakan biji jeruk:

Memilih Biji Jeruk yang Bagus

  1. Pilihlah jeruk siam yang telah matang dan berasal dari varietas yang unggul,
  2. Belahlah buah jeruk siam dan ambil bijinya,
  3. taruhlah biji di tempat yang tidak terkena sinar matahari sampai lendir biji buah jeruk siam mengering,
  4. Setelah mengering, rendamlah biji jeruk siam selama 6 – 8 jam ke dalam campuran larutan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanam Buah yang dicampur dengan 2 liter air,
  5. Setelah direndam, tiriskan biji ke dalam wadah yang steril,
  6. Biji telah siap untuk disemai.

Lakukan Penyemaian Biji Jeruk

Setelah proses pemilihan biji jeruk siam yang bagus, kini dulur bisa melakukan penyemaian. Berikut ini langkah yang dapat dulur lakukan untuk menyemai biji jeruk siam:

  1. Setelah biji sudah mengering dan siap untuk ditanam, dulur bisa menanam biji ke dalam media tanam yang telah disiapkan,
  2. Jangan lupa beri jarak tanam antara biji agar biji bisa tumbuh dengan baik, yakni sekitar 5×5 cm,
  3. Setelah biji tertanam, siramlah dengan air hingga basah dan lembab,
  4. Siramlah 2 kali sehari,
  5. Dulur juga dapat menambahkan pupuk agar pertumbuhan semainya lebih terjamin keberhasilannya. Yakni dengan melarutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah ke dalam tangki semprot,
  6. Semprotkan Dulur juga dapat menambahkan pupuk agar pertumbuhan semainya lebih terjamin keberhasilannya. Yakni dengan melarutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah ke dalam tangki semprot,
  7. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah ke semaian, lakukan secara rutin tiap seminggu sekali agar lebih maksimal.

Pindah Tanam

Setelah biji berhasil disemai dan berusia 5 bulan, biasanya bibit akan siap untuk dipindah tanam. Saat bibit tanaman jeruk siam sudah mencapai tinggi 20 cm, dan memiliki beberapa helai daun sejati, dulur sudah bisa memindahkannya ke lahan tanam. Berikut ini cara yang dapat dulur lakukan untuk memindahkan bibit jeruk siam:

  1. Cabutlah bibit jeruk siam yang nampak sehat dan juga bebas dari hama penyakit hingga ke akar-akarnya,
  2. Sebelum bibit layu, dulur perlu dengan segera menanam bibit jeruk siam yang telah dicabut ke dalam lubang yang telah disiapkan,
  3. Tutuplah lubang hingga seluruh akar dan sebagian pangkal batang tertutup tanah,
  4. Kemudian siram dengan air hingga tanah lembab.

Penanaman bibit jeruk siam ini lebih baik dilakukan di awal musim hujan. Karena jika dilakukan di musim kemarau, maka dulur perlu memastikan persediaan air tercukupi. 

Awal musim hujan juga terbilang cukup ideal untuk penanaman terutama di lahan yang cenderung kering. Jangan lupa untuk memasang ajir atau pasak agar tanaman tetap tegak saat terkena angin sang kencang.

Perawatan Tanaman Jeruk Siam

perawatan jeruk siam madu (1)

Setelah proses penamaman, jeruk siam juga perlu perawatan secara rutin agar pertumbuhannya tidak terganggu. Serta agar mampu menghasilkan buah yang lebat pula.

Waktu Penyiraman

Siramlah jeruk siam setidaknya sekali dalam seminggu atau tiap dua kali sehari, sesuai dengan keadaan tanah atau media tanamnya. 

Agar penyiraman lebih optimal, penyiraman perlu dulur lakukan lebih teratur dengan takaran yang pas agar terhindar dari pembusukan akar karena adanya genangan air. 

Serta pastikan tanah mampu menyerap air dengan maksimal. Jika bisa, dulur perlu melakukan penggemburan tanah agar air bisa terserap ke dalam tanah.

Intensitas Cahaya

Seperti dalam penjelasan di awal, bahwasannya dalam membudidayakan jeruk siam tentunya perlu tempat yang tidak terlalu sering terkena sinar matahari. Maksimal jeruk siam yang ditanam dalam pot, hanya boleh terkena sinar matahari selama 5 jam per harinya.

Penyiangan Tanaman Jeruk Siam

Dulur dapat melakukan penyiangan yakni pembersihan terhadap gulma atau tanaman pengganggu yang ada pada sekitaran tanaman jeruk siam. Penyiangan perlu dilakukan secara rutin dengan frekuensi tertentu saat tanaman jeruk siam mulai tumbuh. 

Dulur bisa melakukan penyiangan terus menerus hingga tanaman jeruk siam tumbuh tinggi dan lebat, bahkan hingga tanaman jeruk siam berbuah. Penyiangan juga sangat penting untuk dulur lakukan saat pemupukan.

Namun jika tidak memungkinkan untuk melakukan penyiangan, dulur bisa menggunakan herbisida yang disemprotkan ke area sekitaran tanaman atau area dimana tanaman pengganggu tumbuh.

Pemangkasan Tanaman Jeruk Siam

Lakukan pemangkasan secara rutin pada ranting jeruk siam. Lebih tepatnya pada tunas yang tumbuh pada cabang batang bawah atau pada tunas yang tumbuh di ujung cabang jika dirasa cabang tumbuh terlalu banyak. 

Hal ini bertujuan untuk membentuk tajuk. Lakukan pula pemangkasan pada ranting yang telah mengering, ranting yang tidak produktif, dan juga pada ranting yang terkena penyakit. 

Jika terkena penyakit, pastikan agar cabang ranting tersebut tidak tercecer dan tidak menginfeksi tanaman yang sehat. Letakkan cabang di tempat terbuka lalu bakar agar penyakit hilang dan tidak menyebar.

Penjarangan Buah

Penjarangan buah atau bunga perlu dulur lakukan, agar tanaman bisa lebih terfokuskan pada buah yang tidak terlalu banyak. Setelah penjarangan buah, tumbuhan akan terfokus pada buah jeruk siam yang masih ada di dahan pohon. Hal ini dapat menghasilkan buah yang lebih besar, berkualitas, manis, dan berair.

Penanggulangan Hama dan Penyakit

Penanggulan hama dan penyakit dapat dilakukan saat tanaman baru ditanam dan perlu perhatian lebih saat sedang tumbuh tunas baru. Hal ini dilakukan untuk mencegah tanaman diserang hama kutu daun (aphis), thrips (scirtotfrips citri), ataupun ulat peliang daun. 

Dulur dapat menggunakan insektisida yang terbuat dari alfametrin/imidakloprid, sebanyak 0,5 – 1 ml/liter air. Semprotkan dengan rata tiap 3 hari sekali selama 10 hari.  

Gunakan produk organik, agar buah yang dihasilkan tidak terkontaminasi produk kimia dan lebih sehat untuk dikonsumsi. 

Pemupukan Jeruk Siam 

Pemupukan perlu dulur lakukan setelah tanaman jeruk berusia satu bulan. Dulur dapat menggunakan pupuk organik quick release ataupun slow release sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 

Perlu dulur ketahui pula, bahwa dosis pemupukan ini akan berbeda-beda di tiap umur tanamannya.  Dulur dapat melakukan pemupukan sesuai dengan waktu tertentu, seperti dalam penjelasan berikut:

Saat Jeruk Siam Berumur Tanam 0-1 Tahun

  1. Gunakan Pupuk GDM SaMe Granule Bio Organic dengan dosis 40 kg/ha, pastikan tanaman mendapatkan pupuk sebanyak 100 gram per tanaman dan aplikasian tiap 4 bulan sekali.
  2. Tambahkan pula GDM Black BOS sebanyak 5 kg/ha. 
  3. Dengan aturan dosis 1 gelas air mineral per tangki. Semprotkan hingga merata ke tanah dan aplikasikan tiap 4 bulan sekali. 
  4. Gunakan pula Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah sekitar 8 liter/ha, dengan cara melarutkan 500 ml atau sekitar 2 gelas per tangki. 
  5. Kemudian semprotkan secara merata larutan tersebut ke seluruh tanaman dan aplikasikan pupuk tiap seminggu sekali.

Pemupukan Jeruk Siam Usia Tanam 1-3 Tahun atau Lebih

  1. Berilah Pupuk GDM SaMe Granlue Bio Organik dengan takaran 80 kg/ha. Dengan aturan 200 gram per tanamannya dan aplikasikan tiap 3 bulan sekali. 
  2. Gunakan GDM Black BOS sebanyak 5 kg/ha.  Takaran penggunaan pupuk ini adalah sebanyak satu gelas air mineral per tangki penuh berisi air. Semprotkan secara merata ke tanah dan aplikasikan tiap 3 bulan sekali. 
  3. Untuk melebatkan buahnya, gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah sebanyak 8 liter/ha. Dengan anjuran 500 ml atau 2 gelas air mineral Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah per tangkinya. 
  4. Semprotkan secara merata di seluruh permukaan tanaman, dan aplikasikan tiap 1 minggu sekali.

Panen dan Pasca Panen Jeruk Siam

Buah jeruk siam dapat dulur panen setelah tanaman berusia 1,5 tahun sampai 2 tahun setelah penanaman jeruk siam.

Durasi berbuahnya jeruk siam, bergantung pada jenis bibit yang dulur tanam serta bergantung pada pemeliharaan yang dulur lakukan. Panen buah sebaiknya dulur lakukan pada pagi hari, pastikan juga bahwa buah sudah matang.

Masa Panen

Panen buah jeruk siam dapat dulur lakukan saat buah telah matang sempurna. Yang dapat dulur lihat dari perubahan warna kulit jeruk siam. Untuk memetik jeruk, sebaiknya gunakan pisau, cutter, ataupun gunting yang tajam dan steril.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan tangkai, sehingga saat berada di tangan konsumen, jeruk siam akan tetap lebih awet dan segar tentunya. 

Penangan Masa Panen

Cara menangani buah jeruk pasca masa panen adalah dengan memilah jeruk siam yang lolos quality check (QC), yakni jeruk siam yang baik bentuknya. 

Kemudian jeruk perlu ditempatkan di tempat dengan suhu rendah yakni sekitar 8 – 10 º Celcius untuk memastikan kesegaran buahnya tetap terjaga. Selain itu, dulur perlu memastikan tempat peletakan buah jeruk siam bebas dari bibit hama penyakit.

Nah, dulur itu adalah penjelasan mengenai teknik budidaya jeruk siam yang dapat dulur terapkan sendiri. Namun sebelum memulai budidaya jeruk siam ini, tak ada salahnya untuk dulur berkonsultasi dengan ahli pertanian dan perkebunan kami terlebih dahulu.

Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan rangkaian produk GDM untuk membuat budidaya jeruk siam kian produktif dan menghasilkan panen berkualitas. Karena dengan GDM siapapun bisa panen!

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat