Perkebunan

Budidaya Kayu Manis Serta Tips Perawatannya Lengkap

budidaya tanaman kayu manis (1) (1)

Tahukah dulur, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor kayu manis di dunia? Ini karena kondisi iklim dan kondisi alam Indonesia cocok untuk budidaya tanaman kayu manis. Apa benar begitu?

Kayu manis merupakan tanaman yang dapat tumbuh ideal di daera beriklim tropis seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi. Semua daerah ini memiliki suhu yang stabil sepanjang tahun, serta bercurah hujan cukup. Sehingga tanaman kayu manis dapat tumbuh subur.

Nah, jika dulur memiliki lahan budidaya di daerah-daerah ini, serta terpikirkan untuk memulai usaha budidaya sendiri, tanaman kayu manis bisa jadi pilihan ideal.

Mengapa? Karena peluang usaha budidaya kayu manis sendiri cukup menjanjikan, loh. Seperti dalam penjelasan berikut ini:

Peluang Usaha Budidaya Kayu Manis

Kayu manis (Cinnamomum verum), juga dikenal sebagai kayu manis asli atau kayu manis sejati. Kayu manis ini merupakan salah satu rempah-rempah yang paling terkenal dan memiliki pasar yang besar di dunia. 

Hal ini karena kayu manis dapat diolah dalam berbagai produk, misalnya dalam industri pangan, minuman, obat-obatan, hingga kosmetika. 

Karena permintaan yang tinggi, kayu manis memiliki nilai jual yang tinggi. Harga jual kayu manis yang tinggi membuat budidaya kayu manis menjadi ide usaha yang menguntungkan. 

petani kayu manis (1) (1)

Selain budidaya kayu manis, terdapat juga peluang dalam pengembangan produk olahan yang menggunakan kayu manis sebagai bahan baku. 

Misalnya, pembuatan minuman herbal, makanan ringan, produk perawatan kulit, minyak esensial, atau produk-produk kesehatan dan kebugaran. 

Berkembangnya sentral industri, membuat banyak orang yang kembali tertarik pada penggunaan rempah-rempah tradisional dan obat-obatan alami. 

Hal tersebut menciptakan peluang bisnis untuk budidaya kayu manis sebagai bahan baku alami yang digunakan dalam pengobatan tradisional dan terapi alternatif.

Syarat Tumbuh Tanaman Kayu Manis

Dalam budidaya kayu manis, terdapat beberapa syarat tumbuh yang perlu dulur penuhi agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Adapun syarat tumbuh tanaman kayu manis dapat dulur simak sebagai berikut. 

Tinggi Tempat

Kayu manis dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, terutama di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun, idealnya, tanaman kayu manis tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 500-1500 mdpl. 

Apabila kayu manis ditanam di daerah dengan ketinggian di bawah 500 meter di atas permukaan laut, tanaman tersebut cenderung tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat. Namun, berpengaruh pada kondisi kualitas kulit kayu manis seperti ketebalan kulit dan aroma kayu manis yang kurang berasa. 

Pada daerah dataran rendah, tanaman kayu manis dapat tumbuh dengan baik selama kondisi, iklim, tanah, dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya memenuhi persyaratan. 

Iklim

Kayu manis dapat tumbuh dengan baik di daerah iklim tropis basah seperti. Indonesia sendiri merupakan negara yang berwilayah iklim tropis basah. 

Hal tersebut sangat membantu dalam penanaman kayu manis. Adapun faktor penting yang harus dulur perhatikan dalam penanaman kayu putih diuraikan sebagai berikut.

Suhu

Tempat yang digunakan dalam budidaya kayu manis memiliki suhu yang stabil dan tidak terlalu ekstrem. Kayu manis tumbuh dengan baik pada suhu antara 20 hingga 30 derajat Celcius. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas kayu manis.

Curah hujan

Kayu manis membutuhkan curah hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Tanaman kayu manis tumbuh dengan baik dengan curah hujan tahunan berkisar antara 2000-2500 mm/tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi akan berpengaruh pada kualitas hasil produksi. 

Kelembaban 

Kayu manis membutuhkan kelembaban udara yang cukup tinggi untuk masa pertumbuhannya. Kayu manis dapat tumbuh dengan baik pada kelembaban 70-90%. 

Jika kelembaban semakin tinggi, maka pertumbuhan tanaman kayu manis dapat tumbuh lebih optimal. 

Sinar matahari atau pencahayaan

Kayu manis membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup. Tempatkan tanaman kayu manis di area yang mendapatkan sinar matahari secara langsung atau setidaknya sinar matahari secara parsial selama beberapa jam setiap harinya. 

Secara umum, kayu manis memerlukan sinar matahari berkisar 40-70% setiap harinya. Paparan sinar matahari tersebut dapat membantu proses fotosintesis pada tanaman kayu manis. 

Keadaan Tanah

Kayu manis dapat tumbuh dengan baik di tanah yang subur dan kaya akan bahan organik. Selain itu, kayu manis juga dapat tumbuh baik pada jenis tanah yang mengandung humus, remah, berpasir, dan mudah menyerap air seperti latosol. 

Adapun pH tanah atau tingkat keasaman yang ideal untuk kayu manis berkisar 5,0-6,5 pH. Jika pH tanah terlalu tinggi (asam) atau terlalu basa, dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman. 

Cara Budidaya Kayu Manis

tanaman kayu manis budidaya (1)

Budidaya kayu manis dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

Persiapan Lahan

Sebelum melakukan budidaya kayu manis. Langkah pertama yang perlu dulur lakukan adalah dengan menyiapkan lahan tanam. Pilih lahan yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan kayu manis. Kayu manis tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim tropis dan tanah yang subur. 

Bersihkan lahan tanam dari rumput liar, gulma, dan sisa-sisa tumbuhan lainnya. Pastikan tidak ada tanaman pengganggu yang dapat bersaing dengan tanaman kayu manis dalam mendapatkan nutrisi dan cahaya matahari. 

Lakukan pengolahan tanah dengan baik sebelum melakukan penanaman bibit. Pengolahan dapat dulur lakukan dengan membajak atau mencangkul tanah agar tekstur tanah menjadi lebih gembur. 

Kedalaman pencangkulan pada tanah minimal 20 cm. semakin dalam pencangkulan yang dilakukan, maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik terutama di lokasi pembuatan lubang tanam. 

Selain itu pengolahan tanah dapat dilakukan pada lahan miring. Pengolahan tanah pada lahan miring dapat dilakukan dengan cara meratakan tanah dengan cara membuat kontur atau teras untuk mengurangi terjadinya erosi pada lahan. 

Pemupukan Dasar pada Lahan

Selain mempersiapkan lubang tanam, penting juga untuk melakukan pemupukan dasar. Agar tanah menjadi lebih subur, sehingga tanaman kayu manis bisa tumbuh lebih sehat.

Nah, berikut ini adalah cara pemupukan dasar menggunakan dua produk GDM, yakni GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organik.

  1. Taburkan 100 gr GDM SaMe Granule Bio Organik untuk tiap 1 lubang tanam kayu manis. Lakukan penaburan ulang dalam interval 6 bulan setelah penaburan pertama.
  2. Siapkan GDM Black BOS sebanyak 10 kg per hektar tanah. Penggunaannya, dulur bisa mencampurkan GDM Black BOS dengan air, menggunakan perbandingan 250 ml GDM Black BOS per 14 liter air.
  3. Kemudian semprotkan larutan GDM Black BOS ini pada tiap lubang tanam kayu manis.

Penyiapan Bibit

Langkah selanjutnya dalam budidaya kayu manis yaitu menyiapkan bibit. Terdapat beberapa hal yang harus dulur lakukan dalam penyiapan bibit yaitu sebagai berikut.

Pemilihan Bibit

Pada tahap pemilihan bibit, pastikan dulur mengetahui jenis-jenis (varietas) kayu manis sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di wilayah yang akan ditanam. 

Beberapa varietas yang umum dibudidayakan seperti Cinnamomum verum (kayu manis asli atau Ceylon) atau Cinnamomum cassia (kayu manis Cassia).

Pada proses pemilihan bibit dapat diambil dari biji,tunas, dan stek. Ketika pembibitan menggunakan stek pastikan diambil dari tanaman yang sehat dan berkualitas. 

Pilihlah bibit dengan kualitas tinggi dan sehat. Pastikan juga tidak ada tanda-tanda penyakit atau hama pada bibit yang akan dulur tanam.

Kemudian periksa umur bibit dan pastikan Anda memilih bibit yang cukup tua untuk dipindahkan ke lokasi penanaman tetap dalam waktu yang wajar. Bibit yang terlalu muda mungkin akan sulit bertahan hidup dalam proses pemindahan.

Secara umum biji yang dipilih untuk proses pembibitan harus memenuhi standar kriteria diantaranya usia biji mencapai 8–12 bulan waktu semai. 

Pada pembibitan dengan tunas, dulur bisa mengambil dari tunas yang sudah tumbuh akar dengan tinggi tunas sekitar 60 cm. Dengan usia minimal tunas sekitar 6 bulan. Untuk pembibitan dengan stek diambil dari cabang yang sehat dengan tinggi sekitar 60 cm. 

Pembibitan dan Penyemaian Bibit

Dalam melakukan pembibitan dan penyemaian bibit, pilihlah lokasi yang sesuai dengan jenis atau varietas kayu manis. Selain itu, pilihlah kondisi lahan yang memiliki indikator kesuburan yang baik, agar mampu menjaga pertumbuhan tanaman kayu manis. 

Proses pembibitan dapat dilakukan pada media polybag atau lapangan secara langsung. Penggunaan polybag dapat dilakukan dengan mencampurkan media tanah dan pupuk kandang menggunakan takaran perbandingan kurang lebih 1 : 2. 

Usahakan menggunakan polybag dengan ukuran setinggi 15 cm. Lakukan pembibitan dengan menanam satu benih atau biji pada satu media polybag. 

Tidak dianjurkan menanam lebih dari satu benih pada satu media polybag. Hal tersebut dilakukan agar pertumbuhan bibit dapat tumbuh dengan optimal. 

Pada umumnya, tanaman akan muncul atau berkecambah dalam usia mencapai 1-2 minggu setelah penanaman bibit. Sementara itu, penyemaian dapat dilakukan setelah bibit berusia 8-12 bulan. 

Selain itu, pembibitan juga dapat dilakukan dengan cara stek. Pilihlah stek dari pucuk tanaman kayu manis dengan kualitas yang baik, sehat, dan kuat. 

Stek sebaiknya memiliki ukuran atau tinggi sekitar 50-60 cm. Hal tersebut bertujuan agar tanaman kayu manis kuat untuk menopang badannya dari tiupan angin.  

Dalam proses pembibitan atau penyemaian di lapangan, tanah sebaiknya diolah terlebih dahulu dengan cangkul atau alat pertanian lainnya. Selain itu, bersihkan juga sisa-sisa tanaman yang terdapat pada lahan pembibitan. 

Setelah proses pembersihan selesai, buatlah bedengan pada lahan tersebut dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang yang disesuaikan dengan ukuran lapangan. 

Pada setiap bedengan, buatlah batasan berupa drainase untuk memudahkan proses penanaman dan berfungsi sebagai pengairan tanaman. 

Setelah tanaman berkecambah, beri naungan di sekitar bedengan, untuk melindungi bibit dari paparan sinar matahari secara langsung. Lakukan juga penyiraman secara rutin pada pagi atau sore hari, agar kebutuhan air tanaman kayu manis tercukupi dengan baik. 

Penanaman

Secara umum, sistem penanaman kayu manis terdapat 2 jenis yaitu sistem monokultur dan tumpangsari. Pada sistem monokultur, lahan hanya ditanami 1 jenis tanaman seperti tanaman kayu manis dalam satu areal dengan jarak 1,5 x 1,5 meter untuk masing-masing 4.400 pohon/ha. 

Sedangkan sistem tumpangsari yaitu melakukan penanaman pada lahan dengan lebih dari satu macam jenis tanaman. Pada umumnya tanaman kayu manis ditanam dengan tanaman lain, seperti palawija, sayur, buah, kopi, dan cengkih. 

Untuk penanaman tumpangsari, jarak tanam yang digunakan lebih lebar yaitu 2 x 2 m, 2,5 x 2,5 m, dan seterusnya.

Pada penggunaan penanaman kayu manis dengan palawija, sayur atau buah semusim biasanya jarak tanam yang digunakan cenderung lebih rapat dibanding dengan tanaman buah atau tanaman perkebunan lainnya. 

Waktu Tanam

Idealnya, waktu terbaik untuk melakukan penanaman kayu manis adalah saat awal musim hujan. Tanaman kayu manis membutuhkan kondisi yang lembab untuk pertumbuhan yang optimal. Musim hujan dapat membantu memberikan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman kayu manis. 

Sementara itu, dulur juga tak perlu khawatir bahwa proses penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun

Cara Tanam

Setelah menyiapkan lahan dan bibit tanaman kayu manis, proses penanaman dapat dilakukan dengan membuat lubang. Buatlah lubang tanam yang sesuai dengan ukuran akar bbit kayu manis. 

Setelah itu, tempatkan bibit di lubang dan tutup kembali dengan tanah. Kemudian padatkan secara ringan untuk menghindari kebocoran udara atau rongga di sekitar akar. 

Setelah menanam bibit, siram tanaman dengan baik agar akar tanaman dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan mendorong pertumbuhan awal tanaman kayu manis. 

Pemeliharaan

Tahapan selanjutnya yaitu proses pemeliharaan. Pemeliharaan penting dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tanaman kayu manis. 

Terdapat beberapa cara yang dilakukan dalam pemeliharaan, seperti penyulaman, pemupukan, penyiangan, dan penjarangan yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Penyulaman

Penyulaman merupakan proses mengganti atau menanam kembali bibit kayu manis yang tidak bertahan hidup (mati) atau tidak tumbuh dengan baik. 

Hal tersebut terjadi karena berbagai penyebab, seperti serangan hama, penyakit, atau kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Waktu yang tepat dalam melakukan proses penyulaman yaitu pada musim hujan dan usia tanaman tidak lebih dari 3 bulan. 

Pemupukan

Tanaman kayu manis memerlukan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya. Kebutuhan nutrisi ini dapat berbeda pada setiap tahap pertumbuhan, seperti pertumbuhan vegetatif dan perkembangan bunga serta buah. 

Secara umum  tanaman kayu manis membutuhkan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), serta beberapa unsur mikro seperti besi (Fe), mangan (Mn), dan seng (Zn). Unsur-unsur tersebut dapat didapatkan melalui pemupukan secara rutin.

Nah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, dulur bisa memberikan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Perkebunan untuk merawat tanaman kayu manis.

Cara penggunaan pupuk ini cukup mudah, yaitu dengan cara dikocor atau disemprot. 

  1. Dosis penggunaan dikocor dengan mencampurkan Pupuk Organik Spesialis GDM dan air dengan perbandingan 1:50 atau setara dengan 2 gelas (500 ml) Pupuk GDM Spesialis Perkebunan per 25 liter air. Setelah tercampur rata, dulur bisa langsung mengocorkannya ke tanaman kayu manis.
  2. Sedangkan untuk penggunaan dengan cara disemprot, dulur bisa mencampurkan Pupuk GDM Organik Spesialis Perkebunan dengan air menggunakan perbandingan 1:20. Pupuk Organik GDM Spesialis Perkebunan sebanyak 2 gelas (500 ml) per tangka dengan ukuran 14 liter air. Sebaiknya penyemprotan dilakukan pada waktu pagi dan sore hari saat matahari tidak terlalu terik.
  3. Berikan Pupuk GDM Organik Spesialis Perkebunan secara rutin sebulan sekali pada masa awal penanaman, yakni umur 0-1 tahun setelah tanam. Kemudian kurangi intervalnya jadi 2 bulan sekali saat tanaman berumur 1-2 tahun setelah tanam. Lalu kurangi lagi setelah tanaman kayu manis berusia lebih dari 2 tahun menjadi  3 bulan sekali.

Penyiangan

Penyiangan tanaman dilakukan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kayu manis. Gulma dapat bersaing dengan tanaman utama untuk nutrisi, air, dan cahaya matahari. Jika dibiarkan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman utama (kayu manis). 

Penyiangan dapat dilakukan 3-6 bulan sekali bergantung pada usia tanaman. Pertumbuhan tanaman kayu manis yang semakin tua menyebabkan tajuk tanaman saling menutupi, sehingga menghambat pertumbuhan gulma yang membutuhkan sinar matahari. 

Penjarangan

Penjarangan bertujuan untuk mengurangi jumlah tanaman sehingga sumber daya seperti nutrisi, air, cahaya matahari, dan ruang dapat didistribusikan dengan lebih baik kepada tanaman yang tersisa.

Jika penjerangan tidak dulur lakukan, tanaman yang rapat akan menghambat masuknya sinar matahari ke bagian dalam tajuk tanaman. Hal tersebut dapat menyebabkan kelembaban pada sekitar tanaman dan membuat tanaman mudah terserang penyakit. 

Penjarangan dilakukan dengan menebang tanaman menggunakan gergaji atau parang di ketinggian tanaman sekitar 30 cm. Penjarangan tanaman kayu manis ini dapat dulur lakukan pada saat tanaman mencapai umur 6 tahun dan 10 tahun. 

Panen dan Pasca Panen

panen kayu manis (1)

Panen

Pemanenan dapat dilakukan ketika warna daun dari tanaman kayu manis berwarna hijau tua. Namun, waktu pemanenan kayu manis bergantung pada tujuan budidaya. 

Jika tujuan utamanya adalah memanen kulit kayu manis, tahap panen biasanya dilakukan ketika kayu manis berusia 3-4 tahun. Pada usia tersebut, kulit kayu manis sudah cukup berkualitas dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. 

Pemanenan kayu manis dilakukan dengan cara mengerat kulit batang dan kulit ranting dari tanaman kayu manis yang telah cukup umur. 

Pasca panen

Setelah proses panen, kulit kayu perlu dulur keringkan agar dapat digunakan sebagai bahan rempah-rempah atau keperluan lainnya. Proses pengeringan ini dapat dulur lakukan dengan menjemur kulit kayu di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering khusus. 

Setelah pengeringan, kulit kayu manis dapat dulur simpan dalam kantong atau wadah kedap udara untuk menjaga keawetan dan kualitasnya.

Hama dan Penyakit pada Tanaman Kayu Manis

Untuk memperoleh produk kayu manis yang unggul, dulur perlu melakukan pemeliharaan tanaman yang benar dan baik. Faktor penyebab turunnya kualitas mutu kayu manis ini salah satunya karena serangan hama tanaman. 

Berikut beberapa hama yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kayu manis.

Ulat Sikat

Ulat sikat (Malacosoma spp.), juga dikenal sebagai ulat tasik atau ulat bulu, adalah hama potensial pada budidaya tanaman kayu manis. Hama ini adalah sejenis serangga yang termasuk dalam keluarga Lasiocampidae

Ulat sikat biasanya menginvasi pohon kayu manis dengan cara makan daun-daun tanaman, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan mengurangi pertumbuhannya.

Ulat Sikat Kuning

Hama ini merupakan ulat dari keluarga Lasiocampidae yang memiliki tubuh berbulu halus berwarna kuning. Seperti ulat sikat lainnya, ulat sikat kuning juga makan daun-daun tanaman kayu manis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan mengurangi pertumbuhannya. 

Ulat Kenari

Jenis hama kedua adalah ulat kenari, yang merupakan bentuk larva dari kupu-kupu Cricula trifenestrata. Hama ini dapat menyerang tanaman kayu manis dalam segala usia dan mampu memberikan dampak kematian, serta turunnya produksi dan mutu kulit kayu manis. 

Gejala serangan hama ini dapat ditandai dengan sulitnya mengelupas kulit kayu karena lengket. Selain itu, terdapat telur ulat yang menempel pada daun dan cabang tanaman kayu manis. 

Kutu Loncat

Kutu loncat, juga dikenal sebagai serangga thrips, adalah salah satu hama yang bisa menginvasi tanaman kayu manis. Serangga ini kecil dan memiliki tubuh ramping dengan sayap. 

Mereka hidup dalam kelompok dan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman kayu manis dengan cara menghisap cairan tanaman dari daun, bunga, atau buah.

Gejala serangan hama ini ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung berbentuk tidak menentu pada permukaan daun. Hal tersebut disebabkan dari sengatan moncong kutu loncat yang berfungsi sebagai penghisap. 

Kumbang Moncong

Kumbang moncong (Rhynchites lauraceae) merupakan salah satu hama yang dapat menyebabkan kerusakan pada budidaya tanaman kayu manis. 

Jenis kumbang ini masuk dalam keluarga Curculionidae dan biasanya menyerang tanaman kayu manis pada fase larva dan imago. 

Gejala serangan hama aini, biasanya menginvasi pucuk muda dan tunas tanaman kayu manis. Larva mengunyah pucuk muda, daun-daun muda, atau kulit batang tanaman kayu manis. 

Sedangkan pada masa imago, kumbang dewasa juga menghisap cairan dari daun-daun tanaman kayu manis, sehingga menyebabkan kerusakan pada bagian daun dan mengganggu proses pertumbuhan tanaman.

Kutu Perisai

Kutu perisai merupakan serangga kecil yang hidup menempel pada bagian permukaan tanaman dan membentuk struktur seperti perisai atau cangkang yang menutupi tubuhnya. 

Jenis hama tanaman kayu manis ini menghisap cairan tanaman dari jaringan daun atau batang, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman kayu manis. 

Kutu perisai biasanya menempel pada bagian permukaan daun, batang, atau ranting pada tanaman kayu. Serangan hama ini menyebabkan daun-daun tanaman menjadi kuning mengering bahkan menyebabkan daun gugur secara prematur. 

Pupuk Organik untuk Kayu Manis agar Tumbuh Subur 

Untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga tanaman kayu manis dari serangan hama dan penyakit, maka dulur perlu menambahkan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan

pupuk untuk bidara

Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Perkebunan menggunakan bahan-bahan pilihan, sehingga terjamin kualitasnya.  

Beberapa bahan terbaik yang ada dalam Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan adalah:

  1. berbagai jenis limbah organik, yang berasal dari aktivitas peternakan, pertanian, dan perikanan
  2. rumput laut: mengandung berbagai mineral dan vitamin yang dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman kayu manis
  3. minyak hewani: dapat berguna sebagai anti jamur, anti bakteri, dan anti virus dalam budidaya tanaman kayu manis
  4. ekstrak alga: terbukti bekerja sebagai bioremediasi logam berat, kaya akan mineral esensial dan vitamin, berperan sebagai antibiotik alami
  5. bakteri premium: membantu menunjang pertumbuhan tanaman kayu manis, memperbaiki ketersediaan unsur hara pada tanaman.

Nah, itulah penjelasan mengenai budidaya kayu manis, mudah bukan? Selalu gunakan Pupuk Organik GDM untuk meningkatkan hasil tanaman perkebunan dulur. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat dan selamat mencoba. 

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat