Perikanan

Pakan Ikan Patin: Kebutuhan Nutrisi, Jenis, Cara Pemberian Pakan yang Tepat

Apakah dulur tertarik untuk membudidayakan ikan patin? Atau justru dulur saat ini sedang mengelola tambak budidaya ikan patin sendiri? Tahukah dulur, selain mempraktekkan teknik budidaya yang tepat, memberikan pakan ikan patin yang berkualitas bisa mempengaruhi hasil panen nantinya, loh.

Ikan patin ini memang merupakan ikan favorit banyak orang. Sebab tingginya protein, serta rasa dagingnya yang padat dan cocok untuk berbagai jenis makanan.

Mulai dari olahan ikan patin kuah kuning, ikan patin pepes, ikan patin goreng, ikan patin bakar, abon ikan patin, dan lain-lain. 

Karena banyaknya peminat, tentunya banyak sekali pembudidaya yang memilih ikan ini untuk dibudidayakan. Harga benih ikan patin juga tergolong ekonomis, sehingga pembudidaya tak akan segan untuk mengeluarkan banyak uang sebagai modal awalnya. 

Namun untuk membudidayakan sampai panennya, dulur perlu memperhatikan pakan yang digunakan. Hal ini dilakukan agar budidaya dapat berhasil, memberikan hasil panen yang berkualitas, serta memberikan profit yang berlimpah pula.

Kebutuhan Pakan Ikan Patin hingga Capai Usia Panen

Idealnya pula ikan patin perlu mengonsumsi makanan sebanyak 3 – 5% dari total bobot ikan patin di tiap harinya. Namun, hal ini tentunya fleksibel. Yakni bisa kurang ataupun lebih banyak daripada persentase yang disebut sebelumnya. 

Seperti yang telah disebutkan pula, bahwasannya pakan bergantung pada usia ikan patin. Berikut ini penjelasan lebih lanjut yang dapat dulur cermati.

  • Pada fase larva yakni berusia kurang lebih 30 jam – 7 hari, dulur bisa memberikan kutu air jenis Moina sp atau  Daphnia sp. Karena pada fase ini, ikan masih belum bisa membuka lebar-lebar mulutnya, sehingga pakan kutu air akan mempermudah ikan untuk mendapatkan pakan.
  • Pada fase larva berusia 7 – 15 hari, dulur bisa memberikan cacing sutra sebagai pakan. Sebab cacing sutra yang berukuran kecil dan lembut, akan memudahkan ikan untuk mengonsumsinya. Selain itu, proteinnya juga tinggi.
  • Fase benih (pendederan) yakni berusia 15 – 30 hari, bisa diberikan pelet tepung dengan kandungan protein minimal 40%.
  • Yang terakhir adalah ikan patin berusia lebih dari 30 hari hingga masa panen, bisa diberikan pakan berupa pelet yang memiliki kandungan protein minimal 25%.

Selain itu, dulur bisa memberikan pakan alternatif lainnya, loh! Seperti limbah dapur atau sisa makanan, ikan rucah, belatung, udang, dan lain sebagainya.  

Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Patin Agar Cepat Besar Untuk Pemula

Jenis Pakan Ikan Patin

jenis pakan ikan patin 2

Agar budidaya sukses dan juga agar panen lebih cepat dilakukan, pemberian pakan tentunya perlu dirancang dengan matang. Pemilihan jenis pakan sangat krusial bagi pertumbuhan ikan patin, juga bagi pengelolaan modal dalam pembudidayaan ikan patin. 

Berikut ini jenis-jenis pakan ikan patin yang bisa dulur pilih:

Pakan Alami Ikan Patin

Pakan alami dari ikan patin ini tentunya bisa menyesuaikan kebiasaan ikan patin dalam preferensi pakan sesuai di habitat alaminya. Jenis makanan alami ini biasanya bisa dicari di alam liar yang bisa menekan biaya budidaya juga loh dulur. Pakan alami yang dimaksud yakni sebagai berikut.

Cacing Sutra

Cacing sutra biasa digunakan oleh para pembudidaya ikan patin sebagai sumber makanan alami. Penggunaan jenis makanan alami berupa cacing sutra ini bisa dulur berikan saat ikan patin berusia 7 – 15 hari. 

Sebagai salah satu jenis makanan alami ikan patin, tubuh cacing sutra yang tipis juga lembut, akan memudahkan anakan ikan patin untuk mengkonsumsinya. 

Selain itu cacing sutra ini juga mudah ditemukan. Bisa dicari di perairan dangkal yang berlumpur. Maupun bisa membelinya langsung di toko hewan peliharaan.

Artemia

Artemia atau udang air asin yang berukuran kecil ini biasa digunakan juga sebagai pakan ikan, terutama anakan ikan patin. Jenis makanan alami ini baik untuk diberikan sebagai pakan anakan ikan patin yang berusia 7 hari. 

Sebab ukuran artemia ini kecil sehingga mudah untuk dikonsumsi anakan ikan patin, juga karena artemia memiliki protein yang tinggi sehingga baik untuk dijadikan sebagai pakan alami. Hal ini juga akan mendukung anakan ikan patin untuk tumbuh lebih cepat.

Selain itu jenis pakan ini atau artemia ini cocok digunakan untuk ikan patin hias yang dipelihara di akuarium, sebab mudah untuk dibersihkan sehingga tidak mengotori akuarium.

Kutu Air

Kutu air terutama dari jenis Daphine sp atau Moina sp, dapat digunakan sebagai makanan alami anakan ikan patin. Sebab ukuran kutu air yang kecil akan mempermudah untuk dikonsumsi anakan ikan yang masih memiliki mulut berukuran kecil. 

Selain itu, tingginya protein yang dimiliki oleh kutu air akan mampu membantu mempercepat pertumbuhan dari anakan ikan patin. 

Kutu air ini juga bisa didapat dengan mudah. Dulur bisa membelinya di toko ikan hias, maupun memanfaatkan pupuk alami untuk meningkatkan populasi kutu air dalam kolam budidaya ikan patin.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen komoditas perikanan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Bioflok - Batch 15 - 1

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya perikanan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Ikan Rucah

Bagi dulur yang memiliki tambak di sekitaran laut, penggunaan ikan runcah sebagai pakan merupakan pilihan yang tepat, loh!

Sebab ikan rucah ini sendiri mengandung nutrisi yang sangat baik bagi pertumbuhan ikan patin. Bahkan kandungan protein yang dimiliki ikan rucah segar tergolong tinggi, yakni sebanyak 59%.

Pakan Buatan (Pelet)

Selain yang alami, dulur juga bisa memberikan pakan buatan atau pelet yang dibuat khusus untuk ikan patin. 

Pelet khusus ini tentunya dibuat untuk memenuhi asupan nutrisi harian ikan patin, dengan memperhatikan kandungan lemak, serat, karbohidrat, dan juga protein. Yang tentu saja, protein akan diformulasikan lebih banyak ketimbang kandungan lainnya. 

Penggunaan pakan buatan sebagai pakan harian ini juga akan mempermudah pemberian pakan, dan mampu membantu menekan biaya pemberian pakan.

Pakan Alternatif

Pakan alternatif ini merupakan pakan yang dapat dulur berikan di luar pakan alami dan pakan buatan atau pelet. Biasanya pakan alternatif ini digunakan sebab lebih mudah didapatkan, lebih murah, lebih tahan lama, dan lain sebagainya. 

Pakan alternatif yang dimaksud yakni:

  • Tepung Ikan, yang memiliki kandungan lemak, air, dan protein yang sangat dibutuhkan untuk menyokong pertumbuhan serta perkembangan dari ikan Patin. Sehingga tepung ikan ini sering dipilih oleh para pembudidaya ikan patin.
  • Dedak halus, biasa digunakan sebagai pakan untuk ikan patin dewasa. Dedak halus ini memiliki kandungan lemak, serat kasar, dan juga protein yang tentunya baik dan dibutuhkan oleh ikan patin.
  • Tepung singkong, memiliki kandungan lemak, protein, serat kasar, abu, dan juga karbohidrat yang cukup memenuhi asupan yang dibutuhkan ikan patin.
  • Ampas tahu, biasa digunakan sebagai pakan alternatif sebab memiliki nutrisi lengkap yang penting untuk pertumbuhan ikan patin.

Cara Memilih Pakan Ikan Patin yang Tepat

Setelah mengetahui jenis-jenisnya, selanjutnya dulur perlu memilih pakan ikan patin yang tepat. Berikut ini adalah langkah yang dapat dulur ikuti untuk memilih jenis pakan yang tepat.

  • Memeriksa kandungan atau komposisi pakan, pastikan mencukupi asupan harian ikan patin.
  • Gunakan pakan yang sesuai kegunaan, seperti pakan untuk pembenihan atau pakan untuk pembesaran.
  • Pilihlah pakan dengan ukuran yang sesuai dengan usia ikan patin. Misalnya jika pakan terlalu besar untuk anakan ikan, tentunya tidak akan sesuai.
  • Jika memilih pakan yang memiliki tenggat waktu layak pakan, dulur perlu memeriksa tanggal kadaluwarsanya.

Tips Manajemen Pemberian Pakan Ikan Patin

Untuk mempermudah dulur dalam melakukan pembudidayaan, manajemen pemberian pakan perlu dilakukan dengan cermat. Berikut ini hal yang perlu dulur lakukan agar budidaya ikan patin berhasil.

Buat Jadwal Pemberian Pakan 

Dulur perlu membuat jadwal rutin untuk memberikan pakan ke ikan patin. Berikan secara rutin sebanyak 3 – 4 kali dalam sehari. Waktu yang tepat yakni di padi hari, siang hari, sore hari, dan atau malam hari. Dulur bisa menyesuaikan pemberian pakan di waktu tersebut dan di frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 – 4 kali ya!

Untuk memaksimalkan pertumbuhan, pemberian makanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pangan ikan patin berdasarkan usianya. Berikut ini cara pemberian pakan yang bisa dulur ikuti untuk memastikan budidaya ikan patin dapat sukses terjadi.

  • Untuk pemberian pakan pelet, dulur bisa memberikannya 2 – 4 kali dalam sehari. Hal ini bisa dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan dari anakan ikan patin. Dulur perlu melakukan pola pemberian pelet ini hingga anakan ikan patin berusia 2 bulan. Setelah anakan ikan patin memasuki usia bulan ketiga, dulur bisa memberikan variasi pakan lain selain pelet.
  • Saat ikan patin berusia empat bulan, dulur bisa memberikan dedak, ampas tahu, atau limbah makanan lainnya sebagai pakan. Jika dulur ingin memberikan ikan rucah yang tinggi protein, sebaiknya buang terlebih dahulu durinya. 
  • Berikan pakan yang mengandung nutrisi sesuai asupan harian ikan patin. Jangan lupa untuk memastikan makanan tercukupi dan rutin diberikan agar ikan patin tumbuh dengan merata dan cepat tentunya. Lakukan hingga mencapai waktu panen ya dulur.

Dosis dan Nutrisi sesuai Kebutuhan Ikan

Dulur perlu memastikan agar dosis dan kandungan nutrisi dalam pakan ikan sudah sesuai kebutuhan asupan harian ikan patin. Agar pertumbuhan serta perkembangan ikan patin tidak terhambat. Untuk dosisnya sendiri, bisa dulur perkirakan. 

Misalnya pada awal pembudidayaan, 12.500 ekor ikan patin membutuhkan kurang lebih 50 kg pakan per bulannya. Kemudian di bulan kedua, dulur perlu menambah banyaknya pakan. 

Tingkatkan jumlah pakan hingga mencapai kurang lebih 150 kg. Tambah lagi jumlah pakannya di bulan ketiga, yakni kurang lebih 300 kg. 

Pakan Ikan Tambahan

Selain pakan utama, dulur bisa memberikan pakan lainnya. Dulur bisa memberikan pakan tambahan, misalnya limbah atau sisa makanan, dedak, ampas tahu, dan lain sebagainya. 

Namun, dulur perlu mengingat untuk tidak memberikannya secara berlebihan. Sebab, makanan utama seperti pelet biasanya sudah diformulasikan berdasarkan kebutuhan asupan harian ikan patin. Sehingga bisa dipastikan, kebutuhan nutrisi ikan patin sebagian besar sudah tercukupi.

Lokasi Terbaik Pemberian Pakan

Lokasi untuk memberikan pakan sebenarnya cukup krusian namun kerap disepelekan. Atau bahkan tidak diketahui pentingnya. Pemeberian pakan di lokasi atau spot tertentu bisa melatih daya ingat dan membangun kebiasaan pemberian pakan terhadap ikan patin loh! 

Dulur bisa menggunakan penebaran pakan di 3 – 4 titik yang ideal. Jika ingin lebih praktis lagi, dulur bisa menggunakan alat pemberi pakan otomatis untuk membantu memberikan pakan secara merata juga.

Tingkatkan Kualitas Pakan dengan Probiotik Ikan Patin

Selain memberikan pakan utama dan juga pakan tambahan, dulur perlu memberikan probiotik untuk menjaga imun ikan patin. Sehingga hasil panen nantinya akan melimpah karena probiotik mampu membantu mengurangi kemungkinan kematian ikan sebelum panen.

Probiotik yang dimaksud adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, yang terbukti dapast memberikan banyak manfaat dalam budidaya ikan patin, loh.

Apa itu Suplemen Organik Cair Spesialis Perikanan GDM?

suplemen organik cair GDM spesialis perikanan

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini sendiri merupakan suplemen yang terbuat dari bahan organik yang aman bagi ikan patin dan juga lingkungan budidaya.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini juga memiliki kandungan yang kaya akan mineral dan juga bakteri apatogen. Yang keduanya ini sangat dibutuhkan sebab menguntungkan untuk pertumbuhan ikan patin.

Manfaat Pemberian Suplemen Khusus untuk Ikan Patin

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini mampu meningkatkan keanekaragaman plankton dalam kolam budidaya, sehingga dulur akan mendapatkan pakan alami secara gratis pula. 

Selain itu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mampu membantu meningkatkan kekebalan tubuh ikan patin, sehingga tidak akan terserang penyakit dengan mudah. Kualitas air kolam budidaya juga kan semakin membaik. 

Sebab Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini juga mampu mengurangi produksi amonia, sehingga kolam akan tetap bersih dan tidak berbau busuk.

Dosis dan Cara Pakai Suplemen untuk Ikan Patin

Cara pemakaian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan untuk budidaya ikan patin ini tergolong cukup mudah loh!

Dulur  hanya perlu mencampurkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan sebanyak 10 liter per hektarnya. Yang mana dosis tersebut dapat digunakan untuk kolam atau tambak tanah. 

Sedangkan untuk kolam atau tambak terpal dan atau semen, dulur bisa mencampurkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ke dalam air kolam sebanyak 6 ml per meternya. 

Takar sesuai dosis kemudian campurkan dengan air, lalu tebar secara merata secara rutin berkala tiap 1 minggu sekali untuk mendapatkan hasil yang maksimal ya dulur!

Jika dulur tertarik untuk menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dan atau ingin berkonsultasi langsung dengan tim ahli kami, langsung saja hubungi lewat tombol di bawah ini ya!