Peternakan

Kenali Penyakit Burung Lovebird: Jenis, Gejala dan Cara Mengatasinya

penyakit burung love bird

Memiliki ukuran yang kecil dan tergolong lincah, burung lovebird terkenal aktif bergerak untuk melatih otot serta mengenali rangsangan di sekitarnya. Namun, jika lovebird tiba-tiba diam, perlu untuk Dulur waspadai. Biasanya, penyakit burung love bird menyerang dan menggangu kesehatan burung pemeliharaan Anda.

Mengenali lebih awal gelaja, jenis dan cara mengatasi yang tepat untuk penyakit burung lovebird bisa menjadi awal kemudahan Anda untuk memelihara burung lovebird agar tetap sehat dan berkualitas.

Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa penyakit dan gejala burung lovebird serta beberapa cara mengatasinya agar lovebird terhindar dari penyakit.

Gejala dan Penyakit Burung Love Bird

Penyakit burung lovebird menjadi masalah serius yang sering terjadi pada peternak lovebird. Berikut ini, kami berikan informasi mengenai penyebab, gejala, dan penyakit burung lovebird. 

Penyakit mata atau Snot

Penyakit mata atau snot, sering kali menyerang unggas seperti lovebird. Dalam beberapa kasus penyakit lovebird ini bisa membawa kematian. Snot dapat terjadi pada burung dengan keberadaan sangkar yang rentan terkontaminasi udara kotor, seperti asap pembakaran sampah dan asap kendaraan. Sangkar yang berada di lingkungan kotor akan membuat lovebird mudah terserang penyakit snot

Jarang membersihkan lovebird juga menjadi penyebab terjadinya snot. Hal ini karena adanya penyebab penumpukan kotoran di sekitar mata lovebird. Penyebab lain bisa berasal dari gigitan serangga yang membuat mata lovebird menjadi sakit.

Snot biasanya terlihat dengan gejala area mata yang menonjol serta keluarnya cairan pada mata sebelah lovebird dan mata lovebird akan cenderung memerah. 

Karena merasakan gejala tersebut, burung lovebird akan lebih sering memejamkan mata, tidur berlebihan, tidak nafsu makan, tidak aktif saat bergerak, dan cenderung mengembungkan bulu.

2. Gangguan Pernapasan Akut

Gejala awal terjadinya gangguan pernafasan pada lovebird yakni terlihat pada bagian paruh burung yang selalu terbuka. Gejala lainnya bisa terlihat dengan kesulitan untuk bernafas, lubang hidung yang mengeluarkan cairan kental, hilangnya suara lovebird, nafsu makan menurun, tidak aktif bergerak dan berkicau, serta sering menatap ke bawah.

Gangguan pernafasan lovebird terjadi sebab virus Mycoplasma dan bakteri E Coli. Bakteri ini tumbuh melalui asupan pangan yang kurang baik dan sangkar burung yang lembab.

3. Penyakit Bubul

Penyakit jenis ini penyebabnya ada pada bakteri Staphylococcus. Bubul juga bisa Anda ini tandai dengan munculnya gejala pembengkakan pada kaki love bird. Efek pembengkakan tersebut membuat kuku lovebird tumbuh memanjang secara tidak wajar.

4. Penyakit Nyilet

Dulur, perlu memahami bahwa penyakit nyilet sangat berbahaya. Kecil kemungkinan bagi lovebird untuk bisa sembuh dari penyakit ini. Penyakit nyilet ini terjadi karena adanya asupan gizi dan nutrisi pada lovebird. Selain itu, gangguan parasit juga menjadi penyebab utama lovebird terpapar penyakit nyilet.

Hal ini dapat Anda lihat dari perubahan bentuk fisiknya. Umumnya, tubuh lovebird berubah sangat kurus, terutama bagian tulang dada. Tulang dada tersebut terlihat meruncing seperti bentuk silet. Jika sudah terpapar penyakit tersebut, lovebird tidak bergairah dalam hal apapun. 

5. Penyakit Tetelo

Masalah yang sering Anda alami para pecinta lovebird adalah serangan penyakit tetelo. Penyakit tetelo juga terjadi sebab adanya paparan virus yang menyerang kesehatan lovebird. Penyakit ini hampir tidak menunjukkan gejala dan begitu cepat menginfeksi lovebird. 

Meskipun sulit untuk mendeteksi gejala penyakit tetelo, dulur dapat mengenali pergerakan lovebird. Mulai dari lovebird yang tiba-tiba menjadi murung dan pendiam, nafsu makan menurun, sering tidur di bawah sangkar, bergerak memutarkan tubuhnya secara tidak wajar, sayap yang terkulai ke bawah, leher nampak bengkak dengan keluarnya cairan kotor berbentuk encer. Gejala ini akan terus bertambah saat tubuh lovebird mulai bergetar kedinginan. Kondisi ini menyebabkan lovebird lumpuh secara tiba-tiba.

6. Penyakit Berak Kapur

Dulur mungkin pernah menjumpai kotoran lovebird berwarna putih kasar seperti kapur dengan bau menyengat? Kondisi ini menunjukkan lovebird sedang terserang penyakit berak kapur. 

Penyebab utama lovebird terkena penyakit berak kapur adalah kebersihan yang tidak terjaga serta asupan pakan yang kurang sehat juga Jika sudah terjangkit penyakit ini, lovebird akan sering dehidrasi dan menyendiri di pojokan sangkar.

7. Penyakit Kutu

Burung lovebird yang jarang mandi dengan mudah terserang penyakit kutu. Lovebird akan tampak sering mematuki bulu-bulunya. Jika terlalu Anda biarkan lebih lama, bulu-bulu kecil lovebird akan rontok. Karena efek gatal yang bisa Anda timbulkan.

Cara Mengatasi Penyakit Pada Burung Lovebird

Nah, setelah dulur memahami jenis penyakit burung lovebird, mulai dari penyebab dan gejalanya. Kini dulur perlu melakukan tindakan pencegahan agar burung lovebird kesayangan tidak mudah terserang penyakit.

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Tindakan pertama yang harus dulur lakukan adalah dengan menjaga kebersihan sangkar. Upayakan membersihkan sangkar setiap pagi dengan memberikan sabun dan menyikat bagian dasar sangkar. Setelah dicuci, lakukan pengeringan dibawah sinar matahari selama 15-30 menit.

Kebersihan dan kekeringan sangkar menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan burung lovebird. Selain itu, hindari menaruh sangkar lovebird di tempat yang rentan dengan polusi udara. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjangkitnya snot pada lovebird. 

Jauhkan lovebird dari dinding atau tempat yang lembab. Tempat tersebut biasanya gemar dihuni serangga dan jamur. Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan lovebird.

2. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Bulu Lovebird

Kesehatan bulu lovebird harus Dulur jaga dengan baik agar tetap terlihat indah. Untuk membersihkan tubuh lovebird, hanya perlu melakukan penyemprotan air hangat ke tubuh burung agar kotoran yang menempel luruh bersama air. 

Usahakan melakukan pengawasan kesehatan secara rutin agar penyakit burung love bird dapat terkendali secara dini. Namun sebelum hal ini terjadi, Pupuk Organik Cair Spesialis Peternakan bisa menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kesehatan burung lovebird.

3. Memberi Nutrisi dan Pakan yang Berkualitas

penyakit burung love bird

Asupan nutrisi dan pakan yang seimbang adalah bagian dari menjaga lovebird tetap sehat. Kualitas suplemen yang baik juga menunjang kekebalan burung lovebird dari beragam penyakit. Pemberian Suplemen Organik dari GDM bisa menjadi solusi terbaik.

Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan perawatan yang optimal. Salah satunya dengan memberi suplemen organik untuk meningkatkan nafsu makan dan memastikan pertumbuhan lovebird yang sehat.

SOC GDM Spesialis Peternakan dapat menjadi solusi. Suplemen ini mengandung mineral yang sangat diperlukan burung lovebird dengan kandungan bakteri patogen, memberikan manfaat signifikan dengan penggunaan berikut ini.

  1. Campurkan 3 mL Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan ke dalam 1 liter air yang telah disediakan. Kemudian, aduk hingga tercampur rata.
  2. Tuangkan larutan tersebut ke dalam 10 wadah minuman burung lovebird, cukup untuk 10 ekor burung lovebird.
  3. Berikan larutan Suplemen Organik Cair (GDM) Spesialis Peternakan pada burung lovebird di pagi atau sore hari, atau 1 kali dalam sehari. Lakukan secara rutin setiap harinya.

4. Melakukan Karantina

Apabila burung lovebird sudah terjangkit penyakit, maka harus Anda harus melakukan tindakan karantina burung baru. Langkah ini bisa Anda mulai dengan memisahkan lovebird dari pasangannya. Letakkan pada sangkar yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebab infeksi virus.

Kualitas asupan suplemen lovebird juga menjadi salah satu penunjang kesehatan lovebird. Salah satu rekomendasi produk suplemen, yaitu SOC GDM Spesialis Peternakan dengan pemberian Suplemen Organik GDM ini cukup untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan burung lovebird. Dulur dapat berkonsultasi dengan tim ahli pertanian kami untuk hal tersebut, melalui tombol di bawah ini.

author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan