Perkebunan

Pupuk Tanaman Cabai Selama Hujan, Mencegah Mudahnya Terkena Penyakit 

Musim penghujan tentu memiliki tantangan tersendiri dalam budidaya agribisnis pertanian dan perkebunan. Iklim di Indonesia yang tidak menentu, membuat curah hujan bisa lebh tinggi dan menyebabkan potensi cabai mudah membusuk. 

Ada beberapa cara untuk menjaga cabai tidak mudah busuk dan terkena penyakit misalnya mengatur kadar penyiraman, pemupukan, hingga mulai pembersihan hama pada tanaman cabai. 

Pemupukan yang tepat bisa menghindari tanaman terhindar dari penyakit dan membuat ketahanan tanaman lebih baik. Untuk itu, penggunaan pupuk dari GDM dengan kandungan yang lengkap dan tepat bisa menjaga kualitas hasil panen cabai membaik. 

Varietas Cabai yang Cocok di Musim Hujan

Tidak semua jenis varietas benih cabai toleran dengan musim penghujan, sebab kadar air yang terlalu tinggi cenderung membuat beberapa jenis cabai tumbuh kurang maksimal sehingga menyebabkan pembusukan dan kematian pada cabai. Namun, terdapat beberapa jenis cabai yang cocok untuk dibudidayakan di saat musim penghujan, yaitu:

1. Kencana

Sebagai varietas unggulan nasional dan banyak dibudidayakan di Indonesia, cabai memiliki rasa pedas dengan kadar kapsaisin mencapai 355,8 ppm. Keunggulan cabai kencana berupa, umur panen lebih cepat antara 95-98 hari setelah tanam, tahan hama/penyakit, sangat toleran dengan genangan air, dapat beradaptasi di musim penghujan, daya simpan buah tetap segar hingga 7-10 hari setelah panen, dapat tumbuh di semua jenis dataran, dapat tumbuh di musim kemarau, dan tidak membutuhkan perlakuan ekstra.

2. Chiko (Cabai Keriting/Besar)

Chiko merupakan varietas cabai merah yang tergolong produktif menghasilkan 20,5 ton/hektar di panen pertama pada usia 81-84 hari. Sebagai cabai unggulan, ciko mampu beradaptasi dengan baik di dataran medium dengan ketinggian 510-550 m dpl pada musim hujan dan kemarau basah. Keunikan cabai chiko terletak pada jumlah umur yang pendek tetapi dapat menghasilkan panen dengan produktivitas yang tinggi. Itulah sebabnya, banyak petani memilih budidaya cabai chiko sebagai alternatif meningkatkan produksi di pasaran.

3. Prima Agrihorti

Cabai rawit prima agrihorti termasuk ke dalam varietas unggulan cabai dengan tingkat kepedasan serta hasil produktivitas yang tinggi. Rasa pedas agrihorti mencapai 980 ppm. Umumnya, cabai ini dipanen pada umur 115-149 hari setelah tanam. Buah cabai ini memiliki warna kuning kehijauan dan merah merona. Buah cabai bertahan selama 10-12 hari. Varietas ini memiliki potensi budidaya di dataran tinggi dan tahan akan musim hujan.

4. Rabani Agrihorti (Cabai Rawit)

Cabai dengan nama latin capsium frutencens termasuk varietas unggulan baru yang memiliki daya produksi buah tinggi, per tanaman mencapai  260-1058 buah. Buah yang muda cenderung berwarna kuning kehijauan, namun jika matang buah akan berwarna orange. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan mencapai 610 ppm. Rabani agrihorti cocok untuk budidaya di dataran tinggi dan medium. Cabai ini dipanen saat berumur 130-159 hari setelah tanam dan disimpan di suhu 21-23°C.

Pupuk Cabai di Musim Hujan

penyakit tanaman aglaonema

Meskipun terdapat tanaman cabai yang tahan dengan musim penghujan, tapi perawatan tanaman juga perlu Anda perhatikan. Untuk meningkatkan kualitas tanaman cabai di musim penghujan, petani bisa mencoba menambahkan suplemen pelengkap dengan kandungan bakteri baik yang mampu menjaga kualitas tanaman, tanah, mempercepat dan memperbesar buah cabai sehingga produksi kualitas panen melimpah. Dulur dapat mencoba 3 produk di bawah ini.

Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan 

Pupuk Organik Cair (POC) Tanaman Pangan Sayur memiliki formulasi khusus untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Selain itu, POC GDM Pangan juga bermanfaat mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangbiakkan akar, meningkatkan daya tahan tanaman, mencegah bunga tanaman rontok, mencegah serangan hama/ penyakit, serta meningkatkan hasil produksi, terutama di musim penghujan. 

POC GDM pangan dilengkapi dengan 7 bakteri baik yang membantu memberikan nutrisi bagi tanah maupun tanaman selama proses pemupukan. Pupuk ini cocok digunakan di berbagai jenis tumbuhan pangan dan sayur, salah satunya cabai. 

GDM Black Bos

Black Bos merupakan suplemen organik mengandung konsentrat tinggi membantu menguraikan berbagai macam limbah dan mengembalikan kondisi tanah menjadi subur. GDM Black Bos dapat menjadi stimulan bakteri patogen akibat jamur, booster tanah, penawar racun dari logam berat, fermentasi pemupukan bahan organik dalam tanah, dan sebagai agen  bioremediasi tanah. Manfaat kandungan lainnya, yaitu sebagai pencegah layu dan bercanda daun pada tanaman agar saat panen tanaman menjadi lebih segar dan siap untuk dipasarkan.

GDM SaMe

Suplemen ini terbuat dari ekstrak organik dengan tingkat konsentrat tinggi. GDM SAME Granule Bio Organik memiliki kandungan unsur hara, baik mikro maupun makro lengkap dan mengandung bakteri premium. Kandungan bakteri berfungsi sebagai stimulan bakteri patogen alami yang mampu meningkatkan kualitas tanah, mencegah penularan penyakit akibat udara lembab, dan menyuburkan tanah meskipun tergenang air. Sehingga hasil panen cabe akan lebih maksimal dan menguntung dengan bantuan GDM SaMe.

Cara Pemupukan Cabai di Musim Penghujan

Penggunaan pemupukan GDM pada tanaman cabai selama musim hujan tentu akan membutuhkan takaran yang tepat. Beberapa periode pada masa tanam cabai hingga panen akan dijabarkan secara lengkap penggunaan rangkaian pupuk GDM di musim penghujan. 

  • Pupuk 1 ( 7-28 hari ) 

Pada fase ini, Anda bisa menggunakan GDM Pangan dengan dosis 8 liter yang mana pemberiannya bisa dengan pembuatan 500 ml (2 gelas) GDM per tangki. Kemudian semprotkan rata di seluruh tanaman, terakhir Anda dapat mengaplikasikannya setiap 1 minggu sekali. 

  • Pupuk 2 ( 30 hari ) 

Pemberian pupuk pada fase ini sesuai dengan takaran yang mana Anda bisa menggunakan GDM Black Bos dan GDM SaMe. Gunakan GDM Black Bos sebanyak 5 kg/ha dengan dosis 1 mineral per tangki lalu semprotkan ke sekitar akar. Kemudian yang kedua penggunaan GDM SaMe cukup gunakan dosis 100 kg/ha dan tebar secara merata. 

  • Pupuk 3 (lebih dari 35 hari) 

Pada fase ini, Anda bisa menggunakan GDM Pangan yang mana pemberian dosis sebanyak 8 liter dengan jumlah 500 ml (2 gelas) GDM per tangki kemudian semprotkan rata ke seluruh tanaman, Anda bisa aplikasikan 5 hari sekali.  

Cara Merawat Cabai di Musim Hujan

Untuk menjaga produksi cabai tetap stabil dan berkualitas di musim hujan. Berikut beberapa langkah yang tepat agar cabai tetap terawat meski tengah musim penghujan.

1. Meninggikan dan Mengatur Jarak Tanaman

Meninggikan tanaman cabai bertujuan untuk menghindari genangan air di sekitar tanaman.  Dibutuhkan kurang lebih 30 cm untuk membuat tinggi di area bedengan agar tanaman terhindar dari sarang jamur dan bakteri yang menggenang di air.

Selain itu, menjaga jarak tanaman juga penting dilakukan agar sirkulasi udara menjadi lancar dan cahaya matahari dapat masuk ke sela-sela tanaman. Jika jarak tanaman renggang, maka resiko penularan penyakit lebih kecil. Untuk itu, dibutuhkan jarak minimal 50 cm sampai 75 cm pada setiap tanaman cabai.

2. Pengecekan pH Tanah

Kondisi pH tanah yang ideal untuk menanam cabai antara 5,5 sampai 6,5. Curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan keasaman pada tanah. Untuk itu, perlu dilakukan pengecekan pH tanah. Jika tanah terlalu becek usahakan membuat aliran irigasi sederhana. Sedangkan, jika pH tanah terlalu rendah maka taburkan kapur dolomit/kiserit secara merata pada tanah dan biarkan terkena air hujan

3. Penggunaan Plastik Mulsa

Penggunaan plastik mulsa di area bedengan berfungsi untuk menghalangi air hujan yang langsung masuk ke dalam tanah. Plastik mulsa dapat mengalihkan air ke saluran irigasi serta dapat mencegah gulma tumbuh di sekitar tanaman. pada bedengan berfungsi menghalangi air hujan untuk langsung meresap kedalam tanah.

4. Mengurangi Pupuk Nitrogen 

Pada musim penghujan kandungan nitrogen mengalami pembebasan melalui udara. Kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman cabai. Oleh sebab itu, pada sat musim hujan tanaman cabai tidak membutuhkan tambahan pupuk nitrogen. Tambahan pupuk nitrogen justru menyebabkan pertumbuhan jamur patogen yang mengakibatkan buah cabai menjadi busuk.

Nah, sudah tahu rekomendasi pupuk tanaman cabai selama hujan? GDM memberikan formula terbaik pada setiap pupuk organiknya sehingga mampu membuat tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tetap menjaga produktivitas tanaman cabai lebih baik. Konsultasikan rangkaian produk GDM dengan tim ahli kami dan rasakan berbagai manfaat dari GDM Organik. 

author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat