Perkebunan

Cara Budidaya Kapulaga Agar Berbuah Lebat & Rutin Panen

cara budidaya kapulaga

Budidaya kapulaga bisa panen terus selama lebih dari 5 tahun? Wah enak dong. Hanya dengan sekali menanam, Anda bisa memanen buahnya selama 5 tahun kedepan.

Artinya, Anda bisa terus mendapatkan hasil dan keuntungan selama lebih dari 5 tahun. Tidak tanggung-tangung, dengan begitu banyaknya permintaan buah kapulaga, Anda bisa menjual dengan harga tinggi, bahkan ekspor.

Menguntungkan sekali kan? Nah, supaya Anda tahu bagaimana cara budidaya kapulaga, yuk simak penjelasan berikut:

Peluang Bisnis Budidaya Kapulaga

Bagi Anda yang sedang mencari komoditas emas untuk dibudidayakan, maka kapulaga adalah jawaban yang tepat. Ya, budidaya kapulaga hijau ataupun jenis lainnya sedang sangat diminati saat ini.

Bukan hanya dicari oleh masyarakat Indonesia saja, buah kapulaga juga diminati di pasar internasional. Ini dibuktikan dari banyaknya permintaan buah kapulaga dari berbagai negara, seperti Cina, Hongkong, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Singapura, hingga Jerman dan Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri, buah kapulaga juga banyak dicari oleh perusahaan jamu dan obat-obatan herbal. Ini dikarenakan buah kapulaga memiliki kandungan minyak atsiri yang sangat baik untuk kesehatan manusia. Wah, menggiurkan bukan?

Dilansir dari pertanian.go.id, Budidaya kapulaga tersebar di 20 provinsi di Indonesia salah satunyanya daerah Jawa Barat dengan produksi kapulaganya sebesar 62.923 ton.

Bahkan untuk permintaan nilai ekspornya semakin meningkat, hingga 6.248 ton senilai 7.785.335 dollar Amerika.

Untuk kebutuhan dalam negeri sendiri, tanaman kapulaga masih besar kebutuhannya untuk industri makanan, minuman serta kebutuhan farmasi.

Hal inilah yang menjadikan tanaman kapulaga memiliki prospek yang cukup bagus jika dikembangkan, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Lalu, bagaimana cara budidaya kapulaga biar cepat panen dan bisa terus panen hingga lebih dari 5 tahun? Yuk simak panduan budidaya kapulaga berikut:

Syarat Hidup Kapulaga

Kapulaga merupakan jenis Zingiberaceae (temu-temuan) asli Indonesia yang tumbuh didaerah perbukitan atau daerah yang memiliki kelembaban tinggi. Tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari langsung, sehingga membutuhkan tanaman penaung.

Oleh karena itulah, Anda bisa budidaya kapulaga dengan sistem tumpang sari. Tentu saja, Anda bisa memilih tanaman penaung yang juga memiliki nilai ekonomis.

Dengan begitu, hanya dalam satu luasan lahan, Anda bisa mendapatkan keuntungan berlipat.

syarat tumbuh kapulaga

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah syarat hidup tanaman kapulaga:

  1. Ketinggian tempat: antara 300-800 mdpl.
  2. Intensitas cahaya: antara 30-70%.
  3. Curah hujan: antara 2500-4000 mm.
  4. Suhu udara: 20-30oC.
  5. Kelembaban udara: 40-75%.
  6. Tidak disarankan menanam kapulaga pada lahan yang pernah ditanami kelompok Zingiberaceae dan berpenyakit. Karena dikhawatirkan terjadi penularan penyakit tular tanah.
  7. Struktur tanah yang disukai: subur, remah/gembur dengan porositas tinggi.
  8. Tekstur tanah yang disukai: liat berpasir, lempung berliat, ataupun lempung berpasir dan mengandung bahan organik tinggi.
  9. Toleransi Kemiringan lahan maksimum 30%.

Itu adalah beberapa syarat tumbuh kapulaga yang harus Anda penuhi. Selanjutnya, Anda bisa melakukan pengolahan lahan untuk persiapan penanaman bibit.

Cara Menanam Kapulaga Agar Berbuah Lebat

Langkah-langkah dalam menanam kapulaga dalam skala besar berikut ini:

1. Pengolahan Lahan Budidaya Kapulaga

Pengolahan lahan untuk budidaya kapulaga penting dilakukan sebelum proses tanam kapulaga. Sebab, lahan yang tidak subur dan tidak sesuai dengan syarat tumbuh kapulaga akan menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Oleh karena itu, Anda harus melakukan pengolahan lahan dengan baik dan benar. Anda juga sangat disarankan untuk membudidayakan kapulaga dengan sistem organik.

Sebab, beberapa perusahaan obat dan farmasi maupun beberapa negara pengimpor umumnya menginginkan kapulaga yang terbebas dari bahan-bahan kimia. Utamanya pupuk kimia.

Selain lebih sehat, pupuk organik yang mengandung nutrisi lengkap seperti produk GDM Organik juga terbukti efektif digunakan sebagai pupuk perangsang buah kapulaga. Sebab, kapulaga bisa terangsang untuk terus berbuah jika mendapatkan nutrisi yang cukup dan mendapatkan enzime pertumbuhan.

Produk GDM Organik yang Anda aplikasikan saat penolahan lahan maupun pengaplikasian rutin setelah tanam, mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, serta bakteri baik yang dapat menciptakan enzim pertumbuhan. Dengan begitu, tanaman kapulaga akan terus berbuah meski sudah lebih dari 5 tahun.

Nah, berikut ini adalah panduan cara pengolahan tanah dan pemupukan dasar dengan sistem organik:

lahan kapulaga
  1. Cangkuli tanah hingga dapat membalik tanah dengan kedalaman 5-8 cm. ini sekaligus bertujuan untuk menggemburkan tanah.
  2. Buat bedengan pada tanah yang sudah gembur tersebut.
  3. Ukuran bedengan dapat disesuaikan dengan luasan laha. Meski begitu, disarankan untuk membuat bedengan dengan ketinggian 30-40 cm dan lebar 150-250 cm.
  4. Jarak tanam disesuaikan dengan tanaman penaungnya. Namun, disarankan dengan ukuran sekitar: Panjang:2-2,5 cm dan lebar 1,5-2 m.
  5. Siapkan tangki sprayer berisi air penuh. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki sprayer tersebut, lalu aduk hingga tercampur merata.
  6. Sirami tanah hingga basah. Berulah kemudian semprotkan larutan GDM Black BOS tersebut ke bedengan yang sudah disirami. Tujuan dari pengaplikasian GDM Black BOS ini adalah untuk mencegah penularan penyakit melalui tanah (tular tanah), meremediasi tanah yang tercemar, menghilangkan bibit-bibit penyakit yang ada ditanah, serta menggemburkan dan menutrisi tanah.
  7. Dosis yang disarankan untuk GDM Black BOS adalah sebanyak 5 kg/ha.
  8. Tebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic keseluruh permukaan bedengan. Dosis yang disarankan adalah 150 kg/ha.
  9. Diamkan tanah selama lebih dari 7 hari. Ini bertujuan agar proses penggemburan, pemusnahan bibit penyakit dan penyuburan tanah dari bakteri GDM dapat berjalan optimal
  10. Anda bisa melihat perubahan tanah yang menjadi lebih gembur dan subur setelah pengaplikasian GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS.
Blackbos dan SaMe

Sambil menunggu proses persiapan tanah selesai, kini saatnya Anda untuk mempersiapkan bibit tanaman.

Namun sebelum itu, Anda harus memastikan dulu bahwa tanaman penaung yang Anda tanam sebelumnya sudah tumbuh dengan baik dan mampu menjadi difuser terhadap sinar matahari.

2. Cara Menanam Tanaman Naungan Kapulaga

Tanaman naungan pada budidaya kapulaga sangat penting. Ini dikarenakan kapulaga membutuhkan penyaring sinar matahari agar tidak terkena matahari langsung.

Untuk mendapatkan penyaring sinar matahari yang optimal, Anda disarankan untuk menanam tanaman penaung berupa pohon. Disarankan juga untuk memilih pohon yang bisa dipanen.

  1. Beberapa contoh tanaman naungan kapulaga dari kelompok tanaman penghasil kayu adalah sengon, petai, kelapa, dan masih banyak lagi.
  2. Selain pohon penghasil kayu, Anda juga bisa menanam pohon penghasil buah, seperti durian, alpukat, nangka, dan lainnya.
  3. Lakukan penanaman tanaman naungan setidaknya 1-2 tahun sebelum penanaman kapulaga. Ini bertujuan agar tanaman naungan sudah cukup rimbun untuk bisa menjadi difuser/penyaring sinar matahari.
  4. Jarak tanam untuk tanaman naungan yang disarankan adalah 5-10 meter. Ini juga bergantung dengan jenis tanaman naungan apa yang Anda budidayakan. Semakin rimbun dan panjang tajuk pohon, maka jarak antar tanaman penaung bisa semakin jauh.
  5. Setelah tanaman penaung siap, maka langkah selanjutnya adalah pemilihan bibit kapulaga. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pemilihan bibit kapulaga.

3. Cara Memilih Bibit Kapulaga Dan Perlakuannya

Anda bisa memilih menanam kapulaga dengan menggunakan cara generatif atau vegetatif. Tentu saja, masing-masing cara perbanyakan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Meski begitu, perbanyakan tanaman kapulaga secara vegetatif lebih banyak dipilih karena lama proses penanaman dan budidaya yang singkat, tingkat keberhasilan tumbuh yang lebih tinggi dan sifat unggul dari induk pasti turut diturunkan.

Perbanyakan secara vegetatif bisa diperoleh dengan stek anakan maupun sobekan rumpun tanaman. Agar lebih jelas, berikut ini adalah panduan cara mempersiapkan bibit kapulaga:

  1. Pilih Indukan kapulaga yang sehat, bebas penyakit, dan memiliki sifat unggul (buah besar, berwarna merah cerah, dan berbuah banyak).
  2. Jangan lupa pilih bibit yang jelas asal-usulnya dan merupakan jenis murni yang tidak tercampur.
  3. Pilih indukan yang berumur 10-12 bulan dan rimpang sudah mempunyai 2-3 mata tunas.
  4. Pada stek anakan, pilih anakan yang sudah memiliki 4-10 helai daun, sudah terdapat rimpang/rhizome, sudah berakar, dan terbentuk tunas.   
  5. Tidak ada luka memar, keriput, layu, ataupun cacat fisik lain.
  6. Pilih rimpang yang tampak kencang, segar, dan kulit tidak terkelupas.
  7. Tunas sudah berumur 3 bulan.

Setelah mendapatkan bibit yang berkualitas dari indukan unggul, maka langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan terhadap bibit yang dipilih. Berikut ini adalah caranya:

pupuk organik cair spesialis pangan GDM
  1. Siapkan 2 bak besar berisi 25 liter air.  
  2. Tuangkan 2 liter Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam bak berisi 25 liter air tersebut.
  3. Aduk Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dan air hingga merata. Ulangi pada bak lainnya.
  4. Masukkan separuh bibit kedalam bak pertama, dan separuh lainnya ke bak kedaua.
  5. Diamkan bibit terendam dalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan selama 12 jam.
  6. Perendaman bibit kapulaga kedalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ini bertujauan untuk menghilangkan bibit-bibit penyakit yang terdapat dalam bibit tanaman kapulaga, meningkatkan daya tahan bibit terhadap serangan hama-penyakit, meningkatkan daya tumbuh bibit, dan mempercepat proses pertumbuhan bibit. Dengan begitu, bibit yang ditanam tidak mudah mengalami stress dan bisa cepat tumbuh.
  7. Setelah 12 jam direndam dalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, angkat dan letakkan dalam wadah bersih.
  8. Bibit bisa langsung ditanam ke lahan.

Setelah proses persiapan bibit, maka langkah selanjutnya adalah menanam bibit kapulaga. Anda bisa mengikuti langkah berikut dalam penanaman bibit kapulaga.

4. Cara Menanam Bibit Kapulaga

Cara tanam kapulaga dari bibit sangat mudah. Anda bisa mengikuti langkah berikut:

cara menanam bibit kapulaga
  1. Siapkan bibit yang sudah diberi perlakuan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan.
  2. Buat lubang pada bedengan dengan kedalaman sekitar 5 cm.
  3. Masukkan bibit kedalam lubang tersebut.
  4. Tutup dengan tanah hingga rimpang tertutup tanah.
  5. Sirami dengan air secukupnya.

Mudah bukan? Tentu saja, setelah proses penanaman, maka langkah selanjutnya adalah perawatan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara merawat kapulaga:

5. Cara Merawat Tanaman Kapulaga

Cara merawat kapulaga tidaklah sulit. Anda hanya harus rutin melakukan perawatan agar tanaman kapulaga tidak terganggu pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut ini adalah panduan cara merawat tanaman kapulaga:

cara merawat kapulaga
  1. Pembumbunan tanah dapat dilakukan saat awal masa pertanaman. Disarankan saat tanaman kapulaga berumur 2 BST. Anda bisa mengulangi proses pembumbunan saat tanaman sudah berumur 6 BST atau ketika dibutuhkan. 
  2. Lakukan penyiraman secara berkala terhadap tanaman kapulaga. Ini juga dilakukan karena tanaman kepulaga membutuhkan kelembaban cukup tinggi. Anda bisa menyirami kapulaga muda 1-2 kali sehari. Setelah tanaman tumbuh cukup besar, Anda bisa menyirami 1-2 hari sekali atau sesuai kondisi iklim.
  3. Penyiangan gulma perlu dilakukan secara rutin agar tidak ada persaingan untuk mendapatkan nutrisi dari tanah. Lakukan penyiangan setidaknya 2-3 minggu sekali.
  4. Penyulaman penting dilakukan agar jumlah tanaman dalam luasan lahan sesuai. Sehingga dapat mengoptimalkan hasil panen. Lakukan penyulaman ketika tanaman berumu 1 BST dengan umur tanaman yang sama. Ketika sudah 2 BST, lakukan pengecekan kembali. Jika masih ada yang mati, lakukan penyulaman ulang.
  5. Penjarangan umumnya dilakukan ketika tanaman sudah produksi ataupun terlalu rimbun. Lakukan penjarangan dengan cara memangkas batang tua yang sudah tidak produktif. Ini bertujuan agar batang yang sudah dipangkas bisa tumbuh produktif kembali.
  6. Pengendalian tanaman penaung perlu dilakukan untuk mengatur intensitas sinar matahari yang sesuai dengan kebutuhan tanaman kapulaga. Pengendalian tanaman penaung dilakukan dengan memangkas cabang yang terlalu rimbun, agar cahaya matahari dapat terdifusi secara optimal.
  7. Pengendalian OPT perlu dilakukan agar Anda tidak mengalami gagal panen. Ada beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman kapulaga. Beberapa diantaranya adalah: Conogethes punctiferalis, Brachymeria lasus, Chilo suppressalis, Aphis craccivora, dan Pentalonia nigronervosa Cog./Banana aphid dan bajing.

Sedangkan penyakit yang umum menyerang kapulaga adalah karat daun, bercak daun, busuk akar, busuk akar rimpang, mosaik, dan serangan nematoda.

Untuk melakukan pengendalian OPT, Anda harus selalu melakukan pemantauan terhadap gulma, kelembaban udara dan tanah, serta mengatur intensitas penyiraman. Untuk mencegah dan mengatasi serangan OPT tersebut, Anda disarankan juga untuk mengaplikasikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS secara berkala sesuai aturan dosis.

Setelah melakukan perawatan secara optimal, maka Anda harus memperhatikan asupan nutrisi yang diterima kapulaga melalui pupuk. Berikut ini adalah cara pemupukan dan pemilihan pupuk untuk kapulga:

6. Cara Pemupukan Kapulaga

Pupuk kapulaga yang paling disarankan adalah dengan menggunakan pupuk organik. Ini dikarenakan pupuk organik terbukti lebih sehat untuk dikonsumsi. Sehingga banyak pabrik pengolah kapulaga yang memilih kapulaga organik.

Meski begitu, pupuk organik yang Anda gunakan juga harus bisa memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro, sehingga bisa membantu mempercepat pertumbuhan tanaman. Sebab, tidak semua pupuk organik mengandung unsur hara makro-mikro lengkap.

Disarankan untuk menggunakan produk GDM Organik yang terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS. Sebab, rangkaian produk GDM Organik ini mengandung unsur hara makro-mikro dan bakteri baik yang sangat dibutuhkan tanaman. Berikut ini adalah kandungan yang terdapat didalam produk GDM Organik:

  1. Unsur hara makro (N,P,K) sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Sehingga pupuk organik yang Anda gunakan harus mengandung N,P,K dalam jumlah yang sesuai.
  2. Unsur hara mikro seperti Na, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, Mn, B, Co, Mo juga sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk menunkang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, meski diserap dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, pupuk yang Anda gunakan juga harus mengandung unsur hara tersebut.
  3. Bakteri baik juga memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kapulaga. Bakteri baik (apatogen) ini berperan dalam membantu penyediaan enzim pertumbuhan dan lainnya, melawan bakteri jahat (patogen) ataupun jamur dan virus penyebab penyakit, membantu meningkatkan sistem kekebalan tanaman terhadap serangan hama penyakit, serta menyuburkan dan menggemburkan tanah.

Mengetahui begitu banyaknya peran pupuk GDM Organik ini, sehingga Anda sangat disarankan untuk mengaplikasikan produk ini ke tanaman kapulaga. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pemupukan kapulaga secara organik:

a. Pemupukan Rutin

Sesuai namanya, pemupukan rutin harus dilakukan secara rutin untuk membantu memenuhi kebutuhan hara sehari-harinya.

Dalam pemupukan rutin ini, dibagi menjadi dua, yaitu saat tanaman berumur <3 bulan dan >3 bulan. Berikut ini panduannya:

1. Pemupukan Rutin Tanaman Kapulaga Umur 0-3 Bulan
pupuk organik cair spesialis pangan GDM
  1. Siapkan air didalam tangki sprayer.
  2. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki tersebut, kemudian aduk secara merata.
  3. Semprotkan keseluruh permukaan tanaman, mulai dari batang bawah hingga bagian bawah daun dan pucuk daun.
  4. Lakukan hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
  5. Ulangi pengaplikasian setiap minggunya.
2. Pemupukan Rutin Tanaman Kapulaga Umur >3 Bulan
  1. Siapkan air didalam tangki sprayer.
  2. Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki tersebut, kemudian aduk secara merata.
  3. Semprotkan keseluruh permukaan tanaman, mulai dari batang bawah hingga bagian bawah daun dan pucuk daun.
  4. Lakukan hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
  5. Ulangi pengaplikasian setiap 2 minggu.

b. Pemupukan Pengulangan

Selain melakukan pemupukan rutin, Anda juga perlu melakukan pemupukan pengilangan. Tujuannya, agar tanah sebagai penyedia hara bisa terus memberikan nutrisi untuk tanaman.

Oleh karena itulah, pemupukan pengulangan ditujukan untuk memupuk tanah. Lakukan pemupukan pengulangan ini dengan cara:

Blackbos dan SaMe
  1. Sebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic ke seluruh permukaan tanah bedengan.
  2. Lakukan hingga memenuhi dosis 100 kg/ha.
  3. Sirami air hingga basah.
  4. Siapkan air didalam tangki sprayer.
  5. Tuangkan 250 ml GDM Black BOS  kedalam tangki tersebut, kemudian aduk secara merata.
  6. Semprotkan keseluruh permukaan tanah yang sudah basah secara merata.
  7. Lakukan hingga memenuhi dosis 5kg/ha.
  8. Ulangi pengaplikasian pengulangan ini setiap 3 bulan.

Itu adalah panduan cara pemupukan kapulaga secara organik, baik yang rutin maupun pengulangan untuk pemupukan tanah. Bagaimana? Mudah bukan?

Dengan melakukan pemupukan tersebut secara rutin, maka Anda bisa melakukan pemanenan kapulaga secara rutin hingga lebih dari 5 tahun.

pupuk kapulaga

Ini dikarenakan pemupukan produk GDM Organik terbukti bisa mencegah serangan hama penyakit dan bisa memenuhi seluruh kebutuhan tanaman. Dengan begitu, tanaman bisa terus produktif hingga lebih dari 5 tahun.

Cara Panen Kapulaga

Masa panen kapulaga pertama sudah bisa dimulai ketika tanaman berumur 6-7 bulan. Panen kapulaga bisa dilakukan ketika tanaman sudah menunjukkan siap panen. Beberapa ciri buah kapulaga yang siap panen adalah:

panen kapulaga
  1. Buah berukuran besar.
  2. Katup atau kelopak buah sudah mengelupas.
  3. Mahkota buah pada tanada atas sudah tampak rontok.
  4. Butir buah sudah kerar dan bernas.
  5. Kulit buah berubah menjadi putih kemerahan hingga kecoklatan.
  6. Ambil sampel buah, dan kelupas kulit bijinya. Jika warna kulit biji sudah berwarna putih kecoklatan, artinya buah sudah siap panen.

Ketika buah kapulaga sudah siap panen, Anda bisa mulai memanennya dengan cara berikut:

  1. Pilih buah yang sudah memenuhi kriteria siap panen.
  2. Potong pangkal tandan secara hati-hati denga pisau. Pastikan rimpang, bunga, buah muda maupun tunas muda tidak ikut tergores atau luka.
  3. Letakkan buah kapulaga pada wadah bersih dan tidak terkontaminasi.
  4. Usahakan melakukan pemanenan saat tidak hujan untuk mencegah pembusukan buah lebih cepat. 
  5. Buah siap untuk diberi perlakuan pasca panen.

Itu adalah panduan cara budidaya kapulaga, mulai dari persiapan lahan hingga cara panen kapulaga.

Bagaimana? Apakah sudah cukup jelas? Jika masih ada beberapa hal terkait pemupukan atau lainnya yang belum jelas atau Anda ingin mendapatkan informasi tambahan, silahkan hubungi tim ahli pertanian kami dengan cara klik ikon whatsapp berikut:

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.

One thought on “Cara Budidaya Kapulaga Agar Berbuah Lebat & Rutin Panen

  1. Nana Suryana berkata:

    Saya ingin memulai cocok tanam kapul laga, luar area 1 ha, mohon bimbingannya, haturnhun

Comments are closed.