Kegiatan

Analisa Usaha Ternak Lele 1000 Ekor Untuk Pemula

Ternak ikan lele saat ini apakah masih prospektif? Tentu saja masih dibilang prospektif dan menjanjikan. Sebagai pemula Anda harus mengetahui analisa usaha ternak lele 1000 ekor yang mempertimbangkan dari segi biaya dan keuntungannya.

Perlu Anda ketahui juga, memulai usaha ternak lele juga diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu sebagai peternak pemula memahami mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk usaha ternak lele.

Berikut akan disajikan analisa usaha lele 1000 ekor bagi dulur-dulur yang memiliki ketertarikan pada ikan lele, dan berniat terjun dalam usaha budidaya ikan air tawar paling digemari oleh masyarakat Indonesia ini.

Prospek Bisnis Ternak Lele

prospek bisnis ternak lele

Ikan lele merupakan salah satu jenis budidaya ikan air tawar yang memiliki prospek paling tinggi, karena lele merupakan ikan air tawar konsumsi yang paling populer di Indonesia.

Ikan ini menempati urutan teratas sebagai ikan konsumsi yang menyumbang lebih dari 10% dari keseluruhan produksi ikan budidaya nasional dengan rata-rata pertumbuhan selama 6 tahun terakhir, yaitu  38% per tahun.

Potensi budidaya lele juga cenderung besar karena ikan ini mudah untuk dibudidayakan, tidak memerlukan perawatan yang terlalu sulit, tahan dengan kondisi perairan yang buruk, serta tidak membutuhkan waktu yang lama.

Bahkan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menetapkan ikan lele sebagai salah satu komoditas budidaya ikan air tawar unggulan di Indonesia.

Hal tersebut menyebabkan jumlah produsen dan peternak ikan lele selalu mengalami peningkatan setiap tahun, karena jumlah permintaan masyarakat yang sangat tinggi.

Meskipun begitu tetap ada beberapa calon pembudidaya yang ragu untuk memulai usaha ternak karena takut gagal atau tidak memiliki cukup modal untuk membuka usaha budidaya ikan lele.

Apabila Anda seorang peternak pemula, Anda jangan berorientasi untuk membuka usaha dalam jumlah yang terlalu masif, cobalah untuk memulai ternak dengan skala kecil lebih dulu, misalnya dengan usaha ternak lele 1000 ekor.

Keunggulan Lele Menjadi Ikan Konsumsi 

Bagi Anda yang baru ingin memulai usaha budidaya ikan lele, mungkin perlu mengetahui lebih dulu apa keunggulan ikan lele untuk dijadikan satu usaha budidaya yang potensial mendatangkan banyak keuntungan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ikan lele memiliki popularitas yang tinggi bahkan bisa dikatakan tertinggi sebagai ikan konsumsi di Indonesia.

Lalu apa yang menyebabkan ikan lele sangat populer dijadikan ikan konsumsi di Indonesia?

  • Pertama ikan memiliki cita rasa yang enak serta dapat diolah untuk berbagai macam hidangan khas Indonesia, pecel lele adalah contoh makanan yang sampai sekarang masih menjamur dan selalu memiliki penggemar.
  • Kemudian, selain rasanya yang enak lele juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, dimana komposisi gizi ikan lele meliputi protein sebesar 17,7 %, lemak 4,8 %, mineral 1,2 %, dan air 76 %.
  • Ikan lele juga kaya akan leusin dan lisin yang berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, menjaga keseimbangan nitrogen, serta perombakan dan pembentukan protein otot. Apalagi daging ikan merupakan salah satu protein hewani yang paling minim lemak jahat.
  • Selain itu harga lele dibanding ikan konsumsi yang lain bisa dibilang paling terjangkau dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Jika lele satu potong sudah dalam bentuk olahan siap dimakan dijual dengan harga Rp7.000 s/d 10.000 ikan nila bisa dijual dengan harga 15.000 ke atas, dan ikan gurame jauh lebih mahal lagi.

Itulah yang kemudian menyebabkan banyak orang memilih ikan lele sebagai ikan konsumsi.

Analisa Usaha Ternak Lele 1000 Ekor

Dalam melakukan semua jenis budidaya, tentunya diperlukan analisa yang cermat dan hati-hati agar usaha yang dilakukan dapat berhasil, begitupula dalam memulai usaha budidaya ikan lele.

Meskipun hanya melakukan budidaya dalam jumlah 1000 ekor, apabila mengalami kegalalan tentunya peternak tetap merasakan kerugian, apalagi jika Anda memulai budidaya dengan modal pas-pasan.

Hal inilah yang mengharusan peternak pemula perlu mengetahui analisa ternak lele 1000 ekor secara lengkap dan komprehensif meliputi modal ternak lele 1000 ekor, cara memulai dan tips untuk usaha ternak lele 1000 ekor.

1.     Biaya Tetap

Biaya tetap sebagai bagian dari modal ternak lele 1000 ekor merupakan biaya yang tidak akan berubah selama proses budiaya. Biaya ini akan tetap dikeluarkan bahkan ketika peternak tidak melakukan aktivitas apapun (menambah ikan, ikan mati, menambah faktor produksi, dsb).

Secara umum ada tiga biaya tetap yang harus dikeluarkan ketika melakukan proses budidaya, yaitu kolam, benih ikan, dan biaya pakan. Berikut secara lengkap dijabarkan modal ternak lele 1000 ekor.

a.      Kolam

kolam terpal lele

Cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif adalah 200-400 ekor per meter persegi. Rumus ini berlaku untuk kedalaman kolam 1-1,2 meter.

Jadi untuk membudidayakan 1000 ekor ikan lele, Anda bisa mempersiapkan kolam berukuran 2 x 3 meter persegi dengan kepadatan 200 ekor per meternya.

Meskipun terlihat longgar, Anda bisa mengambil ukuran kolam yang lebih besar  untuk memudahkan pengembangan budidaya jika Anda berencana menambah jumlah ikan di siklus selanjutnya.

Salah satu jenis kolam yang paling sering digunakan untuk budidaya ikan lele adalah kolam terpal. Untuk menghemat biaya sebaiknya menggunakan kolam terpal full set, sehingga anda tinggal merangkai saja.

Anda juga bisa membelinya secara terpisah dengan perkiraan harga sebagai berikut :

Terpal 2 x 3                                                  = 100.000

Bambu dan perlengkapan kolam                = 50.000

Biaya lain-lain                                              = 50.000 s/d 100.000

Anda bisa menambahkan berbagai produk GDM untuk hasil budidaya yang maksimal. Produk yang digunakan adalah GDM BLACK BOS, GDM SAME dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

Penggunaan GDM Black BOS untuk kolam ikan lele ukuran tersebut adalah 0,1 Kg, jadi untuk GDM SaMe digunakan untuk 0,15 Kg, dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan hanya memerlukan 0,25 liter.

GDM Black BOS dijual di pasaran dengan harga Rp 75.000/kg, sedangkan GDM SaMe dijual dengan harga Rp 25.000/kg  dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan Rp 35.000/liter.

Pada siklus selanjutnya Anda tidak perlu mempersiapkan modal sebesar ini, karena kolam yang tersedia bisa dipakai berulang kali. Meskipun begitu peternak bisa menganggarkan biaya penyusutan kolam yaitu untuk perawatan terpal dan peralatan kolam.

b.      Benih ikan

bibit ikan lele

Benih ikan lele juga merupakan modal utama untuk memulai bisnis budidaya ikan lele. Harga benih ikan tergantung pada ukuran dan jenis daripada ikan lele yang dipilih. Biasanya benih ikan yang digunakan untuk permulaan usaha berkisar   Rp 250 per ekor. Jadi untuk membudidayakan 1000 ekor lele Anda memerlukan biaya Rp 250.000 ,-

c.       Biaya pakan

Biaya pakan yang harus dikeluarkan pada kolam lele yang menggunakan produk GDM Organik hanyalah Rp 20.000, lebih murah dibanding kolam tanpa produk GDM.

2.     Biaya Tidak Tetap

Selain biaya tetap yang harus dikeluarkan setiap pergantian siklus, peternak harus mempersiapkan juga biaya tidak tetap. Biaya tidak tetap merupakan biaya yang berubah sepanjang proses budidaya karena mengikuti perubahan aktivitas dalam budidaya yang dilakukan.

Beberapa contoh biaya tidak tetap yang juga menjadi bagian dari modal ternak lele 1000 ekor adalah:

  1. Perubahan jumlah ikan yang dibudidayakan, entah itu peternak berusaha mengembangkan usaha dengan menambah jumlah ikan, atau pergantian ikan yang mati.
  2. Penambahan listrik, dan perluasan kolam
  3. Penambahan jumlah pekerja
  4. Peningkatan biaya untuk pakan, dan suplemen.

Keuntungan Ternak Lele 1000 Ekor

Cara menghitung keuntungan ternak lele 1000 ekor adalah dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa berbagai mitra GDM telah membuktikan bahwa penggunaan produk GDM sangat berpengaruh pada keuntungan ternak lele 1000 ekor .

Harga lele segar di pasaran untuk 1kg berkisar antara Rp 16.000 s/d Rp 18.000, dimana 1 kilo lele bisa berisi 8-10 ekor sesuai dengan ukurannya. Jika usaha ternak lele 1000 ekor berhasil (dengan asumsi angka kematian 5%) peternak bisa panen 118,75 kg per siklus (1 Kg isi 8 ekor).

Jadi untuk 118,75 kg ikan lele peternak bisa memeroleh pendapatan sebesar Rp 2.137.500 dikurangi total biaya tetap dan biaya variabel. Keuntungan ini akan meningkat seiring perkembangan usaha budidaya, dan perkembangan teknik budidaya.

Dengan demikian, gambaran keuntungan awal yang akan didapatkan adalah sebagai berikut:

Keuntungan = Hasil penjualan – biaya

Keuntungan = Rp 2.137.500 – (Rp 253.450 + Rp 1.335.000)

Keuntungan = Rp 2.137.500 – Rp 1.588.450

Keuntungan = Rp 549.050

Salah satunya strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan ternak lele 1000 ekor  adalah menggunakan produk GDM Organik. Dimana ada catatan analisa budidaya lele 1000 ekor yang menyatakan keuntungan budidaya dengan GDM mencapai Rp 549.050.  Sementara angka kematian hanya mencapai 5% yang artinya tidak banyak lele yang terkendala dengan penyakit yang berakibat kematian.

Feed Conversion Ratio (FCR) sebagai  tolok ukur efisiensi pakan juga meningkat tajam, bahkan bisa dilihat bahwa FCR pakan dengan menggunakan produk GDM bisa mencapai 0,8 jika selama ini FCR pada budidaya lele kolam terpal umumnya mencapai 1,2. Ini artinya dengan memberi 0.8 Kg pakan bisa menghasilkan panen 1 Kg.

Kelebihan lain dari produk GDM yang mampu meningkatkan keuntungan budidaya lele 1000 ekor adalah kolam yang menggunakan produk GDM tidak menyebabkan lele sakit atau kehilangan makan meskipun jarang diganti, masa penggantian air bahkan bisa satu bulan sekali sehingga mengurangi biaya utamanya dalam pembelian pakan pelet.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan lele. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya lele secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Tabel Analisa Usaha Budidaya Lele Kolam Terpal 1000 ekor.

tabel analisa ternak lele

Catatan : – Asumsi kematian 5%                                

                   – Bobot panen  125 gram/ekor (1 Kg isi 8 ekor)                                              

                   – Umur panen 60 hari setelah tebar                                    

Tips Sukses Ternak Lele Pemula

1. Perhatikan Kualitas Bibit

Salah satu tips penting yang wajib dilakukan peternak adalah memperhatikan kualitas bibit, karena bibit yang tidak baik akan meningkatkan potensi kegalalan usaha budidaya. Pilih benih yang ukurannya seragam, tidak cacat atau mengalami luka dipermukaan kulit, serta bebas dari penyakit dengan gerakan renang yang aktif dan  normal.

Uji gerakan renang ikan dengan menempatkan ikan pada arus air, ciri ikan sehat adalah ikan tersebut akan berenang dengan menantang arah arus air. Anda juga bisa mengutamakan benih ikan dengan ukuran yang sama agar pertumbuhan ikan merata dan menghindari kanibalisme serta dapat dipanen pada saat yang sama.

2. Kondisi Kolam

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang baik tentunya akan membantu ikan lele tumbuh dengan lebih baik, misalnya dengan memberikan air dengan ketinggian air yang ideal yaitu 100-120 cm.

Berikan pupuk ketika pengolahan dan persiapan kolam, dan pastikan cahaya matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam sehingga memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Selanjutnya, tambahkan dan bersihkan air kolam secara berkala sesuai dengan kondisi kolam dan pertumbuhan ikan  lele.

3.     Pemberian Pakan

pemberian pakan ikan lele

Pakan adalah faktor utama yang dapat memengaruhi keberhasilan usaha budidaya, sekaligus termasuk dalam biaya tetap modal ternak lele 1000 ekor. Biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam usaha budidaya, bahkan bisa mencapai 70%. Pakan adalah hal yang harus peternak perhatikan, apalagi jika Anda baru memulai usaha budidaya yang masih perlu beradaptasi dengan semua informasi.

Hal ini disebabkan pakan sumber energi untuk metabolisme dan pertumbuhan ikan lele. Kalau Anda ingin lele yang dibudidaya cepat besar, maka berikan pakan yang efektif untuk lele.

Secara umum ada tiga jenis pakan lele yang bisa dijadikan pilihan dalam memberikan pakan untuk ikan lele, yaitu pakan alami, pakan buatan, serta pakan alternatif.

Pertama, pakan alami merupakan pakan yang secara natural atau alamiah telah disediakan dan dapat diambil langsung oleh peternak langsung dari alam. Misalnya hewan-hewan dan tumbuhan yang secara alami tumbuh di dalam kolam atau yang tersedia di sekitar kita.

Carilah pakan alami yang memiliki protein tinggi, karena protein merupakan satu nutrisi yang paling dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan ikan.

Kedua, Anda juga bisa memberikan pakan buatan. Pakan buatan adalah jenis pakan yang sengaja disusun oleh manusia, melalui proses formulasi untuk memperoleh pakan dengan kandungan nutrisi paling tepat untuk lele. Biasanya dalam pakan buatan terkandung protein minimal 30%.

Untuk usaha budidaya intensif pakan buatan ini sangat efektif diberikan untuk ikan lele kandungan nutrisinya yang sudah diformulasikan secara tepat, tetapi pakan buatan memiliki harga yang cenderung tinggi, sehingga pemberian terlalu banyak pakan buatan sangat menghabiskan biaya.

Jadi Anda bisa mengkombinasikan pemberian pakan buatan terutama dalam fase pembesaran, dengan pakan alami dan juga pakan alternatif.

Pakan alternatif merupakan pakan dari hasil sampingan atau limbah pertanian dan limbah industri. Walaupun memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah dibanding pakan buatan dan pakan alami, pakan alternatif dapat dijadikan pilihan untuk menghemat biaya produksi, apalagi jika Anda bisa mengolah pakan-pakan alternatif seperti ampas tahu, dan dedak bekatul dengan probiotik, pakan alternatif dapat menghasilkan nutrisi yang lebih tinggi.

Apabila Anda berhasil memberikan pakan secara efektif dan efisien untuk ikan lele yang dibudidaya maka semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan keuntungan budidaya lele 1000 ekor.

4.     Suplemen Sebagai Penunjang

Suplemen juga menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan usaha ikan lele. Anda bisa menggunakan produk Suplemen organik cair dari GDM yang kaya dengan kandungan mineral yang dibutuhkan ikan lele, serta mengandung bakteri apatogen.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan juga dapat memperbaiki kualitas air kolam, meningkatkan jumlah keanekaragaman pakan-pakan alami dalam kolam, serta meningkatkan kekebalan ikan, sehingga sangat berguna dalam masa pembesaran, dan mencegah ikan lele terserang penyakit.

Suplemen ini dapat digunakan untuk berbagai ikan termasuk untuk ikan lele, sehingga dapat meningkatkan keuntungan budidaya lele 1000 ekor.

probiotik lele

Dalam meningkatkan keuntungan ternak lele 1000 ekor menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, peternak dapat memberikan suplemen dalam jumlah 6 ml/M² untuk kolam tanah,  terpal, atau semen.

Nah melalui penjelasan diatas, jika dirasa ada yang ditanyakan Anda bisa menghubungi tim ahli perikanan secara GRATIS kami melalui tombol dibawah ini:

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.