Tanaman Buah

Cara Budidaya Buah Naga yang Cepat Berbuah & Anti Penyakit

Buah naga menjadi komoditas buah yang paling dicari di kalangan masyarakat. Hal ini tentu membuat banyak petani buah mulai mencari cara menanam buah naga untuk dibudidayakan.

Bukan hanya karna mengandung banyak khasiat yang baik untuk tubuh, buah naga juga mendatangkan keuntungan besar bagi para petani.

Buah naga memiliki rasa yang khas, memiliki 80% kandungan air dan buahnya memang segar. Selain itu permintaannya cukup stabil dipasaran. Meskipun begitu jumlah permintaan yang fluktuatif juga sangat mempengaruhi harga jualnya.

Mengapa begitu? Sebab kualitas buah naga yang sama diantara hasil panen satu dengan lainnya, tentu akan membuat rata-rata harga penjualannya standart.

Nah agar budidaya buah naga lebih ciamik hasilnya, tentu harus memperhatikan kualitas budidayanya.

Mulai dari pemilihan bibit, pengolahan lahan hingga pemupukannya. Memilih proses pemupukannya tidak hanya sekedar menyuburkan namun juga menutrisi tanaman dan buah agar hasilnya maksimal.

Sebelum mempelajari teknis budidayanya, Pastikan Anda melihat peluangnya terlebih dahulu:

Peluang Usaha Budidaya Buah Naga

hasil panen dengan cara budidaya buah naga dari tim ahli gdm

Tanaman buah naga yang merupakan keluarga kaktus ini bukanlah asli tanaman Indonesia melainkan berasal dari Meksiko.

Buah naga mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2000-an. Pada awalnya, buah naga merupakan tanaman buah langka dan belum banyak orang yang paham bagaimana cara tanam buah naga yang benar.

Semakin lama prospek pasar buah naga mulai terlihat menjanjikan. Buah naga menjadi buah dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi. Bahkan negara dengan pemasok buah naga terbesar di dunia hanya mampu memenuhi 50% dari permintaan konsumen dunia.

Buah naga juga dikenal berkhasiat tinggi dan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Rasa buah naga sendiri juga cenderung manis dan menyegarkan.

Melihat peluang dan tingginya permintaan akan buah naga tentu membuat sebagian orang tertarik untuk melakukan budidaya buah naga.

Selain itu, tanaman buah naga tidak membutuhkan biaya mahal untuk perawatannya.

Sangat menggiurkan, bukan? Nah Anda perlu mengetahui syarat tumbuh tanaman buah naga:

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga

cara budidaya buah naga dalam proses perawatan pohon

Sebelum anda memulai budidaya buah naga, pahami dulu syarat tumbuh tanaman buah naga agar mendapat hasil optimal.

Berikut syarat tumbuh tanaman buah naga yang perlu diperhatikan:

  • Tanaman buah naga mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan perubahan cuaca.
  • Tanaman buah naga tumbuh dengan curah hujan 60mm/bulan atau 720mm/tahun.
  • Tanaman buah naga dapat tumbuh baik di dataran rendah kisaran 0-350m dpl.
  • Suhu ideal untuk tanaman buah naga adalah 26-36 ° C.
  • Kelembapan udara yang dibutuhkan tanaman buah naga adalah 70-90%.
  • Gunakan tanah gembur yang banyak mengandung hara dan bahan organik atau dengan tingkat keasaman pH sekitar 6,5-7.
  • Tanaman buah naga membutuhkan drainase tanah yang baik. Drainase tanah yang buruk akan membuat air menggenang terlalu lama dan membuat akar atau batang tanaman buah naga menjadi cepat busuk.
  • Tanaman buah naga butuh sinar matahari penuh dengan intensitas sekitar 70-80%.

Pemilihan Jenis Buah Naga Untuk Budidaya

Jenis tanaman buah naga sangat beragam namun tidak semua cocok untuk dibudidaya.

Jika anda ingin mendapat hasil yang optimal, maka anda harus kenal dan tau jenis buah naga yang cocok untuk dibudidayakan seperti berikut:

1. Hylocereus Undatus

jenis buah naga hylocereus undatus
  • Jenis buah naga ini lebih dikenal dengan nama white pitaya karna daging buah yang berwarna putih. White pitaya adalah jenis yang paling umum dijumpai.
  • Kulit buah berwarna merah dan terdapat sisik berwarna hijau.
  • Biji buah berwarna hitam
  • Ukuran buah naga ini terbilang besar dengan berat sekitar 400-650 g
  • Rasa buah cenderung asam bercampur manis. Kadar kemanisannya tergolong rendah yakni sekitar 10-13 briks.
  • Batang tanaman berwarna hijau tua
  • Tumbuh pada ketinggian kurang dari 400mdpl.

2. Hylocereus polyrhizus

jenis buah naga hylocereus polyrhizus
  • Jenis buah naga ini mempunyai kulit berwarna merah dan daging berwarna merah keunguan.
  • Pada bagian kulit buah terdapat sisik berwarna hijau
  • Berat buah sekitar 400g
  • Daging buah naga jenis ini lebih disukai konsumen karna rasanya yang manis. Kadar kemanisannya sekitar 13-15 briks.
  • Duri pada batang dan cabang berjarak lebih rapat.
  • Tanaman buah naga jenis ini cenderung berbunga sepanjang tahun namun hanya mempunyai tingkat keberhasilan bunga sekitar 50%. Sehingga produktivitas buah tergolong rendah.

Meski begitu, tanaman buah naga jenis ini tidak pernah sepi peminat baik untuk dikonsumsi atau untuk dibudidayakan.

  • Lokasi tanam yang ideal adalah pada dataran rendah.

3. Hylocereus Costaricensis

jenis buah naga hylocereus costaricensis
  • Jenis buah naga ini lebih dikenal dengan sebutan buah naga berdaging super merah. Hal ini dikarenakan daging buah berwarna lebih merah dari jenis hylocereus polyrhizus.  
  • Batang pohon buah naga ini cenderung besar dan berwarna loreng saat berumur tua.
  • Berat buah sekitar 400-500g.
  • Rasa buah cenderung manis dengan kadar kemanisan sekitar 13-15 briks.
  • Jenis tanaman buah naga ini menyukai daerah yang panas.

4.Selenicereus Megalanthus

jenis buah naga selenicereus megalanthus
  • Jenis buah naga ini terbilang unik karena mempunyai kulit berwarna kuning. Buah naga ini lebih populer dengan nama yellow pitaya.
  • Kulit buah naga jenis ini tidak mempunyai sisik namun masih mempunyai beberapa tonjolan.
  • Berat buah naga cukup kecil yakni sekitar 80-100g
  • Jenis buah naga ini lebih manis dibanding jenis lainnya dan mempunyai kadar kemanisan 15-18 briks.
  • Tanaman buah naga jenis ini akan tumbuh optimal ketika ditanam pada daerah dingin dengan ketinggian lebih dari 800 mdpl.
  • Jenis yellow pitaya ini masih jarang dibudidaya sehingga dapat menjadi peluang besar bagi anda.

Cara Budidaya Buah Naga

1. Persiapan dan Pengelolaan Lahan

Untuk mendapat hasil yang optimal dalam budidaya, anda perlu memperhatikan kondisi lahan/tanah dan media tanam buah naga.

  • Pastikan lahan/tanah yang akan digunakan bebas dari gulma dan rerumputan.
  • Untuk menggemburkan tanah, anda dapat lakukan dengan cara membajak atau dicangkul sampai kedalaman 20 cm secara berulang.
  • Setelah selesai dibajak, jangan lupa untuk menambahkan pupuk GDM Granule SAME dengan dosis 100kg/ha. Cara penggunaannya cukup anda sebar secara merata pada tanah.

Jika lahan yang anda gunakan kurang subur, anda bisa menambahkan atau mencampur pupuk GDM Granule SAME dengan pupuk kandang dengan dosis 10-20 ton/ha.



  1. Usahakan agar lahan yang anda gunakan dalam keadaan lembab. Untuk menjaga kelembapan pada lahan, anda dapat menyemprotkan GDM Black Bos sebanyak 5kg/ha. Cara pengunaannya pun cukup mudah, anda tinggal mencampurkan GDM Black Bos dengan 1 gelas air per tangi lalu semprot rata pada lahan atau tanah.
  2. Pastikan juga tingkat keasaman tanah atau pH tanah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman buah naga. Jika lahan yang anda gunakan belum mencukupi batas pH, anda bisa menggunakan dolomit atau kapur pertanian. Dosis yang digunakan adalah 2 ton/ha. Gunakan dengan cara menebar secara merata pada lahan atau tanah.
  3. Diamkan lahan selama 1 minggu untuk bisa ditanami bibit buah naga.

Pemupukan dasar yang berguna tidak hanya menyuburkan tanah saja namun juga menutrisi seperti penggunaan pupuk organik.

Pupuk GDM Granule SAME mengandung bakteri premium seperti Pseudomonas alcaligenes yang berfungsi meningkatkan penyerapan unsur N,P dan K serta meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.

Selain itu kombinasi dengan booster tanah seperti GDM Black BOS pupuk organik berbentuk pasta yang mengandung Micrococcus roseus yang berfungsi menggemburkan dan menyuburkan tanah serta mampu memproses dan menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman.



2. Pembibitan Buah Naga

Proses pembibitan buah naga tidak boleh dilakukan secara asal karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas buah naga saat panen.

Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar membutuhkan sekitar 6000-10000 bibit. Hal ini menyesuaikan dengan metode serta pengaturan jarak tanam.

Pembibitan buah naga dapat dilakukan melalui dua metode yakni secara generatif dan vegetatif.

Cara generatif dilakukan dengan memperbanyak tanaman melalui biji. Adapun biji yang dipilih berasal dari buah naga pilihan. Cara ini terbilang sulit dan sering dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.

Untuk anda yang masih pemula dalam budidaya buah naga, anda bisa menggunakan pembibitan secara vegetatif. Cara ini relatif mudah dan banyak digunakan oleh para pembudidaya lain.

Selain itu cara vegetatif juga lebih cepat menghasilkan buah dan dipastikan mendapat sifat turunan dari tanaman induk.

Berikut cara pembibitan buah naga dengan secara vegetatif:

proses pembibitan dalam budidaya buah naga ala tim GDM
  1. Lakukan penyetekan batang atau cabang tanaman buah naga pada pohon yang pernah berbuah setidaknya 3-4 kali. Hal ini bertujuan agar hasil setek dapat berproduksi lebih cepat.
  2. Pilih batang yang mempunyai diameter 8cm atau lebih. Semakin besar diameter batang maka akan semakin baik.
  3. Pilih batang dengan ciri fisik terlihat keras, cukup tua, berwarna hijau kelabu dan sehat.
  4. Pemotongan dilakukan pada batang yang mempunyai panjang 80-120cm.
  5. Potong batang calon bibit sepanjang 20-30 cm. Pastikan jangan memotong semua dan sisakan sekitar 20% bagian. Potong rata pada bagian ujung atas dan potong runcing pada bagian pangkal bawah.
  6. Potongan setek setidaknya mempunyai 4 mata tunas. Usahakan jangan memotong setek terlalu pendek karena akan berpengaruh pada kecepatan berbuah tanaman.
  7. Diamkan batang setek yang telah dipotong hingga getahnya mengering. Batang setek yang masih memiliki getah dan langsung ditanam dapat menyebabkan batang menjadi busuk.
  8. Setelah getah kering, bersihkan batang setek dan rendam dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Buah. Dosis yang digunakan sebanyak 1 gelas air mineral kemudian larutkan dengan 10 liter air. Rendam selama 1-2 jam.
  9. Hal ini berguna untuk menghilangkan penyakit yang mungkin menempel pada bibit setek buah naga dan merangsang pertumbuhan tanaman.
  10. Selesai rendam, bibit siap untuk ditanam.

3. Cara Menanam Bibit Buah Naga

proses pembibitan dalam budidaya buah naga ala tim GDM
  • Proses penanaman buah naga membutuhkan tiang panjat. Tiang panjat akan digunakan sebagai media rambat sekaligus penopang tanaman buah naga.
  • Tiang ini bisa berupa beton berdiameter 10-15cm dengan tinggi 2-2,5m dan ditanam pada kedalaman 50 cm.
  • Ujung tiang penyanggah bisa diberi tambahan besi berbentuk lingkaran atau ban bekas. Hal ini bertujuan untuk menopang cabang agar tidak mudah patah.
  • Tanam dan susun tiang panjat secara berbaris serta beri jarak 1,5m antar tiang
  • Satu tiang penyanggah bisa ditanam hingga 4 bibit buah naga.
  • Perhatikan jarak tanam agar pertumbuhan tanaman buah naga menjadi lebih maksimal.
  • Jarak tanam ideal untuk tanaman buah naga adalah 2,5 x 3m.
  • Jika anda menggunakan lahan seluas 1 hektar, maka anda membutuhkan setidaknya 2000 tiang penyangga dan 8000 bibit tanaman buah naga.

Cara Merawat Pohon Buah Naga

Dalam budidaya buah naga, perawatan terhadap tanaman menjadi faktor penentu hasil panen. Anda perlu melakukan perawatan secara rutin agar buah naga berbuah lebat dan tidak gagal panen. Berikut tips singkat agar tanaman buah naga anda cepat berbunga dan berbuah

  • Jangan gunakan media tanam yang terlalu padat
  • Pastikan tanaman buah naga mendapat sinar matahari yang cukup
  • Berikan pemupukan yang tepat dan sesuai dosis
  • Lakukan pemangkasan untuk mencegah cabang terus tumbuh.

Selain tips di atas, perhatikan juga hal-hal berikut agar tanaman buah naga anda cepat berkembang dan mendapatkan hasil optimal.

1. Perhatikan Sistem Pengairan

Seperti dijelaskan sebelumnya, tanaman buah naga tidak dapat hidup dengan kondisi air yang menggenang terlalu lama. Hal ini akan membuat akar atau batang tanaman buah naga menjadi cepat busuk lalu mati.

Pastikan anda memberi air secukupnya karna buah naga merupakan jenis tanaman yang tidak boleh terlalu banyak terkena air.

Oleh karenanya, dibutuhkan sistem pengairan atau drainase yang baik agar tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik. Pengairan dilakukan mulai hari ke 10 setelah tanam atau sesuaikan dengan kondisi lahan.

Untuk budidaya buah naga, anda dapat memilih salah satu dari dua sistem pengairan yang sering digunakan para petani buah naga yakni sistem lab dan sistem pompa air.

1.1. Pengairan Sistem Lab

  • Pengairan dengan sistem lab umumnya digunakan pada lahan berupa areal persawahan. Pengairan sistem lab memanfaatkan parit atau saluran air yang ada di sekitar tanaman.
  • Sistem lab dapat digunakan dengan memperhatikan jenis tanah, namun umumnya pada tanah liat berpasir.
  • Pembuatannya pun tidak terlalu sulit, anda hanya membutuhkan cangkul untuk membuat parit dengan kedalaman sekitar 20 x 20 cm. Perhatikan juga kemiringan tanah agar aliran air dapat berjalan lancar.

1.2. Pengairan Sistem Pipa

  • Pengairan sistem pipa lebih dikenal ramah lingkungan dan hemat air. Sistem pipa biasanya digunakan untuk memberikan pupuk cair yang sebelum dilarutkan dalam tandon.
  • Dengan sistem ini anda juga dapat menekan pengeluaran untuk biaya tenaga kerja dan biaya pupuk.
  • Setelah memahami kedua sistem, anda dapat menyesuaikan hal di atas sesuai dengan kebutuhan anda. Tentunya dengan memperhatikan sumber air dan kondisi lingkungan sekitar anda.

2. Hindari Hama dan Penyakit Pada Buah Naga

Agar tanaman buah naga anda tumbuh dengan baik, seringlah memantau kondisi tanaman anda setidaknya dua kali sehari.

Hal ini diperlukan untuk mencegah dan menghindari adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman buah naga anda. Hama dan penyakit dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya buah naga anda.

Pencegahan terhadap hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Jaga kebersihan dan kelembapan lahan
  • Buang bagian tanaman yang busuk dan bakar agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman lainnya.
  • Hindari penggunaan bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lahan
  • Penuhi nutrisi pada tanaman dengan pemberian dosis pemupukan yang tepat

3. Pangkas Pohon Buah Naga

Pemangkasan sangat berguna untuk mengurangi pertumbuhan cabang pada tanaman buah naga. Cara memangkas buah naga perlu diperhatikan agar tanaman cepat berbunga dan berbuah lebat.

pemotongan buah naga untuk menjaga dari hama dan penyakit

Pemangkasan dapat dilakukan dalam beberapa cara:

  • Anda dapat melakukan pemangkasan pada batang utama ketika tinggi tanaman sudah melebihi tinggi tiang panjat. Pastikan anda menyisakan batang utama untuk memaksimalkan hasil buah.
  • Cabang sekunder bisa dipangkas ketika cabang hampir menyentuh permukaan tanah. Cukup potong cabang hingga berjarak 50 cm dari permukaan tanah.
  • Pangkas bagian tanaman yang sudah tidak produktif agar tidak menghambat pertumbuhan.
  • Amati pertumbuhan cabang agar tidak terjadi over cabang. Sehingga nutrisi dapat terserap dengan baik.

4. Pemberian Pupuk Buah Naga

Pemupukan sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan buah naga. Pemupukan buah naga dapat dilakukan pada awal pertumbuhan dan saat buah naga berbunga.

Pemupukan organik dinilai lebih berkualitas, bagaimana bisa?

Tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas tanah atau lahan namun juga menyeimbangkan nutrisi untuk tanaman. Inilah yang menjadi salah satu hal penting dalam penggunaan pupuk dalam masa perawatan.

dapatkan harga spesial produk GDM spesialis buah naga

Pupuk GDM Organik yaitu GDM Granule SAME, GDM Black BOS dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah. Memiliki formulasi kandungan bakteri premium yang berguna untuk pertumbuhan tanaman buah naga dan meningkatkan rasa buah naga lebih baik.

Berikut adalah dosis dan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk pada buah naga:

Pemupukan I

dilakukan ketika usia tanaman buah naga 0-1 tahun HST. Pada kurun waktu ini gunakan kombinasi dari pupuk GDM Granule SAME, GDM Black Bos, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesiali Buah. Gunakan secara bergantian dengan ketentuan sebagai berikut:



  1. Untuk dosis GDM GDM Granule SAME adalah 150 kg/ha dan gunakan dengan cara tebar rata di sekitar perakaran. Gunakan setiap 4 bulan sekali.
  2. Larutkan 5 kg/ha GDM Black Bos dalam air dan semprot rata pada tanah. Aplikasikan setiap 4 bulan sekali.
  3. Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesiali Buah setiap 1 minggu sekali dengan cara semprot rata pada seluruh tanaman. Dosis yang digunakan adalah 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Buah per tangki siram.

Pemupukan II

dilakukan ketika tanaman buah naga berusia lebih dari 1 tahun HST. Gunakan kombinasi  pupuk GDM berikut agar tanaman buah naga mendapatkan hasil yang maksimal.


Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Buah

  • Menyediakan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
  • Meningkatkan Kesuburan Tanah
  • Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen
  • Mencegah Serangan Penyakit
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

  1. GDM Granule SAME diaplikasikan setiap 6 bulan sekali pada area perakaran.
  2. GDM Black Bos diaplikasikan setiap 3 bulan sekali dengan dosis satu gelas air mineral per tangki. Gunakan dengan cara semprot rata pada tanah sekitar tanaman.
  3. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Buah diaplikasikan setiap 1 minggu sekali dengan dosis 500 ml atau setara dua gelas untuk satu tangki. Gunakan dengan cara disemprot pada seluruh tanaman.
  4. Gunakan dolomit satu tahun sekali atau sesuaikan dengan kondisi pH tanah.

Proses Memanen Buah Naga

proses panen buah naga yang tepat
  1. Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 – 2 tahun atau ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah.
  2. Buah naga dapat dipanen saat buah berumur 50 hari, terhitung sejak bunga mulai mekar.
  3. Buah naga siap panen mempunyai ciri kulit berwarna merah mengkilap dan sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan.
  4. Lakukan panen pada pagi atau sore hari.
  5. Gunakan sarung tangan agar tidak merusak atau melukai kulit buah naga
  6. Potong buah naga dengan gunting dan tepat pada tangkai. Lakukan dengan hati-hati
  7. Setiap tiang panjat menghasilkan sekitar 8-10 buah naga dengan berat rata-rata 400-650 gram.
  8. Musim panen buah naga terbesar terjadi pada bulan September hingga Maret, dengan umur produktif tanaman 15-20 tahun.

Nah bagaimana? Budidaya buah naga cukup menarik bukan? Perlu anda ingat, semudah apapun cara budidaya buah naga anda tetap membutuhkan ketelatenan dalam merawatnya. Jika anda melakukannya dengan telaten anda pasti akan mendapat hasil sesuai yang anda inginkan.

Selain itu untuk Anda para pemula maupun pembudidaya buah naga yang ingin pendampingan tim ahli pertanian kami agar lebih maksimal hasilnya, silahkan hubungi tim ahli kami melalui tombol dibawah ini:



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat