Perkebunan

Budidaya Jambu Mete, Pohon Seribu Manfaat dan Keuntungan

budidaya jambu mete

Dulur sedang mencari usaha dengan potensi yang menjanjikan? Budidaya jambu mete saja dulur! Pohon jambu mete memiliki potensi besar karena manfaatnya yang luar biasa.

Dulur pasti sering menemui produk berbahan kacang mete. Misalnya kue-kue khas Lebaran atau coklat batangan yang dalamnya berisi kacang mede utuh. Kacang mete adalah salah satu penganan favorit, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Produk-produk dengan bahan kacang mete selalu menjadi unggulan di manapun. Ternyata, kacang mete adalah biji dari dari pohon jambu mete itu sendiri. Selain kacangnya yang laku keras, buah jambu mete juga banyak peminatnya loh dulur!

Nah, mulai tertarik untuk memulai budidaya jambu mete? Simak yuk caranya berikut ini!

Peluang Usaha Budidaya Jambu Mete

Selain bijinya yang kerap menjadi cemilan dan bahan pembuatan kue, bagian lain dari jambu mete juga memiliki banyak manfaat. Contohnya saja, buah jambu mete bisa diolah menjadi manisan, selai, dan buah kalengan. 

Kulit pada batang jambu mete juga berkhasiat sebagai obat sariawan, sedangkan akar jambu mete bisa dijadikan sebagai obat pencahar. Daun jambu mete sendiri sering dimakan sebagai lalapan yang lezat disantap bersama sambal terasi. Daun yang sudah tua bahkan berkhasiat untuk mengobati luka bakar.

Terbukti bukan, bahwa dalam budidaya jambu mete, tidak hanya biji metenya yang bisa dijual, melainkan bagian-bagian pohon lainnya pun bisa dimanfaatkan. 

Syarat Tumbuh Jambu Mete

Agar tanaman budidaya jambu mete Anda tumbuh dengan baik, maka ada beberapa syarat agar tanaman jambu mete bisa tumbuh dengan baik, yaitu:

  1. Pilih lokasi penanaman yang terkena banyak sinar matahari. Hal ini dikarenakan produktivitas jambu mete akan berkurang apabila tidak terkena sinar matahari maksimal.
  2. Jambu mete cocok ditanam di daerah yang cenderung panas, oleh karena itu rata-rata suhu harian ideal di lokasi penanaman jambu mete adalah 27 derajat Celcius.
  3. Daerah yang memiliki tingkat kelembapan 70-80% sangat ideal untuk penanaman jambu mete.
  4. Serangga memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyerbukan bunga pada jambu mete

Pedoman Teknis Budidaya Jambu Mete

bibit jambu mete

Berikut adalah pedoman teknis budidaya jambu mete. Perhatikan dan ikuti setiap langkahnya agar proses budidaya jambu mete Anda berlangsung lancar. 

1. Pembibitan

Untuk melakukan budidaya jambu mete, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu melalui penanaman biji, dicangkok, penyambungan batang, atau juga dengan cara okulasi.

Nah, khusus bagi Anda yang lebih memilih untuk melakukan budidaya dengan cara menanam dari biji, ada beberapa teknik yang harus diikuti:

  • Pilih biji berkualitas  yang berasal hanya dari pohon pilihan
  • Pilih calon bibit yang dipanen pada pertengahan musim panen
  • Pilih buah mete yang bentuknya sempurna dan tidak ada cacat
  • Pilih buah mete yang sudah matang
  • Cuci bersih biji mete yang sudah dipanen, pilih, kemudian jemur sampai kada air tinggal 8-10% saja.
  • Masa penyimpanan maksimal bibi adalah 8 bulan, tetapi akan lebih baik kalau digunakan sebelum 6 bulan.
  • Sebelum bibit ditanam, semai terlebih dahulu benih biji mete pilihan agar hasil tanamnya maksimal.

2. Persiapan Pengolahan Media Tanam

Nah, setelah Anda mempersiapkan bibit jambu mete, jangan lupa juga untuk menyiapkan lahan tempat penanaman. Walaupun tanah Anda tergolong subur, tetapi Anda tetap harus mengolah dulu lahan yang Anda miliki agar hasil pertumbuhan budidaya jambu mete Anda bisa maksimal

  • Persiapan

Nah, langkah pertama adalah melakukan pembersihan lahan. Agar jambu mete bisa tumbuh dengan baik, pH tanah ideal adalah dengan rentang 4-6. Salah satu keunikan jambu mete adalah ketahanannya pada lahan yang kering maupun lembab.

Meskipun begitu, Anda perlu memperhatikan musim saat penanaman pertama. Jadi, agar bisa ditanam pada awal musim hujan, makan Anda harus mulai mengolah lahan pada musim kemarau.

  • Pembukaan Lahan

Pastikan lahan yang akan ditanami pun harus mendapatkan asupan sinar matahari yang banyak. Sebaiknya hindari lahan yang dikelilingi pepohonan rimbun dan tinggi agar tak menghalangi sinar matahari.

Selain itu, bajak tanah saat musim kemarau. Siapkan pula drainase yang baik agar lahan tak tergenang air saat musim hujan tiba. 

  • Pemupukan Dasar

Agar hasil panen menjadi berkualitas, pemberian pupuk ternyata sudah harus diberikan bahkan sebelum penanaman dimulai. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi tanah yang akan ditanami.

Anda bisa memberikan pupuk kandang dan kompos ke lahan agar tanah yang akan menjadi media tanam sudah memiliki nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan jambu mete. 

Anda bisa menggunakan pupuk kandang pada tahap ini. Nah, saat nanti tanaman sudah mulai tumbuh, Anda bisa mengulangi proses pemupukan dengan pupuk kandang ini sebanyak dua kali dalam setahun. 

  • Teknik Penanaman

Setelah lahan tanam diberi pupuk dan diolah, maka sekarang tiba saatnya untuk menanam benih jambu mete. Tapi, jangan sampai Anda melakukannya secara asal-asalan. Ada beberapa aturan penanaman yang harus Anda perhatikan.

a. Penentuan Pola dan Jarak Tanam

Agar setiap pohon jambu mete mendapatkan nutrisi yang cukup, maka jangan meletakkan benih dalam jarak yang terlalu dekat. Jarak tanam yang ideal untuk jambu mete adalah 12 m x 12 m. Jadi, apabila Anda akan menanam sekitar 60 – 70 benih tanaman jambu mete, maka Anda memerlukan lahan seluas 1 hektar. 

Mengapa jaraknya dibuat sedemikian jauh? Karena, saat sudah dewasa nanti, pohon jambu mete bisa berukuran besar, dan karenanya agar terus bisa menghasilkan buah yang berkualitas baik, maka harus dipastikan pohonnya bisa mengambil nutrisi secara maksimal dari dalam tanah.

Apabila Anda ingin memberdayakan lahan tanam ini, Anda juga bisa lho menempatkan tanaman sela yang dapat hidup berdampingan dengan jambu mete, seperti palawija dan rumput setaria.

b. Pembuatan Lubang Tanam

Setelah menentukan jarak lubang tanam, maka kini saatnya Anda membuat lubang untuk menanam benih. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Gali tanah dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm. Ukuran in imemang cukup dalam, tetapi sangat diperlukan agar akar bisa mencengkeram tanah dengan baik dan pohon menjadi kuat serta tidak mudah tumbang.
  2. Pisahkan tanah di lubang yang telah digali. Pada lapisan atas pisahkan ke arah Selatan dan Utara, sementara itu lapisan tanah bawah pisahkan ke arah Barat dan Timur. Tujuannya adalah agar saat dilakukan penutupan lubang, tidak akan tertukar antara lapisan tanah bagian atas dan bawah.
  3. Biarkan lubang yang telah digali selama 4 minggu dalam keadaan terbuka.
  4. Saat menutup kembali lubang dengan tanah, Anda bisa langsung memasukkan tanah lapisan bawah, sedangkan campurkan terlebih dahulu tanah bagian atas dengan pupuk kandang, barulah tutup lubang dengan campuran tersebut.
  5. Agar mudah ditemukan, taruh ajir di atas setiap lubang yang telah ditutup

3. Cara Penanaman Jambu Mete

Tanam benih sekitar 4-6 minggu setelah Anda menyiapkan lubang tanam. Ada hal-hal yan perlu Anda perhatikan:

  1. Apabila Anda melakukan penyemaian di dalam polybag, maka lepas dulu semaian Anda dari polybag. Tetapi hati-hati, jangan sampai merusak tanah di sekitar akar, agar akar bibit tetap terjaga dengan baik.
  2. Anda dapat melakukan penanaman hingga batas leher akar.
  3. Setelah meletakkannya dalam lubang, padatkan tanah di sekitar batang. Hal ini perlu agar tidak ada genangan air yang dapat merusak pertumbuhan bibit.
  4. Berikan penyangga agar tanaman bisa tumbuh dengan tegak

4. Pemeliharaan Tanaman Budidaya Jambu

budidaya jambu mete

Nah, sekarang kita sampai ke bagian yang tak kalah pentingnya, yaitu pemeliharaan tanaman jambu mete. Ada beberapa tahap yang harus secara rutin dulur lakukan, yaitu:

a. Penyiraman

Memang, setiap tanaman pasti membutuhkan air. Tetapi, khusus bagi bibit jambu mete yang baru ditanam, mereka membutuhkan lebih banyak air. Jadi, jangan lupa untuk melakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore. Tapi ingat, jangan sampai airnya tergenang. Jadi, siramlah tanaman sedikit demi sedikit.

b. Penyulaman

Ini adalah bagian yang tak kalah pentingnya. Penyulaman adalah kegiatan penggantian tanaman yang tidak sehat atau mati. Biasanya, penyulaman dilakukan pada musim hujan, sekitar 1-3 bulan setelah dilakukan penanaman. 

c. Penyiangan dan Penggemburan

Biasanya, setelah berumur 2-3 bulan, tanaman jambu mete mulai mengeluarkan tunasnya. Nah, saat inilah biasanya gulma mulai banyak mengganggu. Oleh karena itu, bersihkan lahan dari gulma. Selain itu, Anda juga perlu menggemburkan tanah di sekitar tanaman agar jambu mete bisa dengan mudah menyerap unsur hara dari tanah.

d. Pemupukan

Sama seperti pemupukan yang sebelum penanaman, Anda juga bisa memberi pupuk kandang dan kompos. Cara memberikan pupuknya tidak langsung ke tiap tanaman, melainkan buat galian parit terlebih dahulu di luar tajuk, lalu tuangkan pupuk ke dalam parit, dan tutup dengan tanah.

e. Pemangkasan

Pemangkasan tanaman penting agar hasil buah semakin banyak. Oleh karena itu, jangan lupakan proses yang satu ini ya. Nah, berikut adalah cara memangkas pohon jambu mete:

  • Pangkas tunas-tunas yang berada di samping, hingga tinggi tanaman 1,5 meter.
  • Pilih beberapa cabang yang kondisinya sehat
  • Lakukan pemangkasan sebelum tanaman jambu mete berbunga. Sedangkan pemangkasan setelah jambu mete berbuah bertujuan untuk pemeliharaan.

f. Penjarangan

Penjarangan adalah kegiatan penebangan tanaman yang tidak sesuai standar, misalnya ukurannya kecil, terserang hama, atau tidak berbuah dengan lebat. Selain itu, penjarangan juga perlu dulur lakukan apabila antar pohon saling bersentuhan. Biasanya ini terjadi saat usia pohon jambu mete sudah mencapai di atas 6 tahun.

5. Panen

jambu mete

Setelah melakukan pemeliharaan dan budidaya, maka saatnya Anda memanen hasil jerih payah selama bertahun-tahun. Nah, biasanya jambu mete sudah bisa dipanen pertama kali saat usianya mencapai 3 sampai 4 tahun, dan sekitar 60-70 hari semenjak berbunga. Masa panennya sendiri biasanya berlangsung akhir tahun sampai awal tahun, yaitu mulai bulan November sampai Februari.

Ada beberapa ciri jambu mete yan gsudah siap untuk dipanen, yaitu:

  1. Buah semunya berukuran lebih besar daripada biji mete
  2. Buah semu bertekstur lunak dan berair
  3. Buah semu memiliki kulit kuning kemerahan

Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Mete

Walaupun jambu mete telah berhasil dipanen untuk yang pertama kalinya, Anda tetap harus melakukan perawatan agar pohon tetap sehat dan terbebas dari gangguan hama dan penyakit. Berikut adalah hama dan penyakit yang berpotensi menyerang pohon jambu mete:

1. Hama Tanaman Jambu Mete

  • Ulat kipat

Kalau Anda melihat ulat hitam yang memiliki bercak putih, itulah ulat kipat. Biasanya ciri-ciri jambu mete sudah terkena serangan ulat kipat adalah terdapat bekas gigitan ulat pada daun-daunnya. Meskipun tidak sampai menyebabkan tanaman menjadi mati, tetapi serangan ini bisa membuat pohon jambu mete tak bisa berbuah, dan baru bisa pulih 18 bulan setelah penanganan. 

  • Helopeltis sp.

Gejala tanaman yang terkenal hama Helopeltis adalah terdapat bercak-bercak hitam pada tangkai daun, lalu ranting mengering dan daun berguguran. 

  • Ulat penggerek batang

Gejala yang terlihat saat jambu mete terserang ulat penggerek batang adalah daun-daun yang menguning dan rontok. Ulat jenis ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan tanaman menjadi mati. Untuk mengendalikan hama ini, Anda bisa mengoles batang dengan larutan BMC campur air.

  • Hama penggerek buah dan biji

Gejala jambu mete yang terkena hama ini adalah buah yang masih muda menjadi kering dan jatuh dari tangkainya, sedangkan buah yang sudah tua isinya tidak penuh alias kopong. 

2. Penyakit Tanaman Jambu Mete

  • Penyakit layu

Apabila saat proses pembibitan tempatnya mengandung terlalu banyak air, maka tanaman bisa menjadi layu. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur drainase agar tidak ada air yang tergenang.

  • Daun layu dan kering

Apabila Anda mendapati daun tanaman jambu mete menguning lalu berguguran lalu batang kayunya menjadi hitam dan busuk, maka besar kemungkinan pohon itu terserang bakteri Phytophthora solanacearum. Kalau sudah begini, berarti Anda harus membongkar tanaman hingga akarnya agar tanaman lain tidak tertular.

  • Bunga dan buah busuk

Sesuai dengan namanya, tanaman yang terkena penyakit ini memiliki gejala buah dan kulit biji yang menjadi kering, menghitam, lalu busuk. Untuk mengatasinya, perlu melakukan penyemprotan fungisida.

Tips Hasil Budidaya Jambu Mete yang Subur

Agar hasil budidaya jambu mete Anda berkualitas baik, subur, dan banyak buahnya, maka Anda perlu menambahkan Pupuk Organik Cair Spesialis Buah-Buahan dan . Pupuk ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tanaman jambu mete Anda, sehingga tak akan gampang terserang hama dan penyakit.

Karena pupuk ini berbahan dasar organik, Anda tak perlu kuatir akan ada efek sampingnya, karena Pupuk Organik Cair Spesialis Buah-Buahan ini benar-benar aman untuk digunakan. Pupuk ini juga bisa membantu membuat ukuran buah yang lebih besar dan seragam, sehingga makin layak jual.

Nah, bagaimana penjelasan di atas tentang seluk-beluk budidaya jambu mete? Sangat lengkap bukan? Nah, kalau begitu, tunggu apa lagi? Yuk segera praktikkan langkah-langkah di atas, dan jadilah petani jambu mete yang sukses!

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.