Buah semangka menjadi buah dengan banyak peminat di kalangan masyarakat. Tentunya, Anda sudah mengetahui bahwa buah yang berasal dari Afrika Tengah ini mudah di budidaya di Indonesia.
Nah, bagi dulur yang akan memulai budidaya semangka, atau bingung cara panen buah semangka terbaik, artikel ini akan mengulas cara budidaya mulai dari penyiapan lahan, pengendalian penyakit, hingga masa panen. Tentunya dengan memperoleh kualitas buah terbaik.
Perlu dulur tahu, biasanya buah semangka membutuhkan cahaya matahari dengan suhu sekitar 25-30 derajat celcius. Selain itu, budidaya buah ini membutuhkan kondisi pH tanah sekitar 6 hingga 6,7.
Jika tidak sesuai, tentunya Anda perlu melakukan pengapuran hingga pH tanah memenuhi kriteria budidaya.
Yuk simak lebih lanjut cara budidaya semangka agar panen kualitas buah terbaik dan segar.
Peluang Usaha Tani Buah Semangka
Selain dikonsumsi langsung oleh masyarakat, buah semangka juga kerap diolah menjadi berbagai minuman dan juga jus. Beragamnya olahan tersebut membuat permintaan akan buah semangka selalu ada dan meningkat di pasaran.
Bahkan pada 2021 lalu, menurut Kompas, Indonesia telah melakukan ekspor semangka sebanyak 14,5 ton ke Uni Emirat Arab (UEA).
Bahkan buah semangka juga digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, dengan kandungan vitamin A, C dan B6 dipercaya mampu menjaga kulit tetap segar dan tidak kering.
Harganya yang cukup ekonomis, yakni kisaran Rp3.500 hingga 10.000 per kilogram ini membuat permintaan semangka terus ada. Harga tersebut menyesuaikan ukuran dan kesegaran buah.
Bagi Anda yang menginginkan panen buah semangka segar dan memiliki harga jual yang menguntungkan, ikuti beberapa tahapan budidaya sebagai berikut:
Jenis Semangka
Buah semangka yang menyegarkan dan kaya gizi ini memiliki beberapa jenis yang perlu dulur ketahui, yakni:
- Semangka Tanpa Biji, yakni dengan varietas Millionaire, Nova, Crimson, dan Queen of Hearts. Masa panennya biasanya membutuhkan sekitar 85 hari dengan bobot mulai dari 4 sampai 9 kg per buah.
- Semangka Hibrida, dengan varietas Sweet Beauty, New Dragon, Farmer Gint dan Quality. Jenis semangka dengan kandungan air cukup banyak ini beratnya mulai dari 9 sampai 12 kg.
- Semangka Piknik, varietasnya Allsweet, Black Diamond, Crimson Sweet dan Jubilee. Dengan ukuran yang sedikit lonjong, semangka jenis ini memiliki berat kisaran 2 sampai 6 kg.
- Semangka daging kuning, varietasnya Yellow Baby dan Dessert Gold dengan biji dan Chiffong dan Honey Heart dengan buah tanpa biji. Beratnya kisaran 5 sampai 9 kg.
Syarat Tumbuh Budidaya Semangka
Seperti yang sudah dulur ketahui, bahwa morfologi tanaman buah semangka meliputi batang kecil yang bisa merambat dari 3 sampai 5 cm. Buah ini paling cocok ditanam pada suhu antara 25-30 derajat celcius dengan curah hujan kisaran 40-50 mm per bulan.
Selain pH tanah berkisar 6-6,7, budidaya semangka akan lebih optimal jika dilakukan di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Meski begitu, bagi dulur yang memiliki lahan di dataran tinggi juga tetap bisa melakukan budidaya buah semangka.
Panduan Cara Budidaya Semangka untuk Pemula
Nah dulur, sudah mengetahui jenis dan syarat tumbuh tanaman buah semangka? Sekarang waktunya kita mengenal cara budidaya semangka dengan benar dan tepat.
Persiapan Lahan
Langkah pertama pastinya mempersiapkan lahan untuk budidaya semangka. Adapun langkah-langkahnya meliputi:
Membersihkan dan membajak tanah
Seperti biasa, Anda bisa membersihkan lahan dengan membajak tanah. Selanjutnya dulur perlu melakukan pengapuran jika kondisi pH tanah dibawah 6.
Anda bisa mencampurkan tanah dengan pupuk kandang dan produk GDM (Sabang Merauke Granula Bio Organik) untuk menyuburkan tanah. Takarannya biasanya 100 kg per hektar, dengan perbandingan 15:15:15.
Membuat bedeng
Bedeng adalah menaikkan tanah agar memiliki permukaan tanah lebih tinggi. Dulur bisa membuat bedeng dengan mencangkul tanah tersebut hingga mencapai ketinggian 40-60 cm.
Umumnya, bedeng tanaman semangka memiliki lebar lima meter dengan jarak antar bedeng sepanjang 60 cm.
Dulur perlu membelah bedeng menjadi dua bagian, caranya mengangkat tanah pada bagian tengah ke pinggiran bedeng. Jadi, bedeng yang mulanya dengan lebar 5 meter, menjadi 1 meter.
Pada bagian tengah bedeng tersebut bisa dulur gunakan sebagai saluran air dengan lebar 20 cm dan kedalamannya 10 cm.
Menutupi bedeng dengan mulsa plastik
Selanjutnya menutupi bedeng dengan mulsa plastik dengan lubang berdiameter 10 cm yang jaraknya sama dengan jarak tanam. Agar penutup lebih kuat, dulur perlu memasak pinggiran mulsa dengan bilah bambu atau kawat.
Pembuatan lubang tanaman
Sebelum melakukan penanaman semangka, Anda harus membuat lubang tanaman setidaknya seminggu sebelum proses penanaman. Lubang tanam sedalam 8-10 cm dengan jarak 20-30 cm dari tepi bedeng. Adapun jarak antar lubang tanaman kisaran 90-100 cm.
Perlakuan pada Bibit
Nah, tahap selanjutnya adalah melakukan pembibitan atau persemaian. Proses ini bertujuan melindungi bibit muda tanaman buah semangka. Untuk membuat media semai yang ideal, dulur bisa menambahkan GDM SaMe Granule Bio Organik dan GDM Black BOS.
Kedua produk ini bisa membantu menyuburkan media semai, memperkaya nutrisi dan zat hara yang dibutuhkan oleh tanaman semangka untuk berkembang.
Dulur bisa menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Buah untuk merendam benih semangka. Dengan begitu, benih dapat tumbuh dan bertunas lebih cepat.
Adapun beberapa langkah menyiapkan bibit semangka sebagai berikut:
- Rendam benih semangka selama 8-12 jam lalu ditiriskan
- Benih semangka dimasukkan dalam plastik berukuran 1 kg
- Tiup & ikat kantong plastik dengan karet
- Benih akan tumbuh setelah tiga sampai empat hari
Anda perlu merawat media semai dengan menyiram secukupnya. Benih yang muncul bisa langsung disemai dalam polybag ukuran 1 sampai 1,5 cm. Pastikan kantong semai terpapar sinar matahari penuh.
Penanaman Semangka
Bibit semangka bisa ditanam pada lahan yang sudah dulur siapkan ketika sudah tumbuh daun sejati sebanyak empat helai. Tanam satu bibit semangka pada setiap lubang yang telah dulur buat sebelumnya.
Dulur bisa melakukan penanaman bibit pada lahan sebelum jam 10.00 pagi atau sore setelah jam 3 sore. Waktu tersebut agar tanaman tidak mengalami stress tinggi akibat sengatan terik matahari.
Pemeliharaan Tanaman Semangka
Proses pemeliharaan perlu dulur lakukan dalam proses budidaya semangka. Adapun beberapa cara tersebut meliputi:
Penyulaman tanaman semangka
Dulur tentunya sudah tidak asing dengan proses penyulaman agar tanaman tumbuh seragam. Lakukan penyulaman kurang lebih 10 hari dari penanaman tahap pertama.
Selain itu, penyulaman dilakukan dengan memusnahkan atau memotong batang yang rebah atau busuk. Dulur juga harus membuang permukaan tanah dan menggantinya dengan tanah baru.
Batas penyulaman tanaman semangka adalah sampai umur 10 hari. Jika menyulam tanaman yang sudah terlalu tua menyebabkan pertumbuhannya tidak seragam.
Pemangkasan cabang
Perawatan selanjutnya adalah memangkas cabang dan daun agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman. Bahkan tanaman yang terlalu rimbun membuat lingkungan lembap yang menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit.
Dulur hanya perlu memelihara empat cabang utama pada setiap tanaman, sehingga buah semangka bisa tumbuh besar. Pada proses pemangkasan batang daun, dulur bisa menggunakan pisau atau gunting steril. Lakukan hal tersebut setelah tujuh sampai 10 hari setelah masa tanam.
Penyerbukan buatan
Saat memasuki usia 52 hari, dulur harus melakukan penyerbukan buatan selama satu minggu. Upaya ini dilakukan agar tanaman menghasilkan buah yang sempurna dan populasi tanaman dapat diatur.
Dulur bisa memilih ruas daun ke 13 atau ke 14 pada bunga betina agar hasilnya memuaskan. Selanjutnya satu bunga jantan polinator diserbukkan pada satu bunga betina.
Penjarangan seleksi buah semangka
Hasil proses penyerbukan bisa terlihat setelah tiga sampai lima hari. Penyerbukan buatan terbilang berhasil jika bunga yang diserbuki terbalik atau menghadap ke bawah supaya bakal buah berkembang. Buah yang dipelihara menyesuaikan kebutuhan dan kondisi tanaman buah semangka.
Pemberian serasah/jerami/alas buah
Mengantisipasi pertumbuhan gulma bisa ditangani dengan memberikan jerami, serasah atau alas buah.
Dulur perlu mengganti alas tersebut saat musim hujan, yakni dengan bilah bambu. Jerami basah bisa menjadi tempat kembangbiak penyakit tanaman.
Pengairan
Pengairan sangat dibutuhkan tanaman semangka, terlebih pada fase vegetatif. Sedangkan pengairan perlu dikurangi pada fase generatif (muncul bunga).
Proses pengairan ini juga perlu dulur tambah saat tanaman mulai berbuah, dan pada fase pemasakan buah.
Penyiangan tanaman semangka
Penyiangan atau pencabutan gulma harus mencabut seluruh akarnya agar tidak tumbuh kembali. Namun, pastikan dulur berhati-hati, agar tidak terkena akar tanaman semangka.
Pemupukan tambahan
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas panen semangka, dulur perlu memberikan pupuk tambahan dalam proses perawatan tanaman budidaya.
Misalnya dengan mengaplikasikan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah dan rangkaian produk GDM lainnya, dengan dosisi serta langkah berikut ini:
- Berikan GDM SaMe Granule Bio Organik sebanyak 30 gram per tanaman pada fase vegetatif atau pertumbuhan.
- Dalam meningkatkan kesuburan tanah, Anda bisa menyiram tanah dengan GDM Black BOS sebanyak 5 kg per hektar pada sekitar akar tanaman.
- Selanjutnya, Anda bisa menyemprotkan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah agar batang dan daun tanaman semangka bebas hama maupun penyakit. Lakukan penyemprotan seminggu sekali dengan takaran 2 gelas air mineral dicampur pupuk cair produk GDM.
- Pada masa generatif, tanaman semangka diberikan asupan GDM SaMe Granule Bio Organik dan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah. Berikan sebanyak satu kali, agar nutrisi buah semangka terpenuhi.
- Terakhir adalah pemberian Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Buah yang dicampur dengan pupuk kalium tinggi. Anda bisa menggunakan air rendaman sabut kelapa sebagai kalium tinggi. Penyemprotan ini baik untuk memaksimalkan pertumbuhan buah dan rasanya lebih manis.
Nah, untuk mempelajari bagaimana cara pemupukan semangka sesuai umur tanamnya, keuntungannya, dan testimoni pengguna GDM, dulur bisa cek di sini:
Pembalikan buah
Balik buah semangka dua kali dalam seminggu, agar kulit semangka tidak putih kekuningan karena terlalu sering terpapar sinar matahari.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman semangka juga bisa terserang hama dan penyakit jika kondisi lingkungan tanah tidak bagus. Adapun beberapa penyakit dan cara pengendaliannya sebagai berikut:
Trips
Hama trips ini menyerang daun dengan menghisap cairan dalam daun tanaman. Penyakit ini menyebabkan warna daun menjadi perunggu pada bagian permukaannya. Bentuknya bisa berubah keriting, kering, mengkerut hingga mati.
Dulur bisa mengendalikan penyakit ini dengan menjaga sanitasi dan kebersihan kebun. Selain itu, perlu menjaga kebersihan lingkungan budidaya dari tanaman pengganggu.
Kutu dan Muzus Persicae
Kutu daun dan kutu hijau (muzua persicae) merupakan hama yang sering menyerang tanaman semangka. Dulur bisa mengendalikan terserangnya kutu ini dengan menyemprot daun dengan tekanan tinggi menggunakan air yang dicampur larutan sabun insektisida. Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari atau hindari suhu yang terlalu panas.
Tungau
Tungau laba-laba (tetranychus spp.) dan tungau gandum (aceria gossypii) juga kerap menyerang tanaman semangka. Atur kelembaban tanaman tetap stabil, karena tungau bisa berkembang biak cepat jika terlalu lembab.
Dulur harus menyiram tanaman secara teratur dan menjaga kelembaban udara yang sehat agar budidaya semangka berjalan lancar.
Kresek
Kresek semangka atau scrobipalpa atriplicella merupakan serangga kecil berwarna coklat atau abu-abu. Biasanya hewan ini hidup di daerah hangat dan kering yang bisa mengganggu pertumbuhan buah semangka.
Dulur bisa mengantisipasi hama ini dengan memantau kondisi tanaman dan langsung mengambil telur dan larva kresek pada daun dan batang. Gunakan kuas untuk mempermudah pengambilan kresek.
Panen Buah Semangka
Panen semangka biasanya berlangsung setelah 65 hingga 86 hari setelah masa tanam. Hal tersebut menyesuaikan faktor genetika, kalimat dan cara budidaya yang dulur terapkan.
Selain itu, bagi dulur yang melakukan budidaya di ketinggian 700-900 mdpl memiliki masa panen lebih lama, yakni 90 hingga 100 hari setelah tanam.
Dulur juga bisa mengetahui buah semangka siap panen dengan ciri berikut:
- Warna dan tekstur buah terlihat bersih, jelas dan mengkilat.
- Sulur pangkal buah mengecil dan berubah warna coklat tua (mengering)
- Bersuara agak berat jika buah diketuk
- Tangkai buah terlihat tidak sesuai dengan ukuran buah (mengecil)
- Bagian bawah buah berubah warna dari putih menjadi kuning tua.
Proses panen paling tepat dilakukan di pagi hari, karena proses penimbunan zat makanan terjadi saat malam. Agar kondisi buah terjaga, dulur bisa memotong tangkai tanaman dengan jarak 7 cm dari buah menggunakan pisau.
Nah, dulur pasti sudah mengetahui cara budidaya semangka agar panen buah segar dan manis. Jangan lupa memilih pupuk berkualitas untuk menunjang proses budidaya yang dulur lakukan.
Jika dulur mengalami kendala dalam perawatan tanaman, silahkan konsultasikan pada tim ahli pertanian kami dengan klik tombol di bawah, ya!