Peternakan

Cara Budidaya Ulat Hongkong Anti Gagal Untuk Pemula

Budidaya ulat hongkong bisa menjadi pilihan Anda yang ingin memulai usaha karena kategori ternak ini cukup menjanjikan. Kumbang Tenebrio Molitor atau dikenal sebagai ulat hongkong memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik di dalamnya, itu mengapa ulat hongkong ini menjadi favorit dan dimanfaatkan untuk berbagai pakan hewan.

Usaha budidaya ulat hongkong tentunya akan mendatangkan banyak keuntungan mengingat ulat jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan ikan, burung, landak mini, dan reptil. Khususnya pada pemilik atau pecinta burung kicau, ulat hongkong kerap diberikan sebagai makanan ekstra atau extra fooding.

Meski terlihat menjijikan, ulat hongkong memiliki pangsa pasar yang baik dan luas mulai dari Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Ulat ini juga mudah dijumpai di pet shop karena dimanfaatkan sebagai suplemen untuk berbagai hewan peliharaan baik sebagai extra fooding utuh ataupun dalam bentuk pelet.

Atas kebutuhan akan ulat jenis ini pada berbagai hewan, sebagai pemula Anda bisa memulai budidaya mealworm dari rumah. Berikut cara budidaya ulat hongkong yang anti gagal untuk pemula:

Mengenal Habitat Ulat Hongkong

Sebelum memulai untuk membudidayakan ulat hongkong, baiknya Anda mengenal terlebih dahulu habitat ulat hongkong. Ulat hongkong yang dikenal sebagai mealworm atau yellow mealworm memiliki 4 siklus yaitu telur, larva, kepompong (pupa), dan kumbang (serangga). Ke-4 tahapan ini harus dilakukan oleh peternak ulat hongkong karena tidak ada yang menjual induk atau bibit berupa ulat muda ataupun kumbangnya. Oleh karena itu, peternak akan memiliki keistimewaan dengan menguasai semua sumber bibit dan produk dari ulat hongkong.

Namun, terdapat kendala yang bisa muncul saat musim penghujan atau musim kemarau dan perlu diperhatikan. Suhu minimal untuk ulat hongkong dapat hidup dengan baik adalah berkisar antara 26,5 hingga 27,5 derajat celsius dengan kelembaban sekitar 75,5%.

Di alam bebas, ulat hongkong menyukai tempat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap layaknya di bawah kayu atau daun yang membusuk. Pertumbuhan ulat hongkong sangat dipengaruhi oleh suhu, ulat akan sangat sensitif terhadap suhu tinggi dan menghindari suhu panas. Jika terkendala akan suhu tinggi, kumbang atau serangga akan mati, sedangkan pada suhu rendah telur akan lama untuk menetas.

Keunggulan Ulat Hongkong

keunggulan ulat hongkong

Di dalam ulat hongkong terdapat kandungan nutrisi baik di antaranya protein kasar 48%, lemak kasar 40%, kadar abu 3%, kadar air 57%, dan kandungan ekstra non nitrogen 8% yang baik untuk mendukung pertumbuhan hewan ternak maupun peliharaan.

Selain itu, terdapat beberapa dampak positif dari konsumsi ulat hongkong untuk beberapa hewan ternak seperti:

  1. Burung yang mengonsumsi ulat hongkong sebagai makanan sampingannya akan menghasilkan kicauan atau bunyi yang lebih indah jika dibandingkan dengan burung lain yang tidak mengonsumsinya.
  2. Udang yang diberikan makan ulat hongkong pertumbuhannya akan lebih cepat dari udang biasanya.
  3. Ikan yang memakan ulat hongkong sebagai makanan sampingan akan tumbuh lebih sehat dan memiliki daya tahan yang relative lebih baik. Selain itu, kulit ikannya juga akan terlihat lebih indah.

Peluang Bisnis Ulat Hongkong

bisnis ulat hongkong

Seiring dengan banyaknya penikmat burung kicau dan ikan hias, penjualan ulat hongkong pun ikut meningkat. Seperti dilansir dari Antaranews.com, budidaya ulat hongkong ternyata cukup menjanjikan. Contohnya Karang Taruna di Kota Padang, Sumatera Barat berhasil membudidayakan ulat hongkong dengan omset mencapai Rp2 juta hingga Rp5 juta dalam sekali panen setiap 20 hari yang dijual dengan harga Rp65 ribu per kilogramnya.

Ulat hongkong awalnya dibeli 1 ons seharga Rp12 ribu dan setelah dibudidaya bisa menghasilkan ulat hongkong hingga 33 kg dalam sekali panen. Dalam 1 minggu kebutuhan akan ulat hongkong di Padang sendiri bahkan mencapai 40 kg. Prospek budidaya ulat ini cukup menjanjikan karena luasnya pasar untuk pakan burung berkicau yang tinggi di Padang.

Jenis burung kicau yang menggemari ulat ini cukuplah banyak seperti jalak putih, kenari, cucakrawa, beo, jalak bali, hwamci, kacer, murai daun, murai batu, cucak biru, dan culik-culik.

Strategi pemasaran ulat hongkong saat ini pun sangatlah mudah dan praktis. Selain dapat menjual hasil panen langsung ke pembeli, Anda juga bisa menjualnya sebagai distributor atau melalui jasa penampung untuk kemudian didistribusikan ke luar kota. Sehingga sasaran penjualan Anda bisa lebih luas dan Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk transportasi. Keuntungan yang bisa Anda dapatkan sangatlah menjanjikan dan bisa menggiurkan untuk dicoba.

Cara Ternak Ulat Hongkong Untuk Pemula

Melakukan budidaya ulat hongkong tidaklah sulit, cukup lakukan dengan tekun dan telaten Anda bisa melakukan usaha ini di rumah.

1. Tahapan Budidaya Ulat Hongkong

Ulat hongkong adalah fase larva dari kumbang yang memiliki nama latin Tenebrio Molitor. Serangga ini memiliki warna hitam yang memakan biji-bijian.  Serangga yang melalui 4 siklus hidup ini berlangsung dalam kurun waktu 3 hingga 4 bulan.

Ulat hongkong akan melewati pergantian kulit sebanyak 15 kali sebelum kemudian akhirnya berubah menjadi kepompong. Nah, pada fase inilah ulat cocok diberikan untuk ikan hias karena zat kitin yang ada pada kulit ulat hongkong tidak bisa dicerna oleh ikan.

Inilah tahapan dalam membudidayakan ulat hongkong:

  1. Pilih indukan ulat hongkong dewasa, proses ini membutuhkan waktu yang lama hingga menjadi kumbang. Untuk itu kesabaran sangatlah dibutuhkan, sebagian orang memilih untuk melakukan breeding dengan menggunakan kumbang agar prosesnya bisa lebih cepat.
  2. Masukkan dedak halus atau polard ke dalam sebuah wadah ataupun kotak dari plastik. Kemudian ratakan dan pastikan tinggi dedak pada wadah kurang lebih ¼ dari ketinggian wadah.
  3. Lakukan pemisahan atau pindahkan ulat hongkong dewasa ke dalam wadah berisi dedak tersebut yang akan dikembangbiakan setiap 3 hari sekali.
  4. Simpan wadah tersebut pada tempat yang gelap dan hangat selama kurang lebih 90 hari hingga ulat-ulat berubah menjadi kepompong.
  5. Pindah dan pisahkan kepompong selama 3 hari sekali ke dalam wadah lain yang telah diberi dedak secara tipis karena kepompong tidak membutuhkan makanan. Ini dilakukan agar kepompong bisa berubah menjadi serangga secara bersamaan dan mencegah ulat hongkong memakan yang lain yang telah menjadi kepompong.
  6. Kepompong akan berubah menjadi kumbang dalam usia mulai 10 hari, bentuk fisiknya akan berubah dan memiliki warna putih. Lama kelamaan, warnanya akan berubah menjadi kecoklatan dan biarkan sayapnya hingga berwarna hitam mengkilat dan kumbang telah siap untuk ditelurkan.
  7. Pindahkan kumbang-kumbang tersebut ke tempat lain yang telah diisi media dedak untuk melakukan reproduksi layaknya kawin dan bertelur. Lakukan perbandingan 4 takaran gelas berisi kumbang membutuhkan 2 kg dedak.
  8. Apabila telah 10 hari dan kumbang telah bertelur, lakukan pengayakan untuk memisahkan telur-telurnya dari dedak yang ada dan kembalikan pada wadah semula.
  9. Telur akan menetas setelah 10 hingga 12 hari dan menjadi ulat hongkong. Larva yang baru menetas akan memiliki ukuran 3 mm dengan berat kira-kira 0.6 mg dengan warna keputihan yang mana perlahan akan berubah menjadi warna kuning.
  10. Kemudian, untuk indukan yang telah bertelur biarkan selama 1 hari supaya tidak stres sebelum kembali diletakkan di kotak berisi dengan media dedak dengan perbandingan yang sama seperti sebelumnya.untuk proses bertelur kembali. Anda bisa mengulangi hal yang sama hingga kumbang tak dapat bertelur lagi atau mati. Umumnya serangga dewasa dapat bertahan hidup selama 2 hingga 3 bulan dan dapat menghasilkan telur sebanyak 200 hingga 300 butir.

2. Media Tempat Ulat Hongkong

media ulat hongkong

Persiapkan ruangan khusus yang dibuat secara permanen untuk berbudidaya ulat hongkong yaitu sebagai berikut:

  • Pastikan ruangannya tertutup 95% sehingga bisa terhindar dari hama seperti tikus dan semut.
  • Usahakan suhu di dalam ruangan sekitar 29 hingga 30 derajat celcius dengan kondisi lembab.
  • Anda bisa mempersiapkan kandang dengan luas 8 x 32 m dan buat juga rak penyimpanan ulat yang terbuat dari bahan tripleks berukuran 40 x 60 cm.

3. Pemberian Makan Ulat Hongkong

pemberian pakan ulat hongkong

Ulat hongkong bisa Anda berikan pakan berupa campuran ampas tahu dan dedak yang baiknya diberi tambahan tepung tulang agar ulat dapat tumbuh besar. Berikan pakan pada ulat hongkong sehari sekali dengan cara dikepal dan beri minum air dengan cara di semprotkan ke dalam ulat hongkong.

Anda dapat mencampurkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan saat memberikan air minum setiap hari, pemberian secara rutin bisa memberikan hasil yang maksimal. Suplemen ini terbuat dari limbah organik yang berasal dari aktivitas peternakan, petanian dan perikanan.

suplemen ternak

Didalamnya mengandung beragam bakteri baik seperti Bacillus Brevis, Bacillus Pumillus, Bacillus Mycoides, Pseudomonas Alcaligenes, dan Micrococcus Roseus. Salah satu bakterinya yaitu Bacillus Brevis atau penghasil antibiotik tyrocidine mempunyai manfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh ternak dari serangan penyakit.

  • Makanan sampingan lainnya dengan harga murah yang bisa Anda gunakan adalah ampas tahu, atau buah-buahan seperti papaya dan apel. Selain itu, Anda juga bisa memberikan beragam sayuran seperti bayam atau  sawi.
  • Pastikan makanannya cukup, karena ulat hongkong akan memakan temannya sendiri yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil apabila persediaan makanannya tidak cukup. Sedangkan, saat ulat hongkong memasuki fase kepompong, Anda tidak perlu memberinya makanan.
  • Sementara untuk serangga atau kumbang, Anda dapat memberikannya labu siam dan voer yang dilakukan sehari sekali dengan cara dikepal atau menaburkannya secara merata sedikit di dalam kotak.
  • Beri juga tambahan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan pada serangga atau kumbang dewasa caranya untuk perawatan kumbang, setelah dipindahkan pada wadah tersendiri semprotkan 1-2 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan secara merata ke wadah atau kandang setiap 1 minggu sekali.
  • Pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan pada kumbang dewasa sangatlah penting untuk mendukung proses perkawinan dan menjaga produktivitas kumbang dewasa dalam menghasilkan telur dengan jumlah banyak dan jangka waktu panjang.

4. Pengendalian Penyakit dan Cara Mengatasinya

Saat ulat hongkong terkena penyakit maka kulit ulat tidak akan berwarna kuning secara keseluruhan melainkan terdapat kehitaman pada kulitnya. Jika ini terjadi pada ulat Anda, kurangi pemberian makanan dari daun-daunan dan kurangi pemberian dedak.

Apabila Anda menemukan ulat hongkong yang mati berwarna merah, segera atasi karena penyakit ini bisa menular dengan cepat ke ulat lainnya. Untuk mencegah penyebaran ke ulat lainnya, Anda dapat memberikan makanan yang tidak terlalu basah.

Sementara, jika ulat hongkong Anda mati dengan warna hitam sebaiknya Anda memberikan makanan dengan cara dikepal menjadi ukuran yang kecil. Biasanya ulat mati berwarna hitam karena pemberian makanan dengan cara disebar pada ulat dewasa usia kira-kira 1 hingga 3 bulan.

5. Penambahan Nutrisi dari Suplemen

Selain memberikan makanan secara rutin, ulat hongkong juga perlu diberikan suplemen tambahan agar pertumbuhannya bisa optimal. Supaya dapat terhindar dari serangan penyakit dan asupan nutrisi dari ulat hongkong terpenuhi secara lengkap, Anda dapat memberikannya suplemen organik.

Pemberian suplemen organik tidak hanya baik untuk hewan ternak namun juga ramah untuk lingkungan, sehingga Anda bisa tenang saat menggunakannya karena aman. Anda bisa memberikan ulat hongkong, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan yang baik untuk hewan ternak karena mengandung makro dan mikronutren lengkap, serta bakteri premium yang baik dan bermanfaat dalam meningkatkan imun supaya tidak mudah terserang penyakit serta dapat meningkatkan hasil ternak ulat hongkong Anda.

Tidak hanya mengandung mineral essensial-non essensial, bakteri baik, dan multivitamin. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan juga melalui proses teknologi modern. Bahan-bahan yang digunakan dalam peroses pembuatan produk GDM Organik menggunakan kualitas pilihan yang segar sehingga tidak ada proses pembusukan yang bisa memicu adanya sumber-sumber penyakit.

Kualitasnya terjamin dan dapat digunakan untuk ulat hongkong dalam jangka waktu yang panjang tanpa adanya efek samping. Berikut cara memberikan tambahan nutrisi untuk ulat hongkong:

suplemen ternak
  1. Semprotkan sebanyak 2 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan berikut secara merata keseluruh permukaan atau kandang dari ulat hongkong.
  2. Lakukan pengulangan penyemprotan 2 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan setiap 3 hingga 7 hari sekali.

Terdapat 3 jenis ukuran Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari kemasan 1 liter, 2 liter, hingga 5 liter.

Cara Panen Ulat Hongkong

Pastikan Anda memanen ulat hongkong diwaktu yang tepat, berikut cara memanen ulat hongkong yang benar dan anti gagal:

panen ulat hongkong
  1. Panen ulat hongkong setelah 50 hingga 60 hari setelah ulat hongkong menetas untuk pertama kalinya atau dari fase telur menjadi larva. Setelah menetas berikan pakan seperti buah-buahan sebelum siap untuk dipanen. Ulat hongkong memiliki warna kuning dan tidak memiliki bulu dengan ukuran panjang larva dewasa 33 mm dan berdiameter 3mm.
  2. Pisahkan ulat yang ada didalam kotak dari media berupa serbuk kayu dengan menggunakan ayakan supaya ulat bisa benar-benar dalam kondisi bersih.
  3. Setelah dipisahkan, timbang ulat hongkong dan siap untuk dijual.

Berikut merupakan cara untuk beternak ulat hongkong untuk pemula yang mudah dan anti gagal untuk Anda terapkan di rumah. Mudah bukan? Ayo, mulai budidaya ulat hongkong dari sekarang.

Anda ingin membudidayakan ulat hongkong tapi masih ragu? Yuk, hubungi tim kami yang ahli dari GDM Organik. Kami siap melakukan konsultasi secara GRATIS, caranya sangat mudah Anda cukup klik ikon WhatsApp berikut:

author-avatar

About drh. Karinadintha Marsya Rachman

Konsultan Dalam Bidang Peternakan Hingga Hewan Peliharaan