Meski dijuluki emas hijau, budidaya vanili di Indonesia sendiri ternyata belum maksimal hasilnya.
Lalu apa penyebabnya ya dulur?
Jika dilihat potensinya, tanam vanili ternyata sangat potensial untuk pasar internasional.
Namun yang kebanyakan menjadi kendala harga jual vanili kurang bagus disebabkan oleh:
Pemilihan varietas bibit vanili tidak sesuai
Teknis budidaya kurang optimal
Penangan pasca panen kurang tepat
Meskipun begitu, untuk memperbaiki kualitas serta harga jual vanili bisa dimulai dari teknis budidayanya.
Salah satunya budidaya vanili secara organik terbukti bisa mempercepat proses pembuahan. Bagaimana bisa?
Tentu saja ini dikarenakan sistem budidaya vanili secara organik mampu meningkatkan kualitas tanah untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara lebih efektif.
Lalu bagaimana dari segi potensi bisnisnya ya dulur? berikut ulasannya:
Daftar Isi
Potensi Bisnis Budidaya Vanili
Tanaman vanili menjadi salah satu komoditas perkebunan yang sangat potensial untuk ekspor.
Dilansir dari kontan.co.id, permintaan dari luar negeri seperti amerika serikat terbilang masih tinggi untuk penawaran harganya.
Terlebih Indonesia sendiri pada tahun 2007, menurut Data Food & Agriculture Organization (FAO) menjadi produsen vanili terbesar di dunia.
Namun saat ini produktivitas hasil vanili semakin menurun, disebabkan harga jual vanili yang anjlok.
Maka sangat disayangkan sekali dulur, jika kualitas vanili tidak ditingkatkan padahal potensinya masih sangat besar untuk ekspor.
Terlebih jika kendalanya masalah harga jual, tentu saja bisa dimulai dari teknis budidayanya yang harus diperbaiki.
Sebab tanaman vanili bisa maksimal hasilnya, jika diterapkan dengan panduan budidaya yang tepat. Salah satunya budidaya vanili secara organik.
Lalu, bagaimana cara budidaya vanili secara organik bisa dulur terapkan? Yuk simak penjelasan berikut ini:
Syarat Tumbuh Budidaya Vanili
Syarat tumbuh tanaman vanili perlu diperhatikan sebelum dulur mulai bertanam vanili. Syarat tumbuh tanaman vanili terdiri dari iklim dan jenis tanah.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah detail syarat tumbuh tanaman vanili:
a. Iklim
Iklim yang cocok untuk tanaman vanili diantaranya adalah:
Suhu udara yang cocok; 24-38oC.
Kelembaban udara yang sesuai haruslah cukup besar, yaitu sekitar 60-80%.
Curah hujan antara 1500-2000, dengan jumlah hari hujan 80-178
Bulan basah yang sesuai adalah 7-9 bulan dengan curah hujan >100 mm/bulan.
Bulan kering yang sesuai adalah 2-3 bulan, dengan curah hujan <100 mm/bulan.
Radiasi sinar matahari yang sesuai adalah 30-50 %.
b. Jenis Tanah
Tanaman vanili menyukai tanah yang subur dan gembur. Namun, dulur juga harus memahami detail jenis tanah yang cocok untuk tanaman vanili.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah detail jenis tanah yang cocok untuk tanaman vanila:
Pilih tanah yang remah, gembur, solum yang dalam, serta mengandung bahan organik tinggi.
pH tanah sekitar 5,5-7.
Terbebas dari bibit penyakit. Utamanya penyakit busuk pangkal batang dan penyakit tular tanah lainnya.
Sangat disarankan untuk melakukan pembukaan lahan pada awal musim penghujan agar tanah bisa segera ditanami.
Memiliki sistem drainase yang baik.
Memiliki porositas tanah yang baik.
Itu adalah syarat tumbuh tanaman vanili. Setelah yakin bahwa lokasi budidaya dulur sudah sesuai dengan syarat tumbuhnya.
Cara Budidaya Vanili Agar Cepat Berbuah
Untuk memulai budidaya dengan mudah dan menghasilkan, pastikan memperhatikan langkah budidaya vanilli berikut ini:
1. Pemilihan Bibit Unggul Tanaman Vanili
Varietas bibit yang digunakan sangat menentukan produktivitas tanaman vanili. Oleh karena itu, dulur disarankan untuk memilih varietas yang memiliki sifat unggul.
Saat ini, varietas tanaman vanili yang sudah direkomendasikan oleh KEMENTAN adalah:
Varietas Vania 1, dengan SK Menteri Pertanian nomor : 1370/Kpts/SR.120/10/2008, tanggal 8 Oktober 2008.
Varietas Vania 2 sudah disahkan dengan SK Menteri Pertanian nomor : 1371/Kpts/SR.120/10/2008, tanggal 8 Oktober 2008.
Sumber: bpatp.litbang.pertanian.go.id
Berdasarkan data, kedua varietas vanili ini mampu berproduksi dalam jumlah lebih banyak. Artinya, produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya.
Hasil panen dari varietas Vania 1 adalah sakitar 2,1 ton/ha. Sedangkan kadar vanilin yang terkandung adalah 2,808%.
Hasil panen dari varietas Vania 2 adalah sakitar 1,8 ton/ha. Sedangkan kadar vanilin yang terkandung adalah 2,983%.
Berdasarkan data tersebut, maka dulur direkomendasikan untuk memilih bibit unggul vanili. Setelah memilih jenis varietasnya, selanjutnya dulur bisa memilih sumber benihnya.
2. Cara Pengolahan Tanah Budidaya Vanili
Pengolahan tanah vanili penting dilakukan sebelum dulur melakukan penanaman vanili. Dalam pengolahan tanah vanili, dulur bisa mengikuti panduan cara pengolahan tanah untuk pembibitan ataupun pengolahan tanah pada lahan besar.
Lahan Tanam Vanili
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pengolahan tanah pembibitan vanili dan lahan budidaya:
a. Pengolahan Lahan Pembibitan Vanili
Pengolahan tanah untuk pembibitan vanili harus dilakukan dengan baik, agar benih yang ditanamkan bisa tumbuh dengan baik. Dulur disarankan untuk mengikuti cara berikut:
Pupuk Organik Dasar Untuk Lahan Pembibitan dan Tanam Vanili
Balik tanah dengan menggunakan cangkul hingga kedalaman 20-30 cm.
Biarkan tanah yang sudah dicangkuli tersebut terkena sinar mantahari langsung selama beberapa hari. Ini bertujuan agar bibit-bibit penyakit seperti jamur, bakteri atau virus patogenik mati.
Setelah didiamkan, selanjutnya buat gundukan pembibitan dan saluran drainase. Saluran pembuangannya dibuat selebar 40 cm dan sedalam 40 cm disisi gundukan tersebut.
Semprotkan keseluruh permukaan bedengan dan ulangi pengaplikasian hingga seluruh bedengan tersiram pupuk.
Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam ember berisi air penuh. Kocorkan ke seluruh permukaan bedengan secara merata. Ulangi pengaplikasian hingga seluruh bagian bedengan mendapatkan pupuk.
Diamkan tanah bedengan selama beberapa hari agar bakteri dalam produk GDM Organik dapat bekerja optimal untuk menyuburkan tanah.
Itu adalah panduan cara pengolahan lahan pembibitan vanili. Selanjutnya, dulur bisa melakukan pembibitan vanili.
b. Pengolahan Lahan Vanili
Lahan vanili perlu dipersiapkan sebelum dulur pindah tanam (jika dulur menanam vanili dengan stek pendek).
Sedangkan jika dulur menanam dengan menggunakan stek panjang, maka perlu melakukan pengolahan lahan besar sebelum proses penanaman pohon panjat.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pengolahan lahan vanili:
Pupuk Organik Dasar Untuk Lahan Pembibitan dan Tanam Vanili
Balik tanah menggunakan alat traktor atau cangkul hingga bagian top soil terbalik seluruhnya (dengan kedalaman sekitar 30 cm).
Diamkan tanah selama beberapa hari untuk menghilangkan bibit penyakit.
Buat lubang tanam untuk pohon panjat dengan jarak tanam vanili 1m × 1,5 m atau 1 m × 2 m atau 1,5 m × 1,5 m.
Semprotkan keseluruh permukaan bedengan dan memenuhi dosis 11 liter/ha.
Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam ember berisi air penuh. Kocorkan ke seluruh permukaan bedengan secara merata. Ulangi pengaplikasian hingga memenuhi dosis 10 kg/ha.
Diamkan tanah bedengan selama beberapa hari agar bakteri dalam produk GDM Organik dapat bekerja optimal untuk menyuburkan tanah.
Itu adalah panduan cara pengolahan lahan untuk vanili. Selanjutnya dulur bisa memulai proses penanaman vanili.
3. Proses Pembibitan Tanaman Vanili
Cara pembibitan vanili dapat melalui perbanyakan vegetatif ataupun melalui generative, yaitu:
secara vegetatif adalah dengan menggunakan stek pendek/panjang.
secara generatif adalah melalui biji.
Meski begitu, pembibitan vanili secara vegetatif lebih disarankan. Sebab, pembibitan secara vegetatif terbukti bisa menghasilkan bibit yang memiliki sifat lebih mirip dengan induknya. Sehingga produktifitasnya juga tetap sama.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah langkah dan cara pembibitan vanili secara vegetatif:
Cara Pembibitan Vanili Menggunakan Stek Pendek
Pembibitan menggunakan stek pendek memiliki keunggulan: lebih hemat bahan bibit, memiliki sifat yang sama dengan indukan dan keberhasilan penanaman lebih tinggi.
Stek pendek menggunakan satu ruas berdaun tunggal.
Pemotongan bahan bibit dilakukan pada 4-6 bulan sebelum penanaman di lapang, karena proses pembibitan berkisar 4-6 bulan.
Langkah pembibitan adalah dengan memotong bahan bibit sepanjang satu ruas batang yang memiliki daun.
Setelah proses pemotongan bahan bibit, selanjutnya segera lakukan perendaman bibit.
Perendaman bibit vanili bertujuan agar bahan bibit terbebas dari hama-penyakit.
Angkat bahan bibit, kemudian bahan bibit siap untuk ditanam.
Cara menanamnya adalah: benamkan bahan bibit kedalam media pembibitan hingga ruas tempat tumbuhnya akar terpendam didalam tanah. Ini bertujuan agar nantinya akar dapat tumbuh melalui ruas tersebut.
Sirami media pembibitan hingga lembab.
Proses penanaman bibit selesai. Selanjutnya, dulur hanya perlu melakukan perawatan dan pemupukan.
4. Cara Menanam Vanili Agar Cepat Berbunga
a. Cara Menanam Pohon Panjat Vanili
Sebelum dulur menanam vanili dengan menggunakan stek panjang maupun stek pendek, pastikan dulur sudah mempersiapkan pohon/tiang panjatnya.
Beberapa jenis pohon yang cocok digunakan sebagai pohon panjat adalah:
Lamtoro
Gliricidia
Kapuk
Waru
Mindi
Suren
Pohon dadap.
Meski ada beberapa jenis pohon yang cocok, namun pohon gliricidia/gaman dianggap paling baik sebagai pohon panjat vanili. Ini dikarenakan pohon gliricida lebih toleran pada kondisi cahaya sekitar 30%.
Setelah menentukan jenis pohon panjatnya, maka dulur bisa mulai menanam pohon panjat dengan jarak tanam vanili yang ditentukan.
Ada beberapa jarak tanam vanili yang disarankan dan bisa dulur pilih, seperti:
1 m × 1,5m
1 m × 2m
1,5 m × 1,5 m.
Lubang tanam yang perlu dulur persiapkan untuk pohon panjat adalah 30 cm × 30 cm × 30 cm. Setelah membuat lubang tanam, selanjutnya dulur bisa menanam pohon panjat.
Cara menanam tiang panjat/pohon rambat/pohon panjat vanili adalah dengan menanam pohon panjat berbentuk stump sepanjang 1,5-2 m dan diameter 2-3 cm pada 2 minggu setelah proses persiapan lahan.
b. Cara Menanam Vanili Menggunakan Stek Pendek
Tahapan menanam vanili menggunakan stek pendek tentu saja yang sudah melewati proses pembibitan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara menanam vanili menggunakan stek pendek:
Buat lubang tanam dengan jarak tanam vanili 1 m × 1,5m atau 1 m × 2 m atau 1,5 m × 1,5 m.
Cabut bibit dari media pembibitan.
Tanam bibit vanili hingga batas bawah batang dan seluruh akarnya tertutup.
Tutup kembali dengan tanah.
Sirami dengan air hingga basah dan lembab.
Proses menanam vanili sudah siap.
Itu adalah panduan cara menanam vanili. Selanjutnya, dulur hanya tinggal melakukan perawatan dan pemupukan.
c. Cara Menanam Vanili Menggunakan Stek Panjang
Cara tanam vanila menggunakan stek panjang tidak membutuhkan proses pembibitan. Sebab, penanaman stek panjang bisa langsung ditanam pada lahan tanam.
Penanaman vanili menggunakan stek panjang diyakini lebih mudah, karena tidak membutuhkan lahan pembibitan.
Meski memiliki keunggulan proses budidaya yang lebih cepat, namun stek panjang juga memiliki kekurangan, yaitu kebutuhan bahan tanam yang lebih banyak.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara menanam vanili menggunakan stek panjang:
Pastikan lahan tanam sudah siap untuk ditanami
Siapkan bahan stek sepanjang 80 cm-100 cm, yang didalamnya terdapat 5-8 buku.
Sesaat setelah dipotong, bahan stek tersebut harus segera direndam dalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan. Perendaman bibit vanili bertujuan agar bahan bibit terbebas dari hama-penyakit
Setelah direndam, hasil stek panjang tersebut dapat langsung ditanam ke lahan tanam. Pastikan dulur menanam bibit vanili didekat pohon/tiang panjat.
Cara menanam bibit vanili adalah dengan membenamkan bibit kedalam media tanam sepanjang ¼ bibit. Pastikan bibit tidak doyong/tumbang.
Sirami dengan air hingga tanah basah dan lembab.
Bibit vanili sudah siap. Selanjutnya, dulur hanya tinggal melakukan perawatan dan pemupukan.
5. Cara Pemupukan Vanili Agar Cepat Berbuah
Sistem budidaya vanili modern saat ini lebih banyak menggunakan pupuk organik. Sebab, pemupukan vanili secara organik terbukti bisa meningkatkan produktivitas vanila, karena buah menjadi lebih cepat berbuah dan lebih banyak.
Ini dikarenakan pemupukan vanili secara organik terbukti bisa meningkatkan kesuburan tanah dan menggemburkan tanah.
sekaligus bakteri baik yang sangat dibutuhkan tanaman.
Unsur hara makro dan mikro lengkap yang terkandung dalam produk GDM Organik bisa memenuhi seluruh kebutuhan unsur hara tanaman.
Sehingga dulur tidak membutuhkan tambahan pupuk NPK ataupun pupuk anorganik lainnya.
Selain itu, produk GDM Organik juga mengandung bakteri premium yang dapat menghasilkan enzyme pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Oleh sebab itulah pemupukan vanili menggunakan pupuk GDM Organik dapat mempercepat proses pembuahan dan mempertahankan produktivitasnya.
Tentu dulur penasaran dengan dosis pemupukan organik pada tanaman vanili? Yuk simak penjelasan cara memupuk vanili agar cepat berbuah berikut:
a. Pemupukan Bibit Vanili
Pada saat pembibitan, tanaman vanili membutuhkan pupuk dalam jumlah optimal. Sebab, pada masa ini, bibit vanili membutuhkan unsur hara untuk proses pertumbuhannya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pemupukan bibit vanili:
Mulai saat bibit berumur 7 hari setelah pembibitan, dulur bisa mulai memupuk bibit vanili.
Dosis yang disarankan adalah 11 liter/ha. Ulangi pengaplikasian setiap bulannya, sejak tanaman berumur 1-6 bulan. Namun setelah tanaman berumur >6 bulan, pengaplikasian bisa dikurangi menjadi setiap 2 bulan.
Saat tanaman berumur 6 bulan, lakukan pemupukan untuk menunjang nutrisi tanah.
Sebarkan secara merata 300 gr GDM SaMe Granule Bio Organic ke setiap lubang tanaman. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
Larutkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot, kemudian isi dengan air penuh dan aduk hingga merata.
Semprotkan keseluruh bagian tanah yang sudah basah hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
6. Cara Merawat Vanili Agar Cepat Berbuah
Cara merawat vanili agar cepat berbuah membutuhkan beberapa cara yang harus dulur perhatikan. Oleh sebab itu, berikut ini adalah panduan yang harus dulur perhatikan:
a. Penyulaman Tanaman Vanili
Penyulaman perlu dilakukan saat tanaman sudah ditanam dilahan besar. Saat tanaman ditanam dilahan besar, seringkali ada beberapa tanaman yang mengalami kematian atau pertumbuhannya tidak optimal.
Umumnya, setelah tanaman vanili berumur 2-3 minggu atau >1 bulan, dulur bisa melakukan penyulaman agar pertumbuhan tanaman dapat seragam dan populasinya tidak berkurang.
b. Pengikatan Dan Pengaturan Sulur Vanili
Pengikatan sulur tanaman vanili ke pohon panjat penting untuk dilakukan agar vanili bisa tumbuh dan berkembang ke arah yang teratur.
Ikatkan sulur ke pohon panjat menggunakan tali yang kuat. Pastikan tali tidak melukai batang vanili.
c. Penyiangan
Lakukan penyiangan terhadap gulma yang mengganggu disekitar lubang tanam vanili. Dulur disarankan untuk melakukan penyiangan secara manual (mencabut).
Namun jika sangat terpaksa, dulur bisa menggunakan herbisida sesuai dosis. Lakukan penyiangan sering mungkin, atau setidaknya 2 minggu sekali.
d. Pemangkasan Pohon Panjat
Pemangkasan pohon panjat bertujuan agar pohon panjat tidak terlalu tinggi atau terlalu rimbun. Sebab, jika terlalu tinggi, maka perawatan pohon panjat akan sulit.
Sedangkan jika terlalu rimbun, maka sinar matahari tidak dapat diterima oleh tanaman vanili.
Dengan melakukan pemangkasan pohon panjat, maka produktivitas tanaman vanili bisa meningkat.
e. Cara Mengawinkan Bunga Vanili
Cara mengawinkan bunga vanili harus dilakukan dengan benar. Berikut ini adalah cara menyerbukan bunga vanili:
Lakukan penyerbukan agar budidaya tanaman vanili bisa menghasilkan buah yang lebat.
Lakukan proses penyerbukan pada pukul 09.00 WIB, karena persentase keberhasilan penyerbukan pada pukul 09.00 WIB terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan waktu lainnya.
Lakukan pemeriksaan secara rutin pada kebun untuk proses pembungaan. Sebab, masa mekarnya bunga hanya 1 hari.
Pengawinan/penyerbukan bunga vanili perlu dilakukan dari tandan bunga paling bawah.
Siapkan 1 batang lidi yang bagian ujungnya dibuat meruncing dan pipih untuk membantu proses mengawinkan bunga vanili.
Pegang lidi pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang bunga.
Tusukkan lidi ke bagian bunga yang berbentuk coronh hingga terlihat tangkai putiknya.
Luruskan tangkai putik hingga kepala benag sari turut terangkat, kemudian tekan kembali hingga tertekuk secara hati-hati.
Setelah 24 jam, mahkota bunga akan layu, dan tampak buah panili membesar.
Jika proses penyerbukan berhasil, maka buah akan terus tumbuh dan berkembang.
Itu adalah cara merawat vanili agar cepat berbuah. Selanjutnya, dulur perlu mengetahui beberapa hama-penyakit yang seringkali mengganggu proses budidaya vanili.
7. Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Vanili
Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya vanili. Oleh karena itu, dulur perlu mengetahui cara pencegahan dan penanggulangannya. Berikut ini adalah panduannya:
a. Hama Tanaman Vanili
Hama tanaman vanili tidak terlalu banyak. Beberapa diantaranya yang paling sering dijumlai adalah hama bekicot dan ulat.
Hama bekicot seringkali merusak batang, bunga dan pucuk tanaman. Sehingga proses penyerapan nutrisi dan proses pertumbuhan-perkembagannya terganggu.
Untuk mencegah serangan hama ini, dulur bisa melakukan pemantauan terhadap gulma tempat bersarangnya hama (vektor). Oleh karena itulah, lakukan penanggulangan gulma secara rutin.
Penampakan Tanaman Vanili Terserang Penyakit
b. Penyakit Vanili
Penyakit yang sering mengganggu tanaman vanili pada umumnya adalah:
penyakit busuk batang vanili
penyakit busuk pucuk
penyakit busuk buah
penyakit busuk sclerotium
Nah, untuk mencegah serangan penyakit tersebut, dulur perlu mengikuti beberapa cara berikut:
Pengaplikasian produk GDM Organik, khususnya GDM Black BOS terbukti bisa mengurangi penularan penyakit vanili, khususnya penyakit akibat tular tanah. Ini dikarenakan produk GDM Organik mengandung bakteri apatogen (bakteri menguntungkan) yang dapat mencegah serangan bakteri patogen (merugikan), jamur dan virus merugikan.
Jaga kelembaban lingkungan agar tidak terlalu tinggi. Sehingga jamur dan bakteri tidak dapat berkembang dan merugikan.
Selalu lakukan pembersihan gulma secara teratur, agar tidak menjadi tempat berlindungnya hama dan penyakit tanaman vanili.
Itu adalah cara pencegahan hama dan penyakit tanaman vanili. Jangan lupa untuk selalu gunakan produk GDM Organik yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, sekaligus mencegah serangan penyakit.
Masa Panen Vanili
Masa panen vanili sangat menentukan kualitas vanilinya. Oleh karena itu, dulur harus benar-benar memperhatikan masa panen vanili setelah memiliki tanda-tanda buah vanili matang dan siap panen.
Berikut ini ciri-ciri buah vanili siap panen:
Terjadi perubahan warna buah vanili dari hijau ke kuning.
Umur panen seharusnya tidak lebih dari 240 hari setelah penyerbukan.
Jika buah sudah pecah, artinya buah sudah terlalu matang dan sudah turun kualitasnya.
Jika buah sudah memasuki umur panen, maka kadar vanilinnya adalah sekitar 2,95% dan rendemen sekitar 25,49%. Sedangkan kadar air yang cukup aman adalah 17,52%.
Kualitas vanili yang sudah dipanen sangat menentukan harga jualnya nanti.
Dulur sendiri bisa menentukan, menjual hasil panen vanili dalam kondisi basah dan kering.
Pastinya dengan melakukan panduan budidaya vanila yang tepat, dan pemupukan secara organik.
Akan meningkatkan mutu serta kualitas vanila dan hasil panennya.
Tentu dulur menginginkan hal demikian bukan?
Proses budidaya vanili secara organik menjadi tahapan budidaya vanili modern yang bisa diterapkan.
Salah satunya dengan menggunakan Pupuk Organik GDM, melengkapi unsur hara serta kandungan bakteri premium inilah yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi tanaman vanili.
Siap sukses tingkatkan hasil panen vanili dulur?
Pastikan dulur memilih pupuk organik yang tepat guna dan dosis yang sesuai. Untuk mengetahui lebih mengenai budidaya vanili secara organik.
Dulur dapat menghubungi tim teknis kami melalui tombol whataspp dibawah ini: