Bunga krisan termasuk salah satu bunga yang cukup populer di Indonesia. Selain keindahannya, bunga ini juga memiliki nilai jual yang tinggi. Dilansir dari kominfo jatim, budidaya krisan bisa mencapai keuntungan hingga Rp 25 juta hanya dengan modal Rp 10 juta saja. Menariknya, cara budidaya bunga krisan juga terbilang mudah.
Terkenal memiliki berbagai keunggulan, bunga krisan bisa tumbuh sepanjang tahun. Selain itu, bunga hias ini juga bisa dijadikan pembersih udara dalam ruangan hingga dekorasi pernikahan. Sebagai salah satu bunga yang hidup di dataran tinggi, batang tanaman ini terbilang lebih kuat jika dibandingkan tanaman lainnya.
Masa tanaman bunga krisan juga lebih panjang, ia mampu hidup dengan umur 100-105 hari. Semakin tertarik untuk mengetahui cara budidaya bunga krisan bukan? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel dibawah ini.
Cara Budidaya Bunga Krisan agar Tumbuh Subur
Untuk memulai menanam krisan, Anda harus mengetahui sejumlah cara budidaya bunga krisan yang tepat agar hasil menguntungkan. Anda bisa menggunakan rangkaian pupuk GDM ketika mempelajari cara budidaya bunga krisan.
Memilih Lokasi
Lahan yang ideal untuk budidaya bunga krisan adalah daerah beriklim tropis dengan suhu antara 20 hingga 26 derajat Celcius. Cara budidaya bunga krisan dengan menentukan ketinggian yang optimal sangat mempengaruhi pertumbuhannya. Ketinggian yang ideal berkisar 700 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.
Tanaman ini membutuhkan kelembapan udara yang tinggi, terutama saat pembibitan, yaitu sekitar 90-95 persen. Ketika sudah menjadi tanaman muda, kelembaban yang diperlukan sekitar 75 persen.
Menyiapkan Lahan
Tanah yang digunakan sebagai media tanam harus gembur dan subur. Untuk menanam bunga krisan, tanah gembur bisa ditambahkan dengan arang sekam dan pupuk GDM agar semakin gembur.
Pada pengolahan tanah dimana usia tanaman masih berusia H -14 HST Anda bisa menambahkan GDM SaMe sebanyak 150 kg lalu tebar secara merata ke tanah. Selanjutnya, Anda bisa menggunakan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg dengan takaran 1 gelas air per tangki lalu semprotkan hingga tanah basah.
Persiapan Bibit dan Menanam Bunga Krisan
Bibit tanaman krisan yang harus Anda gunakan wajib sehat dan bebas hama penyakit. Bibit yang baik biasanya bisa Anda dapatkan melalui induk yang sehat juga. Pada persiapan bibit gunakan POC GDM Spesialis Tanaman Hias untuk menjaga kesehatan bibit krisan.
Anda bisa larutkan 250 ml GDM dengan 10 liter air kemudian rendam stek bibit selama 1 jam. Setelah bibit siap tanam, selanjutnya tanam bibit bunga krisan di lahan dengan kerapatan 70 per meter persegi.
Penyemaian Tanaman
Cara budidaya bunga krisan selanjutnya adalah penyemaian. Proses ini bisa Anda lakukan saat proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum di tanam pada lahan. Anda bisa menggunakan pupuk POC GDM Spesialis Tanaman Hias dengan dosis 8 liter. Gunakan 500 ml GDM per tangki lalu semprotkan rata di seluruh tanaman dan aplikasikan setiap 1 minggu sekali.
Penyiraman
Penyiraman tanaman krisan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan sistem irigasi. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyiraman meliputi frekuensi penyiraman, kualitas air, memastikan air tidak mengenai daun, dan menggabungkan penyiraman dengan pemberian pupuk.
Anda bisa menggunakan sistem irigasi tetes (drip), di mana setiap pot disambungkan dengan selang yang memiliki jarum untuk mengatur aliran air dan tetesan ke media tanam. Dengan sistem drip, pemupukan juga dapat dilakukan melalui alat irigasi tersebut.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk mendapatkan kualitas tanaman pot yang optimal, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara intensif. Hama dan penyakit yang sering menyerang krisan pot sama dengan yang menyerang krisan potong, yaitu pengorok daun, thrips, aphids, ulat, dan karat putih.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman krisan siap dipanen antara 8-12 minggu setelah tanam, tergantung pada varietas dan kondisi musim. Pada musim kemarau, tanaman lebih cepat dipanen, yaitu sekitar 8-11 minggu. Sebaliknya, pada musim hujan, pemanenan baru bisa dilakukan ketika tanaman berumur hingga 12 minggu.
Panduan Pemupukan Bunga Krisan yang Efektif
Sebelumnya, Dulur sudah mengetahui cara budidaya bunga krisan yang benar dan mudah untuk Anda lakukan. Untuk menjaga tanaman agar tetap berkualitas, perlu adanya pemupukan yang tepat.
Rangkaian produk GDM bisa menjadi solusi bagi Anda yang untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas tanaman. Simak ini panduan pemupukan krisan dengan produk GDM sebagai berikut:
Pupuk I
Pada pemupukan pertama Anda dengan usia 10 HST, Anda bisa menggunakan POC GDM Spesialis Tanaman Hias dengan dosis 8 liter. Larutkan 500 ml GDM per tangki lalu semprotkan rata di seluruh tanaman.
Pupuk II
Pemupukan selanjutnya dilakukan pada usia 17 hari setelah tanam (HST). Anda bisa menggunakan POC GDM Spesialis Tanaman Hias dengan dosis 8 liter. Larutkan 500 ml GDM dalam satu tangki air, lalu semprotkan merata ke seluruh tanaman.
Pupuk III
Selanjutnya, pada pemupukan ketiga saat tanaman krisan berusia 21 HST. Anda bisa menambahkan kembali POC GDM Spesialis Tanaman Hias dengan dosis dan cara yang sama dengan sebelumnya.
Pupuk IV
Proses pemupukan pada tahapan ini, Anda bisa menggunakan pupuk GDM SaMe dengan takaran dosis 150 kg/ha lalu taburkan secara merata. Anda juga bisa menggunakan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/ha. Caranya, cukup masukkan 1 gelas air mineral per tangki lalu semprotkan secara rata di seluruh tanaman.
Pupuk V
Pemupukan yang terakhir yakni saat bunga krisan berusia lebih dari 40 HST. Pada usia ini, Anda bisa menggunakan POC GDM Spesialis Tanaman Hias dengan dosis 8 liter. Caranya, gunakan 500 ml atau 2 gelas GDM per tangki lalu semprotkan rata di seluruh tanaman lalu aplikasikan setiap 10 hari sekali.
Manfaat Penggunaan Rangkaian Produk GDM sebagai Pupuk Bunga Krisan
Pupuk organik GDM memiliki sejumlah manfaat pada tanaman bunga krisan. Terbuat dari berbagai bahan pilihan membuat pupuk GDM bisa terjamin kualitasnya. Selain itu, bahan yang digunakan sebagai bahan baku merupakan bahan baru dan langsung diproses. Sehingga terhindar dari proses pembusukan yang memicu masuknya sumber penyakit lainnya.
Berbagai manfaat menguntungkan selama menggunakan rangkaian produk GDM sebagai berikut:
- Mampu memberi nutrisi pada tanah ke tanaman
- Mengembalikan unsur-unsur yang terbawa oleh tanaman
- Bisa memperbaiki unsur hara pada tanah
- Terbuat dari bahan organik sehingga bisa menjaga lingkungan
- Mampu menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman
- Meningkatkan daya tahan tanaman
- Pada tanaman hias mampu menghasilkan tanaman yang lebih kuat walau dalam kondisi ekstrim
Nah, keuntungan tersebut bisa Anda dapatkan dengan menggunakan rangkaian pupuk GDM. Bersama GDM, Anda juga konsultasikan permasalahan dan cara budidaya berbagai komoditas melalui button WhatsApp di bawah ini!