Dalam dunia pertanian, bawang merah dikenal sebagai tanaman yang memiliki permintaan tinggi dan nilai jual yang baik. Bagi Anda yang ingin memulai usaha atau sekadar menanam bawang merah di kebun rumah, penting untuk memahami cara menanam bibit bawang merah dengan benar dan efektif agar mendapatkan hasil maksimal.
Selain teknik penanaman yang tepat, petani bawang merah juga harus mengetahui teknik perawatan yang tepat. Menggabungkan teknik penanaman yang benar, pemupukan yang seimbang, serta perawatan tanaman yang baik adalah kunci untuk mencapai hasil panen yang maksimal.
Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah penting dari cara menanam bibit bawang merah, mulai dari persiapan tanah hingga perawatan tanaman. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam artikel ini, Anda bisa meningkatkan peluang panen bawang merah yang melimpah dengan kualitas yang baik.
3 Cara Menanam Bibit Bawang Merah
Menanam bibit bawang merah membutuhkan perhatian terhadap beberapa aspek penting mulai dari pemilihan bibit, persiapan lahan, hingga teknik penanaman bibit yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah cara menanam bibit bawang merah agar hasil panen yang didapat bisa maksimal.
Pemilihan Bibit Bawang Merah
Langkah pertama dalam cara menanam bibit bawang merah adalah memilih bibit atau umbi yang berkualitas. Pilih bibit yang berasal dari bawang merah yang sehat, bebas dari penyakit, serta memiliki ukuran yang seragam. Bibit yang baik biasanya berbentuk bulat, keras, dan tidak cacat. Pastikan bibit berasal dari varietas unggul yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di daerah Anda.
Persiapan Lahan
Tanah yang ideal untuk tanaman bawang merah harus gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik agar tidak terjadi genangan air. Anda bisa menggemburkan tanah pada lahan menggunakan cangkul atau alat lainnya hingga kedalaman 20-30 cm.
Tambahkan pupuk organik atau kompos untuk meningkatkan kandungan nutrisi tanah sehingga tanaman bawang merah bisa tumbuh dengan optimal. Selain itu, buatlah bedengan dengan ketinggian sekitar 20-30 cm untuk memastikan air dapat mengalir dengan baik dan tidak menggenang.
Penanaman Bibit
Setelah lahan siap, tanam bibit bawang merah dengan jarak antar tanaman sekitar 15-20 cm dan jarak antar baris sekitar 25-30 cm. Kedalaman penanaman sebaiknya 2-3 cm dari permukaan tanah. Pastikan ujung tunas bibit bawang merah menghadap ke atas, kemudian tutup ringan dengan tanah agar bibit tidak tercabut saat disiram.
Tips Merawat Bawang Merah
Setelah mengimplementasikan cara menanam bibit bawang merah di atas, selanjutnya lakukan teknik perawatan yang baik dan tepat agar bibit bawang merah dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang melimpah. Berikut adalah beberapa tips merawat bawang merah agar tumbuh subur dan bebas dari masalah.
Penyiraman Teratur
Bawang merah membutuhkan air yang cukup, terutama pada fase awal pertumbuhan. Pastikan untuk menyiram bawang merah secara rutin, setidaknya dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Namun, penting untuk tidak berlebihan dalam penyiraman agar tidak terjadi genangan air, karena genangan dapat menyebabkan umbi bawang merah menjadi busuk.
Penyiangan Rutin
Penyiangan atau membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bawang merah sangat penting dilakukan secara rutin. Gulma dapat bersaing dengan bawang merah dalam mendapatkan nutrisi, air, dan cahaya matahari sehingga bisa menghambat pertumbuhan tanaman utama. Penyiangan sebaiknya dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, terutama di awal masa pertumbuhan bawang merah.
Untuk melakukan penyiangan, cabut gulma secara manual atau gunakan alat sederhana seperti cangkul kecil untuk membersihkan gulma di sekitar bawang merah tanpa merusak akarnya. Selain membantu tanaman bawang merah tumbuh lebih optimal, penyiangan juga dapat mencegah sarang hama yang mungkin berkembang di sekitar area yang penuh dengan gulma.
Pemupukan Berkala
Pemberian pupuk sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bawang merah. Pupuk organik sangat dianjurkan karena dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Anda tidak boleh asal memilih dan mengaplikasikan pupuk dengan sembarangan karena akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil panen. Untuk itu, kami merekomendasikan untuk menggunakan rangkaian produk GDM yang cara pengaplikasiannya akan kami jelaskan dalam sub bab selanjutnya.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Bawang merah rentan terhadap beberapa hama seperti ulat, kutu daun, dan thrips serta penyakit seperti bercak daun atau layu fusarium. Anda dapat menggunakan pestisida alami pada tanaman bawang merah secara bijak sesuai kebutuhan. Selain itu, pastikan kebersihan lahan tanaman bawang merah tetap terjaga dan lakukan rotasi tanaman jika memungkinkan.
Pemangkasan Daun yang Rusak
Jika terdapat daun bawang merah yang menguning atau rusak, segera pangkas untuk mencegah penyebaran penyakit dan memberi ruang bagi daun yang sehat. Pemangkasan ini juga dapat meningkatkan sirkulasi udara, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih sehat dan kuat.
Pantau Kondisi Tanah
Bawang merah tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki tekstur gembur dan sirkulasi air yang baik. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi tanah secara rutin. Jika tanah terlalu keras atau padat, lakukan penggemburan ringan di sekitar tanaman tanpa merusak akar. Tanah yang gembur akan memudahkan akar untuk berkembang dan menyerap nutrisi secara maksimal.
Atur Intensitas Cahaya Matahari
Bawang merah membutuhkan sinar matahari penuh selama sekitar 6-8 jam per hari sehingga Anda perlu memastikan lokasi penanaman mendapat cahaya yang cukup. Jika menanam bawang merah di pot atau polybag, Anda bisa mengatur posisi tanaman agar mendapatkan sinar matahari yang optimal.
Waspadai Tanda-Tanda Kematangan
Tanaman bawang merah biasanya siap dipanen ketika 60-70% daunnya mulai menguning dan layu. Jangan biarkan bawang merah terlalu lama di tanah setelah mencapai tahap ini karena umbi bisa mulai membusuk atau kualitasnya menurun.
Lakukan Pengeringan Setelah Panen
Setelah bawang merah dipanen, proses pengeringan menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas dan daya tahan umbi. Jemur bawang merah di tempat yang terpapar sinar matahari selama 7-14 hari, atau hingga kulit bawang tampak kering. Proses ini membantu mengurangi kadar air dalam umbi sehingga bawang lebih tahan lama ketika disimpan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, tanaman bawang merah akan lebih mudah dirawat dan dapat menghasilkan umbi yang lebih besar dan sehat. Mengimplementasikan cara menanam bibit bawang merah saja tidak akan cukup karena perawatan yang tepat juga menjadi faktor kunci dari budidaya bawang merah.
Panduan Pemupukan Bawang Merah agar Panen Melimpah
Selain cara menanam bibit bawang merah secara tepat, pemupukan merupakan salah satu hal yang juga berpengaruh besar dalam teknik perawatan budidaya bawang merah. Berikut merupakan panduan pemupukan bawang merah agar panen melimpah dengan menggunakan rangkaian produk GDM.
Pengolahan Tanah (10 Hari Sebelum Tanam)
Pengolahan tanah untuk tanaman bawang merah dapat dilakukan pada H-10 penanaman bibit bawang merah dengan menggunakan GDM SaMe dan GDM Black BOS. Pengolahan tanah penting untuk dilakukan agar lahan yang digunakan optimal bagi tumbuh kembang bibit bawang merah.
Langkah pertama, tebarkan GDM SaMe sebanyak 150 kg/Ha pada tanah yang akan ditanami bibit bawang merah. Selanjutnya, siapkan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/Ha, kemudian campurkan tiap 1 gelas GDM Black BOS ke dalam satu tangki berisi air hingga homogen dan semprotkan pada tanah dalam kondisi basah atau lembab.
Perendaman Bibit
Sebelum bibit bawang merah ditanam pada lahan, lakukan perendaman bibit dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur atau GDM Pangan. Untuk itu, cukup larutkan 1 liter/Ha GDM Pangan ke dalam 100 liter air, kemudian rendam bibit bawang merah selama 30 menit sebelum ditanamkan pada lahan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Pemupukan I – IV (7, 14, 21, 28 Hari)
Lakukan pemupukan pertama hingga keempat ketika bibit bawang merah sudah berumur tepat 7, 14, 21, dan 28 hari dengan menggunakan GDM Pangan dosis 8 liter/Ha. Untuk itu, larutkan tiap 2 gelas (500 ml) GDM Pangan ke setiap 1 tangki berisi air bersih hingga homogen, kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman bawang merah.
Pemupukan V (30 Hari)
Ketika bawang merah sudah berumur 30 hari, lakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik Granule GDM atau POG GDM dan GDM Black BOS. Pemupukan dengan menggunakan kedua produk GDM ini bertujuan agar tanah dapat tetap subur dan mencegah serangan penyakit tular tanah yang sangat merugikan.
Pengaplikasian POG GDM dosis 150 kg/Ha dapat dilakukan 1 bulan sekali dengan menebarkannya pada daerah sekitar perakaran bawang merah. Selanjutnya, siapkan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/Ha, kemudian campurkan tiap 1 gelas GDM Black BOS ke dalam satu tangki berisi air hingga homogen dan semprotkan di sekitar akar bawang merah.
Pemupukan VI – VII (35 dan 45 Hari)
Lakukan pemupukan keenam dan ketujuh ketika umbi bawang merah sudah berumur tepat 35 dan 45 hari dengan kembali menggunakan GDM Pangan dosis 8 liter/Ha. Metode pemupukan keenam dan ketujuh sama dengan pemupukan pertama hingga keempat.
Dengan mengimplementasikan panduan pemupukan bawang merah tersebut, Anda bisa memaksimalkan kualitas dan kuantitas hasil panen bawang merah secara mudah dan praktis. Ini karena Anda hanya perlu menggunakan rangkaian produk GDM tanpa perlu mengaplikasikan merek pupuk yang lain untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Yuk, pesan produk GDM untuk budidaya bawang merah sekarang juga hanya dengan menekan tombol whatsapp di bawah ini. Selain memesan produk GDM, Anda dapat terlebih dahulu melakukan konsultasi mengenai cara menanam bibit bawang merah dengan tim ahli GDM secara GRATIS atau tanpa dipungut biaya apapun.