Pernahkah Anda merawat tanaman yang seharusnya tumbuh membesar justru menjadi berhenti pertumbuhannya? Nah, dulur tanaman yang mengalami hambatan pertumbuhan dinamakan tanaman kerdil atau mengecil. Istilah lainnya, tanaman mengalami stunting karena adanya sejumlah faktor.
Stunting pada tanaman bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya gangguan pertumbuhan karena masalah gizi sehingga tanaman ini tidak dapat tumbuh sesuai dengan standar usianya.
Bagi Anda yang penasaran, tentang tanaman kerdil, penyebab,cara mengatasinya dan tips mencegahnya melalui artikel berikut.
Apa Itu Tanaman Kerdil
Tanaman kerdil atau stunting merupakan kondisi pertumbuhan tanaman yang terhambat atau terbatas sehingga ukuran tubuhnya menjadi lebih kecil dari yang seharusnya. Gejala ini terjadi karena berbagai faktor, seperti kekurangan nutrisi, kondisi tanah yang tidak optimal, gangguan hormonal, serangan hama, atau penyakit tanaman.
Tanaman yang mengalami stunting biasanya memiliki pertumbuhan yang terhambat, daun yang lebih kecil, batang yang pendek, serta produksi buah atau bunga yang berkurang. Kondisi ini dapat merugikan pertanian karena mengakibatkan rendahnya hasil panen dan kualitas tanaman. Oleh karena itu, untuk mencegah atau mengatasi tanaman kerdil, Anda perlu melakukan pemantauan yang baik terhadap kondisi lingkungan, nutrisi tanaman, dan upaya pengendalian hama atau penyakit yang tepat.
Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan petani karena tanaman kerdil adalah dengan adanya hama atau penyakit yang mengganggu tanaman tumbuh. Penyakit dan hama ini tentu bisa Anda cegah ketika sejak awal mengetahui tentang perawatan tanaman yang tepat.
Penyebab Tanaman Kerdil
Nah, setelah Anda mengetahui pengertian tanaman kerdil, apakah salah satu tanaman Anda termasuk? Jika iya, maka Anda harus mengetahui penyebab tanaman kerdil atau stunting.
1. Kurangnya Sinar Matahari
Pertumbuhan tanaman yang terhambat bisa karena beberapa faktor, misalnya kondisi lingkungan yang tidak mendukung, kekurangan nutrisi, dan serangan penyakit.
Pastikan tanaman menerima paparan sinar matahari yang cukup setiap harinya. Selain itu, beberapa tanaman dapat tumbuh dengan baik di tempat yang teduh, sedangkan yang lain memerlukan sinar matahari penuh. Maka Anda perlu memperhatikan karakteristik tanamannya dahulu.
2. Kondisi Tanah Buruk
Pertumbuhan bibit yang terhambat bisa saja terjadi karena adanya kesalahan dalam penyiraman atau kondisi tanah yang tidak baik. Anda harus memastikan bahwa tanah dalam keadaan yang cukup air. Beberapa tanaman tidak tahan dengan kekeringan dan mulai menunjukkan pertumbuhan yang kurang baik ketika berada dalam kondisi kering. Anda harus memastikan pH tanah yang tepat bagi tanaman Anda. Penyiraman ini juga bisa menjadi sangat penting jika Anda tahu kadar yang tepat untuk tanaman.
3. Kurangnya Gizi Pada Tanaman
Pengaruh dari keasaman (pH) tanah bisa menjadi penyebab tanaman bisa menyimpan nutrisi dengan baik atau tidak, Anda disarankan untuk menggunakan pupuk yang berkualitas untuk tanaman. Dampak dari kekurangan nutrisi ini bisa menyebabkan tanaman menjadi rusak. Misalnya, kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan daun menguning dan pertumbuhan tanaman yang kurang baik. Kekurangan kalium dapat menyebabkan rendahnya kualitas pembuahan dan pembungaan, serta daun yang mengalami perubahan warna menjadi kuning, ungu, dan coklat. Begitu pula, tanaman yang kekurangan fosfor dapat menghasilkan daun yang kusam berwarna kuning. Selain itu, daun tanaman yang kuning di antara urat-uratnya mungkin menandakan kekurangan magnesium, mangan, atau zat besi.
4. Hama dan Penyakit
Stunting juga dapat menjadi tanda dari berbagai jenis penyakit yang menyerang tanaman. Tanaman yang sehat dan mengalami pertumbuhan yang optimal biasanya memiliki tingkat ketahanan terhadap penyakit yang lebih baik. Meskipun demikian, patogen atau parasit dapat menyebar ke seluruh taman, bahkan menjangkiti tanaman yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk dapat mengidentifikasi setiap masalah yang mungkin timbul.
Penyakit tanaman umumnya terjadi karena adanya jamur, yang dapat menunjukkan gejala seperti layu, bercak pada daun, buah yang membusuk, dan daun yang keriting. Beberapa contoh penyakit jamur meliputi embun tepung, jamur berbulu halus, jamur jelaga, busuk akar, dan busuk mahkota. Untuk mencegah penyebaran penyakit, Anda bisa membuang dan menghancurkan bagian tanaman yang terkena. Dalam beberapa kasus, penggunaan fungisida dapat membantu mengendalikan infeksi.
Cara Mencegah Tanaman Kerdil
Pastikan Mendapatkan Sinar Matahari yang Cukup
Tanaman berasal dari daerah beriklim hangat yang mendapatkan banyak paparan sinar matahari. Oleh karena itu, jika tanaman tersebut tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, hasilnya dapat menjadi kurang optimal dan tanaman dapat mengalami pertumbuhan yang kerdil.
Sinar matahari berperan sebagai sumber energi utama bagi tanaman dan juga sebagai proses pembentukan daun dan cabang baru. Tanaman yang tidak mendapatkan cukup energi akan tumbuh dengan lebih lambat, mengakibatkan penampilan yang kurus, tangkai yang ramping, dan pertumbuhan yang terhambat.
Untuk mencapai hasil terbaik dan pertumbuhan yang optimal, Anda bisa memberikan paparan sinar matahari pada tanaman selama 14-16 jam setiap harinya. Dengan demikian, tanaman akan mendapatkan energi yang cukup untuk proses pertumbuhan yang sehat dan produktif.
Pemberian Pupuk yang Berkualitas dan Teratur
Ketika tanaman memulai proses pertumbuhan, mereka akan membutuhkan nutrisi sebagai sumber energi. Meskipun pada awalnya kebutuhannya mungkin tidak terlalu besar, namun seiring dengan pertumbuhan tanaman yang semakin besar, kebutuhan nutrisi juga akan meningkat.
Pemberian pupuk perlu disesuaikan dengan tahap pertumbuhan tanaman. Untuk tanaman yang masih muda, khususnya yang berusia 4 minggu atau kurang, direkomendasikan untuk menggunakan pupuk yang kaya akan nutrisi. Sebaliknya, saat tanaman mulai menghasilkan bunga dan buah, disarankan untuk beralih ke pupuk yang mengandung fosfor lebih tinggi dan mengurangi kadar nitrogen.
Melalui cara menyuburkan tanaman yang kerdil, beberapa gejala kekurangan nutrisi seperti daun menguning, layu, hingga bunga yang rontok dapat diatasi dengan efektif. Nah, salah satu rangkaian pupuk terbaik bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM sebagai pembenah tanah agar tanaman tidak kerdil.
- Pupuk Cair Organik (PCO)
Pupuk Organik Cair atau yang dikenal sebagai PCO adalah suplemen cair berbasis organik yang diformulasikan khusus untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Kandungannya memiliki kemampuan untuk merangsang pembentukan bunga dan mempercepat proses penanaman. Penggunaan PCO dapat memberikan lebih optimal dan membuat pertumbuhan tanaman membaik.
- GDM SaMe
Pupuk ini merupakan ekstrak organik yang mengandung bakteri premium, dirancang untuk meningkatkan kandungan nutrisi tanah selama proses pengolahan media tanam dan memberikan nutrisi pada tanah agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Penambahan GDM SaMe, dengan kandungan organik dan bakteri premium, memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, mendukung pertumbuhan tanaman.
- GDM Black Bos
GDM Black Bos adalah stimulan organik yang mengandung empat jenis bakteri baik, berfungsi untuk merawat dan menjaga kualitas serta struktur tanah. Hal ini membuat tanah menjadi lebih subur dan gembur, memberikan dukungan optimal bagi tanaman agar hasil berkualitas.
Penyiraman Tanaman yang Tepat
Pemberian air yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk pertumbuhan tanaman yang terhambat. Walaupun penyiraman yang tidak mencukupi juga tidak ideal, kelebihan air dapat mengakibatkan kematian tanaman.
Tanda-tanda yang menunjukkan dampak dari pola penyiraman yang tidak tepat melibatkan daun yang mengalami keriting, daun yang gugur, akar yang mengalami kerusakan, dan hasil buah yang berkualitas buruk. Nah dulur, ternyata tanaman kerdil bisa mempengaruhi kualitas tanaman ya? Bagi Anda yang mengalami masalah yang serupa, maka sudah saatnya menggunakan produk GDM untuk mengatasi masalah tanah dan tanaman kerdil. Konsultasikan secara gratis permasalahan tanaman Anda dengan tim GDM. Ingat Pupuk Ingat GDM.