Peternakan

Kenali Penyebab Diare pada Anak Babi dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

Tak hanya pada manusia, penyakit diare yang menjangkit hewan ternak bisa sangat berbahaya, loh. Apalagi kalau yang terserang penyakit ini adalah anak babi. Tubuh yang masih belum terlalu kuat bisa menyebabkan kematian jika mengalami sakit diare.

Hal ini tentu bisa berbahaya bagi kelangsungan peternakan babi yang dulur miliki. Karena, jika satu anak babi terkena diare kolibasilosis, maka tak menutup kemungkinan babi lainnya juga akan tertular.

Nah, untuk itu, mari kita mendalami apa saja penyebab diare pada anak babi dan cara tepat untuk mengobatinya berikut ini.

Apa Itu Penyakit Diare (Kolibasilosis)?

Hal yang pertama harus kita tahu tentu saja adalah tentang penyakit diare itu sendiri atau yang biasa disebut dengan istilah Kolibasilosis. Ternyata, penyakit ini sering menyerang newborn atau anak babi yang baru lahir hingga kira-kira sampai masa sapihan.

Tanda-tanda bayi babi yang terserang kolibasilosis biasanya dapat dilihat dari feses yang cair dan berwarna putih. Jadi, bila Dulur mendapati kotoran anak babi menjadi encer dan berwarna putih, apalagi jika berlangsung sampai 3 hari, maka besar kemungkinan mereka terkena diare kolibasilosis.

Penyebab dan Cara Penularan Diare pada Anak Babi

cara mengobati diare pada anak babi

Kolibasilosis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau E. coli pathogen. Bakteri ini memang sering menyerang anak babi yang baru berusia 2 minggu. Ini karena berdasarkan hasil penelitian, bayi babi yang baru lahir hingga berusia 2 minggu memang rentan terkena penyakit ini.

Bahkan, di rentang usia itu, kemungkinan mereka terserang kolibasilosis 60% lebih tinggi daripada saat anak babi yang berusia di atas 2 minggu.

Salah satu penyebabnya adalah kondisi sanitasi dan kandang yang tidak higienis. Seperti kita tahu, bayi babi yang baru lahir sangat sensitif terhadap kondisi lingkungannya. Sehingga, jika anak babi terserang kolibasilosis semakin besar. 

Selain kondisi kandang yang kotor, langsung tanah juga kurangnya sinar matahari yang menyinari kandang dan alas kandang yang jarang dibersihkan pun jadi alasan lain anak babi terkena diare.

Bakteri E. coli bisa ditularkan melalui debu, makanan dan minuman. Apalagi, bakteri ini bisa tahan seminggu di dalam kandang. Sehingga besar kemungkinan bisa menginfeksi anak babi kembali melalui makanan, minuman, saluran pernafasan, serta puting susu induk babi yang masih basah.

Pendiagnosaan Diare pada Anak Babi

Anak babi yang terjangkit penyakit diare kolibasilosis sebenarnya bisa didiagnosa dari penampakan fisiknya. Yang pertama, seperti tadi sudah dibahas di atas, feses atau kotoran anak babi akan berbentuk cair dengan warna putih. Selain itu, anak babi biasanya terlihat sempoyongan dan kulit mereka berwarna pucat.

Dulur juga bisa perhatikan jika anak-anak babi berkumpul di satu tempat, misalnya di sudut dan kelihatan lemas. Jika keadaan ini sudah berlangsung selama 3 hari, maka dulur harus segera memberikan pengobatan pada anak babi.

Pengobatan Kolibasilosis pada Babi

Untuk anak babi yang terkena kolibasilosis, maka pengobatan yang paling tepat adalah dengan memberikan antibiotik penisilin, misalnya saja Oxytetracycline (Medoxy LA). Dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 5 mg/kg berat badan babi. 

Cara Mencegah Penyakit Diare pada Anak Babi

Agar ternak babi dulur tak terjangkit penyakit kolibasilosis, maka ada beberapa langkah yang bisa dulur lakukan sebagai tindak pencegahan, yaitu:

mencegah diare pada babi

Menjaga Kebersihan Kandang

Babi memang memiliki reputasi sebagai hewan yang suka bermain di lumpur. Meskipun begitu, bukan berarti babi bisa kita biarkan tinggal di lingkungan yang kotor. 

Sama seperti hewan lainnya, babi membutuhkan tempat tinggal yang bersih dan terawat. Hal ini akan membuat babi tidak stres dan tak mudah terjangkit penyakit apapun. 

Oleh karena itu, langkah pertama yang bisa Dulur lakukan untuk mencegah anak babi terserang kolibasilosis adalah dengan menjaga kebersihan kandang.

Bersihkan kandang setiap hari, terutama lantai atau alas kandang dari kotoran dan sisa makanan. Pastikan juga area kandang mendapat sinar matahari yang cukup agar kandang tidak menjadi lembab dan berjamur. Selain itu, bersihkan juga area tidur babi, serta tempat makan dan minum mereka.

Memberikan Pakan yang Tepat

Babi membutuhkan banyak nutrisi bergizi setiap harinya. Untuk menghasilkan anak-anak yang sehat, induk babi pun harus memiliki kualitas kesehatan yang baik. Oleh karena itu, berikan pakan yang tepat untuk babi agar tubuhnya sehat dan kuat.

Khusus untuk anak babi sendiri, mereka membutuhkan minimal 7 mg zat besi setiap harinya, terutama pada 7 hari pertama setelah lahir. 

Karena air susu induknya hanya bisa memberikan 1-2 mg zat besi setiap harinya, maka mereka membutuhkan suplai zat besi tambahan agar kebutuhan harian zat besi terpenuhi.

Zat besi ini nantinya akan berfungsi untuk membentuk hemoglobin yang dapat mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Rutin Cek Kesehatan Anak Babi

Sebagai peternak, sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu rutin mengecek kesehatan anak babi agar jika mereka terserang penyakit, kita sudah bisa melihat tanda-tandanya sejak awal.

Untuk memudahkan pengecekan rutin, dulur bisa membuat catatan khusus yang berbentuk jurnal, dan mencatat kondisi dan perkembangan setiap ekor babi. Dulur bisa menulis perkembangan anak babi 1, 2, 3, dan seterusnya.

Lalu, periksakan kesehatan kepada dokter hewan secara rutin, misalnya 2 minggu sekali. Jika ada anak babi yang tersinyalir menderita kolibasilosis atau penyakit lainnya, maka dulur bisa berkonsultasi dengan ahlinya.

Jangan lupa untuk memberikan informasi berdasarkan catatan jurnal yang ada agar memudahkan dokter hewan melakukan diagnosisnya.

Gunakan Suplemen Tambahan

probiotik untuk babi

Seperti dalam penjelasan di atas, baik induk maupun anak babi membutuhkan suplai zat besi dan unsur mineral lain untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari. Salah satu caranya adalah dengan memberikan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan

Produk GDM ini adalah suplemen organik cair yang bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi babi dan anak-anaknya.

Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan mengandung bahan-bahan organik pilihan dan bakteri yang kualitasnya terjamin. Jadi, dulur tak perlu kuatir jika suplemen cair ini akan berbahaya bagi ternak dulur. Justru sebaliknya, ternak dulur akan mendapatkan banyak manfaatnya.

Salah satu manfaat yang bisa dirasakan oleh anak babi dan induknya adalah peningkatan daya tahan tubuh agar tak mudah terserang penyakit. 

Selain itu, bakteri Bacillus pumilus yang terdapat dalam suplemen ini juga berguna untuk meningkatkan daya pencernaan babi dan turut menjaga keseimbangan mikroba di tubuh babi.

Cara Memberikan Suplemen GDM pada Anak Babi

Pemberian suplemen pada anak babi ini dapat Dulur lakukan dengan mencampur produk pada makanan atau minuman ransum. Teteskan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan sebanyak 30 ml/10 ekor anak babi, pada makanan atau minuman.

Berikan secara teratur setiap hari, Anda bisa memberikannya 1 kali dalam sehari. Karena terbuat dari bahan-bahan 100 persen alami, Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Peternakan ini tak akan memberikan dampak buruk pada babi. 

Justru menggunakannya secara rutin akan memberikan banyak manfaat seperti menaikkan nafsu makan, meningkatkan sistem imun, hingga membuat pertumbuhan anak babi lebih optimal.

Nah, itu tadi seluruh penjelasan lengkap mengenai penyebab diare kolibasilosis pada anak babi dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga informasi ini membantu Dulur agar para ternaknya tak lagi terjangkit penyakit ini ya. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai suplemen yang babi dan hewan ternak lainnya butuhkan, Dulur bisa menekan tombol WhatsApp di bawah ini dan langsung berkonsultasi dengan staf ahli kami. Salam!

CTA-penyakit-pada-babi-dan-pengobatannya-3